Klaten, Selasa 25 Januari 2011 - PT Sari Husada bersama lembaga kemanusiaan nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Ummat) mengisi hari Gizi Nasional dengan menggelar training kader SAGITA (Sadar Gizi Ibu dan Balita) di Klaten. Training yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan ini berupaya untuk membekali kader Sagita dalam mengelola dan mengatasi masalah gizi di desanya masing-masing.
Saat ini di wilayah Klaten terdapat 6 Desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program Sagita. Lima Desa diantaranya adalah Kebondalem Kidul, Rejoso, Randusari, Ngemplak Seneng dan Tambakan yang telah memasuki tahun kedua dalam pelaksanaan programnya. Sedangkan Desa Kemudo baru berjalan 6 bulan. Menurut Kepala Cabang PKPU DI Yogyakarta Suripta ”Dari 6 Desa tersebut terdapat 68 kader yang hendak mengikuti training ini. Sebanyak 51 kader menjadi peserta training lanjutan sedangkan 17 kader yang berasal dari Desa Kemudo mengikuti training dasar”.
Training yang dilaksanakan dari tanggal 25 sampai 27 Januari 2011 akan membekali kader Sagita dalam monitoring dan mengenali situasi masalah gizi serta membangun keterampilan wira usaha sebagai salah satu pilar kemandirian dalam mengelola pondok gizi di desanya masing-masing. ”Setiap desa mempunyai nilai ekonomi tersendiri yang dapat dijadikan sumber pendapatan dalam memandirikan Pondok Gizi. Saat ini sedang dilakukan pemetaan mendalam terhadap potensi usaha tersebut,” lanjut Suripta.
Sedangkan Corporate Communication Manager PT Sari Husada Arif Mujahidin menjelaskan ”bahwa keberadaan program Sagita di Klaten ini menjadi bagian dari implementasi misi perusahaan dalam menyehatkan masyarakat dengan menyediakan produk nutrisi yang terjangkau dan berkualitas serta memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk melek gizi”. Terlebih lagi Klaten adalah salah satu wilayah kerja Sari Husada, maka permasalahan gizi seyogyanya tak terjadi di Klaten.
”Pembinaan kepada para ibu kader ini diharapkan dapat mencetak kader Sagita yang handal dalam memberikan pelayanan pada masyarakat untuk mengatasi masalah gizi serta dapat menjadi pemicu terbebasnya masalah gizi di Kabupaten Klaten,” kata Arif Mujahidin.
Koordinator Layanan Gizi Masyarakat PKPU Yulia Rimawati mengatakan program Pondok Sagita ini tidak sekedar memberikan treatmen gizi bagi balita yang bermasalah tetapi juga secara langsung memberikan pembinaan kepada ibu-ibu balita melalui penyuluhan dan berbagai praktek pengasuhan anak seperti membangun pola asuh dan pola pangan yang benar bagi balita. ”Selain itu juga membina salah satu Posyandu yang terdapat di setiap Desa. Sedangkan penerima manfaat langsung dari program ini adalah sebanyak 448 balita, 68 kader dan lebih dari 400 ibu balita,” lanjutnya.
Training yang dilakukan selama 3 hari di Museum Gula Kabupaten Klaten Jawa Tengah ini juga memberikan perbekalan khusus bagi para kader tentang wawasan wira usaha, mulai dari aspek perencanaan usaha, implementasi usaha sampai kepada distribusi pemasaran hasil usahanya. Selama implementasi di lapangan para kader Sagita akan didampingi oleh Tim Pendamping Sagita yang kompeten dalam pemberdayaan masyarakat dari PKPU.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
1. Arif Mujahidin, Corporate Communication Manager PT Sarihusada (Hp. 08161840867)
2. Yulia Rimawati, Kordinator Layanan Gizi Masyarakat PKPU (Hp. 08158854690)
3. Suripta, Kepala Cabang PKPU Yogyakarta (Hp. 081578600860)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
25 Januari 2011
Tingkatkan Layanan Kader Dalam Melakukan Perbaikan Gizi Balita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar