Program OVOP: PKPU Kembali Gulirkan Bibit Pisang Ambon

LEBAK - Bertempat di Desa Muncang dilakukan pengguliran bibit pisang ambon untuk para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Waluya, Sabtu siang (26/2/2011). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program One Village One Product (OVOP) budidaya pisang ambon secara terpadu di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten

261 Siswa Sekolah Dasar di Medan Satria RW 07 Ikuti Edukasi PHBS

BEKASI - Pagi itu, Jumat-Sabtu ((25-26/2/2011) ada agenda besar untuk penyuluhan rutin Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar di Medan Satria RW 07 kerjasama PT Aqua dan PKPU. Tema yang diangkat kali ini tentang pemilahan sampah.

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam

BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal.

Tak Ada Minder, Karena Aku Bisa

GUNUNGKIDUL - Tidak ada yang tak sempurna makhluk ciptaan Tuhan, meskipun terkadang menurut pandangan manusia ada kekurangan atau cacat. Namun, dibalik itu ada rahasia yang lebih bagus yaitu semangat untuk berkarya demi keluarga dan masyarakat.

KPBA Bersama PKPU Ajarkan Guru Cara Mendongeng

PADANG - Menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam pengelolaan pustaka keliling. Selain itu para guru juga diajarkan tentang cara mengelola perpustakaan dan keterampilan mendongeng

PRAKIRAAN CUACA
Kota-kota DuniaPrakiraan Cuaca Dunia (hari ini)   Tanggal 27 Januari 2010   Denpaser   Hujan   Suhu : 26 - 31 °C   Jakarta   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Batam   Berawan   Suhu : 24 - 31 °C   Kualalumpur   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Singapura   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Manila   Berawan   Suhu : 22 - 31 °C   B. Sri Begawan   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Bangkok   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Hanoi   Hujan   Suhu : 16 - 18 °C   Pnom Penh   Cerah   Suhu : 22 - 32 °C   Rangoon   Berawan   Suhu : 22 - 33 °C   Tokyo   Berawan   Suhu : 4 - 9 °C   Beijing   Cerah   Suhu : -9 - 3 °C   New Delhi   Berkabut   Suhu : 8 - 22 °C   Seoul   Berawan   Suhu : -5 - -3 °C   Hongkong   Berawan   Suhu : 14 - 17 °C   Jeddah   Cerah   Suhu : 18 - 27 °C   Mekkah   Cerah   Suhu : 20 - 32 °C   Madinah   Cerah   Suhu : 11 - 23 °C   Kairo   Cerah   Suhu : 8 - 16 °C   Darwin   Hujan   Suhu : 27 - 32 °C   Perth   Berawan   Suhu : 19 - 33 °C   Sydney   Hujan   Suhu : 21 - 31 °C   Moscow : Bersalju   Suhu : -18 - -18 °C   Amsterdam   Hujan   Suhu : -2 - 2 °C   London   Berawan   Suhu : -1 - 4 °C   Frankfurt   Berawan   Suhu : -9 - -1 °C   Paris   Berawan   Suhu : -1 - 1 °C   Roma   Hujan   Suhu : 6 - 14 °C   Genewa   Berawan   Suhu : -2 - 2 °C   New York   Berawan   Suhu : 2 - 8 °C   Los Angeles   Hujan   Suhu : 11 - 16 °C   Menu UtamaKota-kota IndonesiaPrakiraan Cuaca Indonesia (hari ini)   Berlaku mulai 28 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Sampai dengan 29 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Banda Aceh   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 96 %   Medan   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 94 %   Pekanbaru   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 53 - 92 %   Batam   Berawan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 63 - 93 %   Padang   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Jambi   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 94 %   Palembang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 61 - 95 %   Pangkal Pinang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 94 %   Bengkulu   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 60 - 98 %   Bandar Lampung   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 58 - 95 %   Pontianak   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 65 - 98 %   Samarinda   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 95 %   Palangkaraya   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 96 %   Banjarmasin   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 96 %   Manado   Hujan Ringan   Suhu : 22 - 31 °C   Kelembaban : 69 - 95 %   Gorontalo   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 95 %   Palu   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 52 - 90 %   Kendari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 66 - 96 %   Makasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 93 %   Majene   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 90 %   Ternate   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 30 °C   Kelembaban : 65 - 97 %   Ambon   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Jayapura   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Sorong   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 97 %   Biak   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 73 - 95 %   Manokwari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Merauke   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Kupang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Sumbawa Besar   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 69 - 96 %   Mataram   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 94 %   Denpasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 95 %   Jakarta   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Serang   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 65 - 94 %   Bandung   Hujan Ringan   Suhu : 20 - 29 °C   Kelembaban : 68 - 96 %   Semarang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 93 %   Yogyakarta   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Surabaya   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 63 - 95 %   Menu Utama

9 Juni 2010

Yayasan Pendidikan Ar Risalah Padang Sebar 500 Tabung Peduli

PADANG − Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang menjalin kerjasama dengan Yayasan Wakaf Perguruan Islam Ar Risah Kota Padang dalam program Tabung Peduli. Hal ini ditandai dengan serah terima sebanyak 500 unit tabungan atau celengan dari tim Fundrising PKPU Padang kepada Yayasan Pendidikan Ar Risalah yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Mulyadi Lc.

Penyerahan tabung peduli ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang telah disepakati oleh PKPU Padang dengan Yayasan Ar Risalah dalam penghimpunan dana yang nantinya ditujukan untuk membantu pendidikan masyarakat kurang mampu yang ada di Kota Padang.

Besarnya dukungan itu dengan diberikannya satu tabung kepada tiap siswa yang ada di perguruan itu dengan kontrak kerjasama awal untuk satu tahun ke depan.

Ustadz Mulyadi, Lc mengatakan tabung peduli ini selain membantu dunia pendidikan, juga melatih jiwa solidaritas siswa−siswa untuk menyisihkan sedikit dari bagian uang sakunya membantu sesama.

Latihan itu bagian dari pendidikan yang bukan hanya sebatas pada hapalan pelajaran. Kerjasama ini merupakan yang pertama dilakukan Yayasan Ar Risalah dan menaruh ketertarikan setelah mendapatkan informasi dan presentase dari tim PKPU Padang. “Kepedulian itu harus ditanamkan sejak dini dan itulah bagian dari pendidikan,” ungkap ustadz Mulyadi

Ario Munandar dari tim Fundrising PKPU Padang mengungkapkan, potensi tabung peduli ini di Sumatera Barat lumayan besar jika dikelola dengan baik dan profesional. PKPU Padang sedang menjajaki sejumlah kerjasama dengan sejumlah sekolah di Kota Padang. PKPU Padang sendiri mentargetkan tahun ini dapat menyebar 10 ribu tabung peduli.

Saat itu, PKPU Padang juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan seperti Sabihisma, Yayasan Ar Raihan, SMP Pembangunan UNP Padang dan termasuk penjajakan akhir dengan Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Adzkia yang memiliki ribuan murid. (Elfiyon/PKPU Padang)

PKPU Padang Resmikan KUMM Anugerah Illahi

Kelompok ke-5


PADANG − Camat Lubuk Kilangan Kota Padang meresmikan berdirinya Kelompok Usaha Masyarakat Mandiri (KUMM) Anugerah Illahi. KUMM yang ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil ini merupakan kelompok usaha ke 5 yang didirikan oleh Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang.

Peresmian KUMM dengan nama Anugerah Illahi dihadiri Kepala Cabang PKPU Padang Faridansyah ini bergerak di bidang konveksi yang berlokasi di Kelurahan Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Beranggotakan 15 orang ibu−ibu yang diketuai oleh Ibu Mursida.

Camat Lubuk Kilangan, Mursalim mengungkapkan, di kecamatan itu banyak terdapat masyarakat kurang mampu dan tidak memiliki skill atau keterampilan. Dengan hadirnya program ini, masyarakat akan memiliki keterampilan menjahit dan diharapkan kian meningkatkan taraf kehidupan ekonominya ke depannya.

Apalagi program ini menurutnya turut diikuti dengan pelatihan menjahit dan hasil dari usaha konveksi ini turut dibantu dalam pemasaran yang kerap menjadi kendala usaha ekonomi masyarakat kecil.

“Dengan meningkatnya kemampuan masyarakat, semoga tidak ada lagi yang miskin di Lubuk Kilangan ini. Terima kasih kepada PKPU yang telah memilih kelurahan ini sebagai binaan,” kata Mursalim dalam sambutannya seraya meresmikan.

Besar harapan Camat muda ini, program sejenis terus bertambah di Kecamatan itu, terutama dengan kian pedulinya perusahaan−perusahaan yang ada dalam program ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya.

Kepala Cabang PKPU Padang, Faridansyah menuturkan, dana yang dihimpun PKPU dari CSR Perusahaan maupun zakat perorangan 75 persen lebih difokuskan pada upaya pemberdayaan dan hanya 25 persen yang bersifat konsumtif.

Dengan diberdayakan masyarakat maka ke depan mereka lagi bukan lagi dipihak penerima bantuan, tetapi dapat membantu yang miskin lainnya. Modal usaha diberikan kepada satu kelompok usaha beranggotakan 10 −15 orang ini bervariasi, mulai Rp 7,5 juta sampai Rp 10 juta lebih. Dana itu kemudian digulirkan kepada usaha lainnya dan tidak dikembalikan ke PKPU.

“Inti dari bantuan ini untuk memberdayakan, karena memang itulah tujuan keberadaan PKPU,” kata Faridansyah.

Mursida, Ketua KUMM Anugerah Illahi dan suaminya Misbahunnur mengungkapkan terima kasih kepada PKPU dan merasa terbantu dalam pengembangan usaha konveksinya. Persoalan modal memang menjadi kendala.

Konveksi yang persis di samping Mushalla Nurul Huda ini memproduksi cover tempat tidur, seprei, asesoris penutup televisi dan alat elektronik serta pakaian muslim. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Kelurahan Bandar Buat, KUA, Ketua RW dan RT, Majelis Taklim serta anggota kelompok KUMM. (Elfiyon/PKPU Padang)




PKPU Adakan Seminar Solidaritas untuk Masjid Al Aqsha dan Palestina

Siaran Pers


MEDAN − Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU akan mengadakan Seminar Solidaritas untuk Masjid Al Aqsha dan Palestina. Acara akan diadakan, Jumat 11 Juni 2010 bertempat di Masjid Agung Kota Medan

Pembicara dalam seminar ini H. Sarwedi Hasibuan Lc, MA dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), H. Latif Khan S.Ag sebagai Tokoh masyarakat di Sumatera Utara dan Keynote Speaker adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho, ST.

“Kegiatan ini dalam rangka menyampaikan solidaritas atas perjuangan rakyat Palestina khususnya mereka yang berada di Gaza. Hal itu karena sampai hari ini masih mengalami blokade yang dilakukan oleh Israel dan PKPU juga akan melakukan pengumpulan dana untuk membantu kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” ujar Lukmanul Hakim, Kepala Cabang PKPU Medan.

Seminar tersebut dilakukan atas kerjasama PKPU dengan Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap kemanusiaan, khususnya perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan Masjid Al Aqsha dari penjajahan dan penindasan Israel.

PKPU Medan membuka rekening Kemanusiaan untuk rakyat Palestina melalui rekening Bank Sumut nomor rekening 1080.2040.0329.91 atau bisa menghubungi PKPU Medan di Jalan Setia Budi Komplek Business Poin Blok CC No. 5 Medan Telp. (061) 8212502, 8212643.

Perubahan Alami VS Keinginan

Perubahan dalam kehidupan jagad alam ini merupakan sebuah sunnatullah dan alami, dimana dalam realitanya perubahan itu terjadi memang karena pertumbuhan dan perkembangan sesuatu secara alami, seperti berubahnya seorang bayi menjadi dewasa serta berubahnya tumbuhan dan hewan dari mulai kecil hingga semakin besar dimana perubahan itu mau tidak mau, suka tidak suka pasti akan terjadi.

Perubahan dalam konteksnya juga bisa terjadi karena memang adanya sebuah keinginan dan upaya kuat untuk berubah dari kondisi yang sebelumnya diluar konteks alami dan ini hanya bisa terjadi pada manusia yang memiliki daya pikir luar biasa.

Jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, baik dalam interaksi kehidupannya secara individual maupun dalam perkumpulan dan organisasi atau memang Sang Pencipta merubah sesuatu diluar konteks alami dengan momentum apapun yang merupakan kehendakNya.

Perubahan sebuah organisasi masuk kedalam konteks yang kedua, dimana insan yang menjadi bagian utama dalam organisasi tersebut memiliki sebuah keinginan dan upaya yang kuat untuk merubah organisasinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam konteks inilah kumpulan insan dalam organisasi tersebut harus memiliki tujuan dan kemauan serta komitmen bersama dalam perubahan organisasinya.

Pada momen dan titik inilah PKPU selaku organisasi dan lembaga berupaya terus untuk berubah menjadi lembaga yang lebih baik dan terpercaya dalam kerja-kerja kemanusiaan dan keumatannya. Dan momentum perubahan logo yang kami lakukan menjadi gambaran bahwa kumpulan insan di PKPU memiliki kemauan serta komitmen dan upaya yang luar biasa untuk merubah organisasi menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Karena kami meyakini perubahan ini menjadi bagian dari upaya memperbesar peran PKPU dalam kerja kemanusiaan dan keumatan untuk memancing dan “memantaskan” organisasi untuk menjadi lembaga yang layak dipercaya Sang Pencipta serta seluruh stake holder baik di dalam negeri maupun luar negeri, semoga.

Jadi, mari nikmati gelombang dan arus kehidupan jagad alam ini yang terus BERUBAH!!! Mohon doa dan restu, semoga PKPU menjadi lembaga yang Lebih Cepat dan Lebih Terarah.

SEPULUH TAHUN

10 Desember 2009 merupakan hari yang bersejarah bagi PKPU. Betapa tidak, 10 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 10 Desember 1999, PKPU terlahir untuk pertama kalinya sebagai lembaga sosial kemanusiaan sebagai bentuk respon atas krisis multidimensi yang melanda negeri ini, setelah jatuhnya orde baru 1998 serta bencana kemanusiaan di beberapa wilayah.

Kita menyadari begitu luasnya wilayah Indonesia yang terdiri dari 17000 pulau yang terbagi dalam 33 propinsi, serta begitu banyaknya masalah sosial dan bencana kemanusiaan yang melanda negeri ini.

Apakah itu masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, maupun bencana-bencana yang terjadi. Sehingga dibutuhkan sebuah kerja sinergis antar semua pihak dalam memecahkan permasalahan yang ada, baik dari masyarakat, akademisi, sektor swasta, maupun pemerintah.

Kami menyadari di usianya yang 10 tahun, PKPU harus tetap terus berkarya dan bekerja dengan keras untuk berkiprah kepada umat. Yang terpenting bagi kami adalah bukannya bilangan waktu umur yang semakin bertambah, namun bagaimana bilangan-bilangan semangat yang tetap terus terpancar dan terus menggelora.

Atas nama lembaga PKPU, kami ucapkan penghargaan tertinggi dan terima kasih kepada seluruh karyawan dan relawan-relawan di pelosok negeri yang telah bekerja dengan luar biasa. Juga kepada pra mitra PKPU baik swasta maupun pemerintah, semoga kita dapat terus mengukir prestasi-prestasi program terbaik bagi anak negeri.

DASAWARSA

Memasuki satu dasawarsa (10 tahun) menjadi bagian momentum penting bagi PKPU untuk terus bekerja lebih keras ditengah kondisi yang penuh dengan ketidak pastian. Dimana tahun 2009 ini setidaknya ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi masyarakat antara lain kestabilan perpolitikan yang belum dapat diprediksi, serta krisis ekonomi global yang diperkirakan dampak terburuknya akan mengalami kulminasi pada april 2009 (prediksi pertemuan negara-negara G20).

Sebagai gambaran, akibat krisis global hingga akhir tahun 2008 perusahaan seluruh Indonesia telah merumahkan (PHK) 40.486 pekerja (Depnakertrans) dan prediksinya akan semakin besar pada tahun 2009. Tahun 2008 Indonesia berada di posisi 1 Asia dengan jumlah pengangguran sebanyak 9,39 juta orang dan 12,59% diantaranya atau sekitar 1,1 juta orang adalah pengangguran tingkat Sarjana.

Hal tersebut tentu saja dapat memperbesar angka jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan, menurut data perkiraan Tim Pusat Pemulihan Ekonomi LIPI (Tim P2E – LIPI) jumlah penduduk miskin Indonesia tahun 2008 sebanyak 41,7 juta jiwa, sedangkan BPS menyatakan per Maret 2008 jumlah penduduk miskin 34,96 juta jiwa.

Perbedaan itu terletak pada standar penetapan, BPS menggunakan standar penghasilan Rp. 182.636 perbulan, yang jauh dari standar yang ditetapkan oleh World Bank, minimal $2 dollar per hari atau $60 per bulan sudah dinyatakan masuk dalam katagori miskin, sehingga bila angka world bank dijadikan standar, jumlah orang miskin menjadi sangat besar.

Tentunya, kondisi diatas menjadi sebuah tantangan yang sangat besar bagi negeri ini, sehingga harus dipecahkan dengan sinergi luar biasa diantara 3 sektor yang berpengaruh, antara lain sektor Public (pemerintah), sektor dunia usaha (private sector), dan masyarakat atau Lembaga Masyarakat/NGO (third sector) dimana PKPU berada di dalamnya.

Pada sektor publik, pemerintah harus berupaya membuat kebijakan yang mengarah pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran yang berorientasi merangsang kemandirian dan produktifitas masyarakat melalui pendekatan integratif lintas sektoral

Di sektor dunia usaha secara bertahap harus mengurangi ketergantungan dari bahan-bahan impor dan memperbesar muatan bahan-bahan lokal untuk meminimalisir dampak krisis keuangan global, dibarengi pula secara sadar dan fair melakukan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebagai tanggung jawab moralnya.

Di sektor ketiga, lembaga masyarakat seperti PKPU harus bekerja secara profesional dan amanah (terpercaya) dalam membuat program-program kemitraan yang mengarah pada pembuatan program kemandirian dan partisipatif melalui pendekatan yang integratif, untuk memutus lingkaran setan (satanic circle) kemiskinan, sehingga bukan menjadi lembaga yang ikut andil melestarikan kemiskinan.

Sekali lagi di momentum usia satu dasawarsa (10 tahun) ini seluruh elemen PKPU ditantang untuk bekerja sangat keras, berkarya untuk umat menjadi lembaga yang terpercaya dalam membangun kemandirian sebagai visinya. Ayo Ukir Prestasi!!

Kekurangan Tetapi Kaya

Nampaknya, kata itu layak diberikan kepada masyarakat Kampung Gorowong, Desa Maroko, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang berada di wilayah cukup jauh dan terpencil, dimana untuk menjangkaunya membutuhkan waktu lima jam lebih dengan medan yang sulit dan tidak bisa dilalui ketika hujan.

Betapa tidak, meski hidup dalam kekurangan, namun mereka tetap memiliki semangat besar bergotong royong, bahu membahu, tua muda, anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak untuk mengumpulkan pasir di sungai. Ditambah lagi mereka harus naik turun bukit guna memberikan kontribusi luar biasanya dalam program bedah sekolah PKPU itu tetap mereka lakukan.

Itulah kekayaan Modal Sosial yang mereka miliki, dan itu merupakan kekuatan terbesar kekayaan masyarakat Kampung Gorowong. Kekayaan Modal sosial itulah aset terbesar masyarakat ketika dikapitalisasi dengan baik, maka menjadi kekuatan besar dalam memberdayakan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada.

Perbedaan mendasar modal sosial dengan modal finansial adalah modal sosial dapat bertambah dengan sendirinya dan bersifat kumulatif (Self-Reinforcing) (Putnam, 1993 ), sehingga hilang atau rusaknya modal sosial bukan karena dipakai, namun justru karena tidak dipergunakan.

Disinilah peran lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat harus diasah untuk terus menghidupkan dan melestarikan modal-modal sosial yang ada di masyarakat pedesaan, sehingga salah satu tolok ukur keberhasilan sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat tidak hanya kepada bagaimana program-program mereka bisa dijalankan, namun lebih dari itu program-program yang dibuat harus tetap terus mengkapitalisasi dan merangsang tumbuh suburnya modal sosial masyarakat yang merupakan warisan luar biasa yang dimiliki oleh Negeri ini sejak dulu kala.

Sehingga kekurangan-kekurangan dalam masyarakat yang sangat kaya dengan modal sosial tersebut merupakan titik tolak bagi pemecahan kekurangan itu sendiri jika kita mampu memakai terus modal sosial itu.

Jadi, marilah kita berpartisipasi dalam menumbuh suburkan modal sosial masyarakat desa selagi kita masih hidup di negeri yang bukan saja kaya sumber daya alam, namun kaya pula terhadap modal sosial. Selamat menjadi bagian dari orang-orang yang kaya!

Para Pembangun Peradaban

Begitu strategisnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) bagi sebuah negeri. Betapa tidak, ketika sebuah negeri telah menguasai Iptek, maka sudah hampir dipastikan, mereka bukan hanya dapat mensejahterakan negerinya, namun di luar itu mereka dapat pula menguasai dunia dan memenangkan pertarungan sebuah peradaban. Dan kata kunci utama dari itu semua adalah “pendidikan”.

Ketika Al Quran diturunkan ke bumi, surat pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad yaitu “Iqra”, yaitu sebuah proses pendidikan luar biasa dari Allah SWT untuk menjadi dasar memahami nilai-nilai kebenaran.

Pendidikan menjadi sebuah hal sangat penting pula di negeri ini, setidaknya setiap tanggal 2 Mei kita memperingati hari Pendidikan Nasional yang terinspirasi dan terlahir dari sebuah semangat luar biasa seorang Ki Hajar Dewantara yang berjuang membuka jendela pengetahuan Bumiputera (Rakyat Indonesia) yang sedang di jajah oleh Belanda dengan didirikannya Taman Siswa.

Berbicara tentang pendidikan tak terlepas dari berbicara tentang guru atau pengajar, yang menjadi inti utama berhasilnya proses pendidikan, kemudian sarana dan prasarana, sistem pendidikan, kebijakan, maupun murid didik itu sendiri.

Untuk para guru, selain masalah kualitas, kesejahteraan mereka menjadi bagian yang harus mendapatkan perhatian, khususnya para guru bantu ataupun guru honorer yang tersebar di pelosok daerah.

Berdasarkan data Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan (PMPTK) Depdiknas, jumlah guru honorer di Indonesia saat ini mencapai 922.308 guru, yang terdiri dari guru honorer di sekolah negeri ada 472.475 orang dan sekolah swasta 449.833 orang.

Disisi lain, sarana dan prasarana pendidikan juga masih banyak yang memprihatinkan, ribuan kelas ataupun sekolah masih mengalami kerusakan dan perlu dilakukan rehabilitasi (Kompas tahun 2007) di Jawa Timur ada 5.374 sekolah rusak, di Sulawesi Selatan sebanyak 2.483 sekolah dan yang tersebar di Jawa Barat sebanyak 191.704 ruang kelas yang rusak.

Demikian pula dengan jumlah anak putus sekolah, menurut data tahun 2007 dari Komnas Perlindungan anak di 33 propinsi tercatat sekitar 11,7 juta jiwa putus sekolah.

Pemerintah sendiri telah mengupayakan dengan mengalokasikan dana 20% dari APBN untuk mengatasi masalah pendidikan, namun nampaknya dengan begitu besarnya permasalahan pendidikan di Indonesia butuh waktu yang cukup panjang untuk mengatasinya.

Dengan demikian nampaknya upaya bersama kita untuk memberikan perhatian lebih bagi dunia pendidikan menjadi bagian yang sangat penting, sehingga para pejuang-pejuang dan pegiat pendidikan di pelosok negeri ini mampu bekerja secara optimal.

Karena dari pendidikan inilah peradaban sebuah negeri dapat terbangun, dan sesungguhnya mereka bukan hanya sekedar menjadi “pahlawan tanpa tanda jasa” namun lebih dari itu, dalam waktu bersamaan merekalah para “Pembangun Peradaban”. Selamat Hari Pendidikan Nasional

Komitmen PKPU Menjadi Lembaga yang Terpercaya dalam Membangun Kemandirian

Agung Notowiguno, SE
Direktur Utama PKPU


Tak mudah bangun saat mata kita masih terpejam. Tak mudah bangkit bagi kita, saat diri masih lemah. Sebuah ungkapan motivasi kemandirian. Tapi tidak demikian dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU. 1998 adalah tahun awal bencana panjang negeri ini. Mulai dari krisis ekonomi, moneter sampai krisis identitas datang silih berganti.

Namun jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia adalah negara terparah yang dilanda krisis. Dari pengaruh krisis yang ada masyarakatlah yang banyak merasakan pengaruhnya. Beban kehidupan yang mereka pikul sebelumnya belum terselesaikan, terpaksa harus menerima beban tambahan krisis yang melanda negeri ini.

Melihat situasi yang berkembang, tanpa menunggu kapan krisis akan berakhir, PKPU menisbahkan dirinya sebagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dan membantu meringankan penderitaan rakyat Indonesia.

Kelahiran PKPU di tengah kondisi krisis adalah satu bentuk logika tantangan bagi PKPU sendiri. Namun “krisis” seakan telah menjadi kata kunci yang membuka mata hati dan kepedulian PKPU untuk menunaikan kewajibannya. Membangun profesionalitas sebagai kultur dan etos kerja, menyampaikan amanah secara adil dan transparan menjadi landasan cita-cita ideal PKPU untuk menjadi lembaga yang mapan.

Sebagai lembaga swadaya yang telah menisbahkan dirinya sebagai milik ummat, tahun 1999 PKPU berhasil menghimpun dana ummat sebesar Rp 3,5 milyar. Alokasi dana ummat tersebut digunakan untuk membantu penyelamatan, rehabilitasi dan pembangunan komunitas didaerah bencana dan daerah-daerah miskin.

Diantara alokasi dana program kepedulian PKPU tersebut diberikan pada bantuan pangan, kesehatan, qurban, beasiswa, pendidikan, charity dan evakuasi para pengungsi di daerah bencana seperti Maluku, Ternate, Sampit, Madura, Poso, Nusa Tenggara, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur serta beberapa daerah pelosok pelosok negeri lainnya. Selain itu, pemberdayaan ekonomi di beberapa daerah juga menjadi alokasi dana umat.

Perkembangan tahun kedua kelahiran PKPU, cukup menggembirakan bagi sejarah perjalanannya. Peningkatan penerimaaan dana ummat hingga mencapai 300 persen adalah bukti bahwa kepercayaan dan harapan yang diberikan masyarakat kepada PKPU sangat besar.

Besarnya amanah yang diberikan, menuntut PKPU untuk melakukan terobosan program dan menajamkan profesionalitasnya. Maka, pada tahun 2001 adalah tahun kelengkapan PKPU sebagai lembaga sosial dan kemanusiaan.

Tepatnya 8 Oktober 2001, berdasarkan SK. Menteri Agama No 441 PKPU telah ditetapkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Tujuh tahun kemudian, kerja kemanusiaan PKPU membuahkan hasil. Sebagai lembaga kemanusiaan tingkat nasional, PKPU telah memperoleh akreditasi sebagai Special Consultative Status dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (21/7/2008) lalu. Special Consultative Status ini berada di bawah Economic and Social Council (Ecosoc), Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

Dengan adanya dua ketetapan tersebut, kini lengkap sudah akan keberadaan PKPU untuk melanjutkan kiprahnya. Utamanya, ketetapan sebagai lembaga Amil Zakat Nasional semakin membuka peluang PKPU mengoptimalkan potensi zakat sebagai sebuah solusi alternatif krisis.

Dalam kondisi krisis, selain sebagai alat pemberdayaan masyarakat, zakat juga bisa menjadi indikator embrio gerakan ekonomi umat. Dan itu bentuk konsekuensi riil atas kondisi kekinian yang menimpa teori-teori ekonomi barat yang gagal mengangkat umat dari keterpurukannya.

Atas landasan realitas sosial kemanusiaan tersebut, PKPU akan tetap konsisten, berkomitmen meraih cita-cita idealnya. Yaitu, Membantu meringankan penderitaan umat, menjadi mediator antara dermawan (aghniya) dan fakir miskin (dhuafa) serta menjalin kemitraan dengan pemerintah atau lembaga sejenis. Yang semua itu diyakini akan menjadi kenyataan di hari esok. Maka visi PKPU kedepan terus berupaya menjadi Lembaga yang terpercaya dalam membangun kemandirian.

DPT (Daftar Pemilih Tetap atau Daftar Penyumbang Tetap)

Agung Notowiguno, SE
Direktur Utama PKPU


Sebelum maupun sesudah pemilu, nampaknya kata “DPT” menjadi kata yang sering menjadi buah bibir atau perdebatan, baik oleh penyelenggara pemilu (KPU), pemerintah, masyarakat, serta para elit politik (Parpol), dimana pada pemilu 2009 ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jumlah pemilih (DPT) sebesar 171.068.667 orang.

Jumlah tersebut berasal dari pemilih dalam negeri di 33 provinsi sebesar 169.558.775 orang dan pemilih luar negeri dari 117 perwakilan Indonesia di luar negeri sebanyak 1.509.892 orang.

Urusan banyaknya jumlah orang yang belum terdaftar menjadi pemilih tetap di dalam dan luar negeri pun hingga kini masih dipermasalahkan oleh para pegiat politik.

Namun di luar itu kelihatannya ada sisi positif yang harus diambil menjadi peluang dan tantangan bagi organisasi pegiat sosial atau filantropi negeri ini, dimana yang menarik dari data “DPT” itu adalah cukup besarnya warga Indonesia yang berada di luar negeri.

Menurut data, setidaknya ada 1,5 juta orang atau bahkan mungkin bisa dua kali lipat dari itu. Warga negara Indonesia di luar negeri itu terdiri dari para pekerja, peserta studi, bahkan diantara mereka sudah cukup lama menetap di luar negeri. Jadi, jika dibagi rata-rata di 117 negara, maka kurang lebih ada 12.820 orang Indonesia yang tinggal di setiap negara asing itu.

Jika kita sadari, warga Indonesia yang berada di luar negeri itu adalah sebuah potensi yang luar biasa dalam mendukung program-program sosial yang dibuat para pegiat lembaga filantropi di dalam negeri.

Dan tantangannya adalah sejauh mana para lembaga filantropi mampu memberikan informasi yang cukup tentang program-program sosialnya di Indonesia, transparansi, profesional, serta mampu membuat sebuah formula yang pas dalam menarik dukungan dari warga Indonesia yang tersebar di 117 negara asing itu.

Peluang ataupun kesempatan itu minimal sangat mungkin diambil. Sebagai contoh ketika Indonesia tertimpa bencana tsunami aceh pada akhir desember 2004 lalu, begitu banyak komunitas orang Indonesia di luar negeri yang secara aktif menggalang kepeduliannya untuk diserahkan secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga filantropi lokal.

Jadi, upaya kreatif dan sinergis antara pemerintah dalam hal ini Departemen Luar Negeri, dengan para pegiat filantropi Indonesia menjadi bagian yang penting untuk membangun kesadaran dan kepedulian bersama dengan orang-orang Indonesia yang berada di Luar Negeri untuk turut andil memecahkan permasalahan sosial dan kemanusiaan yang ada di negeri ini.

Sehingga kedepan kita bisa membuat warga Indonesia yang berada di luar negeri masuk dalam DPT, “Daftar Penyumbang Tetap” bagi kepentingan sosial negeri ini. Selamat Berpesta Demokrasi.

XL Serahkan 4 Motor Perpustakaan Keliling Bagi Anak–anak Korban Gempa

BANDUNG: PT XL AXIATA, Tbk (XL) memberikan donasi berupa 4 unit Motor Perpustakaan Keliling yang ditujukan bagi anak–anak usia sekolah di empat wilayah gempa di Jawa Barat. Perpustakaan Keliling ini dilengkapi dengan koleksi buku bacaan fiksi dan non fiksi, alat permainan edukatif dan media pendidikan lain yang dikemas secara menarik.

“Dampak gempa Tasikmalaya yang terjadi tahun lalu ternyata masih dirasakan oleh anak–anak sekolah di lokasi gempa, saat ini mereka masih merasa kesulitan dalam mendapatkan buku – buku berkualitas untuk menunjang proses belajar mengajar mereka di Sekolah.” ujar Robert Dedy Purwanto, GM Network XL Central Region dalam siaran pers yang diterima kabarbisnis.com, Kamis (18/3/2010).

“Melalui bantuan Motor Perpustakaan Keliling ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan anak – anak korban gempa untuk membaca sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan mereka dengan koleksi buku - buku berkualitas yang disediakan.” tambah Robert.

Bantuan ini merupakan penyaluran SMS Infaq & SMS Donasi Tasik yang diberikan oleh Pelanggan XL melalui SMS yang dikirimkan sesaat setelah gempa terjadi beberapa waktu lalu dan untuk biaya operasional setiap bulannya dibantu oleh himpunan zakat dari karyawan XL yang dikordinir oleh MTXL ( Majlis Ta’lim XL). Dalam penyampaiannya kepada masyarakat korban gempa XL menggandeng PKPU ( Pos Keadilan Peduli Umat ) sebagai salah satu lembaga kemanusiaan nasional yang sudah terpercaya dalam membantu meringankan penderitaan umat secara cepat.

Program yang berada di dalam agenda program Rehabiltasi & Rekonstruksi PKPU ini tidak hanya menyediakan Perpustakaan Keliling saja tetapi juga para Pustakawan yang sebelumnya sudah dibekali ilmu dasar pustaka seperti katalogisasi buku, pengelolaan sirkulasi buku, perawatan buku dan manajemen perpustakaan. Untuk menjadikan Perpustakaan ini lebih menarik serta bisa dinikmati oleh anak – anak, mereka juga diberikan ilmu psikologi perkembangan anak serta kepandaian bercerita dengan berbagai media (cerita dengan media tali, sapu tangan, origami, bernyanyi, kertas, gambar dan tanpa media).

Bantuan 4 unit Motor Perpustakaan Keliling ini beroperasi di kabupaten Pengalengan, Ciweudeng, Ciparay dan Banjaran. Mereka akan mengunjungi satu titik lokasi sebanyak dua kali per minggu. Satu Area akan dilayani selama 3 bulan, apabila minat masyarakat dianggap masih cukup tinggi maka akan diperpanjang sampai 6 bulan. Satu kali kunjungan berlangsung selama 6 jam dibagi ke dalam 2 kelompok, pagi dan siang. Motor perpustakaan singgah ke sekolah-sekolah, panti asuhan, taman bermain, dan pusat keramaian. *kbc7

Sumber: Kabarbisnis.com, Jum'at, 19 Maret 2010

PKPU Padang Bagikan Bantuan 12.000 US Dollar

PADANG − Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Minggu (6/6/2010) kembali menyalurkan bantuan senilai 12.000 US Dollar atau sekitar Rp 110 juta yang berasal dari bantuan Baitul Mal United Stated of Amerika (USA).

Bantuan tersebut diantaranya diberikan kepada ratusan masyarakat di Kurao Pagang Dalam, Kecamatan Nanggalo Padang dalam bentuk bantuan sembako dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Penyerahan bantuan itu disambut antusias oleh masyarakat. Manager PKPU Pusat Iwan Basuki menyebutkan, agar bantuan diberikan tepat sasaran kepada para korban gempa, terlebih dahulu dilakukan pendataan dengan melibatkan masyarakat setempat. Sehingga dalam penyaluran bantuan yang dilakukan langsung oleh PKPU Pusat bersama PKPU Padang berjalan dengan baik sesuai dengan harapan penyumbang.

Iwan Basuki mengungkapkan bahwa, meskipun gempa telah berlalu sejak September 2009 silam, tetapi perhatian internasional masih tetap ada. Sebab kebutuhan akan bahan sembako bukan hanya dibutuhkan beberapa hari setelah gempa saja. Buktinya masih banyak masyarakat korban gempa sampai saat ini belum mampu membangun kembali tempat tinggal mereka secara layak. Hal ini termasuk menjadi perhatian dari bantuan luar negeri tersebut.

“Berapapun jumlahnya tidak masalah asalkan semua dapat merasakan manfaat dari bantuan ini. Mudah−mudahan masih akan ada bantuan lainnya,” kata Iwan didampingi Kabid Pendayagunaan PKPU Padang Ja’far.

Dikatakan Ja’far, PKPU sebagai lembaga kemanusiaan terus memberikan perhatian terhadap masyarakat korban gempa di Padang maupun Sumatera Barat pada umumnya. Di samping memberikan bantuan tersebut, PKPU tengah berkonsentrasi pada program−program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali tingkat ekonomi masyarat kecil dan menengah yang sebagian besar terpukul pasca gempa 30 Septemberi 2009 silam

Sementara itu salah seorang warga Kurao Pagang Dalam, Erizal mengungkapkan, rasa terima kasihnya atas bantuan itu . Pihaknya mengaku terbantu dengan penyaluran bantuan oleh PKPU. Masyarakat pun terlihat dengan tertib menunggu giliran mendapatkan paket bantuan sembako dengan cara menukarkan kupon yang dibagikan oleh PKPU Padang. Di antara jenis bantuan sembako diterima berisi beras, minyak goreng, mie instan, air mineral, gula dan lainnya. *Husnal Hayati

Sumber: Padang Today, Minggu, 6 Juni 2010

Panitia Seminar 7 Keajaiban Rezeki Salurkan Dana Sedekah ke PKPU

MEDAN − Pada hari Selasa (8/6/2010) pukul 16.30 WIB, panitia bersama Seminar 7 Keajaiban Rezeki, yang baru saja diadakan beberapa hari yang lalu di Kota Medan, berkunjung ke kantor Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU untuk menyalurkan dana sedekah yang terkumpulkan dari para peserta seminar berupa uang tunai Rp 12.077.500 dan barang berupa 1 buah jam merk casio dan 1 buah pulpen merk Parker.

Serah terima dana sedekah Peserta Seminar 7 Keajaiban Rezeki ini, diterima langsung oleh Lukmanul Hakim, Kepala Cabang PKPU Medan dan diserahkan oleh Sahrul Komara mewakili panitia bersama yang terdiri dari ABCO Training Center dan Entrepreneur University Deli Serdang.

“Kami ucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PKPU. Semoga dana ini dapat kami gunakan untuk program−program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan,” ujar Lukmanul Hakim.

Sedangkan Sahrul Komara mewakili panitia, mengatakan awalnya kami bingung harus menyalurkan dana sedekah peserta seminar ini kemana. “Beruntung kami dapat info dari teman, bahwa ada lembaga kemanusiaan nasional yang dapat bekerjasama dalam penyaluran dana sedekah seperti ini,” kata Sahrul Komara.

PKPU menerima penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah melalui rekening Bank Sumut Syariah 6100.1040.0031.70 atau bisa menghubungi PKPU Medan yang beralamat di Jalan Setia Budi Komplek Business Poin Blok CC No. 5 Telp. (061) 8212502, 8212643. (Adi Syahputra/PKPU Medan)

Posyandu dan Edukasi Keliling di Padang Pariaman dan Padang

Kerjasama Sari Husada dan PKPU


PADANG − Kegiatan Posyandu dan edukasi keliling yang dilaksanakan PKPU bersama Sari Husada kian lekat dihati masyarakat. Terutama dari kalangan ibu−ibu yang memiliki anak Balita. Dari program ponsyandu binaan ini masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap pola makan sehat dan pola hidup sehat yang masih kurang diperhatikan di daerah tersebut.

Untuk kegiatan Ponsyandu, Senin (7/6/2010) dipusatkan di rumah salah seorang kader Posyandu di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dan berjalan dengan baik. Sebanyak 120 ibu dan balitanya ikut hadir pada acara yang digelar di salah satu rumah kader Ponsyandu.

Sedangkan untuk Edukasi keliling, Selasa (8/6/2010) dilaksanakan di Kelurahan Belimbing Kota Padang. Kegiatan ini juga ditunggu warga dengan dihadiri sekitar seratusan ibu dan Balitanya. Sedangkan dari PKPU Padang menurunkan 2 orang pendamping yaitu Yossi dan Ayu dengan dibantu 9 orang kader ponsyandu. Bidan desa setempat turut ikut serta dilibatkan sehingga program kesehatan itu berjalan terpadu dengan melibatkan peran serta unsur terkait di desa.

Pelaksanaan Posyandu dan Edukasi keliling yang menjadi bagian dari program Sadar Gizi Ibu dan Balita (Sagita) ini menurut Yossi, tim pendamping dari PKPU Padang merupakan kali ketiga.

Setiap bulannya, tim ini rutin turun ke desa−desa binaan dengan menggelar serangkaian kegiatan, mulai dari penyuluhan kesehatan tentang pola makan sehat dan pola hidup sehat. Program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Balita, pemeriksaan kesehatan, ukur tinggi dan berat badan Balita.

Titik tekan pada penyuluhan Posyandu ini, ungkap Yosi, pada upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap cara hidup sehat. Sebab ditemukan sejumlah masyarakat mengalami sakit kulit. Hal ini di antaranya disebabkan kurang bersihnya sumber air digunakan warga setempat. Air sumurnya berwarna kuning dan hal itulah yang dikonsumsi masyarakat, termasuk untuk urusan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Penyuluhan ke desa−desa ini, tutur Yosi, menjadi tantangan tersendiri. Dibutuhkan kiat menarik perhatian ibu−ibu untuk dapat berkumpul mendapatkan penyuluhan. Acara yang paling ditunggu−tunggu para ibu−ibu itu tentu saja di akhir acara yang selalu ditutup dengan pembagian door prize.

Kepada ibu−ibu yang dapat menjawab pertanyaan seputar penyuluhan disampaikan akan mendapatkan hadiah menarik. Saking inginnya mendapatkan hadiah, baru saja pertanyaan dibacakan, ibu−ibu sudah rebutan menjawab tanpa menunggu ditunjuk lagi. (Elfiyon/PKPU Padang)





Penuh Semangat, Workshop Program PKPU Berjalan Menarik

JAKARTA − Sebagai lembaga kemanusiaan nasional yang akan mewujudkan peradaban menuju kemandirian, makan untuk tahun 2010 PKPU memiliki target untuk memberikan manfaat bagi 1,3 juta jiwa serta adanya peningkatan kualitas hidup dari penerima manfaat program.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno pada pembukaan “Workshop Penerima Manfaat dan Standar Pelaporan Program dalam Perspektif PKPU” di ruang Aula PKPU di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2010) pukul 09.30−16.00 WIB.

Lebih lanjut, Agung Notowiguno menyampaikan bahwa penyelenggaraan Workshop ini bertujuan untuk membangun kesepahaman terutama di pelaksana program pendayagunaan PKPU dalam melakukan perhitungan total penerima manfaat dan standar pelaporan program kepada donatur.

Keberadaan pendayagunaan program dalam kerangka sosial ekonomi menjadi basis yang kuat bagi upaya pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. Pada konteks PKPU, aplikasi program diterjemahkan ke dalam 7 program unggulan sebagai upaya pembangunan di berbagai sektor kehidupan

Hal itu meliputi (1) Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Komunitas (PROSPEK); (2) Sekolah Berbasis Komunitas (SBK); (3) Ibu Sadar Gizi (Budarzi); (4) Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK); (5) Komunitas Hijau; (6) Program Kesehatan Masyarakat Keliling (Prosmiling); dan (7) Voucher Yatim.

Ketujuh program tersebut memiliki ciri khas yang berbeda terutama kategori penerima manfaat (beneficiaries) baik dari aspek gender, usia, individu atau kelompok, komunitas, maupun perbedaan dalam hal pola pendampingan ketika program berjalan.

Untuk menghitung jumlah penerima manfaat dari implementasi program PKPU dapat dilakukan dengan menentukan jumlah orang yang terlibat dan jumlah populasi yang terkena dampak dari pelaksanaan program.

Hal ini ditegaskan oleh Amalia Falah Alam, narasumber dari World Bank yang menyampaikan paparan tentang, “Perspektif Penerima Manfaat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat”.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh koordinator program dan jajaran Direksi di PKPU itu berjalan dengan dinamis dan interaktif yang ditunjukkan dari munculnya berbagai pertanyaan terkait dengan pelaksanaan program di lapangan, mulai dari sejak inisiasi program di tahapan Basic Line Survey sampai kepada pelaksanaan program.

Workshop yang diikuti sebanyak 40 orang ini ditutup dengan kesepakatan dari peserta terkait dengan grand strategy dan standar untuk perhitungan penerima manfaat serta pelaporan program. (Akbar/Acep/PKPU)

Kredit untuk Janda dan Duafa Digulirkan

MEDAN - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Setia Budi Komplek Business Poin Blok CC No 5, tetap konsisten melaksanakan program-program yang berorientasi syariah dan membantu kaum dhuafa.
Salah satu programnya adalah program Seribu, yakni program Pemberdayaan Ibu Tangguh. Branch Manager PKPU Sumut, Lukmanul Hakim mengatakan, program tersebut merupakan sebuah bantuan yang bersifat dana bergulir.

“Dana bergulir itu adalah dana yang dikreditkan kepada masyarakat, namun tidak sepeser pun dikenakan bunga. Tujuannya adalah membantu para ibu-ibu yang sudah janda kurang mampu tapi memiliki usaha,” ujarnya. Jumlah pinjaman yang diberikan antara Rp500 ribu hingga yang tertinggi sebesar Rp1 juta. Pengembalian kredit tersebut dengan cara dicicil selama 10 bulan.

“Sampai sekarang program tersebut telah diikuti sebanyak 50 orang yang tersebar di beberapa kecamatan seperti, Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Baru dan kecamatan-kecamatan lainnya. Intinya, agar para ibu-ibu dan kaum duafa bisa lebih sejahtera hidupnya,” tambahnya.

Lanjutnya lagi, program Seribu tersebut akan berakhir sampai Desember 2010 mendatang. “Mumpung masih ada waktu, yang berminat bisa langsung datang ke kantor PKPU,” terangnya. Selain program tersebut, PKPU juga sebelumnya telah meluncurkan program beasiswa bagi para murid SD dan SMP yang berprestasi. Sementara untuk tingkat SMU baru akan berjalan pada Juni mendatang.

“Untuk merekrut murid-murid yang berprestasi, PKPU melakukan survey langsung ke sejumlah sekolah-sekolah. Untuk melakukan survei itu pula dibutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dan berkompeten dengan hal tersebut. Dalam hal ini adalah pihak sekolah-sekolah, baik yang negeri maupun swasta. Karena PKPU tidak memberi batasan antara negeri maupun swasta,” terangnya lagi.

Program beasiswa, menurut Lukman, juga akan berakhir pada Desember 2010 ini. Hanya saja, program yang berorientasi untuk pendidikan demi mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut terus akan bergulir, setelah ada evaluasinya.

“Setiap tahunnya diadakan evaluasi. Setelah evaluasi, program tersebut akan terus berjalan,” kata pria berkacamata ini. Dalam beberapa waktu ke depan, tepatnya April mendatang, PKPU akan menjalankan program Sehati (Sehat Ibu dan Anak). Khusus program ini, PKPU telah melebarkan sayap hingga ke luar kota seperti Kisaran dan Siantar.(mag-13)

Sumber: HariansumutPos, Rabu, 31 Maret 2010