BUKITTINGGI - Pulang ke kampung halaman menjadi kenangan terindah dan berkesan bagi siapapun, terutama bagi donatur PKPU yang tidak mau disebutkan namanya. Lahir di Jakarta, sesekali pulang untuk mengabdikan hidup dan perhatian untuk nagari tercinta, yaitu Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur Kabupaten Agam menjadi panggilan hati yang terbendung lagi.
Nagari nan elok, dingin, serta masyarakat yang ramah dan bersahaja, membuat hati donatur PKPU terpikat dengan menaruh secercah impian untuk Nagari. Akan dibangun sebagai daerah percontohan dalam dunia pendidikan.
Hari Sabtu (5/3/2011) sebanyak 53 anak berusia 8 sampai 12 tahun, berasal dari daerah Lawang, Paparangan, Batu Tagak, Ambun Pagi, mengikuti acara khitanan masal. Acara yang digelar di Madrasah Tsanawiyah Adat dan Syara’ Nagari Matua ini dimulai pukul 11.30-22.00 WIB. PKPU Bukittinggi melibatkan 7 orang dokter ahli dan 8 mahasiswa dari calon dokter.
Kegiatan tersebut berjalan lancar dan meriah. Respon positif datang dari masyarakat setempat dan donatur. Wali Nagari berharap agar program khitanan ini tidak berhenti sampai disini. “Selain sebagai ikatan silaturrahmi, juga sebagai solusi tepat bersama memberantas kemiskinan, kesusahan dan ketidaktahuan lewat khitanan masal ini,” katanya.
“Khitanan masal yang digelar ini terbilang sukses, dan saya ikut senang,” ucap donatur PKPU Bukittinggi. Kegiatan ini dilakukan secara serentak, mulai Rengas Dengklok, Surabaya, dan Sleman.
Kepala Cabang PKPU Bukittinggi Tomi Abdullah bersama donatur berharap agar suatu saat daerah ini termasuk daerah pusat informasi bagi masyarakat. Selain karena sekolah ini mempunyai nilai syara’ dan adat, juga dekat dengan masyarakat sekitar, adanya pustaka dan pusat pendidikan lainnya. (PKPU/Nova/Bukittinggi)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
10 Maret 2011
53 Anak Ikuti Khitanan Masal PKPU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
update lagi donk info tentang PKPU Bukittingginya...udah banyak perubahan tuh..hehe
BalasHapus