Program OVOP: PKPU Kembali Gulirkan Bibit Pisang Ambon

LEBAK - Bertempat di Desa Muncang dilakukan pengguliran bibit pisang ambon untuk para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Waluya, Sabtu siang (26/2/2011). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program One Village One Product (OVOP) budidaya pisang ambon secara terpadu di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten

261 Siswa Sekolah Dasar di Medan Satria RW 07 Ikuti Edukasi PHBS

BEKASI - Pagi itu, Jumat-Sabtu ((25-26/2/2011) ada agenda besar untuk penyuluhan rutin Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar di Medan Satria RW 07 kerjasama PT Aqua dan PKPU. Tema yang diangkat kali ini tentang pemilahan sampah.

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam

BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal.

Tak Ada Minder, Karena Aku Bisa

GUNUNGKIDUL - Tidak ada yang tak sempurna makhluk ciptaan Tuhan, meskipun terkadang menurut pandangan manusia ada kekurangan atau cacat. Namun, dibalik itu ada rahasia yang lebih bagus yaitu semangat untuk berkarya demi keluarga dan masyarakat.

KPBA Bersama PKPU Ajarkan Guru Cara Mendongeng

PADANG - Menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam pengelolaan pustaka keliling. Selain itu para guru juga diajarkan tentang cara mengelola perpustakaan dan keterampilan mendongeng

PRAKIRAAN CUACA
Kota-kota DuniaPrakiraan Cuaca Dunia (hari ini)   Tanggal 27 Januari 2010   Denpaser   Hujan   Suhu : 26 - 31 °C   Jakarta   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Batam   Berawan   Suhu : 24 - 31 °C   Kualalumpur   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Singapura   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Manila   Berawan   Suhu : 22 - 31 °C   B. Sri Begawan   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Bangkok   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Hanoi   Hujan   Suhu : 16 - 18 °C   Pnom Penh   Cerah   Suhu : 22 - 32 °C   Rangoon   Berawan   Suhu : 22 - 33 °C   Tokyo   Berawan   Suhu : 4 - 9 °C   Beijing   Cerah   Suhu : -9 - 3 °C   New Delhi   Berkabut   Suhu : 8 - 22 °C   Seoul   Berawan   Suhu : -5 - -3 °C   Hongkong   Berawan   Suhu : 14 - 17 °C   Jeddah   Cerah   Suhu : 18 - 27 °C   Mekkah   Cerah   Suhu : 20 - 32 °C   Madinah   Cerah   Suhu : 11 - 23 °C   Kairo   Cerah   Suhu : 8 - 16 °C   Darwin   Hujan   Suhu : 27 - 32 °C   Perth   Berawan   Suhu : 19 - 33 °C   Sydney   Hujan   Suhu : 21 - 31 °C   Moscow : Bersalju   Suhu : -18 - -18 °C   Amsterdam   Hujan   Suhu : -2 - 2 °C   London   Berawan   Suhu : -1 - 4 °C   Frankfurt   Berawan   Suhu : -9 - -1 °C   Paris   Berawan   Suhu : -1 - 1 °C   Roma   Hujan   Suhu : 6 - 14 °C   Genewa   Berawan   Suhu : -2 - 2 °C   New York   Berawan   Suhu : 2 - 8 °C   Los Angeles   Hujan   Suhu : 11 - 16 °C   Menu UtamaKota-kota IndonesiaPrakiraan Cuaca Indonesia (hari ini)   Berlaku mulai 28 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Sampai dengan 29 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Banda Aceh   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 96 %   Medan   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 94 %   Pekanbaru   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 53 - 92 %   Batam   Berawan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 63 - 93 %   Padang   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Jambi   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 94 %   Palembang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 61 - 95 %   Pangkal Pinang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 94 %   Bengkulu   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 60 - 98 %   Bandar Lampung   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 58 - 95 %   Pontianak   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 65 - 98 %   Samarinda   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 95 %   Palangkaraya   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 96 %   Banjarmasin   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 96 %   Manado   Hujan Ringan   Suhu : 22 - 31 °C   Kelembaban : 69 - 95 %   Gorontalo   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 95 %   Palu   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 52 - 90 %   Kendari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 66 - 96 %   Makasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 93 %   Majene   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 90 %   Ternate   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 30 °C   Kelembaban : 65 - 97 %   Ambon   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Jayapura   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Sorong   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 97 %   Biak   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 73 - 95 %   Manokwari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Merauke   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Kupang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Sumbawa Besar   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 69 - 96 %   Mataram   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 94 %   Denpasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 95 %   Jakarta   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Serang   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 65 - 94 %   Bandung   Hujan Ringan   Suhu : 20 - 29 °C   Kelembaban : 68 - 96 %   Semarang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 93 %   Yogyakarta   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Surabaya   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 63 - 95 %   Menu Utama

18 Januari 2011

Keluarga Pak Nasril: Ayah dan Anak Bertahan Hidup Demi Kesehatan


BUKITTINGGI - Menindak lanjuti kisah hidup keluarga Nasril, ayah dari Mawaddah anak penderita Tumor Hemangioma. Setelah diberitakan lewat website dan jejaring sosial mendapat respon positif dari masyarakat yang peduli akan nasib Mawaddah.

Bukti serta wujud kepedulian dari PKPU Bukittinggi akan penderitaan masyarakat, maka cara kepedulian itu pulalah tim PKPU meluncur ke Pasaman Barat untuk mengetahui lebih lanjut kisah hidup keluarga yang bersahaja itu.

Kegiatan ini selain menyampaikan aspirasi dari masyarakat Medan berupa santunan, juga sebagai mengikat hubungan silaturrahim, antara PKPU dengan masyarakat yang kurang mampu. Tangis tertahan Nasril dan tetangga karena ada juga masyarakat jauh yang peduli akan nasib saudaranya yang sedang dalam kesusahan, ungkap masyarakat setempat.

Mengingat penderitaan yang telah lama dirasakan keluarga Nasril tentang sakitnya Mawaddah yang telah lama bertahan ditubuh mungilnya itu. Semakin hari makin membesar di bagian tangan sebelah kiri, adanya tambahan gejala di bahu kiri, dada kiri, punggung kiri, lengan sebelah kiri, siku, lengan bawah dan tangan sebelah kiri. Tangisan itu terjadi saat percakapan antara Kepala Cabang PKPU Bukittinggi Tomi Abdullah dengan keluarga Nasril berlangsung.

Asrina, 18 tahun, anak pertama dari Pak Nasril dan Bu Evi, baru merasakan sekolah SMA kelas 1, berakhir sudah saat dana tidak lagi berpihak padanya. Mengingat biaya setiap hari yang harus keluar sebanyak Rp 16.000 untuk biaya operasional sekolah, jangankan untuk ongkos, untuk makan saja kekurangan.

Tidak hanya sampai disini, Pak Nasril beserta istri bertahan hidup dari pemberian dan bantuan masyarakat setempat. Selain adanya pekerjaan yang dilakukan sang istri, jika pak Nasril dipanggil untuk membantu ke kebun atau motong rumput, maka akan dapat uang

Uang yang didapat jika dikumpulkan setiap panggilan kerja bisa mencapai Rp. 30.000 dalam seminggu. Namun terkadang dalam sehari uang yang harus ia bawa pulang hanya Rp 10.000, bahkan jika tidak ada yang memakai tenaganya maka tidak akan dapat penghasilan. Tak heran keluarga Nasril dan Evi sering menahan lapar.

Hari Minggu (16/1/2011) Kepala Cabang PKPU Bukittinggi Tomi Abdullah, Arif Fadhilla Kepala Bidang Pendayagunaan dan Nova staf Pendayagunaan dan Media, berangkat dari Bukittinggi pukul 08.00 WIB menuju Pasaman Barat dan tiba di lokasi pukul 15.55 WIB.

Kedatangan PKPU disambut hangat warga setempat. Setibanya tim PKPU di rumah Nasril (51), di Jl Jorong Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Pasaman Barat, nafasnya dalam keadaan sesak, bercampur haru, terasa sekali kebahagiaan yang dirasakan Mawaddah.

Pemberitaan yang di media masa dan elektronik, sakit yang dialami oleh Nasril hanya sakit asma saja. Namun, setelah ditindak lanjuti lebih dalam, ternyata Nasril mengalami kebocoran pada paru-parunya yang telah dialami selama 11 tahun belakangan ini.

Rumah berukuran 6x4 meter persegi yang ditempatinya, tadinya adalah rumahnya sendiri, namun kini telah dijual kepada family dekatnya. Nasril kini hidup seadanya dengan 5 orang anak. Dirinya merasa malu telah menjadi beban masyarakat selama bertahun-tahun, setiap harinya untuk makan sehari-hari saja di tanggung oleh tetangganya.

Kedatangan PKPU merupakan kebahagiaan tersendiri dari keluarga besar Nasril, walaupun tidak ada yang akan disuguhkan, maka dari pihak tetanggalah yang menyediakan tiga gelas teh panas. Rumah yang didatangi tetangganya membuat suasana semakin sendu. Air mata tak henti mengalir di pipi tuanya Nasril, tiap ada yang datang kerumahnya ikut larut menanggapi kesedihan yang dialami keluarga Nasril selama bertahun-tahun.

Banyak usaha yang telah dilakukan Nasril dan keluarga untuk bertahan hidup terutama berusaha mencari dana kesana kemari demi kesehatan anak ke empatnya. Dengan nafas tersenggal-senggal, langkah yang tak lurus lagi, Nasril masih bertahan sampai hari ini mencari bantuan dari kantor kekantor, LSM, dan terakhir di PKPU. Usaha yang dilakukan Nasril berbuah manis, dengan hadirnya bantuan dari masyarakat Medan melalui PKPU Bukittinggi.

Ternyata Mawaddah tidak bisa dirujuk ke RSUP DR. M. Djamil. Rekomendasi dari pihak RS Pasaman Barat yang juga telah mendapat rekomendasi dari pihak pemerintah setempat, bahkan Wakil Bupati Pasaman Barat langsung turun tangan membantu keluarga Nasril merekomendasikan juga ke RSUP DR. M. Djamil.

Setibanya Nasril RSUP DR. M. Djamil Padang setelah Mawaddah diperiksa dokter Raflis juga merekomendasikan perawatan Mawaddah ke RSCM Jakarta untuk ditindak lanjuti cepat oleh dokter spesialis Bedah Vaskule. Biaya untuk sekali cek up menghabiskan dana sebesar Rp 2.500.000, sedangkan sakitnya Mawaddah harus di cek sebanyak 3 kali, langkah awal perawatan menuju operasi.

Mengingat banyaknya biaya yang harus dikeluarkan keluarga Nasril selama perawatan sampai operasi jika Mawaddah harus di rujuk ke RSCM Jakarta. “Melalui tulisan ini, PKPU menghimbau dan mengajak kepada para dermawan untuk bisa membantu meringankan beban keluarga Pak Nasril, menimbang bahwa masa depan Mawaddah masih sangat panjang sekali,” kata Tomi Abdullah.

Sebesar apapun bantuan yang diberikan, kata Tomi, hal itu sangat besar manfaatnya bagi keluarga Nasril. “Pak Nasril berharap agar anaknya bisa beraktifitas seperti biasa, tidak akan merasakan sakit lagi setiap bangun tidur, tidak sakit lagi jika tangannya itu terkena oleh bajunya sendiri,” pungkas Tomi Abdullah.

Bagi dermawan, donatur serta masyarakat yang terketuk hati dengan penderitaan keluarga Pak Nasril dapat menghubungi PKPU Bukittinggi Jl Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No. 76, Bukittinggi, Telp. (0752) 23450, Nova (081374334107). Transfer rekening melalui: Bank Syariah Mandiri No. 0630033337, Bank Muamalat No. 4220077022. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

GAKSI Bukittinggi Gandeng PKPU Gelar Seminar Kanker Serviks

BUKITTINGGI - Kata Kanker Serviks atau lebih dikenal dengan sebutan kanker leher mulut rahim sangat sering disebut-sebut belakangan ini, kanker serviks ini merupakan penyakit yang secara perlahan-lahan membunuh kaum hawa, penyakit yang di sebabkan oleh virus human papilloma virus, virus yang bersifat onkogenik (penyebab terjadinya kanker).

Kanker serviks terjadi karena adanya sel-sel yang tidak normal pada mulut leher rahim. Menurut data yang diperoleh dari sumber ikatan dokter dan bidan, perempuan di Indonesia telah banyak terkena gejala bahkan telah lama mengidap kanker serviks yang diperkirakan dalam setiap satu jam ada orang yang meninggal akibat kanker serviks.

Perubahan untuk menjadi sel kanker memakan waktu lama, sekitar 10 sampai 15 tahun. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang berusia kisaran 30 sampai dengan 50 tahun, yaitu puncak usia reproduktif perempuan sehingga akan meyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiawaan dan kesehatan seksual.

Human papilloma virus ini ditularkan melalui hubungan seksual serta melalui penggunaan barang pribadi yang bersamaan, misalnya penggunaan handuk bersama, pakaian bersama. Human papilloma virus ini sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan.

Karena itu, PKPU Bukittinggi bersama Gerakan Anti Kanker Serviks (GAKSI) Cabang Bukittinggi menggelar Seminar Kanker Serviks dengan tema “Perangi Kanker Serviks, Healthy, Wealthy, Happyness”, Minggu (12/12/2010) lalu bertempat di Aula SMA 01 Bukittinggi.

Materi seminar disampaikan oleh Evan Sastria S.Ked GHt M.CH. Dalam pemaparannya, Eva mengajak kepada masyarakat untuk ikut andil dalam meramaikan acara seminar mulai dari kaum tua maupun tua.

Faktor-faktor yang mendukung timbulnya kanker serviks antara lain menikah di usia muda, merokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, kehamilan yang sering, penyakit menular seksual, melakukan hubungan yang tidak sehat. Yang menakutkan dari penyakit ini adalah penyakit yang dapat menimbulkan gejala, sehingga kita tidak dapat mendeteksinya, kecuali kita rajin melakukan cek up.

Jika kondisi kanker ini sudah memasuki tahapan yang cukup gawat, maka gejala yang timbul antara lain pendarahan dari liang sanggama, timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau, nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil. Kini sudah ditemukan vaksinasi untuk mencegah kanker serviks, bahkan vaksinasi ini dapat diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun.

Tentunya ini berita yang menggembirakan bagi semua wanita. Dengan melakukan vaksinasi ini pencegahan dapat dilakukan, dan bagi wanita yang aktif atau sudah berhubungan seksual harus rutin melakukan pap smear atau inspeksi visual. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bagaimana dengan generasi kita berikutnya, apa yang akan mereka lakukan. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

Mereka Yang Kekurangan Layak Untuk Dicintai

BUKITTINGGI - Datang dengan kecemasan, duduk merenung di kursi yang berhadapan dengan meja penerima tamu PKPU Bukittinggi. Tangisan meluncur saat tim PKPU berdialog antara keinginan anak asuh.

Hidup berbeda dengan kebanyakan orang. Terkadang sebagian anak asuh menjadi pusat perhatian, apalagi perhatian itu terdapat di lingkungan sekolah, namun dilain waktu secara tidak sengaja mereka terlupakan begitu saja. Prediksi negatif tak pantas dialamatkan kepada mereka yang kekurangan.

Mereka para anak asuh tak bersalah, bahkan mereka tak pernah bermimpi untuk mendapatkan perlakuan yang mengiris hatinya. Keinginan mereka untuk meraih impian yang tinggi, tak sepantasnya kita patahkan tiang mimpinya dengan ucapan yang menyakitkan hati.

Jika ia ingin jadi Presiden semangati terus ia untuk terus belajar. Santun kepada kedua orang tua, guru dan menjadi anak yang taat. Beri mereka motivasi yang tinggi, wajar dalam era serba modern. Semua perkembangan yang terjadi di usianya serba ingin mencoba, ingin mengetahui, ingin di perhatikan, ingin di cintai dan ingin di sayangi.

Kehadiran anak-anak yang kekurangan diantara kita merupakan pelengkap untuk kita selalu berbuat yang terbaik. Apalagi jika kita tahu betapa dahsyatnya kelebihan yang dimiliki anak asuh kita yang berkebutuhan khusus.

Pandang dia selayaknya anak kita sendiri, timbulkan semangat kepercayaan diri mereka dengan senyuman tulus, kasih sayang yang mengikat. Mengingat doa yang dipanjatkan dan keluar mengalun syahdu dari bibirnya adalah untuk kita juga.

Mewakili rasa syukur anak asuh yang tinggi, PKPU Bukittinggi mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah disalurkan para dermawan dan donatur PKPU. Dari andalah mereka ikut merasakan kebahagiaan, kasih sayang yang mereka inginkan selama ini.

Mereka pun berjanji akan menorehkan prestasi yang tinggi agar mimpinya lekas menjadi nyata. PKPU Bukittinggi Jl Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No. 76, Bukittinggi. Telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

Raker PKPU Padang tahun 2011: Semangat Baru untuk Sinergi dan Pengabdian


PADANG - Tahun 2011 menjadi babak baru dan juga semangat baru bagi Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang untuk berbuat lebih banyak lagi kepada masyarakat. Meningkatkan sinergi lembaga dan pengabdian kepada umat. Sebagaimana menjadi spirit PKPU tahun 2011 ini yaitu Bersinergi dan Mengabdi.

Tekad ini komitmen bersama jajaran PKPU Padang dalam Rapat Kerja Daerah Tahun 2011 yang dilaksanakan selama dua hari di Anai Resort Kabupaten Padang Pariaman, Rabu-Kamis (12-13/1/2011) yang diikuti seluruh jajaran PKPU Padang dan PKPU Cabang Pembantu Kota Solok serta Unit Usaha. Sejumlah rencana strategis dicetuskan dengan mentargetkan mampu menggalang donasi tahun ini sebesar Rp 10 miliar. Jumlah ini naik dari tahun 2010 dengan target Rp 7,5 miliar.

Dalam acara Raker yang dibuka oleh Kepala Cabang PKPU Padang, H Faridansyah tersebut menekankan kembali pentingnya sinergi yaitu kebersamaan dalam merealisasikan PKPU Satu. Berbuat lebih baik dan lebih banyak lagi untuk masyarakat karena masih banyak tangan-tangan para mustahik membutuhkan sentuhan PKPU.

Dengan semakin besarnya donasi dihimpun akan semakin besar manfaat dapat diberikan kepada ummat. Semua itu ungkap Faridansyah, hanya dapat diraih dengan kerja iklas dan kerja keras, sesuai dengan identitas PKPU sebagai lembaga kemanusiaan nasional sekaligus dan lembaga zakat nasional.

Faridansyah menambahkan, selain mengedepankan program kerja setahun ke depan, PKPU turut memberikan perhatian terhadap persoalan internal, salah satunya kesejahteraan jajaran PKPU, peningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk peningkatan pelayanan terhadap muzzaki dan mustahik.

Setiap bidang di PKPU Padang, mulai dari Bidang Keuangan, Penghimpunan, Pendagayagunaan, Unit Usaha, Kantor Cabang Pembantu Solok dan Humas mendapatkan kesempatan untuk presentase. Menjelaskan langkah strategis dan program yang akan dilaksanakan setahun ke depan. Di antaranya termasuk kesiapan pembukaan dua cabang pembantu PKPU lainnya di Kabupaten Padang Pariaman dan Darmasraya.

Ketua Bidang Penghimpunan PKPU Padang, Gufron mengatakan, berkaca dari potensi zakat dan CSR di Padang, Sumatera Barat pada umumnya, target tersebut sangat realistis, karena potensi zakat belum tergarap cukup besar. Padang memiliki potensi zakat mencapai Rp 90 miliar per tahun dan skala provinsi mencapai Rp 300 miliar.

Meski daerah ini rawan bencana alam, tetapi kesadaran berzakat masyarakat di Ranah Minang kian tumbuh. Ditambah lagi dengan semakin kuatnya tingkat kepercayaan perusahaan maupun perorangan terhadap PKPU, sebagai lembaga yang amanah dalam menjalankan penyaluran donasi.

Kegembiraan Raker ini dilengkapi dengan semakin terbinanya jalinan ukhuwah. Salah satunya terlihat dari permainan sepakbola di pagi hari yang kadang mengundang tawa dan kokohnya persaudaraan. (PKPU/Elfiyon/Padang)

Kerjasama PT Pos Indonesia Yogyakarta-PKPU: Sinergi Dalam Pendayagunaan Zakat Karyawan

SLEMAN - Bertempat di kantor Pos Sleman, Kamis (13/1/2011) Kepala Cabang PKPU Yogyakarta, Suripta bersama staf pendayagunaan Siti Rofiah, staf penghimpunan bidang ZIS Eko Widyarto dan Aris Budi melakukan pertemuan dengan Muhammad Nur selaku kepala Kantor Pos Sleman dan juga Baperohis PT Pos Indonesia untuk membicarakan kerjasama pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah dari karyawan PT Pos Indonesia Yogyakarta.

Dalam pertemuan tersebut, disampaikan keinginan adanya kelanjutan dan pengembangan kerjasama antara PT Pos Indonesia melalui Baperohis dengan PKPU melalui Zakat Center untuk mendayagunakan zakat karyawan yang terkumpul tidak hanya program pendidikan namun juga program sosial lainnya.

Program beasiswa yang dilaksanakan PKPU bersama PT Pos Indonesia sejak tahun 2007 sudah cukup baik dan diharapkan tahun 2011, PKPU melalui Zakat Center mendayagunakan ZIS dari karyawan PT Pos Indonesia Yogyakarta untuk program yang lebih beragam.

Program yang dapat dilaksanakan seperti kesehatan, santunan atau pengajian bagi masyarakat dan karyawan. Selain itu, dengan menggandeng PKPU diharapkan mampu memaksimalkan dana ZIS dari karyawan PT Pos Indonesia.

Kerjasama pengelolaan dana ZIS antara Baperohis PT Pos Indonesia Yogyakarta dengan PKPU ini sebagai bentuk sinergisitas antara perusahaan yang telah memiliki UPZ dengan lembaga amil zakat untuk memaksimalkan pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah.

Sehingga dengan menyerahkan pendayagunaan seluruh dana ZIS kepada lembaga amil zakat diharapkan karyawan bisa lebih tenang dan lebih fokus untuk bekerja tanpa disibukan dengan kegiatan penyaluran ZIS. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Kerjasama LAZIS PLN Sumut-PKPU: Perlengkapan Sekolah untuk Anak-Anak Korban Banjir

MEDAN - Banjir yang baru saja dialami warga Kota Medan menyebabkan banyak anak-anak sekolah yang kehilangan perlengkapan sekolah mereka seperti tas, buku dan alat alat tulis lainnya.

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU bekerjasama dengan LAZIS PLN Sumut memberikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak yang menjadi korban banjir di wilayah Kecamatan Medan Maimun yang merupakan wilayah yang paling parah terkena banjir

Pemberian perlengkapan sekolah untuk anak-anak korban banjir di wilayah Medan Maimun akan diserahkan pada hari Sabtu (15/1/2011) pukul 13.00 WIB bertempat di Masjid Solihin Jl Brigjen Katamso Medan Maimun.

Akan hadir pada acara tersebut, Yusri Ketua LAZIS PLN wilayah Sumatera Utara, Lukmanul Hakim Kepala Cabang PKPU Medan serta para tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Medan Maimun juga 150 anak-anak sekolah tingkat SD-SMP yang menerima bantuan perlengkapan sekolah ini.

Kepala Cabang PKPU Medan Lukmanul Hakim mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi korban banjir di Kota Medan perlu mendapat perhatian dari semua pihak, agar semangat belajar mereka semakin meningkat. “Semoga kepedulian segenap karyawan PT PLN wilayah Sumut melalui LAZIS ini dapat meningkatkan prestasi anak-anak di sekolah,” ujarnya.

Bagi mitra PKPU yang ingin berpartisipasi dalam program Peduli Pendidikan dapat menghubungi Suhefni (085210956310), Adi Syahputra (081376024871) atau kontak PKPU Medan Jalan Setia Budi Komplek Business Poin Blok CC No. 5 Medan, Telp (061) 8212502. Fax (061) 8212643. (PKPU/Man/Medan)

Delegasi PKPU Ikuti Japan-Indonesia Fire and Disaster Management Forum

JAKARTA - Badan SAR Nasional (BASARNAS) Indonesia dan Fire and Disaster Management Agency (FDMA) Jepang menggelar Japan-Indonesia Fire and Disaster Management Forum di Jakarta, Kamis (13/1/2011). Dalam kesempatan tersebut, PKPU mengirim delegasi yaitu Manajer Litbang Akbar Ali dan Bilal Ahmadi.

Forum bilateral ini merupakan ajang tukar-menukar pengalaman kedua negara dalam sistem penanganan bencana, khususnya bencana di wilayah pemukiman atau perkotaan (Urban SAR). Acara yang digelar di Diamond Ballroom Hotel Nikko Jakarta ini diikuti sekitar 100 orang dari perwakilan kementrian/lembaga dan NGO yang concern dengan aktivitas penanganan bencana.

Tema yang diangkat dalam forum ini adalah “Focusing on Urban Search and Rescue” (Memfokuskan Pencarian dan Pertolongan di Area Perkotaan) dan disampaikan dalam dua sub tema besar yaitu sistem penyelamatan dan studi kasusnya serta sistem pendidikan dan pelatihan untuk personel rescue.

Direktur Operasi dan Latihan BASARNAS, Tedy Sutedjo pada sesi awal menjelaskan pengalaman tanggap darurat yang dilakukan BASARNAS pada peristiwa bencana di 2010 yaitu Banjir Bandang Wasior, Gempa dan Tsunami Mentawai serta Erupsi Gunung Merapi. Response time yang merupakan salah satu variabel kritis dalam aktivitas SAR telah berhasil dipersingkat menjadi 45 menit dalam penanganan tiga bencana tersebut.

Dilanjutkan sesi sharing sistem pelatihan dan pendidikan personel rescue oleh Mr Hideki Tai selaku Assistant Director of Fire Fighting and Ambulance FDMA Jepang. Diungkapkan Hideki Tai bahwa sistem pendidikan dan pelatihan untuk personel rescue di Jepang telah terstandarisasi, mulai dari Sekolah Kejuruan hingga Akademi Pemadam Kebakaran yang memiliki jenjang hingga keahlian tingkat lanjut khusus untuk menangani special cases seperti NBC (nuclear, biology and chemical) cases.

Bahkan, lanjut Hideki, Jepang telah memiliki semacam laboratorium untuk pelatihan berbagai macam bencana seperti kebakaran, gempa bumi, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan air hingga kecelakaan di pegunungan.

Rangkaian forum bilateral ini akan berlanjut dengan kunjungan FDMA Jepang ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BASARNAS untuk melihat kemungkinan kerja sama lebih dalam antar kedua negara. (PKPU/Bilal/Jabodetabek)

Program Tabung Peduli PKPU: Kerjasama Kepedulian Bersama 4 Sekolah di Bukittinggi

BUKITTINGGI - Setiap anak yang dilahirkan ke atas dunia merupakan anugerah yang benar-benar suci putih dan bersih. Seoarang anak bisa dikatakan sebagai anak yang memiliki kepedulian yang sempurna tentu berawal dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan negara.

Selama ini jika ada seorang ibu mendongengkan tentang perjuangan nabi, ataupun kisah para pejuang lainnya yang meninggalkan kisah dan inspirasi tersendiri dalam pribadi anak sebelum tidur, terutama mendongengkan kepekaan hidup terhadap masyarakat yang papa agar dalam serapan si anak mampu mempraktekkan dalam kehidupan sehari hari, terutama di lingkungan sekolah.

PKPU Bukittinggi melalui program Tabung Peduli bekerjasama dengan beberapa sekolah swasta di Kota Bukittinggi dalam menumbuh kembangkan kepedulian anak terhadap nasib yang menimpa saudaranya.

SDIT Cahaya Hati, TK Islam Adzkia, SDIT Syahiral Ilmi, SD Islam Masyithah, dalam aksi menabung telah dilakukan para siswa siswi. Mereka dengan senang hati dan sukarela menyisihkan sebagian uang untuk tabung peduli. Hal itu mereka lakukan untuk membahagiakan sahabatnya yang membutuhkan.

Kerjasama yang banyak menimbulkan faedah positis ini di sambut dengan suka cita dari elemen sekolah. Menjadikan program kepedulian terhadap sesama lewat tabung peduli merupakan keberanian sekolah mereka untuk selalu mencintai sesama.

Tabung peduli mempunyai dua sistem, pertama mengumpulkan uang lewat tabung peduli dan kedua penghitungan secara bersama. Saat perhitungan akan dimulai maka terlebih dahulu tabungan yang terkumpul selama tiga bulan dibagikan kepada anak atau penambah pembangunan sekolah dengan tujuan yang jelas, agar penyaluran yang dilakukan atas kerjasama PKPU dengan sekolah berjalan dengan baik.

Diperkirakan dalam 3 bulan, jumlah uang yang terkumpul dari 4 sekolah yang bekerjasama akan mencapai Rp 20.000.000. Semoga dengan cara mengajak anak-anak peduli kepada sesama akan tertanam dalam hatinya sampai mereka besar nantinya, menjadi penabung, dan peduli kepada sesama.

Semoga keceriaan dan ketulusan siswa siswi, serta guru bisa mengajak kepedulian sekolah negeri. Untuk kerjasama program Tabung Peduli di Bukittinggi, kontak PKPU Bukittinggi Jl. Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No. 76, Bukittinggi, telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

Menteri Sosial Kunjungi Lokasi Bencana Merapi

SLEMAN - Bencana erupsi merapi yang melanda wilayah Sleman dan sekitarnya sudah berlalu dua bulan, namun efek dari bencana tersebut masih dirasakan hingga sekarang. Masih banyak pengungsi yang belum kembali ke aktivitas semula karena rumah yang dulu telah hancur tersapu awan panas maupun banjir lahar dingin.

Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah, melalui Kementrian Sosial, pemerintah memberikan bantuan bagi korban merapi. Bantuan yang diberikan tersebut merupakan santunan untuk jaminan hidup, pengisian hunian sementara (huntara) dan santunan bagi korban meninggal dunia akibat erupsi Merapi.

“Kami memberikan santunan sekitar Rp 4 juta bagi korban yang meninggal dan kami akui jika besarannya memang tak seberapa. Karena memang indeks dana yang kami miliki sangat terbatas. Untuk jaminan hidup sendiri besaran dana yang dikeluarkan adalah sekitar Rp 2,63 Miliar dan untuk isian huntara sebesar Rp4 miliar lebih,” ujar Mentri Sosial saat menyerahkan bantuan sebesar Rp 7.263.200.000 kepada Pemprov DIY dan Jateng di Bangsal Kepatihan, Selasa (11/1/2011).

Setelah menyerahkan bantuan, agenda Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengunjungi lokasi bencana erupsi Merapi di Umbulharjo dan Wukrsari pada Rabu (12/1/2011). Dalam kunjungannya, Mensos didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo dan beberapa staf serta pimpinan beberapa LSM termasuk Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.

Dalam kunjungannya ke lokasi bencana tersebut, Mensos meresmikan Kampung Siaga Bencana di Umbulharjo Cangkringan. “Sekalipun kita semua tidak menginginkan terjadinya bencana, namun kewaspadaan perlu kita tingkatkan dan ini adalah gerakan untuk mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap bencana,” ungkapnya saat membuka Kampung Siaga Bencana di Balai Desa Umbulharjo.

Mensos juga menambahkan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di garda depan adalah aset dan jati diri bangsa Indonesia sebenarnya. Yakni masyarakat yang tidak berfikir untuk diri sendiri serta memiliki rasa tolong-menolong yang tinggi.

Setelah meresmikan Kampung Siaga Bencana, Mensos beserta rombongan menyerahkan bantuan kasur ke shelter Plosokerep serta bantuan Kredit Usaha Bersama (KUBE) di Balai Desa Wukirsari. Saat menyerahkan bantuan untuk KUBE, Mensos berpesan supaya dana itu diharapkan terus dikembangkan untuk membangkitkan perekonomian warga dan di kelola secara akuntabel.

Dana KUBE sendiri sejumlah Rp 1 Milyar untuk 50 kelompok dan setiap kelompok menerima hibah sejumlah Rp 20 juta. “Bila pengembangan KUBE berhasil, saya akan memberikan tambahan lagi untuk masing-masing kelompok. Kalau perlu Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per kelompok,” ujar Salim di hadapan warga yang hadir di Balai Desa Wukirsari. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

SD Ungaran 2 Yogyakarta-PKPU: Melatih Anak untuk Peduli Sesama


YOGYAKARTA - Mengasah kepedulian anak-anak terhadap kondisi sosial dan masyarakat yang tidak mampu adalah bagian dari pendidikan yang harus mulai dipupuk sejak dini. Kepekaan sosial bukanlah sekedar ilmu yang dibacakan di depan kelas lalu siswa-siswa menghafalnya. Mereka butuh aplikasi nyata, sehingga tidak sekedar wacana teoritis dan manfaatnya dapat dirasakan oleh orang-orang yang membutuhkannya.

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta melalui program Tabung Peduli menggandeng beberapa sekolah baik negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta dalam mengaplikasikan salah satu pendidikan karakter untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.

Salah satu yang digandeng PKPU adalah SD Ungaran 2 Yogyakarta yang beralamat di Jl Serma Taruna Ramli No. 3, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta berpartisipasi dalam program Tabung Peduli PKPU. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1965 dan memiliki cukup banyak prestasi dalam setiap kompetisi ini, Rabu (12/1/2011) menerima tim PKPU yang terdiri dari Toni Ristiawan, Eko Widyarto, M. Soleh dan Solihn IS untuk membagikan Tabung Peduli sebanyak 374 buah.

Penyerahan simbolis Tabung Peduli PKPU kepada siswa-siswi SD Ungaran 2 dilaksanakan di ruang kelas V A didampingi oleh Dra Eni Susilowati selaku guru kelas dan Mustajab selaku staf SD Ungaran 2 Yogyakarta.

Dalam penyerahan tabung peduli tersebut tampak siswa-siswi sangat antusias karena penyerahan tabung peduli kepada siswa disertakan juga Tabung Peduli Raksasa sehingga banyak dari mereka langsung mengeluarkan sebagian uang saku untuk dimasukan ke dalam tabung peduli termasuk guru kelas SD Ungaran.

“Program ini sangat positif karena dapat melatih anak-anak untuk lebih peduli dengan sesama dan merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter bagi siswa-siswi di SD Ungaran 2 Yogyakarta,” ungkap Mustajab saat diminta pendapat tentang program Tabung Peduli ini.

“Bahkan, saat erupsi Merapi terjadi SD Ungaran 2 juga mengumpulkan dana sosial yang kemudian diserahkan bagi korban erupsi Merapi dan terkumpul sekitar enam juta,” lanjut Mustajab.

Semoga apa yang dilakukan oleh SD Ungaran 2 Yogyakarta dapat menginspirasi kita semua bahwa berbagi itu mudah dan mulia sehingga diharapkan lulusan dari sekolah ini menjadi pribadi yang memiliki kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan.

PKPU Yogyakarta terus mengajak bagi lembaga pendidikan atau instansi yang ingin bekerjasama dalam program Tabung Peduli bisa menghubungi PKPU Yogyakarta, Jl Prof Dr Sardjito No 4 Yogyakarta Telp 0274-555041. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Napak Tilas PKPU Bandung: Dari Perjalanan Panjang Kepedulian 2010

BANDUNG - Sebagai manusia, seberapa pedulikah kita? Untaian kata tersebut hanyalah sebuah pertanyaan singkat dan hanya terdiri lima kata saja. Sederhana memang, setiap orang bisa saja untuk melafalkan dan mengajukan pertanyaan tersebut kepada siapapun.

Hanya saja yang menjadi inti dari pertanyaan tersebut adalah jawabannya. Jawaban yang saja dapat membuat kita berfikir ulang dan mengernyitkan dahi, bahkan kembali mengajukan pertanyaan untuk dirinya, ‘Sudah menjadi orang-orang yang pedulikah kita?’

Peduli adalah sebuah rasa dan sikap keberpihakan kita untuk senantiasa melibatkan diri dan menjadi bagian dari solusi dalam berbagai problematika yang terjadi di sekitar kita. Menjadi orang-orang yang peduli akan menjadikannya senantiasa terpanggil dan tergerak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat di sekitarnya.

Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya. Bukankah menjadi manusia yang bermanfaat bagi selainnya adalah sebaik-baiknya manusia?

Sejarah adalah sejarah, waktu yang sudah terlewat dan tidak akan pernah bisa untuk diputar ulang. Untuk kebaikan bersama, semoga kita bukan termasuk orang yang hanya mendengarkan dan melihat sejarah saja melainkan sebagai pelaku sejarahnya, agar semakin jelas sekaligus menegaskan bahwa kita adalah bagian dari orang-orang yang peduli. Yaitu bagian dari orang-orang yang tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi dan berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia.

Apa yang disampaikan bukanlah ajang untuk mencari sensasi sebuah kesombongan dari sikap kepedulian yang pernah dilakukan, tapi akan selalu menjadi pelajaran untuk bisa berlaku lebih baik lagi dalam perbaikan masyarakat. Menjadi inspirasi kebaikan bagi selainnya adalah cita-cita keberadaan PKPU, sehingga akan menambah deretan panjang orang-orang yang peduli akan sekitarnya.

Tahun 2010 boleh jadi merupakan perjalanan panjang untuk mencari identitas yang sebenarnya dari keberadaan PKPU sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional. Nilai keberhasilannya bukan sekedar dari berapa dana yang berhasil dihimpun dan disalurkan, bukan pula seberapa banyak jumlah penerima manfaat yang sudah mendapatkan bantuan.

Itu hanya sekedar deretan angka-angka yang berhasil dikali, ditambah, kurang ataupun bagi. Makna sesungguhnya mungkin keberadaan kita di tengah-tengah banyaknya problematika yang terjadi di masyarakat.

Sebanyak 294.062 jiwa yang tersebar di 16 kota dan kabupaten di Jawa Barat telah menjadi bagian dari perjalanan keberadaan PKPU di tahun 2010. Jumlah yang masih sedikit bahkan sangatlah kecil, belum bisa dikatakan representative sebagai perbaikan keadaan masyarakat.

Napak tilas perjalanan ini akan menjadi pemicu dalam memaksimalkan seluruh tenaga, fikiran dan potensi untuk berlaku lebih baik lagi. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang terbantu, bukan sekedar hitung-hitungan angka semata, tapi kualitas yang bermanfaat.

Kepala Cabang PKPU Bandung Sani Ihsan Maulana mengatakan tak ada gading yang tak retak. “Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaannya kepada kami untuk kembali disampaikan kepada mereka yang membutuhkan. Semoga langkah-langkah kecil yang terjalin dalam hidup dan kepedulian menjadi sumbangsih bagi perbaikan masyarakat,” kata Sani. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)

Program Tekad JogjaTV-PKPU: Bertahan Hidup dengan Punggung


KULONPROGO - Di tengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini, tak banyak pilihan pekerjaan bagi Suyatni (35). Niat hati ingin sekolah di sekolah pendidikan guru kandas karena harus membantu almarhumah ibunya yang lebih dulu berprofesi sebagai buruh gendong di pasar Beringharjo Yogyakarta. Sejak tahun 1988, Suyatni sudah membantu ibunya menjadi buruh gendong di pasar Beringharjo.

Ibu dari tiga putra ini menyampaikan alasan utama kenapa masih bertahan menjadi buruh gendong adalah demi ketiga anaknya yang masih usia sekolah. Dua putranya masih SMP masing-masing kelas 3 dan 1, sedangkan satunya masih balita.

Suyatni mengisahkan awal mula menjadi buruh gendong hanya mendapat uang Rp 10.000/bulan. Namun, sekarang jika sedang ramai bisa mengumpulkan uang dari jasanya sekitar Rp 30.000- Rp 50.000,- setiap hari. Pendapatannnya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti biaya kontrak rumah, biaya sekolah dan kebutuhan lainnya.

Setiap pagi sebelum berangkat ke pasar, Suyatni menyelesaikan pekerjaan rumahnya seperti mencuci dan memasak, kemudian setelah selesai mengantarkan putra yang paling kecil untuk dititipkan ke tetangganya. Tepat pukul 07.00 WIB biasanya ibu tangguh yang beralamat di RT 28 RW 14 Dhisil, Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo ini berangkat ke pasar Beringharjo untuk mencari nafkah. Dengan menggunakan transportasi umum, Suyatni berangkat ke pasar Beringharjo setiap hari.

Setibanya di pasar Beringharjo, Suyanti bergabung dengan teman-temannya satu profesi di lantai 3 pasar Beringharjo untuk menunggu langganannya menurunkan atau menaikan barang. Sambil menunggu dia mengobrol dengan teman-temannya, sesekali menikmati segelas teh untuk menghilangkan rasa hausnya.

Belum lama menunggu akhirnya dia mendapatkan tugas untuk menurunkan barang. Dengan kekuatan punggung yang dimilikinya ibu tiga anak ini bisa mengangkut barang hingga 50 kg. Bahkan menurutnya sebelum punya anak biasanya dia mampu menggendong barang hingga satu kuintal.

Kisah perjuangan hidup Suyatni di atas adalah salah satu gambaran penerima tali kasih dalam program Tekad yang disiarkan di JogjaTV kerjasama PKPU Yogyakarta pada Jumat (14/1/2011) jam 19.30 WIB.

Program Tekad hasil kerjasama JogjaTV dengan PKPU Yogyakarta ini merupakan program yang menggambarkan betapa semangat atau tekad yang kuat dari seseorang dengan segala keterbatasan mampu memberi manfaat bagi keluarga atau masyarakat sekitarnya. Selain itu, program ini diharapkan menginspirasi banyak orang untuk tidak putus asa dalam menghadapi masalah. (PKPU/SIS/Yogyakarta)