Menjalani profesi sehari-hari di Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU membuat pria yang kini tinggal di Jatisari Kota Bekasi ini merasakan mendapat nikmat yang banyak. Pasalnya, pekerjaan yang digelutinya menjadi media komunikasi langsung antara para muzakki (dermawan) dengan kaum papa (dhuafa).
Pria yang akrab dipanggil kang Cepy ini berujar, bila tak seorang pun berbelas kasih pada kesulitan kita. Atau, tak ada yang mau merayakan keberhasilan kita. Atau tak seorang pun bersedia mendengarkan, memandang, memperhatikan apa pun pada diri kita, maka jangan masukkan ke dalam hati.
Manusia, ungkap kang Cepy, selalu disibukkan oleh urusannya sendiri. “Manusia kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri. Kita tak perlu memasukkan itu ke dalam hati. Karena hanya akan menyesakkan dan membebani langkah kita,” ucapnya mengingatkan.
“Berdirilah di depan jendela. Pandanglah keluar. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa kita berikan bagi kemanusiaan. Keberadaan kita bukan untuk kesia-siaan. Bahkan seekor cacing pun dihidupkan untuk menggemburkan tanah,” ungkap kang Cepy.
Sebongkah batu dipadatkan untuk menahan gunung. Maka, ringankanlah hidup kita dengan memberi dan berbagi pada orang lain. Semakin banyak kita memberi kepada sesame, maka semakin mudah kita memikul beban hidup ini.
:: Profil Singkat
Nama Lengkap : Cecep Y Pramana
Panggilan : Cecep, Acep, Cepy
TTL : Jakarta, 23 Desember 1970
Pekerjaan : Media dan Komunikasi Website
Motto Hidup : Hidup adalah bergerak dan bekerja