Memasuki satu dasawarsa (10 tahun) menjadi bagian momentum penting bagi PKPU untuk terus bekerja lebih keras ditengah kondisi yang penuh dengan ketidak pastian. Dimana tahun 2009 ini setidaknya ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi masyarakat antara lain kestabilan perpolitikan yang belum dapat diprediksi, serta krisis ekonomi global yang diperkirakan dampak terburuknya akan mengalami kulminasi pada april 2009 (prediksi pertemuan negara-negara G20).
Sebagai gambaran, akibat krisis global hingga akhir tahun 2008 perusahaan seluruh Indonesia telah merumahkan (PHK) 40.486 pekerja (Depnakertrans) dan prediksinya akan semakin besar pada tahun 2009. Tahun 2008 Indonesia berada di posisi 1 Asia dengan jumlah pengangguran sebanyak 9,39 juta orang dan 12,59% diantaranya atau sekitar 1,1 juta orang adalah pengangguran tingkat Sarjana.
Hal tersebut tentu saja dapat memperbesar angka jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan, menurut data perkiraan Tim Pusat Pemulihan Ekonomi LIPI (Tim P2E – LIPI) jumlah penduduk miskin Indonesia tahun 2008 sebanyak 41,7 juta jiwa, sedangkan BPS menyatakan per Maret 2008 jumlah penduduk miskin 34,96 juta jiwa.
Perbedaan itu terletak pada standar penetapan, BPS menggunakan standar penghasilan Rp. 182.636 perbulan, yang jauh dari standar yang ditetapkan oleh World Bank, minimal $2 dollar per hari atau $60 per bulan sudah dinyatakan masuk dalam katagori miskin, sehingga bila angka world bank dijadikan standar, jumlah orang miskin menjadi sangat besar.
Tentunya, kondisi diatas menjadi sebuah tantangan yang sangat besar bagi negeri ini, sehingga harus dipecahkan dengan sinergi luar biasa diantara 3 sektor yang berpengaruh, antara lain sektor Public (pemerintah), sektor dunia usaha (private sector), dan masyarakat atau Lembaga Masyarakat/NGO (third sector) dimana PKPU berada di dalamnya.
Pada sektor publik, pemerintah harus berupaya membuat kebijakan yang mengarah pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran yang berorientasi merangsang kemandirian dan produktifitas masyarakat melalui pendekatan integratif lintas sektoral
Di sektor dunia usaha secara bertahap harus mengurangi ketergantungan dari bahan-bahan impor dan memperbesar muatan bahan-bahan lokal untuk meminimalisir dampak krisis keuangan global, dibarengi pula secara sadar dan fair melakukan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebagai tanggung jawab moralnya.
Di sektor ketiga, lembaga masyarakat seperti PKPU harus bekerja secara profesional dan amanah (terpercaya) dalam membuat program-program kemitraan yang mengarah pada pembuatan program kemandirian dan partisipatif melalui pendekatan yang integratif, untuk memutus lingkaran setan (satanic circle) kemiskinan, sehingga bukan menjadi lembaga yang ikut andil melestarikan kemiskinan.
Sekali lagi di momentum usia satu dasawarsa (10 tahun) ini seluruh elemen PKPU ditantang untuk bekerja sangat keras, berkarya untuk umat menjadi lembaga yang terpercaya dalam membangun kemandirian sebagai visinya. Ayo Ukir Prestasi!!
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
9 Juni 2010
DASAWARSA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar