Padang, 19 Oktober 2010 - Permasalahan gizi kurang dan gizi buruk yang masih melanda balita negeri ini, terus menginspirasi Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU untuk terus peduli menelorkan program pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah gizi masyarakat.
Program SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan Balita) yang telah dilaksanakan oleh PT Sari Husada bersama PKPU ini merupakan salah satu upaya preventif dalam penanganan masalah gizi balita di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman yang difokuskan pada dua dusun yaitu Kampung Ladang dan Rimbo Panjang.
Untuk mengasah skill para kadernya, PT Sari Husada bersama PKPU mengadakan training dasar untuk ketiga kalinya yang akan dilaksanakan di Aula SMAN 1 Lubuk Alung, Padang Pariaman mulai dari Selasa hingga Rabu (19-20/10/2010) mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Mengangkat tema yang cukup besar, yaitu “Tingkatkan Kemampuan Diri Untuk Bebaskan Balita dari Masalah Gizi“.
Program rutin SAGITA telah dimulai pada April 2010 sampai sekarang. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain basic line survey, pemantauan status gizi balita, penyuluhan gizi dan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT) dan pemberian makanan tambahan pemulihan (PMTP), demo masak dan Training Dasar I dan II Kader SAGITA serta pemeriksaan kesehatan rutin untuk balita
Sedangkan untuk cakupan wilayah kerja SAGITA adalah seluruh balita yang terdapat dalam satu Desa. Namun pembinaan intensif lebih diprioritaskan di satu Posyandu yang terpilih di masing-masing dusun.
Menurut Koordinator Layanan Gizi PKPU, Yulia Rimawati, kegiatan training dasar III kader SAGITA yang diikuti 10 kader posyandu ini dilaksanakan agar para kader kelak dapat mencari dan mengembangkan solusi kreatif dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam menanggulangi balita gizi buruk dan kurang, juga mempertahankan status gizi balita gizi baik.
“Kegiatan kali ini melengkapi training-training sebelumnya. Pada training dasar III ini lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan kader untuk permasalahan yang lebih kompleks seperti pengetahuan gizi dan pengetahuan lain yang berkaitan dengan gizi serta proses alur pelaksanaan SAGITA,” ujar Yulia.
Sejauh ini, kata Yulia, pemantauan status gizi balita dilakukan minimal sebulan sekali. Balita yang terdaftar di kedua Posyandu binaan ada sebanyak 192 balita. Balita yang terdaftar ini diberikan pemberian makanan tambahan dan penyuluhan kepada Ibu balita agar status gizi mereka terjaga.
Sedangkan balita yang terdaftar menjadi peserta Pondok SAGITA ada sebanyak 31 balita. “Mereka diberikan perawatan khusus berupa pertemuan tambahan yang berisi penyuluhan dan demo masak sebagai selingan. Selain itu balita Pondok SAGITA juga mendapat Pemberian Makanan Tambahan Khusus untuk menaikkan status gizi juga menjaga status gizi mereka,” ungkap Yulia.
Secara umum hasil pemantauan status gizi balita yang menjadi peserta Pondok SAGITA menunjukkan adanya peningkatan. Balita gizi buruk mengalami penurunan dari 3 balita menjadi 0 balita. Balita gizi kurang mengalami penurunan dari 24 balita menjadi 17 balita. Balita gizi baik mengalami peningkatan dari 4 balita menjadi 12 balita.
Untuk informasi training dasar III kader SAGITA di Padang, hubungi:
Yulia Rimawati, Koordinator Gizi PKPU. Hp 08158854690
Elfiyon Tanjung, Media PKPU Padang. Hp 081276284855
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
20 Oktober 2010
PKPU Gelar Training Dasar III Kader SAGITA Padang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar