BUKITTINGGI - Kata Kanker Serviks atau lebih dikenal dengan sebutan kanker leher mulut rahim sangat sering disebut-sebut belakangan ini, kanker serviks ini merupakan penyakit yang secara perlahan-lahan membunuh kaum hawa, penyakit yang di sebabkan oleh virus human papilloma virus, virus yang bersifat onkogenik (penyebab terjadinya kanker).
Kanker serviks terjadi karena adanya sel-sel yang tidak normal pada mulut leher rahim. Menurut data yang diperoleh dari sumber ikatan dokter dan bidan, perempuan di Indonesia telah banyak terkena gejala bahkan telah lama mengidap kanker serviks yang diperkirakan dalam setiap satu jam ada orang yang meninggal akibat kanker serviks.
Perubahan untuk menjadi sel kanker memakan waktu lama, sekitar 10 sampai 15 tahun. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang berusia kisaran 30 sampai dengan 50 tahun, yaitu puncak usia reproduktif perempuan sehingga akan meyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiawaan dan kesehatan seksual.
Human papilloma virus ini ditularkan melalui hubungan seksual serta melalui penggunaan barang pribadi yang bersamaan, misalnya penggunaan handuk bersama, pakaian bersama. Human papilloma virus ini sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan.
Karena itu, PKPU Bukittinggi bersama Gerakan Anti Kanker Serviks (GAKSI) Cabang Bukittinggi menggelar Seminar Kanker Serviks dengan tema “Perangi Kanker Serviks, Healthy, Wealthy, Happyness”, Minggu (12/12/2010) lalu bertempat di Aula SMA 01 Bukittinggi.
Materi seminar disampaikan oleh Evan Sastria S.Ked GHt M.CH. Dalam pemaparannya, Eva mengajak kepada masyarakat untuk ikut andil dalam meramaikan acara seminar mulai dari kaum tua maupun tua.
Faktor-faktor yang mendukung timbulnya kanker serviks antara lain menikah di usia muda, merokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, kehamilan yang sering, penyakit menular seksual, melakukan hubungan yang tidak sehat. Yang menakutkan dari penyakit ini adalah penyakit yang dapat menimbulkan gejala, sehingga kita tidak dapat mendeteksinya, kecuali kita rajin melakukan cek up.
Jika kondisi kanker ini sudah memasuki tahapan yang cukup gawat, maka gejala yang timbul antara lain pendarahan dari liang sanggama, timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau, nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil. Kini sudah ditemukan vaksinasi untuk mencegah kanker serviks, bahkan vaksinasi ini dapat diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun.
Tentunya ini berita yang menggembirakan bagi semua wanita. Dengan melakukan vaksinasi ini pencegahan dapat dilakukan, dan bagi wanita yang aktif atau sudah berhubungan seksual harus rutin melakukan pap smear atau inspeksi visual. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bagaimana dengan generasi kita berikutnya, apa yang akan mereka lakukan. (PKPU/Nova/Bukittinggi)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
18 Januari 2011
GAKSI Bukittinggi Gandeng PKPU Gelar Seminar Kanker Serviks
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar