Program OVOP: PKPU Kembali Gulirkan Bibit Pisang Ambon

LEBAK - Bertempat di Desa Muncang dilakukan pengguliran bibit pisang ambon untuk para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Waluya, Sabtu siang (26/2/2011). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program One Village One Product (OVOP) budidaya pisang ambon secara terpadu di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten

261 Siswa Sekolah Dasar di Medan Satria RW 07 Ikuti Edukasi PHBS

BEKASI - Pagi itu, Jumat-Sabtu ((25-26/2/2011) ada agenda besar untuk penyuluhan rutin Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar di Medan Satria RW 07 kerjasama PT Aqua dan PKPU. Tema yang diangkat kali ini tentang pemilahan sampah.

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam

BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal.

Tak Ada Minder, Karena Aku Bisa

GUNUNGKIDUL - Tidak ada yang tak sempurna makhluk ciptaan Tuhan, meskipun terkadang menurut pandangan manusia ada kekurangan atau cacat. Namun, dibalik itu ada rahasia yang lebih bagus yaitu semangat untuk berkarya demi keluarga dan masyarakat.

KPBA Bersama PKPU Ajarkan Guru Cara Mendongeng

PADANG - Menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam pengelolaan pustaka keliling. Selain itu para guru juga diajarkan tentang cara mengelola perpustakaan dan keterampilan mendongeng

PRAKIRAAN CUACA
Kota-kota DuniaPrakiraan Cuaca Dunia (hari ini)   Tanggal 27 Januari 2010   Denpaser   Hujan   Suhu : 26 - 31 °C   Jakarta   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Batam   Berawan   Suhu : 24 - 31 °C   Kualalumpur   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Singapura   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Manila   Berawan   Suhu : 22 - 31 °C   B. Sri Begawan   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Bangkok   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Hanoi   Hujan   Suhu : 16 - 18 °C   Pnom Penh   Cerah   Suhu : 22 - 32 °C   Rangoon   Berawan   Suhu : 22 - 33 °C   Tokyo   Berawan   Suhu : 4 - 9 °C   Beijing   Cerah   Suhu : -9 - 3 °C   New Delhi   Berkabut   Suhu : 8 - 22 °C   Seoul   Berawan   Suhu : -5 - -3 °C   Hongkong   Berawan   Suhu : 14 - 17 °C   Jeddah   Cerah   Suhu : 18 - 27 °C   Mekkah   Cerah   Suhu : 20 - 32 °C   Madinah   Cerah   Suhu : 11 - 23 °C   Kairo   Cerah   Suhu : 8 - 16 °C   Darwin   Hujan   Suhu : 27 - 32 °C   Perth   Berawan   Suhu : 19 - 33 °C   Sydney   Hujan   Suhu : 21 - 31 °C   Moscow : Bersalju   Suhu : -18 - -18 °C   Amsterdam   Hujan   Suhu : -2 - 2 °C   London   Berawan   Suhu : -1 - 4 °C   Frankfurt   Berawan   Suhu : -9 - -1 °C   Paris   Berawan   Suhu : -1 - 1 °C   Roma   Hujan   Suhu : 6 - 14 °C   Genewa   Berawan   Suhu : -2 - 2 °C   New York   Berawan   Suhu : 2 - 8 °C   Los Angeles   Hujan   Suhu : 11 - 16 °C   Menu UtamaKota-kota IndonesiaPrakiraan Cuaca Indonesia (hari ini)   Berlaku mulai 28 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Sampai dengan 29 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Banda Aceh   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 96 %   Medan   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 94 %   Pekanbaru   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 53 - 92 %   Batam   Berawan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 63 - 93 %   Padang   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Jambi   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 94 %   Palembang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 61 - 95 %   Pangkal Pinang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 94 %   Bengkulu   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 60 - 98 %   Bandar Lampung   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 58 - 95 %   Pontianak   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 65 - 98 %   Samarinda   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 95 %   Palangkaraya   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 96 %   Banjarmasin   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 96 %   Manado   Hujan Ringan   Suhu : 22 - 31 °C   Kelembaban : 69 - 95 %   Gorontalo   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 95 %   Palu   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 52 - 90 %   Kendari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 66 - 96 %   Makasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 93 %   Majene   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 90 %   Ternate   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 30 °C   Kelembaban : 65 - 97 %   Ambon   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Jayapura   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Sorong   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 97 %   Biak   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 73 - 95 %   Manokwari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Merauke   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Kupang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Sumbawa Besar   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 69 - 96 %   Mataram   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 94 %   Denpasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 95 %   Jakarta   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Serang   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 65 - 94 %   Bandung   Hujan Ringan   Suhu : 20 - 29 °C   Kelembaban : 68 - 96 %   Semarang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 93 %   Yogyakarta   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Surabaya   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 63 - 95 %   Menu Utama

31 Januari 2011

Kerjasama PKPU-Salimah: 70 Peserta Ikuti Penyuluhan Bahaya Kanker Serviks


PURWOKERTO - Dalam rangka memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, sebanyak 70 peserta terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi “Deteksi Dini Kanker Leher Rahim” di Balai Desa Mandirancan, Kabupaten Banyumas, Minggu (30/1/2011).

Bekerjasama dengan Ormas Salimah, acara yang mendatangkan narasumber dr Prama Nuhara ini berjalan meriah. Hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan kesehatan alat reproduksi dan cara mengantisipasi penyalit-penyakit yang mungkin diderita.

Alhamdulillah ana acara kaya kiye. Dadi Mandan mudeng nek penyakit kanker rahim kuwe ora keton ciri-ciri awale. Mulane kon sering-sering priksa, Jan jane esih arep takon, ning waktune ora cukup, ngesuk-ngesuk maning ya Bu (Alhamdulillah ada acara kayak gini. Jadi rada ngerti penyakit kanker rahim, tadinya tidak tahu cirri-ciri awalnya. Harusnya sering-sering periksa. Sebenarnya masih mau tanya, tapi waktunya tidak cukup, besok-besok lagi ya Bu),” jelas Iin, salah seorang peserta di akhir acara.

Erna selaku Ketua Panitia Penyuluhan Kesehatan dari Salimah berterima kasih kepada PKPU dan Salimah yang telah mempercayakan pelaksanaan kegiatan. “Kedepannya kami juga akan melaksanakan kegiatan serupa di kecamatan yang lain agar pemahaman mengenai kesehatan reproduksi ini dapat merata ke seluruh desa,” terang Erna

Selain acara penyuluhan bahaya kanker serviks, digelar juga acara bazaar obat-obatan herbal, serta busana muslimah. Acara kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan salaman antar peserta dan panitia. (PKPU/Pri/Purwokerto)


Salurkan Donasi Rp 205 Juta untuk Bangun Sekolah di Merapi


PURWOKERTO - Intensitas erupsi Merapi telah menurun. Zona aman juga sudah diturunkan menjadi 10-15 km. Namun, ribuan warga masih mengungsi, termasuk mereka yang kehilangan tempat tinggal karena terbakar oleh awan panas dan tertimbun material Merapi. Memasuki masa recovery, lembaga kemanusiaan nasional PKPU masih mendapatkan kepercayaan di hati masyarakat Purwokerto.

Berdasarkan hasil rapat antara Harian Radar Banyumas, PMI Purwokerto dan PKPU, semuanya bersepakat untuk menyalurkan seluruh donasi yang terkumpul melalui dompet peduli kemanusiaan Radar Banyumas tersebut yang akan digunakan untuk membangun sekolah yang hancur di kawasan Merapi.

“Melihat hasil investigasi rekan-rekan PKPU berkenaan dengan kebutuhan yang paling prioritas di kawasan mereka, pada prinsipnya kami sepakat bila dana ini akan digunakan untuk mebangun sekolah yang hancur. Terlebih, kebutuhan ini sudah dikoordinasikan dengan Aparat pemerintah setempat dan juga BPPTK,” kata Upik Warnida Laili, Pimpinan Redaksi Harian Umum Radar Banyumas.

“Kami kira ini ide yang bagus mengingat sarana ini bisa dinikmati oleh banyak orang dan meminimalisasi konflik karena sifatnya adalah sarana prasarana umum, Pada Prinsipnya, kami mengikuti saja,” lanjut Upik Warnida Laili, saat Rapat Koordinasi antara Radar Banyumas dan PKPU, Jumat (28/1/2011) di Kantor Radar Banyumas.

Hingga saat ini, kegiatan pembangunan masih menunggu rekomendasi dari BPPTK. Sampai hari ini belum ada satu lokasi yang akan digunakan untuk membangun SD di wilayah bencana merapi yang sudah direkomendasi oleh Bupati untuk dibangun. Hal itu karena belum selesainya pembuatan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi oleh BPPTK yang menjadi dasar untuk membuat rekomendasi.

Untuk diketahui apabila suatu tempat berada di Zona merah (KRB III) maka daerah itu harus dikosongkan sama sekali. di KRB II tidak boleh dibangun fasilitas umum. Rencana semula untuk membangun gedung SD Gungan yang berlokasi di dusun Duwet, Wukirsari, Cangkringan belum bisa dilaksanakan karena selain belum adanya rekomendasi dari Bupati, tanah yang sudah diserahkan oleh Lurah Desa Wukirsari itupun ada di perbatasan Zona merah (KRB III) dan Zona pink (KRB II).

Altenatif yang diberikan oleh Dinas Dikpora Sleman, agar segera bisa melakukan pembanguan, adalah membangun gedung SD Pangukrejo, Umbulharjo Cangkringan, dengan menempati bagian dari tanah yang sekarang dipergunakan untuk SD Gondang, Umbulharjo, Cangkringan.

Terkait dengan pelaporan, Harian Radar Banyumas meminta PKPU untuk mengirimkan laporan perkembangan pembangunan berikut foto-foto agar para pembaca dapat mengetahui tahapan demi tahapan proses pembangunan sekolah tersebut. (PKPU/Pri/Purwokerto)

Kerjasama BDI Pertamina EP-PKPU: Pengobatan Kesehatan Gratis Datangi ke Rumah Warga di Desa Ciawi


BOGOR - Kembali menggandeng lembaga kemanusiaan nasional PKPU, BDI Pertamina EP melaksanakan program Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) secara terpadu pada Sabtu (22/1/2011)

Terdiri dari kegiatan pemberian layanan pengobatan umum dan gigi gratis, pemberian makanan tambahan untuk balita, pemeriksaan status gizi balita, serta penyuluhan kesehatan menjadi kegiatan utama Prosmiling.

Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di Posyandu Apel Kampung Tipar RT 04/04 Desa Ciawi, Bogor. Namun untuk pelayanan pengobatan umum gratis selain melaksanakan layanan di Posyandu, tim dokter PKPU juga mendatangi rumah-rumah warga yang sakit dan tidak berdaya untuk datang ke lokasi pelayanan kesehatan. Tujuannya agar memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Karena itu, wilayah-wilayah sasaran dari kegiatan ini adalah wilayah yang masyarakatnya mayoritas berada dibawah garis kemiskinan dan jarak antara sarana kesehatan dengan sarana kesehatannya cukup jauh.

Secara umum warga di lingkungan ini didominasi kondisi ekonomi yang berada pada level menengah ke bawah. Mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai karyawan, pedagang dan layanan jasa ojeg. Jarak antara sarana layanan kesehatan dengan pemukiman penduduk cukup jauh sehingga layanan ini memberi manfaat yang sangat berarti bagi warga.

Salah seorang penerima manfaat program ini, Iyus, berpendapat kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat sekali mengingat tingkat kesehatan dan kebersihan di wilayah tempat tinggalnya yang teramat buruk. “Saya selaku perkawilan warga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina EP dan PKPU dengan diadakannya pengobatan gratis ini. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut terus,” tutur Iyus.

Kegiatan prosmiling ini memang memberikan manfaat yang banyak bagi warga sekitar lokasi pelayanan. Pada layanan pengobatan umum gratis, 166 warga masyarakat mendapatkan pengobatan dan sebanyak 18 orang mendapatkan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gigi.

Sedangkan pada layanan gizi balita, sebanyak 55 balita mendapatkan pelayanan pemeriksaan status gizi sekaligus mendapatkan makanan tambahan balita. Tidak hanya itu, warga juga mendapatkan penyuluhan kesehatan. Warga yang hadir pada kegiatan penyuluhan tersebut sebanyak 29 orang. (PKPU/Asri/Jabodetabek)

30 Januari 2011

PKPU Distribusikan Bantuan Kepada 130 KK di Desa Mriyan


BOYOLALI - PKPU Kantor Cabang Pembantu (KCP) Boyolali mendistribusikan bantuan sembako kepada 130 kepala keluarga (KK) di tiga dukuh di Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Boyolali, Rabu (26/1/2011).

Ketiga dukuh itu, masing-masing 39 KK di Dukuh Songgobumi, 48 KK di Dukuh Gumuk dan 43 KK di Dukuh Montong, Desa Mriyan. Total bantuan yang diberikan sebanyak Rp 5,5 juta.

Kabid Pendayagunaan PKPU KCP Boyolali Deki Heriansyah mengatakan dipilihnya tiga dukuh menjadi sasaran bantuan PKPU dikarenakan wilayah tersebut merupakan daerah paling dekat dengan puncak Merapi.

“Selain itu, akses jalan di tiga dukuh itu sangat berat, terlebih saat hujan dan kabut tebal,” ujar Deki Heriansyah dalam rilis yang diterima Espos, Rabu. Deki menambahkan warga juga berharap bantuan berupa perbaikan sarana dan prasarana jalan di ketiga dukuh tersebut. (PKPU/Deki/Boyolali)

Kerjasama PPDI PT JICT-PKPU: Warga Cilincing Terima Program Prosmiling Terpadu

JAKARTA - PPDI PT JICT bekerjasama dengan PKPU melaksanakan program Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) secara terpadu, di RW 06 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (22/1/2011).

Kegiatan prosmiling tersebut terdiri dari kegiatan pemberian layanan pengobatan umum, pemberian makanan tambahan untuk balita, pemeriksaan status gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT) balita, fogging serta penyuluhan kesehatan.

Tujuan kegiatan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Karena itu, wilayah-wilayah sasaran dari kegiatan ini adalah wilayah yang masyarakatnya mayoritas berada dibawah garis kemiskinan dan jarak antara sarana kesehatan dengan sarana kesehatannya cukup jauh.

Kondisi kebersihan lingkungan di wilayah RW 06 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing Jakarta Utara terbilang kumuh. Sedangkan kondisi ekonomi masyarakatnya mayoritas berada pada level ekonomi menengah ke bawah.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan rutin tiap bulannya oleh PKPU dan PPDI PT JICT. Prosmiling Terpadu PKPU dan PPDI PT JICT ini merupakan kegiatan pertama di tahun 2011. Pada pelaksanaan kali ini sebanyak 135 warga menerima layanan pengobatan umum dan 9 orang menerima layanan pengobatan gigi.

Selain itu sebanyak 50 balita menerima layanan pengukuran status gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT), 254 rumah atau 923 orang menerima layanan fogging dan 29 orang menerima layanan penyuluhan kesehatan. Sehingga, jumlah penerima manfaat Program Prosmiling kali ini mencapai 1136 orang.

“Kami sangat berterima kasih kepada PPDI PT JICT atas terselenggaranya kegiatan ini. Kegiatan ini memberi manfaat yang sangat banyak bagi kami. Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi kedepannya,” kata Ketua PKK setempat, Ibu Asti. (PKPU/Asri/Jabodetabek)

29 Januari 2011

Tim Penghimpunan PKPU ikuti Pelatihan Marketing di Surabaya


SURABAYA - Selama dua hari, Kamis-Jumat (27-28/1/2011) PKPU Surabaya menjadi tuan rumah Pelatihan Marketing Retail Aplikatif yang diikuti oleh PKPU cabang di Indonesia. Bertempat di hotel Fortuna, ruang meeting satu, tim marketing PKPU dan Kepala Cabang PKPU digodok oleh tim trainer dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI). Materi diberikan langsung oleh Hamy Wahjuniyanto, Presiden Direktur KPI.

Materi-materi yang diberikan antara lain bagaimana membangun diferensiasi keunggulan PKPU, strategi marketing, strategi fundrising, yang didalamnya membahas bagaimana memuaskan pelanggan, strategi marketing communication, dan tentunya bagaimana cara memperoleh pelanggan baru. Didalam materi-materi tersebut juga diselingi dengan game-game seru.

“Dengan pelatihan ini, besar harapan bisa menambah semangat teman-teman PKPU untuk menyadarkan masyakat akan pentingnya berzakat,” ungkap Romdlon Hidayat, Kepala Cabang PKPU Surabaya.

Selain pelatihan, di sesi malam hari (27/1/2011), diadakan diskusi dengan mengundang pakar, seperti Ali Murtadlo (Direktur Jtv). Pada sesi yang bertajuk “ngopi bareng direktur Jtv” didiskusikan bagaimana peran media dalam mendukung marketing PKPU. Pada sesi pembukaan (26/1/2011), diadakan Gala Dinner, yang turut mengundang mitra PKPU, baik perusahaan maupun individu. (PKPU/Typ/Surabaya)


Banjir Lahar Dingin Merapi: Harapan dan Keyakinan, Awal Kesuksesan

MAGELANG - Kesuksesan menyertai kerja keras pantang menyerah. Kerja keras harus dilandasi perencanaan dan strategi yang tepat. Harapan dan keyakinan adalah awal dari kesuksesan. Demikian pesan seorang trainer Mitra Cendekia Muda (MCM) kepada siswa SMK N 1 Salam Magelang yang mengungsi akibat banjir lahar dingin, Kamis (27/1/2011).

Acara pendampingan belajar kerjasama PKPU dengan MCM tersebut, berlangsung di rumah Kepala Desa Seloboro Kecamatan Salam. Selain puluhan siswa, guru SMK tersebut juga nampak hadir menemani para muridnya.

Pendampingan belajar ini akan dilakukan selama siswa dalam pengungsian, terutama untuk siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional. “Kami berterima kasih atas kehadiran PKPU dan MCM pada malam hari ini dan malam berikutnya. Semoga acara ini bisa memberikan semangat dan harapan bagi siswa untuk mencapai kesuksesan,” demikian disampaikan Arifin, Guru BK sekolah tersebut di penghujung acara.

Sebagaimana diketahui, banjir lahar dingin Merapi yang melalui Kali Putih merobohkan sebagian bangunan SMK N 1 Salam. Asrama siswa termasuk bangunan yang porak poranda diterjang lahar berkali-kali. Akibatnya, ratusan siswa mengungsi di pemukiman warga sekitar. Di antaranya di Dusun Gajahan Desa Seloboro Kecamatan Salam. (PKPU/Arwan/Semarang)

PKPU Pelopori Terbentuknya Usaha Produktif untuk Organisasi Penyandang Cacat


ACEH - Kepedulian terhadap para penyandang cacat tidak pernah berhenti dilakukan PKPU, khususnya dalam bidang ekonomi. Melalui PKPU Aceh dibentuk program pemberdayaan ekonomi melalui wadah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Inklusi.

Pemberdayaan ekonomi bagi penyandang cacat ini ternyata mengilhami Handicap International dengan menggandeng PKPU. Bersama PKPU, Handicap International mempelopori terbentuknya usaha produktif bagi lima organisasi penyandang cacat di Aceh masing-masing HWPCI (Himpunan Wanita Penyandang Cacat), ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia), PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia), PERTAPI (Persatuan Tuna Netra Ahli Pijat Indonesia) dan PPCI (Persatuan Penyandang Cacat Indonesia).

Kegiatan pertama dimulai dengan memberikan pelatihan tentang bisnis selama tiga hari, disampaikan para trainer berpengalaman di bidangnya, seperti manajemen keuangan, pemasaran, produksi, dan lainnya. Setiap organisasi penyandang cacat memiliki usaha berbeda, salah satunya yang dilakukan HWPCI dengan usaha produksi kue, ITMI usaha produksi kacang tojin, PERTUNI usaha produksi kopi aceh, PERTAPI usaha dagang perlengkapan pijat dan PPCI usaha produksi jamur merang.

Selain memberikan pelatihan dan motivasi bisnis, Handicap International dan PKPU juga memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 45 juta untuk kelima organisasi tersebut atau Rp 9 juta per masing-masing organisasi. Selain itu, mereka juga diberikan pendampingan usaha selama setahun dengan harapan usaha ini dapat berkembang dengan baik. Serah terima bantuan modal usaha dilakukan pada hari Selasa (25/1/2011) di kantor PKPU Aceh, Jl Tgk Chik Di Beutong No.10 Phaseu Beutong, Darul Imarah, Aceh Besar.

Kepala Cabang PKPU Aceh, Jumarsono mengatakan tujuan dari program ini adalah untuk membantu terciptanya kemandirian organisasi penyandang cacat khususnya dalam bidang keuangan. “Diharapkan program menjadi sumber untuk mendapatkan penghasilan bagi para penyandang cacat miskin,” tutur Jumarsono.

“Kami senantiasa membuka kesempatan bagi para penyandang cacat untuk mengakses program-program PKPU Aceh termasuk program pemberdayaan ekonomi. Kecacatan tidak berarti ketidakmampuan, sesungguhnya ada keinginan yang kuat diantara para penyandang cacat untuk tetap produktif dan meraih kehidupan yang bermartabat,” pungkas Jumarsono. (PKPU/Eson/Aceh)

Peduli Sejak Dini Melalui Tabung Peduli PKPU


SEMARANG - Jika dalam hidup ini kita hanya take and give saja, maka yang terjadi adalah biasa-biasa saja. Memulai dengan memberi dengan ikhlas dan tak perlu menunggu ada yang meminta, maka kita akan diberi sesuatu keberkahan dalam hidup kita.

Itulah salah satu dasar siswa siswi sekolah KB/TKIT Bina Insani Banyumanik Semarang dan PAUD Binar Rahman Pedurungan Semarang untuk bergabung dengan Komunitas Peduli, Tabung Peduli Sedekah untuk Sahabat.

Siapa sangka jika anak-anak usia dini yang masih sangat lugu dan polos sudah mampu mewujudkan kepeduliannya kepada sesama dengan menyisihkan uang saku receh mereka. Ternyata hasilnya sangat mengesankan, uang saku yang terkumpul cukup besar yang selanjutkan disalurkan dalam program pendidikan dan dana kemanusiaan untuk masyarakat miskin dan kaum dhuafa bersama PKPU.

Setiap hari mereka menabung mengumpulkan uang saku receh mereka dan setiap tiga bulan diserahkan melalui PKPU. “Di sekolah kami, kami mencoba menerapkan agar anak didik peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan Program Tabung Peduli ini menjadi salah satu cara yang sangat tepat untuk pendidikan aklaq sejak dini,” kata Ummi Nur Samsiyah, S.Si.

Menurut Nur Samsiyah, ketika dari kecil mereka sudah dididik untuk selalu berbagi, maka ketika dewasa nanti mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan empati kepada mereka yang membutuhkan.

Itulah rutinitas yang dilakukan sekolah KB/TKIT Bina Insani dan PAUD Binar Rahman sebagai bentuk kepeduliaannya kepada teman-temannya yang lain. Sejak Desember 2009, bersama PKPU mereka telah menyalurkan dana Tabung Peduli di bidang pendidikan dan kemanusiaan untuk kaum duafa salah satunya adalah untuk membantu biaya pendidikan, serta bantuan fasilitas penunjang KBM di TK An Nuur di Klaten.

TK An Nuur adalah salah satu sekolah binaan PKPU di Klaten dimana tahun ajaran ini memiliki murid berjumlah 39 siswa. Sekolah ini berdiri di daerah miskin dan sangat memprihatinkan, sehingga PKPU berusaha mewujudkan harapan mereka melalui program Tabung Peduli.

Alangkah indah hidup ini, jika kita selalu berbagi dengan orang-orang yang kita kasihi dan cintai juga memerlukan bantuan kita sesuai dengan potensi dan kemampuan yang kita miliki. Maukah dan mampukan kita, untuk memulai dari sekarang, untuk saling melaksanakan semboyan “Indahnya Berbagi”. Sekecil apapun yang kita berikan, sangat berarti buat mereka. Memberikan secercah harapan, untuk masa depan, senyum dan asa mereka. (PKPU/Retno/Semarang)

Program Tekad JogjaTV-PKPU: Ku Anyam Lika-Liku Kehidupan Bersama Sebilah Bambu


GUNUNGKIDUL - Mentari pagi mulai menyelinap melalui celah-celah daun pepohonan yang cukup rindang di wilayah RT 5 Karangpoh, Semin, Gunungkidul. Darno Suwito (72) duda dengan empat orang anak ini mengawali aktivitas membuat kerajinan alat-alat dapur dari anyaman bambu. Meskipun sudah hampir 30 tahun menderita sakit di bagian kakinya, Darno selalu bersemangat untuk berkarya demi memenuhi kebutuhan hidupnya serta empat anaknya.

Dengan memanfaatkan sebuah ruang kecil dibelakang rumahnya, Darno mulai meraut bilahan bambu apus/jawa untuk dianyam menjadi tenggok, tomblok, dan kalo. Dalam membuat satu tenggok ukuran kecil membutuhkan satu hari namun jika ukuran besar perlu dua hari. Hasil karya Darno Suwito ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal namun juga sudah sampai hingga Jakarta. Sistem gethok tular yang membuat karyanya hingga Jakarta.

Keahlian menganyam bambu diperolehnya secara otodidak. Dengan melihat dan mencoba karya yang sudah ada, Darno belajar hingga akhirnya menjadi sebuah keahlian. Namun sayang, keahliannnya tidak tertular kepada anak-anaknya yang lebih memilih menjadi tukang batu. Dalam menjalani kehidupannya, Darno Suwito tak pernah mengeluh. Bahkan dirinya pasrah pada Tuhan, “jika harus hidup atau matipun saya siap, yang ada penting sekarang harus terima kasih masih diberi kesempatan oleh Tuhan,” ungkap Darno.

Cuplikan kehidupan Darno Suwito diatas adalah salah satu kisah kehidupan seorang rakyat kecil untuk bertahan hidup yang terekam dalam program TEKAD yang disiarkan oleh JogjaTV bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta pada hari Jumat (28/1/2011) mulai pukul 19.30 WIB.

Program ini merupakan program yang menggambarkan betapa semangat atau tekad yang kuat dari seseorang dengan segala keterbatasan mampu memberi manfaat bagi keluarga atau masyarakat sekitarnya. Selain itu, program ini diharapkan menginspirasi banyak orang untuk tidak putus asa dalam menghadapi masalah.

Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dengan menjadi donator bagi narasumber dalam program Tekad bisa menghubungi Grha Peduli PKPU Semarang Jl Prof Dr Sardjito No 4 Yogyakarta Telp. 0274-555041 atau CP Solihin 087738406998. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Neni Sriwahyuni, Mutiara Dari Bukittinggi


BUKITTINGGI - Lantunan Syahdu menyentuh hati, ingin setiap kali mengungkapkan kerinduan pada Sang Pencipta bukan hanya lewat doa khusus di waktu salat, namun tetap konsisten di keseharian memuja kebesaranNya. Neni Sriwahyuni, 15 tahun, salah seorang anak didik PKPU Bukittinggi punya keistimewaan sendiri. Dibalik kekurangan yang dimiliki tersimpan berjuta nikmat Allah yang tak terkira besarnya.

Suasana hening kantor PKPU Bukittinggi berubah menjadi penuh semangat. Suara indah keluar dari bibirnya yang mungil menguntai baris demi baris alquran yang dibacanya. Menitipkan impian setinggi asa agar dapat dia raih selayaknya meraih dalam genggaman dua tangan.

Neni Sriwahyuni, anak pertama dari Ibu Susilawati (39), punya keinginan besar. Jika kelak dia dewasa ingin menjadi dokter, membantu sebanyak warga yang membutuhkan bantuannya. Di balik senyuman yang menyejukkan Neni, begitu dia biasa disapa, juga mengatakan, kesedihan atas ejekan kawannya di bangku sekolah, awalnya setiap kawannya menghina dan menertawai tepukan tangannya yang tak berbunyi, ia hanya bisa sabar, namun lama kelamaan hatinya berubah menjadi sakit, malu, dan nyaris putus asa.

Berkat kasih sayang ibu dan seluruh keluarganya, kepercayaan dirinya kembali mantap dan kuat, apalagi kemantapannya itu ditambah dengan keikutsertakanya dalam penyerahan Beasiswa Selamatkan Pendidikan Anak Nagari (SPAN) dari PKPU Bukittinggi.

Selain suaranya yang merdu, bacaan alqurannya sangat bersih, jelas disertai irama yang dapat megingatkan setiap pendengarnya mengingat kebesaran Yang Maha Kuasa. Neni terbilang anak yang cerdas di sekolahnya, semenjak SD dia sering juara kelas, dan begitu juga saat dirinya duduk dibangku SMP.

Dibalik kekurangannya hanya satu tangan yang normal, Neni si mutiara dari Bukittinggi ingin menjadi yang terbaik, siapapun yang pernah menghinanya, dia akan berusaha semaksimal mungkin membantu dan meringankan beban orang lain.

“Ada kebanggaan tersendiri saat saya hadir di tengah-tengah anak didik PKPU, banyak ilmu yang diperoleh, terutama saat mempertahankan prestasi. Apalagi saya ingin sekali menjadi dokter yang pandai bernyanyi, mengaji dan kebanggaan dari PKPU,” ucap Neni kepada tim PKPU Bukittinggi. PKPU Bukittinggi, Jl. Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No. 76, Bukittinggi. Telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)


Menggapai Satu Juta Penerima Manfaat melalui Program Pendayagunaan PKPU

JAKARTA - Sebagai bentuk komitmen dalam bersinergi mengabdi untuk komunitas, PKPU menargetkan dapat memberikan manfaat kepada satu juta penerima manfaat (beneficiaries). Upaya keras PKPU ini diwujudkan dengan penguatan program pendayagunaan yang fokus pada peningkatan kualitas hidup mustahik dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Demikian disampaikan Agung Notowiguno, Direktur Utama PKPU pada pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Customized Program Pendayagunaan di Grha PKPU Peduli, Jl. Raya Condet No. 27G Batu Ampar Jakarta Timur, Senin (24/1/2011).

Hal senada disampaikan Direktur Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati. Dalam pengantar diskusi, Tomy Hendrajati menegaskan bahwa penajaman fokus customized program ini perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas laporan program.

Forum yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk membedah konsepsi dan kelayakan implementasi program unggulan PKPU. Kegiatan ini diikuti oleh penanggung jawab program di Direktorat Pendayagunaan dan Direktorat Penghimpunan.

Berbagai kemasan program yang kreatif dibahas dalam pertemuan ini, diantaranya Program One Village One Product (OVOP) yang akan mengintegrasikan proses budidaya di sebuah komunitas dari pengolahan produk ekonomi sampai kepada pemasaran.

Di bidang pendidikan kebencanaan, PKPU segera menggulirkan program “Sekolah Siaga Bencana” dengan pendekatan membangun budaya keselamatan di sekolah dalam mengantisipasi terjadinya kejadian bencana. Untuk melayani kebutuhan mustahik, PKPU juga akan menggulirkan Program Layanan toko Serba Ada (La Tansa).

Sedangkan di bidang kesehatan, fokus program diarahkan pada peningkatan akses pelayanan kesehatan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat kurang mampu. Selain itu permasalahan masih tingginya angka kekurangan gizi pada balita menjadi perhatian penting program pendayagunaan PKPU dengan pendekatan screening status gizi dan upaya pemberdayaan di komunitas.

FGD Customized Program Pendayagunaan PKPU ini berlangsung secara interaktif dan komunikatif. Hal itu ditandai dengan antusias para peserta dalam menyampaikan berbagai usulan tentang pendekatan dan kemasan program untuk membangun peradaban di komunitas. Pertemuan ini ditutup dengan rekomendasi serta disepakatinya pencanangan 65 customized program pendayagunaan untuk meningkatkan kualitas hidup mustahik. (PKPU/Akbar/Danar/Jabodetabek)

Sagita Tangani Gizi Enam Desa

KLATEN - Produsen susu SGM, PT Sari Husada bersama dengan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) menggelar pelatihan kader Sadar Gizi Ibu dan Balita (Sagita). Kegiatan yang diadakan dalam rangka mengisi hari “Gizi Nasional” ini memfokuskan pada penanganan gizi di enam desa yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Corporate Communication Manager PT Sari Husada Arif Mujahidin mengatakan, peluncuran program Sagita di Kabupaten Klaten sebenarnya telah berlangsung sejak 2007. Program ini dilatarbelakangi masih tingginya angka balita bergizi buruk yang saat itu mencapai lebih 2.000 anak.

Program ini diharapkan mampu mencetak kader Sagita yang andal memberikan pelayanan gizi masyarakat. “Sari Husada sebagai perusahaan yang ada di Klaten tentu merasa prihatin dan ikut bertanggung jawab dalam perbaikan gizi masyarakat. Sebab, misi kami adalah menyehatkan masyarakat dengan penyediaan produk nutrisi yang terjangkau dan berkualitas,” katanya kepada SINDO di Museum Gula, Klaten, kemarin.

Sementara itu, pimpinan Cabang PKPU DIY Suripto menambahkan, saat ini di Klaten terdapat enam desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program Sagita. Lima desa itu adalah Kebondalem Kidul, Rejoso,Randusari, Ngemplak Seneng, dan Tambakan yang telah memasuki tahun kedua pelaksanaan program. Sedangkan Desa Kemudo baru berjalan enam bulan. “Dari 68 kader, 51 kader di antaranya menjadi peserta pelatihan dan 17 kader di Desa Kemudo mengikuti trainingdasar,” paparnya.

Pelatihan kepada paraka deryang di mulai 25–27 Januari 2011 tersebut bertujuan membekali kader dalam memantau dan mengenali situasi masalah gizi serta membangun keterampilan wirausaha. “Program pemberdayaan bersama Sari Husada tidak hanya di Klaten. Di DIY, kami mendirikan Rumah Srikandi,” paparnya.

Koordinator Layanan Gizi Masyarakat PKPU Yulia Rimawati menambahkan, program pondok Sagita tidak sekadar memberikan treatment gizi bagi balita yang bermasalah, tapi juga melakukan pembinaan kepada ibu-ibu balita melalui penyuluhan dan praktik pengasuhan anak. (arif budianto)

Sumber: Koran Seputar Indonesia, Selasa 25 Januari 2011

Elvina, Penderita Penyakit Infeksi Paru: Bertahan Hidup Demi Masa Depan Si Buah Hati


BUKITTINGGI - Anak adalah motivasi terbesar bagi Elvina (30). Ibu tiga anak ini, satu dari sekian banyak masyarakat yang mengalami penyakit infeksi paru. Tujuh tahun sudah penyakit tersebut ada di dalam tubuh Elvina, yang juga sebagai penopang hidup sibuah hatinya. Sejak empat tahun lalu, Elvina dan sibuah hati di tinggal suaminya.

Mendapat informasi dari Ilham Akbar, marketing PKPU Bukittinggi, mengenai kondisi Elvina saat ini, keesokan harinya Tim PKPU masing-masing Nova, Kasman serta seorang karyawan BMT Baiturrahmah Geregeh datang berkunjung ke rumahnya

Setiba di rumahnya, ternyata Elvina habis batuk-batuk mengeluarkan darah segar. Dengan kondisi Elvina demikian, semua kegiatannya hanya dapat dilakukan diatas tempat tidurnya. Anak pertamanya, Yoga, 9 tahun, yang selalu menanak nasi sepulang sekolah, jika saat itu ada.

Namun, jika saat itu tidak ada, maka Elvina mendidik anaknya untuk bisa selalu menahan dan tidak boleh mengatakan kepada tetangganya jika mereka belum makan. Elvina pun telah memeriksakan kondisinya di RS YARSI, namun pihak dokter menyarankan agar Elvina selalu mengkonsumsi obat selama 6 bulan.

Namun, walaupun telah minum obat ternyata darah segar masih keluar dari mulutnya. “Bisa dikatakan obat yang saya minum itu gagal dalam menghentikan rasa sakit dan darah segar masih tetap kelua dari mulut,” cerita Elvina kepada tim PKPU yang datang.

Saat tiba dirumah pukul 24.00 WIB, ternyata Elvina dilarikan pihak keluarga ke RS Ahmad Muchtar, nyaris koma. Setelah dilakukan ronsen berulang kali, pihak dokter menyarankan agar Elvina dirawat dan wajib minum obat selama 9 bulan. Hasilnya kondisi Elvina terus membaik dan mendapat setitik cerah kesembuhan selama 3 tahun.

Belum lagi merasakan nikmatnya sehat, sakit Elvina kambuh lagi dan harus dilarikan ke RS Nilam Sari. Karena tidak ada Askes, maka Elvina dirujuk ke RS Ahmad Muchtar dan dilakukan ronsen 5 kali. Kini, Elvina hanya bisa pasrah pada kondisinya, mesin jahit sebagai penopang keuangannya, sekarang hanya menjadi pajangan di rumahnya.

Di rumah berukuran 2x3 meter, hidup ngekos, dengan kondisi serba kekurangan. Bersyukur ibu kos tempat Elvina tinggal, membebaskan pembayaran, walaupun dirinya telah menunggak 7 bulan pembayaran. Elvina berharap dirinya segera sembuh dan bisa membantu mencarikan biaya pendidikan anaknya.

Elvina merasa cemas, jika dia dirawat, siapa yang melihat anaknya, memberinya makan, mengajarkan pelajaran dimalam hari. Harapan terbesar Elvina tertuju pada bantuan dari para dermawan, donatur dan masyarakat, agar dia bisa mendapatkan perawatan sesuai dengan keinginannya.

Kini hidup Elvi, begitu dia biasa dipanggil, tergantung dari penghasilan kemenakannya yang bekerja sebagai guru MDA dekat tempat tinggalnya. Untuk informasi Elvina, bisa menghubungi PKPU Bukittinggi, Jl. Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No.76, Bukittinggi. Telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

Keceriaan Motivasi untuk Penerima Beasiswa PKPU

BUKITTINGGI - Kegiatan penyerahan beasiswa SPAN (Selamatkan Pendidikan Anak Nagari) PKPU Bukittinggi di Masjid Al Akram SMA 1 Bukittinggi berjalan lancar. Penerima beasiswa yang hadir didampingi orangtua masing-masing terlihat ceria penuh saat game motivasi yang dipandu Nova dari PKPU dimulai.

Permainan dimulai dari siswa siswi penerima beasiswa, dilanjut dengan curhatan hati orangtua mereka atas perubahan positif yang dialami anak-anaknya terhadap bimbingan yang dilakukan PKPU. Saling terbuka dengan jalinan ikatan yang kuat, bahkan orang tua dari anak asuh bersedia anaknya diserahkan secara penuh atas bimbingan PKPU, dengan tujuan agar anaknya bisa lebih mandiri, selalu bersyukur, rajin belajar serta cita-cita yang diinginkan.

Pada acara tersebut, penerima beasiswa disuguhkan game untuk menciptakan rasa syukur yang tinggi, menumbuh kembangkan kepercayaan diri, tidak malu akan kekurangannya, dan menjadikan si anak dan orangtua pribadi yang dapat dibanggakan. “Karena kemiskinan itu bukanlah sebuah halangan yang membatasi diri dalam berkarya, berimajinasi, berusaha serta menanamkan pada diri dimana ada kesusahan pasti disitu ada kelapangan,” ucap Nova ditengah-tengah permainan.

Serah terima beasiswa tersebut, dilaksanakan pada Minggu (23/1/2011) mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Tidak seperti biasanya, kegiatan beasiswa kali ini ditambah dengan motivasi sekaligus siraman rohani plus motivasi belajar dari PKPU Bukittinggi. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

PT eBdesk Indonesia Peduli Anak Yatim

BANDUNG - Ada banyak cara untuk bisa berbuat baik kepada anak-anak yatim, salah satunya dengan memberinya ketenangan berupa makan dan pakaian, serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya seperti membiayai sekolahnya.

Sama seperti orangtua kita yang ingin menyekolahkan anaknya, mendidiknya dengan ikhlas. Maka harusnya seperti itulah kepada anak yatim. Jika dia melakukan kesalahan, maka berilah hukuman dengan bersikap lemah-lembut dalam mendidiknya dan mendoakannya.

Selain itu, harus juga amanah dalam mengelola harta anak yatim jika anak yatim itu mempunyai harta kekayaan serta mengembangkan harta anak yatim dan bersikap ikhlas di dalamnya.

Hal itulah yang terus dilakukan PT eBdesk Indonesia Bandung dengan menggandeng PKPU menggulirkan program voucher yatim. Program tersebut merupakan salah satu program unggulan PKPU yang menjadi pilihan untuk berbagi kepedulian dari PT eBdesk ini terhadap sesama di tahun 2010.

Sebanyak 20 anak yatim yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bandung telah menerima santunan berupa tambahan uang sekolah serta wisata yatim dari PT eBdesk. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi untuk perusahaan nasional maupun internasional ini ingin terus berbagi peduli bersama anak-anak yatim yang membutuhkan.

Saat Dadang Darmawan selaku Manajer Charity menawarkan konsep program voucher yatim selama satu tahun mulai Januari sampai Desember 2010 lalu kepada Ibu Sofie, yang saat itu mewakili PT eBdesk, langsung mengiyakan dengan penuh semangat.

“Terserah PKPU saja akan mengelola dananya seperti apa untuk mereka, selain santunan untuk menambah uang sekolah, berwisata bersama pun agenda yang sangat menarik, karena boleh jadi mereka sangatlah jarang bahkan mungkin tidak pernah berwisata dengan keluarganya dikarenakan keadaan ekonomi yang minim,” kata Ibu Sofie yang saat itu setuju dengan program yang digulirkan PKPU.

Bumi Perkemahan Oray Tapa, Kebun Binatang Tamansari Bandung, Pameran Pedang Nabi, Super Kids Camp (SKC Outbond) adalah beberapa tempat yang pernah dikunjungi kedua puluh anak yatim tersebut bersama PT eBdesk dan PKPU. Tidak hanya sampai disitu saja, karena setiap bulannya mereka selalu mendapatkan santunan untuk membantu mencukupi kebutuhan operasional sekolah.

Setelah setahun berjalan, ternyata PT eBdesk Bandung pada Jumat (21/1/2011) lalu, kembali melakukan MoU bersama PKPU untuk kerjasama program Voucher Yatim di tahun 2011. Bertempat di Kantor PT eBdesk Cabang Bandung Jl Raden Fatah No.21 Bandung, penandatanganan MoU antara PT eBdesk diwakili Ibu Sofie dengan PKPU yang diwakili Kabid Penghimpunan PKPU Bandung, Surisman Thoyib.

“Kami memang tidak bisa memberikannya secara langsung, tapi mudah-mudahan apa yang kami titipkan sebagai rasa kasih sayang kepada mereka melalui PKPU akan mempunyai pengaruh besar terhadap kejiwaan anak yatim. Karena mereka tidak sendiri dan masih ada banyak orang yang perduli terhadap kehidupan mereka,” ungkap Ibu Sofie diakhir pertemuan.

Semoga keutamaan menyayangi anak yatim bagi PT eBdesk Bandung, semoga semakin banyak perusahaan, lembaga atau masyarakat yang selalu peduli terhadap nasib anak yatim. Karena dengan menyayanginya akan menjadi salah satu pintu dipenuhinya kebutuhan kita. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)


PKPU Gelar Kampanye Gizi

SEMARANG - Permasalahan gizi masih menjadi masalah besar bagi negeri ini, terutama bagi balita. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010, menunjukkan angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen. Angka ini menunjukkan pentingnya semua pihak untuk bersama-sama mengurangi angka gizi buruk.

Salah satu upaya menekan angka gizi buruk di kota Semarang, PKPU menggelar kampanye gizi bagi warga pinggiran. Acara digelar Selasa (25/1/2011) di wilayah kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang. Menurut data DKK Kota Semarang tahun 2009 Wilayah Puskesmas Gayamsari merupakan daerah dengan angka gizi buruk tertinggi kedua setelah Puskesmas Bulu Lor.

Kampanye gizi ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan kepada warga RW 5 di kelurahan tersebut, disamping memberikan leaflet edukasi dan tips memperbaiki gizi balita. Selain itu PKPU juga membagikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan pengobatan gratis bagi warga. Tim medis yang melakukan pemeriksaan kesehatan mampu melayani 180 pasien terdiri dari 75 balita dan 105 dewasa.

“Dengan kegiatan ini harapannya kesadaran akan pemenuhan gizi keluarga khususnya balita semakin membaik,” kata Rina Hariyanti, koordinator program kesehatan PKPU Semarang. “Karena sebenarnya untuk memenuhi gizi tersebut tidak harus mahal,” lanjutnya.

Rina mencontohkan kebanyakan anak lebih suka makan jajanan instan yang tidak sehat. Sementara untuk sayur atau buah, mereka tidak suka. “Disinilah dibutuhkan cara atau trik menyajikan makanan sehat dan bergizi yang dapat membangkitkan selera makan anak,” pungkas Rina.

Secara terpisah, Rusmin, Ketua RW 5 Kel Sawah Besar mengungkapkan warganya sangat memerlukan program edukasi gizi, mengingat wilayahnya merupakan wilayah padat dengan kesadaran dan pengetahuan gizi yang minim. “Kegiatan ini sangat membantu dan bermanfaat,” kata Rusmin singkat.

Secara rutin, PKPU melakukan penyuluhan dan pengobatan gratis di wilayah-wilayah miskin di Kota Semarang. Dan acara kali ini bertepatan dengan Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. (PKPU/Surur/Semarang)


Bupati Banyuwangi Resmikan Program Pengolahan Ikan Masyarakat Nelayan Desa Bulusan

BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, datang secara langsung untuk menyapa masyarakat Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Kedatangan Bupati Banyuwangi ini adalah dalam rangka peresmian program pemberdayaan masyarakat nelayan Desa Bulusan berupa pengolahan ikan menjadi produk abon dan pellet ikan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, Rabu (19/1/2011).

Dalam sambutannya, bupati yang baru saja dilantik ini mengatakan bahwa Pemkab Banyuwangi sangat merespon positif upaya pelatihan pembuatan produk yang juga disertai teknik marketing dalam program pemberdayaan masyarakat nelayan yang tergabung dalam Kelompok Wira Laut ini.

Bupati Abdullah Azwar Anas menambahkan, program kerjasama PT PLN (Persero) dengan PKPU ini diharapkan akan terus dievaluasi, disempurnakan, serta ditingkatkan upaya kerjasamanya dengan pemerintah daerah setempat sehingga dapat menjadi pilot project percontohan nasional pembuatan kampung mandiri.

Sambutan meriah telah dipersiapkan masyarakat sejak jauh-jauh hari. Masyarakat desa dari berbagai lapisan saling bergotong royong membentuk kepanitiaan untuk pelaksanaan peresmian program sekaligus penyambutan Bupati Banyuwangi ke desa mereka. Diharapkan, program ini dapat memberikan angin segar untuk menghidupkan perekonomian masyarakat nelayan Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro. (PKPU/Rya/Surabaya)

Tim Tabung Peduli PKPU Berikan Pelayanan Kesehatan

BANDUNG - Salah satu program PKPU yang digulirkan untuk sekolah, bahkan banyak juga diminati oleh lembaga dan perusahaan adalah Tabung Peduli (TaPe). Tayangan slide program bedah sekolah yang dilakukan di Kampung Gorowong Kabupaten Garut sebagai aktualisasi program Tabung Peduli menjadi daya tarik tersendiri untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut.

Bagaimana tidak, sekolah yang berbahan bilik dengan kondisi yang sudah tidak layak seolah ‘disulap’ menjadi bangunan megah dengan uang receh yang dihasilkan dari uang jajan yang sengaja disisihkan oleh para siswa.

Jumlah recehan di setiap tabung yang dititipkan ke setiap siswa memang jumlahnya tidak seberapa, tapi ketika uang recehan itu diakumulasikan dari puluhan sampai ratusan tabung bisa memperbaiki bahkan membangun sekolah layaknya di Kampung Gorowong Garut.

Maintenance dengan memberikan service excellent sudah selayaknya dilakukan secara terus menerus oleh Tim Tabung Peduli, agar keberlangsungan partisipasi sekolah, lembaga dan perusahaan yang menjadi mitra terus berlanjut.

Ini pula yang menjadi rencana dan strategi tim Tabung Peduli PKPU Bandung yang di gawangi Yudha Maulana dalam upaya merawat mitra lembaga, donatur di tahun 2011. Memberikan pelayanan kesehatan gratis di sekolah-sekolah akan menjadi langkah awal sebagai keberlangsungan kerjasama.

Hari Kamis (20/1/2011), TK Bianglala yang beralamat di Jl Ajudan Jendral No. 75 KPAD Geger Kalong Bandung menjadi sekolah pertama yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Sebanyak 60 siswanya mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan gigi serta pengarahan cara menggosok gigi yang baik dan benar dari Tim Medis PKPU.

Para siswa begitu antusias ketika diberikan penjelasan tentang seputar kesehatan gigi, terlebih ketika harus mempraktekan langsung cara menggosok gigi dengan pasta dan sikat gigi yang dibawa dari rumahnya masing-masing.

“Terimakasih kepada 80 sekolah di Kota dan Kabupaten Bandung yang telah bersedia menjadi mitra program Tabung Peduli. Semoga kerjasama kita senantiasa berkelanjutan dan membawa kebaikan bagi masyarakat banyak,” kata Yudha Maulana.

“Santunan perlengkapan sekolah bagi siswa yatim dan dhuafa, beasiswa pendidikan bahkan memperbaiki sekolah-sekolah yang tidak layak mudah-mudahan selalu bisa terealisasi dari dana-dana yang dikumpulkan tim Tabung Peduli,” pungkas Yudha. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)

Berbagi Paket Pendidikan Bagi Anak Yatim Bukit Menoreh

KULONPROGO - Meskipun harus menyusuri jalan yang naik turun di perbukitan Menoreh Kulonprogo dengan berjalan kaki, hal itu tidak menyurutkan semangat anak-anak di wilayah Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo untuk giat belajar. Jarak dan kondisi alam menjadi tantangan sendiri untuk meraih cita-cita.

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta melihat semangat dan tekad anak-anak tersebut merasa termotivasi untuk memberikan sebuah “tanda kasih” sebagai hadiah atas semangat mereka.

Hari Sabtu (22/1/2011) pukul 14.00 WIB bertempat di rumah seorang warga, sebanyak 21 anak yatim dari wilayah Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo menerima paket pendidikan berupa tas, buku, dan alat tulis. Paket pendidikan tersebut merupakan amanah dari seorang donatur PKPU untuk disalurkan bagi anak yatim.

Anak-anak yang menerima paket pendidikan tersebut rata-rata usia TK hingga SD. Mereka datang ke lokasi bersama orangtua atau kakaknya. Agus Triyono, staf PKPU, saat memberikan sambutan menyampaikan semoga dengan paket pendidikan tersebut, anak-anak lebih semakin semangat belajar dan terus meningkatkan prestasinya disekolah.

“Senang sekali mas bisa mendapatkan tas baru, insya Allah besok mau ku pakai tuk sekolah,” ucap Elvi Kusumaningrum, siswa kelas IV SD Negeri 1 Jonggrangan, yang menerima paket pendidikan saat ditanya perasaannya menerima “hadiah” dari PKPU.

“Terima kasih atas bantuan PKPU kepada anak-anak di Girimulyo ini, semoga kedepannya bias kerjasama lagi khususnya beasiswa bagi anak-anak yatim di bukit Menoreh ini,” ungkap Atin koordinator anak yatim dari BMT Girimakmur, Girimulyo, Kulonprogo.

Pemberian santunan paket pendidikan anak yatim ini merupakan salah satu bentuk dari program voucher yatim Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU di bidang pendidikan. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program voucher yatim bidang pendidikan dapat menghubungi PKPU Yogyakarta, Jl Prof Dr Sardjito No. 4 Yogyakarta Telp. (0274) 555041. Mari bersama PKPU kita bahagiakan anak yatim untuk masa depan dan cita-citanya. (PKPU/SIS/Yogyakarta)


CV Sianok Medikal Utama Sampaikan Satu Set Mesin Fax

BUKITTINGGI - Hujan gerimis yang turun tak menyurutkan langkah Rudisman. Tim marketing PKPU Bukittinggi ini seolah tak mau ketinggalan untuk bertemu dengan donatur. Seakan mengepakkan sayapnya, Rudisman menerobos gerimis yang tak mau berhenti.

Dengan senyum merekah, kedatangan Rudisman menggemparkan keheningan kantor PKPU Bukittinggi yang sedang bekerja dengan suara takbir. Ternyata takbir yang diteriakkan Rudisman menghipnotis semua karyawan yang ada.

Ternyata, hari itu melalui Rudisman PKPU Bukittinggi mendapat satu set mesin fax berwarna putih yang disampaikan CV Sianok Medikal Utama beralamat di Jl By Pass Gulai Bancah Bukittinggi.

Penyerahan mesin fax tersebut diterima langsung Rudisman dari pimpinan CV Sianok Medikal Utama. Harapannya semoga PKPU dalam menyelesaikan segala tugas dan misi kemanusiaannya berjalan dengan lancer

Dengan mesin fax ini, semoga dapat bermanfaat sekaligus bisa memenuhi standarisasi kebutuhan mitra dalam menjalin kerjasama, bukan hanya lewat telepon, sms, dan jalinan keakraban bisa juga di awali dengan mengirimkan kata dan informasi lewat fax.

Semoga kepedulian CV Sianok Medikal Utama dapat terus berlanjut dengan kerjasama lainnya bersama PKPU Bukittinggi. Melalui fax, PKPU Bukittinggi akan terus memperluas jaringan kemitraan dengan lembaga lainnya. (PKPU/Nova/Bukittinggi)

25 Januari 2011

Mobil PKPU Lewati Jembatan Sirotolmustaqim


BOYOLALI - PKPU Kantor Cabang Pembantu (KCP) Boyolali, Jumat lalu (21/1/2011) distribusikan bantuan kepada 130 KK di 3 dukuh terpencil di Kecamatan Musuk Boyolali. Bantuan tersebut disalurkan kepada 39 KK warga dukuh Sonngobumi, 48 KK warga dukuh Nggumuk dan 43 KK warga dukuh Montong. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 5,5 juta berupa sembako dan beberapa kebutuhan sehari-hari.

Ketiga dukuh tersebut menjadi sasaran bantuan PKPU karena termasuk wilayah yang paling ujung di kecamatan Musuk Boyolali. Jaraknya hanya 3 Km dari puncak Merapi. Selain itu, untuk menuju lokasi 3 dukuh ini akses jalan yang harus dilalui juga cukup berat. Tim Kemanusiaan PKPU yang membawa 1 minibus dan 1 bak terbuka pengangkut barang bantuan, harus ekstra hati-hati melewati jalan licin berlumut dengan sisi jalan berupa jurang. Distrtibusi bantuan itu semakin sulit manakala hujan dan kabut tebal turun.

Dukuh Songgobumi adalah wilayah paling atas dari ke tiga dukuh tersebut. Untuk mencapai lokasi dukuh Songgobumi harus melwati wilayah dukuh Montong. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah saat melintasi jembatan penghubung kedua dukuh. Jembatan satu-satunya menuju dukuh Songgobumi telah hancur diterjang banjir lahar dingin 10 hari lalu. Jembatan yang ada saat ini adalah jembatan darurat yang dibangun warga dengan bambu.

Konstrtuksi jembatan bambu itu sendiri sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Jembatan sepanjang 12 meter itu hanya disusun dari dua lanjar bambu yang diikat saling menyilang di dua tepi jurang. Sedangkan untuk menyangga bagian tengah jembatan, warga menyangga dengan dua lanjar bambu yang dipancang hingga ke dasar jurang sedalam 10 meter.

Ruas jembatan itu sendiri dibuat dari balok papan dan anyaman bambu selebar badan mobil. Karena cukup menakutkan saat melaluinya baik dengan kendaraan roda 2 dan mobil, warga setempat menyebutnya dengan jembatan sirotolmustaqim.

Selain medan yang berat dan terpencil, wilayah dukuh Songgobumi juga meninggalkan cerita miris. Dari penuturan beberapa tokoh masyarakat disana, sebagian besar warga disana masih dililit buta aksara. Sedangkan mata pencaharian utama mereka adalah pertanian dengan komoditas sayuran. Sejak erupsi merapi akhir Oktober silam, usaha mereka merugi dan nyaris tak menghasilkan apa-apa. Sementara mereka juga harus merelakan kehilangan modal.

Soal kebersihan dan sanitasi, warga dukuh Songgobumi ini juga masih lebih tertinggal. Hampir semua rumah disana belum mempunyai sarana MCk yang memadai. Untuk memenuhi hajat seperti buang air kecil dan buang air besar, mereka biasa mencari tempat terlindung diantara semak dan pepohonan di pekarangan atau kebun mereka.

Hal itu dialami relawan PKPU saat menanyakan kepada salah satu warga dimana kamar mandi. ”Waah, yo sak-sake mas. Biasane kulo nggolek wit gedhang (terserah aja mas, biasanya saya cari lokasi sekitar pohon pisang),” jawab warga sembari tertawa kecil.

Warga masyarakat di dukuh tersebut berharap bantuan berupa perbaikan sarana dan akses jalan yang menghubungkan tiga dukuh tersebut. Bantuan lain yang dibutuhkan adalah perhatian pemerintah daerah akan pendidikan mereka. Jarak SD dari kampung mereka sekitar 4 Km, SMP sekitar 6 Km dan belum ada Taman kanak-kanak atau TPQ.

Selain itu juga mereka meminta bantuan berupa modal usaha, agar tidak terlalu bergantung pada sektor pertanian. Karena selama ini saja untuk kehidupan sehari-hari mereka masih mendapatkan bantuan hidup Rp 5000 per hari. (PKPU/Fatih Aziez/Boyolali)

Prosmiling dan Budarzi di Tambak Dono, Benowo

SURABAYA - Hari Minggu (23/1/2011) PKPU Surabaya mengadakan Program Kesehatan Masyarakat Keliling (Prosmiling) di RW 1 dan 3, Kelurahan Tambak Dono, Benowo. Selain Promiling, secara bersamaan juga diadakan program Budarzi (Ibu Sadar Gizi) berupa penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita.

Wilayah yang dilanda banjir pada bulan Desember lalu ini merupakan wilayah yang sebagian besar masyarakatnya berpenghasilan rendah. Ditambah dengan komposisi warga lanjut usia (lansia) yang cukup banyak, sehingga membuat program yang diadakan PKPU mendapat sambutan meriah dari warga.

Lebih dari 100 orang warga yang 90% nya lansia mendapat pelayanan kesehatan gratis dari PKPU. Sedangkan dalam program Budarzi, terdapat lebih dari 75 balita yang telah terbantu gizinya dengan pemberian makanan tambahan dari PKPU. “Pihak Posyandu merasa sangat terbantu dengan adanya program budarzi dari PKPU,” ungkap Zulaikha, kader Posyandu yang membantu program Budarzi kemarin.

Suwari, salah satu tokoh masyarakat di RW 1, Kelurahan Tambak Dono mengucapkan terimakasih atas kesediaan PKPU mengadakan program kesehatan dan gizi di Tambak Dono. Suwari yang juga penjual bakso ini menjelaskan jika fasilitas kesehatan di wilayah ini masih terbatas, meski ada kader puskesmas yang berjaga di sana.

Sesuai dengan komitmennya, PKPU akan terus melayani masyarakat, baik itu dalam hal kesehatan, maupun bidang yang lain. Bagi Anda para dermawan yang ingin bekerjasama dengan PKPU untuk wilayah Jawa Timur, untuk perusahaan bisa menghubungi Ika Tri (CSR Management) 085230202040 atau bagi Individu hubungi Kadrin (Zakat Center) 085231455295. (PKPU/Putri/Surabaya)


PKPU Adakan Pelatihan SAR Air


KUDUS - Sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya, PKPU Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kudus mengadakan pelatihan Search and Rescue (SAR) untuk relawan PKPU pada Sabtu-Ahad (22-23/1/2011). Pelatihan yang digelar di pantai Tirta Samudra Bandengan Kabupaten Jepara ini diikuti 50 orang peserta.

Pelatihan ini digelar dengan tujuan melatih para relawan PKPU agar selalu siap siaga dalam menghadapi banjir. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pengetahuan akan resiko banjir dan bagaimana penanggulangan dan evakuasi jika terdapat korban.

Dalam pelaksanaan pelatihan, PKPU bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kudus (Kesbangpollinmas). Dimana terdapat 12 orang pemateri dan pelatih yang handal dibidangnya.

Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, dengan pendekatan praktek. Artinya materi teori hanya menjadi pengantar pelatihan, sementara sebagian besar waktu pelatihan banyak digunakan latihan penanganan bencana khususnya banjir. Sementara itu peserta ikut serta adalah relawan siaga banjir yang direkrut dari empat kecamatan yang rawan musibah banjir, yaitu Kecamatan Jekulo, Mejobo, Undaan dan Kecamatan Kaliwungu.

“Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian PKPU dalam usaha menanggulangi banjir dan mempersiapkan para relawan untuk penyelamatan bencana banjir di daerahnya masing-masing,” kata Saebani, Kepala PKPU KCP Kudus. “Kegiatan ini menjadi sangat penting untuk mengurangi resiko bencana baik nyawa maupun harta benda,” lanjut Saebani.

Acara yang juga disaksikan Bupati Kudus, H. Mustofa, itu dapat berjalan dengan lancar meskipun terjadi hujan pada pagi harinya. Para peserta dilatih menggunakan perahu karet, membuat tali temali, mengevakuasi korban banjir dan penyiapan tempat yang aman bagi korban. (PKPU/Defi Anggraini/Kudus)


Edi Yulisman, 14 Tahun Bertahan Menahan Sakit Diabetes Mellitus

BUKITTINGGI - Edi Yulisman, 50 tahun, salah seorang mustahik PKPU yang mengalami penyakit Diabetes Mellitus (gula basah), penyakit yang telah mengerogototi tubuhnya sejak tahun 1997 sampai sekarang.

Setiap harinya Edi selalu merasakan sakit disekujur tubuhnya, otomatis segala aktifitas penunjang keuanganya sebagai penjahit orderan terhenti karena menahan rasa sakit yang dideritanya terutama penglihatannya telah terganggu karena telah menjalar di bagian mata. Edi, tinggal bersama istri dan tiga anaknya di Sitapuang, IV Angkek Canduang, Kabupaten Agam.

Sekarang usaha jahitannya digantikan oleh istrinya Hermawati (40). Edi telah berusaha kesana kemari untuk mengobati sakitnya, namun sampai hari ini belumlah bisa mendapatkan perawatan yang baik mengingat dana untuk satu kali berobat bisa mencapai Rp 300.000

Penghasilan yang ia peroleh dari upah menjahit hanya sebesar Rp 400.000 perbulan. Pendapatan dari upah menjahit tidaklah cukup untuk memenuhi segala kebutuhannya, belum lagi biaya sakit yang ia derita, serta biaya pendidikan anak-anaknya.

Malu sangat mendera batin dan keluarganya, ingin rasanya Edi tidak membebani tetangganya dengan hutang yang selalu menumpuk, dan tak ingin berhutang lagi. Tapi apa mau dikata sampai hari ini Edi masih berhutang untuk biaya perawatan dan obat yang mesti ia beli cepat. Melalui PKPU peduli, ia berharap adanya solusi yang harus ia dapatkan dengan cepat perawatan yang baik, dan membantu mengatasi kesusahan dalam keuangannya.

PKPU menghimbau dermawan, donatur dan masyarakat yang bersimpati atas nasib saudara kita ini. PKPU membuka diri untuk menerima bantuan agar bisa disalurkan kepada keluarga Pak Edi dan tentunya mereka sangat membutuhkan pertolongan para dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu.

Karena senyum dan kebahagiaan mereka adalah tanggung jawab kita semua. Kontak PKPU Bukittinggi, Jl. Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No. 76, Bukittinggi. Telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)


PKPU Gelar Pengobatan Gratis Bagi Warga Desa Dawuhan


TEGAL - Pengobatan yang digelar PKPU KCP Tegal pada Sabtu (22/1/2011) pukul 09.00-12.00 WIB secara cuma-cuma mendapat sambutan luar biasa dari warga Desa Dawuhan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal

Puluhan warga yang terdiri dari lansia, remaja dan anak-anak telah hadir pukul 08.30 WIB di Balai Desa Dawuhan Kecamatan telah hadir untuk mengantri urutan dalam pemeriksaan kesehatan tersebut.

Selain warga masyarakat Desa Dawuhan, pengobatan pagi itu juga dihadiri Kepala Desa Dawuhan beserta beberapa stafnya serta tidak ketinggalan Kepala Puskesmas Kaladawa beserta tim medisnya.

Dalam sambutannya, dokter Meliansori, Kepala Puskesmas Kaladawa sekaligus sebagai sebagai tim medis pada pengobatan kali ini mengatakan sangat senang dengan komitmen PKPU sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap masalah kesehatan terutama di daerah pelosok seperti di Desa Dawuha.

Selain itu, dokter Meliansori juga menawarkan agar kedepannya dapat terus terjalin sinergi antara PKPU dengan Puskesmas Kaladawa supaya programnya bisa saling melengkapi sekaligus kepedulian kepada warga masayarakat di Desa Dawuha.

Kehadiran PKPU dalam gelaran pengobatan kesehatan secara gratis ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Pasalnya dalam kegiatan tersebut, warga bisa mendapatkan pengobatan kesehatan secara cuma-cuma dan tidak dipungut biaya.

Seperti dituturkan Karja (80), kedatangannya ke Balai Desa lantaran dirinya ingin memeriksakan kondisi kesehataanya yang akhir-akhir ini menurun. Dikatakan Karja, penyakit rematik yang selama ini dideritanya, tidak kunjung sembuh. Meski sudah dilakukan pemeriksaan, namun belum kunjung sembuh. “Saya berharap, dengan adanya pengobatan gratis ini, sakit yang saya derita bisa segera sembuh,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan PKPU KCP Tegal Ibnun Aslamadin mengatakan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, PKPU saat ini mengadakan kegiatan pengobatan gratis. Selain itu, kegiatan pengobatan gratis tersebut juga dimaksudkan untuk mengurangi angka kesakitan di desa.

“Ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh PKPU Tegal, untuk pengobatan gratis ini, disamping membantu warga kurang mampu, juga sekaligus untuk mengurangi angka kesakitan di lingkungan masyarakat, termasuk juga membantu mereka yang saat ini sedang mengandung,” terang Ibnun.

Untuk pengobatan gratis kali ini, pihaknya memang sengaja melakukannya di Desa Dawuhan karena banyak masyarakat yang kurang mampu dan kurang faham akan kesehatan juga karena desa tersebut tidak ada Pos Kesehatan Desa (PKD) nya. “Diharapkan dengan kegiatan pengobatan gratis ini, tingkat kesehatan di masyarakat pedesaan bisa semakin meningkat,” tambah Ibnun Aslamadin. (PKPU/Fauzi/Tegal)

Tingkatkan Layanan Kader Dalam Melakukan Perbaikan Gizi Balita

Klaten, Selasa 25 Januari 2011 - PT Sari Husada bersama lembaga kemanusiaan nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Ummat) mengisi hari Gizi Nasional dengan menggelar training kader SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan Balita) di Klaten. Training yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan ini berupaya untuk membekali kader Sagita dalam mengelola dan mengatasi masalah gizi di desanya masing-masing.

Saat ini di wilayah Klaten terdapat 6 Desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program Sagita. Lima Desa diantaranya adalah Kebondalem Kidul, Rejoso, Randusari, Ngemplak Seneng dan Tambakan yang telah memasuki tahun kedua dalam pelaksanaan programnya. Sedangkan Desa Kemudo baru berjalan 6 bulan. Menurut Kepala Cabang PKPU DI Yogyakarta Suripta ”Dari 6 Desa tersebut terdapat 68 kader yang hendak mengikuti training ini. Sebanyak 51 kader menjadi peserta training lanjutan sedangkan 17 kader yang berasal dari Desa Kemudo mengikuti training dasar”.

Training yang dilaksanakan dari tanggal 25 sampai 27 Januari 2011 akan membekali kader Sagita dalam monitoring dan mengenali situasi masalah gizi serta membangun keterampilan wira usaha sebagai salah satu pilar kemandirian dalam mengelola pondok gizi di desanya masing-masing. ”Setiap desa mempunyai nilai ekonomi tersendiri yang dapat dijadikan sumber pendapatan dalam memandirikan Pondok Gizi. Saat ini sedang dilakukan pemetaan mendalam terhadap potensi usaha tersebut,” lanjut Suripta.

Sedangkan Corporate Communication Manager PT Sari Husada Arif Mujahidin menjelaskan ”bahwa keberadaan program Sagita di Klaten ini menjadi bagian dari implementasi misi perusahaan dalam menyehatkan masyarakat dengan menyediakan produk nutrisi yang terjangkau dan berkualitas serta memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk melek gizi”. Terlebih lagi Klaten adalah salah satu wilayah kerja Sari Husada, maka permasalahan gizi seyogyanya tak terjadi di Klaten.

”Pembinaan kepada para ibu kader ini diharapkan dapat mencetak kader Sagita yang handal dalam memberikan pelayanan pada masyarakat untuk mengatasi masalah gizi serta dapat menjadi pemicu terbebasnya masalah gizi di Kabupaten Klaten,” kata Arif Mujahidin.

Koordinator Layanan Gizi Masyarakat PKPU Yulia Rimawati mengatakan program Pondok Sagita ini tidak sekedar memberikan treatmen gizi bagi balita yang bermasalah tetapi juga secara langsung memberikan pembinaan kepada ibu-ibu balita melalui penyuluhan dan berbagai praktek pengasuhan anak seperti membangun pola asuh dan pola pangan yang benar bagi balita. ”Selain itu juga membina salah satu Posyandu yang terdapat di setiap Desa. Sedangkan penerima manfaat langsung dari program ini adalah sebanyak 448 balita, 68 kader dan lebih dari 400 ibu balita,” lanjutnya.

Training yang dilakukan selama 3 hari di Museum Gula Kabupaten Klaten Jawa Tengah ini juga memberikan perbekalan khusus bagi para kader tentang wawasan wira usaha, mulai dari aspek perencanaan usaha, implementasi usaha sampai kepada distribusi pemasaran hasil usahanya. Selama implementasi di lapangan para kader Sagita akan didampingi oleh Tim Pendamping Sagita yang kompeten dalam pemberdayaan masyarakat dari PKPU.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

1. Arif Mujahidin, Corporate Communication Manager PT Sarihusada (Hp. 08161840867)
2. Yulia Rimawati, Kordinator Layanan Gizi Masyarakat PKPU (Hp. 08158854690)
3. Suripta, Kepala Cabang PKPU Yogyakarta (Hp. 081578600860)

Berikan Beasiswa Bagi Siswa Kurang Mampu


KUDUS - PKPU Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kudus kembali menegaskan eksistensinya. Setelah mengakhiri Sekolah Berbasis Komunitas (SBK) kelas menjahit, kini PKPU melakukan penyerahan beasiswa bagi tunas negeri.

Penyerahan dilakukan pada Rabu (19/1/2011) di gedung Al Fath Purwosari Kudus untuk siswa dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Mereka berjumlah 16, terdiri dari satu siswa SD, dua siswa SMP, dua belas siswa SMA dan seorang mahasiswa dari perguruan tinggi di Kudus.

Acara dimulai pukul 16.00 WIB diisi dengan pengarahan dan motivasi belajar oleh Sulikin, Kabid Pendayagunaan PKPU Kudus. “Dengan semangat belajar, siapapun berpeluang untuk maju,” ujar Sulikin dalam arahannya. “Tak peduli, meski kita dari keluarga kurang mampu. Kalau kita mau, pasti kita bisa,” ungkap Sulikin penuh semangat.

Beasiswa yang diberikan oleh PKPU bervariasi menurut tingkatan sekolah. Untuk siswa SD sebesar Rp 30.000 per bulan, siswa SMP sebesar Rp 50.000 per bulan dan SMA sebesar Rp 75.000 per bulan.

Sedangkan beasiswa untuk mahasiswa sebesar Rp 100.000 per bulan. Selain menerima beasiswa, mereka juga mendapatkan pembinaan rutin dari pendamping. Dengan demikian perkembangan peserta dapat terpantau dengan baik.

PKPU sangat mengusahakan agar lebih banyak lagi siswa yang akan mendapatkan beasiswa supaya dapat membantu mereka untuk menggapai asanya. PKPU berharap agar lebih banyak lagi donatur yang berkenan dalam memberikan donasinya melalui PKPU. (PKPU/Defi Anggraini/Kudus)


Penerima Beasiswa Nusantara PKPU Gelar Cooking Show


BENGKULU - Mengawali semester baru, anak-anak penerima beasiswa nusantara PKPU Bengkulu mengawali pembinaan mereka dengan kegiatan cooking show. Kegiatan lomba memasak bertema ‘nasi goreng telur’ ini digelar di halaman depan kantor PKPU Bengkulu, Minggu pagi (23/1/2011).

Kegiatan yang melibatkan 54 anak ini dimulai dengan evaluasi rapor mereka satu semester lalu dan bagi anak-anak beasiswa nusantara yang masuk 3 besar mendapat hadiah dari PKPU Bengkulu.

“Prestasi sekecil apapun tentu harus diberi apresiasi. Semoga di semester baru ini anak-anak penerima beasiswa nusantara dapat berprestasi lebih baik lagi,” ungkap Vivi, Kepala Divisi Economi & Sosial Pendayagunaan PKPU Bengkulu.

Setelah evaluasi dan pembagian hadiah lomba memasak dimulai, mereka dibagi dalam lima kelompok untuk berkompetisi memperebutkan gelar juara lomba nasi goreng. Masing-masing kelompok telah membawa bahan dan peralatan untuk lomba memasak ini. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan cooking show ini.

Lewat kegiatan ini, PKPU Bengkulu berharap dapat meningkatkan sisi kreatifitas, kekompakan dan keakraban antara sesama anak peserta beasiswa yang berlainan sekolah dan jenjang/tingkat pendidikan.

Hasil kreatifitas anak-anak dalam memasak ini tidak bisa dianggap remeh, karena dari segi rasa dan penampilan sangat istimewa. Ada yang membuat tulisan PKPU sebagai hiasan nasi goreng yang mereka buat, ada yang membuat hiasan dari tomat, cabe, dan timun.

Hasil tersebut merupakan usaha kekompakan mereka untuk mempersembahkan yang terbaik dalam ajang cooking show seperti mereka berusaha melakukan yang terbaik untuk pendidikannya. (PKPU/Yetty Pebrina/Bengkulu)


24 Januari 2011

XL Axiata berbagi: MTXL Serahkan Bantuan SMS Donasi Bencana


JAKARTA - Era globalisasi dan elektronik memudahkan masyarakat untuk tetap peduli sekaligus berderma. Salah satunya yang dilakukan PT XL Axiata Tbk, dengan cara SMS Donasi Bencana Nasional XL. Melalui program SMS Donasi, PT XL Axiata Tbk (XL) aktif memfasilitasi masyarakat, terutama pelanggan dalam melakukan donasi bagi korban bencana di Tanah Air.

Dan apa yang dilakukan PT XL Axiata dalam menggalang kepedulian melalui program yang dapat mempermudah orang untuk berdonasi dan berbagi peduli sangat tepat. Layanan SMS Donasi yang ditujukan adalah untuk mempermudah pelanggan yang hendak menyalurkan donasi bagi korban bencana nasional (Wasior, Mentawai dan Merapi).

Diwakili Majelis Taklim XL, PT XL Axiata Tbk, memberikan dana yang terkumpul melalui SMS Donasi Bencana Nasional tersebut sebesar Rp 20.730.000 dan di salurkan melalui PKPU, Kamis (20/1/2011). Majelis Taklim XL diwakili Irvan ini mempercayakan bantuan tersebut melalui PKPU yang diterima Eman Sulaiman selaku Supervisor Kemitraan PKPU.

Bersinergi sekaligus mempermudah orang dalam berdonasi itulah yang menjadi alasan mengapa tercetus program SMS Donasi oleh PT XL Axiata Tbk sekaligus menjadi program MTXL sendiri dalam bekerjasama dengan mitra kerjanya. (PKPU/Fachri/Acep/Jabodetabek)


Berbagi untuk Negeri: Crowne Plaza Sampaikan Bantuan untuk Mentawai


JAKARTA - Bantuan dana sosial sebesar Rp 20 juta untuk korban bencana alam di Mentawai melalui program Peduli Bencana Nasional (PBN) lembaga kemanusiaan nasional PKPU disampaikan Management Crowne Plaza Jakarta & PT Prabu Budi Mulia, Selasa (18/1/2011) di Kantor Penghimpunan Jabodetabek, Jl. Raya Pasar Minggu No.49 Kav. III Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (depan Gedung SUCOFINDO Pasar Minggu)

Crowne Plaza, diwakili Eriswan Kasanova selaku Director of Finance & Business Support, Marketing Communication Manager Dwiretno Yogiastuti, Ketua Rohis Crowne Plaza Jakarta Dondon berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban korban bencana alam di Mentawai.

“Semoga dana bantuan ini sampai tujuan dan bermanfaat untuk meringankan beban saudara-saudara di Mentawai,” kata Eriswan kepada GM Penghimpunan Jabodetabek & Luar Negeri PKPU Andjar Radite saat serah terima bantuan.

Penyerahan dana bantuan tersebut secara simbolis dilakukan berupa sebuah skop pasir. Berbekal kepercayaan Crowne Plaza melalui PKPU dengan bersinergi dalam menyalurkan bantuan dana sosial untuk merehabilitasi Mentawai. (PKPU/Fachri/Acep/Jabodetabek)

Kemiskinan Sumber Utama "Hidden Hunger"

JAKARTA - Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia. Selain tingginya angka gizi buruk dan gizi kurang, masalah kekurangan micro nutrient atau gizi mikro yang biasa disebut kelaparan tersembunyi (hidden hunger) masih kerap dijumpai di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut dan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, Sari Husada Menggelar acara sambut “Hari Gizi Nasional” bersama sekitar 100 anak balita di Jakarta, Minggu (23/1/2011). 100 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rumah Srikandi didatangkan untuk ikut serta meramaikan kegiatan edutaiment yang diselenggarakan oleh Sari Husada.

Dalam kesempatan ini hadir pula Koordinator Gizi Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Yulia Rimawati. Yulia menjelaskan ada dua faktor penyebab langsung terjadinya permasalahan gizi yang saling terkait. “Kedua faktor terebut adalah konsumsi pangan dan infeksi penyakit. faktor ini sangat berkaitan dengan dengan angka kemiskinan di Indonesia yang semakin meningkat,” jelasnya.

Permasalahan gizi mikro yang masih banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, kekurangan yodium dan vitamin A. Masalah kekurangan zat gizi mikro ini sangat beresiko bagi anak-anak dan ibu (khususnya ibu hamil dan menyusui).

Hasil riset Riskesdas Nasional pada tahun 2007 juga menunjukan bahwa rumah tangga yang memiliki garam cukup iodium yangkni lebih dari 30 ppm KlO3 baru mencapai 62,3 persen. Hal ini menunjukan angka yang kurang dalam hal kecukupan penggunaan garam beryodium bagi masyarakat.

Menurutnya, Pemberian vitamin A yang dilakukan di Posyandu merupakan langkah yang dapat ditempuh untuk bisa mengatasi ancaman permasalahan gizi ini. Namun, kenyataannya persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A selama 6 bulan berturut-turut baru mencapai 69,8 persen.

“Tingkat kecukupan energi orang dewasa sebesar 2200 kalori. Tetapi, masih banyak ditemui pola makan yang tidak seha (hanya mengutamakan sumber pemenuhan zat gizi dari Karbohidrat). Sehingga zat gizi mikro yang dibutuhkan kurang terpenuhi,” jelas Yulia.

Yulia menambahkan, dari data tahun 2010 yang dihimpun PKPU menerangkan bahwa wilayah yang terhitung tinggi dalam hal kasus kelaparan tersembunyi adalah wilayah timur Indonesia dan wilayah Barat (Sumatera dan Aceh).

Sumber: KOMPAS.com, Minggu, 23 Januari 2011

Tingkat Balita Kurang Gizi di Indonesia Masih Tinggi

JAKARTA - Masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010, menunjukkan angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007, 18,4 persen.

Namun, penduduk indonesia masih mengalami ancaman masalah gizi mikro atau yang biasa disebut kelaparan tersembunyi (hidden hunger) dan ini juga menunjukkan pentingnya masalah ini untuk perhatian bersama, antara pemerintah dan swasta.

Menurut Yulia Rimawati, selaku kordinator gizi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan bahwa masalah nutrisi di inodonesia masih menjadi agenda. “Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia”, ujar Yulia saat konferensi pres 'Hari Gizi Nasional bersama Sari Husada, gizi kita', Minggu 23 Januari 2011.

Menurutnya masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. "Selain gizi buruk, masalah micro nutrient juga masih kerap dijumpai di indonesia", kata Yulia.

Yulia menambahkan bahwa permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil.

Pada kesempatan yang sama, Boris Bourin, Presiden Direktur PT Sari Husada, mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia. Sari Husada juga akan menggelar acara sambut 'Hari Gizi Nasional' bersama 100 balita.

“Acara hari gizi nasioanal yang diperingati tanggal 25 Januari merupakan momentum untuk memikirkan persoalan gizi yang masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia”, kata Boris. (Ugo)

Sumber: Okezone, Minggu, 23 Januari 2011

17,9 Persen Balita Indonesia Kurang Gizi

JAKARTA - Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010, menunjukkan angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007, 18,4 persen. Hal ini juga menunjukkan pentingnya masalah ini untuk perhatian bersama, antara pemerintah dan swasta.

Menurut Yulia Rimawati, selaku kordinator gizi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan, masalah nutrisi di inodonesia masih menjadi agenda. “Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia”, ujar Yulia di Jakarta, Minggu (23/1).

Menurutnya masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. “Selain gizi buruk, masalah micro nutrient juga masih kerap dijumpai di indonesia,” kata Yulia.

Yulia menambahkan bahwa permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil.

Pada kesempatan yang sama, Boris Bourin, Presiden Direktur PT Sari Husada, mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia. Sari Husada juga akan menggelar acara sambut 'Hari Gizi Nasional' bersama 100 balita.

"Acara hari gizi nasioanal yang diperingati tanggal 25 Januari merupakan momentum untuk memikirkan persoalan gizi yang masih menjadi tantangan bagi bangsa indonesia", kata Boris. (Okz/Van)

Sumber: KRjogja.com, Minggu, 23 Januari 2011

Kerjasama PT Nuskin-PKPU: Green Community, Pengelolaan Styrofoam


BOGOR - Program pengelolaan Styrofoam merupakan salah satu bagian dari Komunitas Hijau PKPU. Sampah styrofoam merupakan sampah yang tidak ramah lingkungan, karena tidak dapat hancur dalam jangka waktu lama di alam. Oleh karena itu, PKPU bersama PT Nuskin Force For Good Foundation, berusaha mengelola sampah styrofoam yang kini sudah semakin banyak, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen dalam pelestarian lingkungan hidup.

Program tersebut telah berjalan selama setahun, sejak Juli 2009 hingga Juli 2010. Proses pengelolaan sampah styrofoam terdiri dari 3 tahapan, yaitu pengumpulan dan pengolahan sampah styrofoam serta pemberdayaan masyarakat. Pada proses pengumpulan Styrofoam dilakukan di 5 titik yaitu Kebon Pala, Muara baru, Lagoa, Sunter dan Ulujami dengan melibatkan 20 orang relawan pengumpul styrofoam.

Sedangkan pada proses pengolahan styrofoam dilakukan di Cigudeg, Bogor dengan melibatkan 5 relawan pengelola pabrik styrofoam. Untuk pemberdayaan masyarakat dilakukan di Cigudeg, Duren Sawit dan Tanjung Barat dengan melibatkan 30 orang kader masyarakat. Secara keseluruhan dalam program ini melibatkan 55 orang kader, yang secara langsung berkontribusi membantu pelestarian lingkungan dengan mengelola sampah styrofoam.

Dalam proses pengelolaan sampah styrofoam, ada beberapa kegiatan selama tahun 2009-2010, diantaranya pelatihan pembuatan batu karang, pengumpulan styrofoam selama Juli-September 2009 yang berhasil mengumpulkan sebanyak 2562 karung (± 250 m3 sampah kota berkurang), pelatihan kerajinan tangan styrofoam untuk ibu kader sebagai pemberdayaan masyarakat, pengolahan styrofoam menjadi batako, bantal, mainan anak dan gantungan kunci.

Pembuatan 1000 buah batako styrofoam yang dimanfaatkan untuk pembangunan MCK Sekolah Rakyat Cigudeg dan pembangunan tempat wudhu di Mushola Cilame, Bogor. Pembuatan 2371 buah bantal styrofoam untuk anak yatim dan pembuatan 1574 buah mainan untuk anak PAUD sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Pembuatan 2450 buah gantungan kunci dan 10.000 buah sticker anti-styrofoam sebagai media edukasi kepada masyarakat.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menekan penggunaan styrofoam yang tidak ramah lingkungan dengan berbagai aksi kampanye anti-styrofoam di masyarakat diantaranya Kampanye Hari Bumi dengan tema “Kembalikan senyum bumi kita” yang berhasil memberikan edukasi kepada 436 pedagang makanan dan 1320 pengguna jalan mengenai bahaya penggunaan styrofoam bagi kesehatan.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, PKPU mengadakan Seminar Lingkungan yang bertema “Stop Styrofoam Now for the Future Life” serta Talkshow “Talkshow and Do More” bersama BPOM RI, YLKI dan Pengrajin sampah styrofoam yang dihadiri oleh 372 orang. Program ini ditutup dengan Kampanye Lingkungan bersama 106 orang yang berasal dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat dalam mengkampanyekan bahaya styrofoam bagi lingkungan.

PKPU bersama NUSKIN, Kader lingkungan, mahasiswa, pelajar dan masyarakat telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam mengkampanyekan bahaya styrofoam bagi kesehatan dan lingkungan.

Melalui program ini, diharapkan sedikit demi sedikit masyarakat dapat mengurangi penggunaan styrofoam yang secara tidak langsung mengurangi sampah styrofoam yang tidak ramah lingkungan. Sedikit dari kita dapat memberikan manfaat besar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Untuk informasi kontak Galih (081318148939), Nia (085694769561). (PKPU/Nia/Jabodetabek)

Konser Amal PKPU dan Ebiet G Ade: Himpun Dana Rp 230 Juta untuk Mentawai


PADANG - Konser Amal “Cinta Suci untuk Mentawai“ yang digelar Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang, Kamis malam (20/1/2011) berlangsung sukses. Kehadiran penyanyi legendaris, Ebiet G Ade tampil begitu memukau dan hal ini sekaligus menjadi daya tarik tersendiri dalam konser kemanusiaan yang diperuntukan untuk penggalangan dana bagi masyarakat korban bencana tsunami di Mentawai yang terjadi akhir tahun 2010 lalu.

Setidaknya ada 8 judul lagu hits dilantunkan Ebiet diiringi dentingan gitar yang menjadi ciri khasnya. Mulai dari Titip rindu buat ayah, Kupu-kupu kertas, Camelia dan Berita kepada kawan yang menjadi pamungkas. Tembang terakhir ini membuat hampir semua hadirin yang memadati auditorium RRI Padang Jalan Jenderal Sudirman itu ikut menyanyikan lagu yang identik dengan bencana itu.

Selain Ebiet G Ade, Konser Amal digelar PKPU Padang bekerjasama dengan Manajemen Nasyid Air dan Trotoart, kelompok seni berjalan turut menampilkan Tim Nasyid Maidany dan Tim Nasyid Air. Penampilan kedua tim nasyid ini tak kalah menariknya dengan menghadirkan nasyid terbaiknya. Sejumlah grup nasyid dan kesenian sekolah ikut ambil bagian menjelang acara puncak malam amal ini dengan menampilkan kebolehan masing-masing.

Ebiet mengungkapkan, kebahagiaan tersendiri bisa ikut hadir di Kota Padang dalam malam amal untuk Mentawai ini. Apalagi keikutsertaanya dengan PKPU di bukan untuk pertama kalinya, setelah pernah melakukan konser kemanusiaan di Aceh pasca Tsunami. Ebiet memuji keuletan kerja relawan PKPU di daerah bencana.

“Saya sangat terkesan dengan teman-teman di PKPU saat mereka di daerah bencana, dan kami pernah bersama-sama dahulunya di Aceh setelah terjadi tsunami,” ungkap Ebiet di hadapam ratusan hadirin.

Deputi Direktur PKPU Sri Adi Bramasetia mengungkapkan, dalam kurun waktu 11 tahun perjalanan PKPU telah menghimpun dan menyalurkan dana sebesar Rp 300 miliar lebih dan dirasakan oleh sebanyak 1,4 juta penerima manfaat melalui program-program PKPU. Besarnya bantuan itu tidak lepas dari kepercayaan publik baik nasional dan internasional kepada PKPU sebagai lembaga kemanusiaan yang diakui oleh PBB.

Bramasetia mengakui peran orang Minang terutama Sumatera Barat cukup besar sebagai penyumbang, karena banyak menjadi kalangan pengusaha dan ada di mana-mana. Hal ini menjadi modal besar perbaikan kembali Sumbar yang termasuk daerah kawasan rawan bencana.

Acara ini dibuka oleh Istri Gubernur Sumbar, Nevi Zuarina Irwan Prayitno dan dihadiri oleh Istri Wakil Walikota Padang serta sejumlah istri dari kalangan BUMD dan perbankan di Padang. Turut hadir sejumlah kalangan pengusaha yang memberikan donasi seperti dari Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 80 juta, PDAM Kota Padang Rp 10 juta, Bahagia Motor Rp 5 juta, PT Pelindo II Rp 25 juta dan lainnya.

Total dana yang terhimpun untuk Mentawai sebesar Rp 230 juta. Tim Nasyid Air juga menyatakan akan menyumbangkan 20 persen dari total penjualan CD lagu-lagu mereka. (PKPU/Elfiyon/Padang)

Tumbuhkan Kepedulian di Tengah Keramaian Pasar


YOGYAKARTA - Pasar Malam Perayaan Sekaten merupakan awal perayaan event budaya dan religi yang diselenggarakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) ini dilaksanakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dari 7 Januari-16 Februari 2011 dengan tema besar yaitu “Harmoni Budaya, Ekonomi, dan Religi”.

Tema ini mendapat apresiasi dari Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat pembukaan PMPS. Menurutnya tema ini bisa menjadi pengingat akan jati diri bangsa untuk membangun Indonesia agar lebih baik.

Rangkaian kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011 ini sendiri menampilkan beragam hasil karya dari beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar dibeberapa anjungan seperti anjungan pemprop DIY, pemkot Yogyakarta, pemkab Bantul, dan pemkab Sleman serta beberapa hiburan kesenian rakyat. Selain itu, akan diadakan juga tabligh akbar di awal bulan februari.

Melihat potensi masyarakat Yogyakarta yang sangat antusias untuk mendatangi Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011 ini, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta menerima tawaran dari Lembaga Bina Bakat Puspadanta dan Puspadanta Production untuk berpartisipasi dalam PMPS di Anjungan Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta.

Stand PKPU dan LBB Puspadanta menempati stand Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemprop DIY. Di Stand tersebut PKPU menampilkan kegiatan selama tanggap darurat erupsi merapi dan edukasi menumbuhkan rasa kepedulian dalam program Tabung Peduli.

Sejak Senin (17/1/2011) PKPU bersama Puspadanta membuka stand di Anjungan Pemprop DIY apresiasi pengunjung sangat tinggi bahkan banyak juga pengunjung yang tertarik dengan program Tabung Peduli. Pengunjung yang melihat-lihat tidak hanya petugas stand dalam satu anjungan namun ada juga pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. “Bagus dan idenya luar biasa. Jaya terus PKPU untuk terus menjalankan misi kemanusiaan,” ungkap Sarwono, salah satu pengunjung PMPS 2011, saat diminta kesan terhadap stand PKPU.

Dalam PMPS 2011 ini, PKPU juga menampilkan tabung peduli raksasa sebagai daya tarik di depan pintu masuk anjungan pemprop DIY. Selain itu, melalui perlengkapan audio visual program dan kegiatan PKPU dan LBB Puspadanta terus diwartakan kepada pengunjung disamping memberikan informasi melalui brosur atau leaflet.

Stand PKPU di Anjungan Pemprop DIY ini berlangsung hingga Minggu (23/1/2011). Dengan berpartisipasinya PKPU di kegiatan PMPS ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mengetahui kegiatan PKPU di wilayah Propinsi DI Yogyakarta baik sebagai lembaga kemanusiaan maupun sebagai amil zakat.

“Dan yang paling penting adalah melalui event diharapkan muncul kesadaran dari masyarakat Yogyakarta untuk memiliki rasa kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Eko Widiyarto, staf PKPU saat menjaga stand di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011. (PKPU/SIS/Yogyakarta)


Menjalin Langkah Bersama Musisi Jalanan


BANDUNG - Berawal dari kepedulian salah seorang donatur yang merasa peduli dengan para musisi jalanan di lampu merah, sekaligus menyampaikan amanahnya yang dititipkan melalui PKPU, Edi Hadianto, Manajer Charity bersama Dadang Suryana, selaku surveyor berkunjung ke basecamp KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan) Bandung di Jl Ahmad Yani Bandung tidak jauh dari stadion PERSIB Bandung.

Selalu ada ‘pesan’ di setiap perjalanan. Itulah pesan perjalanan yang bisa didapatkan dari kunjungan kali ini. Membawa 50 paket makan siang titipan donatur, tim PKPU berbicara dengan Ketua KPJ Bandung, Kang Yayan. Obrolan seputar musisi jalanan mulai dari keterampilan yang dimiliki, kebiasaan mereka sampai uang yang berhasil didapat dari hasil ‘manggung’ di lampu merah menarik untuk jadi perbincangan.

Mereka sangat mudah berkreasi di dunia seni meski mereka tak pernah kursus di kelas musik, mereka belajar secara otodidak menjadi ilmu turun-temurun antar sesama musisi. Namun pergaulan negatif pun sangat akrab dengan dunia mereka, jadi perlu pengawasan ekstra ketat. Pergaulan bebas dan narkoba menjadi sahabat setia mereka jika tidak diberikan pengetahuan seputar itu dan tidak mendapatkan pengawalan yang ketat.

Agenda pengajian atau ajang curhat yang digelar satu minggu sekali pun menjadi sarana untuk meminimalisir hal-hal negatif bersahabat dengan mereka, meski hanya baru beberapa orang saja yang mengikuti. Sulit memang untuk bisa bisa diikuti semuanya, dan butuh banyak pihak yang mendukung agenda pengajian ini. Karena bagaimanapun, kebaikan mereka adalah tanggung jawab kita semua.

Uang yang mereka hasilkan bisa mencapai Rp 100.000 per hari, dan jika diakumulasikan dalam sebulan bisa mencapai Rp 2-3 juta. Jumlah yang sangat besar memang, jika tidak diawasi mereka bisa saja membelanjakannya untuk sesuatu yang sia-sia, bahkan merugikan mereka sendiri.

Di akhir perbincangan, Kang Yayan meminta agar KPJ bisa menjadi mitra oleh PKPU. Dengan adanya KSU BUSRA di PKPU yang membuka layanan pembiayaan dan nasabah, Ketua KPJ menginginkan agar PKPU atau KSU BUSRA memberikan edukasi tentang pentingnya menabung. Dengan demikian uang yang didapat para musisi jalanan yang berada di bawah binaannya KPJ bisa disimpan di KSU BUSRA, agar tidak habis percuma dan bisa menjadi simpanan bekal untuk mereka kelak.

Tidak sekedar itu saja, musisi jalanan ini akan selalu siap diundang untuk menjadi pengisi acara hiburan jika PKPU mengadakan acara apapun. “Maranehna mah ulah di saha-saha, nu aya sok atoh mun maranehna bisa di ondang jeung tampil di acara-acara” (mereka jangan dianggap orang lain, yang ada mereka akan bangga kalau diundang dan tampil di acara-acara),” ujar Kang Yayan. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)

Kerjasama HSBC-PKPU: Manfaatkan Pasir Merapi untuk Pengembangan Bisnis Batako


SLEMAN - Bencana erupsi gunung Merapi ternyata tidak sekedar menyisakan kerusakan dibeberapa titik wilayah di Sleman, Magelang, Boyolali maupun Klaten. Namun juga ada sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan dari akibat erupsi Merapi tersebut.

Banyaknya material vulkanik yang mencapai sekitar 150 juta meter kubik dari Merapi seperti batu atau pasir dapat menjadi sebuah peluang bisnis bagi warga lereng merapi yang ingin segera bangkit.

Bank HSBC melalui program CSR menggandeng Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU bekerjasama mengadakan pelatihan program Batako Merapi bagi warga korban erupsi merapi di SDIT Baitussalam, Ngepringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

Program yang diikuti sekitar 20 warga dari wilayah sekitar lereng merapi ini dilaksanakan sejak Rabu-Jumat (19-20/1/2011). Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan teknik pembuatan batako namun juga diberikan motivasi untuk bangkit dari keadaan sekarang dan juga bagaimana mengelola bisnis batako dengan baik.

Dalam pembukaan pelatihan program batako merapi ini, Kepala Cabang PKPU Yogyakarta Suripta, mengungkapkanyampa bahwa setiap musibah selalu ada hikmahnya dan sebagai alat ukur bagi kita untuk “naik kelas” apakah kita semakin dekat dengan Tuhan atau justeru menjauh.

Program ini merupakan salah satu program pemberdayaan dengan memanfaatkan pasir merapi. “Dan hasil karya peserta pelatihan batako ini akan diuji di laboratorium teknik dari sisi ketahanan dan kualitasnya. PKPU juga akan mencarikan pasar bagi batako selain kedepannya PKPU juga akan membeli batako untuk program pembangunan rumah dan sekolah,” lanjut Suripta.

Sebelum pelatihan pembuatan batako, warga yang hadir diberikan motivasi oleh Fadli Reza. Dalam materinya, Fadli menggambarkan keadaan warga lereng merapi seperti siklus hidup elang yang mulai tua namun harus tetap bertahan hidup. Elang harus merasakan sakitnya merontokan bulu sayapnya supaya bisa kembali terbang tinggi, mematahkan paruhnya supaya bisa memakan mangsa dan menajamkan kuku kakinya supaya bisa menerkam buruannya lebih kuat.

Saat ini warga merapi sedang memasuki tahap “sakit” untuk selanjutnya masuk tahap sehat. Oleh karennya, Fadli mengajak warga Merapi untuk menatap masa depan lebih tajam sebagaimana tatapan elang.

Setelah penyampaian motivasi dan istirahat siang pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi pelatihan pembuatan batako oleh praktisi usaha batako rumah tangga, Andriyan W.H. dari CV. Elka. Andriyan menjelaskan perlengkapan dan bahan untuk membuat batako. Selain itu, disampaikan juga kriteria sebuah batako yang berkualitas. Batako yang berkualitas menurutnya adalah alasnya tidak begitu kasar (banyak kerikil), setiap tepi harus rapi, dan tidak mudah retak.

Setelah penyampaian secara teori tentang pembuatan batako, peserta selanjutnya diajak untuk praktek mencoba membuat batako yang dibuat dari pasir dan semen. Setiap bahan di campur sesuai dengan takaran yang telah ditentukan, selanjutnya dimasukan dalam cetakan batako dan setelah itu dikeringkan.

Harapannya setelah mengikuti pelatihan, warga lereng merapi dapat segera bangkit dan memiliki aktivitas yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama tinggal di pengungsian/shelter. Dan yang paling penting adalah memanfaatkan potensi dibalik musibah erupsi merapi. (PKPU/SIS/Yogyakarta)