Acara peremian KUMM Jamiatun Nisa ini di resmikan langsung oleh Camat Koto Tangah. Serta dalam acara ini turut hadir Lurah Air Pacah Asrial, Babinkamtibmas Zul Effendi, Kepala Bidang Penghimpunan PKPU Padang Ade Wijaya dan Kabid Pendayagunaan Jafar, Ketua KUMM Jamiatun Nisa Hj Nurhayati bersama anggota kelompok dan puluhan masyarakat lainnya.
Ade Wijaya dari PKPU Padang mengatakan, Program KUMM bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat. Menjadikan lebih mandiri untuk jangka panjang. KUMM Jamiatun Nisa merupakan yang 6 didirikan PKPU Padang dengan bantuan modal mencapai Rp 10 juta.
Modal itu tidak dikembalikan ke PKPU, digulirkan untuk membuka kelompok usaha baru lainnya oleh kelompok penerima. Menjawab permintaah kekurangan mesin jahit, salah seorang donatur PKPU ungkap Ade, memberitahu memberikan bantuan 1 unit mesin untuk kelompok tersebut.
Sementara itu Camat Koto Tangah, Amasrul dalam kata sambutan mengatakan, keberadaan usaha kecil seperti KUMM Jamiatun Nisa di kawasan Air Pacah ini harus ditumbuh kembangkan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi Pemko Padang memiliki rencana pemindahan lokasi pusat perkotaan di daerah ini. Dengan demikian Air Pacah cocok pengembangan usaha termasuk jenis usaha konveksi.
“Semoga KUMM ini menjadi pilot project untuk pengembangan usaha sejenis lainnya. Usaha sejenis ini harus ditumbuhkan, sebentar lagi Air Pacah akan jadi pusat perkotaan,” katanya.
Ketua KUMM Jamiatun Hj Nurhayati mengungkapkan, bantuan modal usaha diberikan PKPU Padang memberikan harapan baru untuk memulai usaha. Bersama dengan 12 orang anggotanya, kini Nurhayati punya pekerjaan besar menuntaskan pesanan 1.000 jilbab dalam tempo sepekan. Pesanan lain sebanyak 1.800 jilbab juga sempat datang dari salah satu parpol di Padang, tetapi karena keterbatasan waktu dan tenaga, terpaksa ditolak
“Kami terpaksa menolak pesanan ini karena tidak ingin mengecewakan jika tidak selesai tepat waktunya,” kata Ummi, panggilan Nurhayati. Pihaknya berharap dari Pemko Padang turut membantu tambahan mesin jahit. Sebab dari 12 anggotanya, masih ada 4 orang belum memiliki mesin jahit sendiri. (*Husnal Hayati)
Sumber: padang−today.com, Jumat, 18/06/2010