JAKARTA - Tim Rescue PKPU, Rabu kemarin (9/3/2011) menyampaikan bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi dikawasan padat penduduk Jalan Pemuda I Rawamangun, Jakarta Timur. Kebakaran yang disebabkan korsleting ini mengakibatkan sebanyak 400 jiwa terpaksa mengungsi setelah tempat tinggal mereka hangus dilahap si jago merah pada Minggu (6/3/2011) pukul 22.30 WIB dan baru padam Senin (7/3/2011) dinihari.
Hingga kini mereka masih tidur di tenda-tenda yang telah disediakan. PKPU diwakilkan Manajer DRM, Aldiansyah memberikan bantuan berupa selimut, pakaian layak, obat-obatan, susu untuk ibu hamil dan anak-anak serta keperluan wanita. Aldiansyah juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dan mendengarkan keluh kesah para korban kebakaran yang saat ini memilih mengungsi dibawah jalan fly over.
Menurut Kartika (40) salah satu korban kebakaran, pada saat kejadian dirinya baru saja pulang dari berdagang di kawasan cempaka putih Jakarta Timur. “Saat itu saya sedang mandi, namun tiba-tiba terdengar orang berteriak “cai cai girukeun aya kahuruan (air air cepat ada kebakaran)”, saya yang kaget langsung pake baju keluar lihat situasi, eh ternyata ada kebakaran dan sudah dekat dengan rumah.
“Saya langsung membawa anak-anak dan motor. Yang lainnya sudah tidak keburu dibawa. Hanya baju yang menempel di badan saja, tapi kami bersyukur dengan bantuan yang telah kami terima,” ujar Kartika penuh senyum sambil menunjuk bantuan PKPU yang diterimanya.
Demikian pula dialami Suginah (52), seorang janda yang kesehariannya sebagai tukang cuci sejak suaminya meninggal dunia. Tidak ada harta benda yang sempat dibawanya termasuk ijazah dan perlengkapan sekolah salah satu anaknya yang masih duduk dibangku sekolah tinggi menengah di daerah Jakarta Timur itu.
“Bukannya ga bersyukur atas bantuan yang ada, tapi saat ini yang sangat kami butuhkan adalah bahan bangunan untuk membangun kembali rumah kami yang telah hangus terbakar, dan juga peralatan untuk memasak,” dengan lugas Suginah menyampaikan harapannya. Mereka yang tinggal di kawasan padat penduduk dan merupakan tanah garapan di wilayah RW 02 ini berprofesi sebagai pemulung, pedagang kaki lima dan buruh kasar.
Setelah api padam, banyak warga kembali untuk membersihkan rumah dan mencari sisa-sisa harta bendanya yang masih bisa digunakan, meski kawasan tersebut sudah diberi garis polisi. (PKPU/Mareno Hapsari/Jabodetabek)