YOGYAKARTA - Hari ini, sebuah kebahagiaan bagi saya bisa hadir disini bersama pejuang kemanusiaan PKPU Yogyakarta. Sebuah kebahagiaan pula bagi kita semua, bila hari ini kita masih diberikan keimanan dan keislaman dengan baik. Hidayah Islam yang kini kita genggam, merupakan sebuah kenikmatan besar yang Allah berikan pada kita.
Demikian dikatakan Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno dalam acara sharing sekaligus tausiyah bagi SDM PKPU Yogyakarta, bertempat di ruang rapat kantor PKPU Yogyakarta, Jumat (3/12/2010) pukul 08.00-08.23 WIB.
Agung mengatakan dalam kerangka berbicara tentang PKPU, penting bagi kita untuk kembali menilik tentang perjalanan sejarah lembaga ini. Di tengah-tengah kesibukan dan aktivitas kita saat ini di PKPU, sesungguhnya kita sedang terus membangun sebuah masa depan bagi lembaga ini.
Saat ini, lanjut Agung, kita bukan sekedar menjaga agar PKPU tetap ada di hari ini, namun kita juga sedang terus mengembangkannya agar PKPU terus tumbuh dan berkembang. Bukan hanya untuk setahun, dua tahun, tapi kita ingin lembaga ini terus tumbuh, ada atau tidak ada kita di dalamnya. Kita juga berharap lembaga ini terus ada untuk melayani umat dan bangsa Indonesia bahkan dunia.
Apa yang hari ini terjadi di PKPU, dimana kita sedang terus melakukan penyesuaian-penyesuaian organisasi, sesungguhnya merupakan sebuah dinamika yang wajar terjadi dalam organisasi.
Rotasi dan kaderisasi yang terus dilakukan secara dinamis di PKPU merupakan ciri jika lembaga ini sedang tumbuh dan berkembang. Ini semua dilakukan tidak lain agar PKPU mampu menjawab sejumlah tantangan dan peluang di masa yang akan datang.
Semua upaya ini juga merupakan ikhtiar manusiawi guna memenuhi semua unsur kesuksesan dan prasyarat kemajuan sebuah organisasi. Untuk urusan lainnya, biarlah Allah yang memberikan penilaianNya atas semua ikhtiar ini.
“Dalam konteks perkembangan PKPU Yogyakarta saat ini, jika kita lihat sejarahnya, PKPU cabang Yogyakarta ini termasuk kedalam salah satu ciri organisasi cabang yang sehat. Dinamika yang terjadi di PKPU Cabang Yogyakarta mengalir dengan baik. Dari sejarahnya, organisasi ini telah melahirkan lima kepala cabang. Mulai dari dr Akram, Nana Sudiana, Maimun Nuryadi, Suharsono dan Suripta,” kata Agung Notowiguno.
Agung menuturkan, bahwa di PKPU Pusat sendiri, dinamika yang terjadi hampir sama. Saat ini, di PKPU Pusat secara organisasi berada di generasi ketiga. Generasi pertama diamanahkan pada generasi awal PKPU, yakni generasi para pendiri organisasi. Generasi kedua, juga merupakan generasi para pendiri PKPU. Di generasi sekarang, yang merupakan generasi ketiga, barulah PKPU diamanahkan pada para pengurus yang berada di fase berikutnya. Sebuah generasi dimana tuntutan dan kebutuhan yang ada jauh lebih complicated dan penuh tantangan.
“Dan harus kita akui, bahwa lembaga ini terus tumbuh dan berkembang. Dari hari ke hari terasa amat berat tantangan yang terbentang. Pertanyaannya, apakah PKPU yang kita bangun ini hanya disiapkan setahun atau dua tahun? Tidak. PKPU yang kita kelola hari ini mudah-mudahan Allah berikan kesempatan untuk terus ada, sehingga lembaga ini akan terus hadir mendampingi dan melayani umat dan bangsa bahkan dunia.
“Kini, apapun yang telah kita capai di PKPU hari ini harus tetap kita syukuri. Karena sesungguhnya ini semua merupakan karunia dari Allah SWT. Kita harus meyakini apa yang kita capai merupakan ketetapan Allah yang juga barangkali secara fitrah merupakan kepantasan atas kemampuan dan kesiapan kita semua,” tutur Agung yang diamini seluruh karyawan yang hadir.
Fakta ini, sejalan dengan ketetapan Allah sendiri yang akan memberikan cobaan juga kenikmatan sesuai dengan kapasitas dan kondisi serta kesanggupan siapapun yang akan menjalaninya. Bila hari ini perkembangan kita sampai di sini, berarti di titik inilah kapasitas kita sebenarnya. Untuk itu, kita perlu terus belajar dan meningkatkan kapasitas kita sehingga pada akhirnya secara fitrah kita bisa meningkat.
Saat yang sama, kita juga harus terus belajar dari sejumlah organisasi besar yang ada di dunia yang sejenis dengan kita. Di dunia organisasi NGO, ada sebuah organisasi yang punya SDM hingga tujuh ribu lebih dan berada bahkan di lebih 30 negara. Mereka semua bisa besar bukan karena apa-apa, karena mereka memang mempersiapkan semuanya secara komprehensif dan sungguh-sungguh. Mereka secara serius membangun organisasi mereka dan sekaligus mempersiapkan SDM nya secara baik.
“Kini, giliran kita di PKPU yang harus mempersiapkan diri dengan baik, bila kita ingin meraih kesuksesan untuk hari esok. Kerja keras kita dan kesungguhan kita hari ini dan seluruh apa yang kita kerjakan semoga menjadi amal jariah untuk kita semua, dan akan kembali kepada kita di yaumul akhir nanti. Selamat bekerja dan mudah-mudahan Allah SWT memberkahi kita semua, keluarga serta tentu saja organisai PKPU yang kita cintai ini,” pungkas Agung Notowiguno mengakhiri kunjungannya di PKPU Yogyakarta.
Sebelumnya, Kamis malam Agung Notowiguno juga memberikan bantuan buat para korban Merapi berupa dana tunai Rp 43.544.800. Setelah memberikan motivasi kepada SDM PKPU Yogyakarta, menemui Kepala Cabang PKPU Yogyakarta pertama, dr Akrom dilanjutkan memberikan bantuan kepada para pengungsi di posko Sariharjo dan meninjau dampak awan panas di Cangkringan. (PKPU/Nas/Yogyakarta)