Program OVOP: PKPU Kembali Gulirkan Bibit Pisang Ambon

LEBAK - Bertempat di Desa Muncang dilakukan pengguliran bibit pisang ambon untuk para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Waluya, Sabtu siang (26/2/2011). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program One Village One Product (OVOP) budidaya pisang ambon secara terpadu di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten

261 Siswa Sekolah Dasar di Medan Satria RW 07 Ikuti Edukasi PHBS

BEKASI - Pagi itu, Jumat-Sabtu ((25-26/2/2011) ada agenda besar untuk penyuluhan rutin Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar di Medan Satria RW 07 kerjasama PT Aqua dan PKPU. Tema yang diangkat kali ini tentang pemilahan sampah.

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam

BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal.

Tak Ada Minder, Karena Aku Bisa

GUNUNGKIDUL - Tidak ada yang tak sempurna makhluk ciptaan Tuhan, meskipun terkadang menurut pandangan manusia ada kekurangan atau cacat. Namun, dibalik itu ada rahasia yang lebih bagus yaitu semangat untuk berkarya demi keluarga dan masyarakat.

KPBA Bersama PKPU Ajarkan Guru Cara Mendongeng

PADANG - Menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam pengelolaan pustaka keliling. Selain itu para guru juga diajarkan tentang cara mengelola perpustakaan dan keterampilan mendongeng

PRAKIRAAN CUACA
Kota-kota DuniaPrakiraan Cuaca Dunia (hari ini)   Tanggal 27 Januari 2010   Denpaser   Hujan   Suhu : 26 - 31 °C   Jakarta   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Batam   Berawan   Suhu : 24 - 31 °C   Kualalumpur   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Singapura   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Manila   Berawan   Suhu : 22 - 31 °C   B. Sri Begawan   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Bangkok   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Hanoi   Hujan   Suhu : 16 - 18 °C   Pnom Penh   Cerah   Suhu : 22 - 32 °C   Rangoon   Berawan   Suhu : 22 - 33 °C   Tokyo   Berawan   Suhu : 4 - 9 °C   Beijing   Cerah   Suhu : -9 - 3 °C   New Delhi   Berkabut   Suhu : 8 - 22 °C   Seoul   Berawan   Suhu : -5 - -3 °C   Hongkong   Berawan   Suhu : 14 - 17 °C   Jeddah   Cerah   Suhu : 18 - 27 °C   Mekkah   Cerah   Suhu : 20 - 32 °C   Madinah   Cerah   Suhu : 11 - 23 °C   Kairo   Cerah   Suhu : 8 - 16 °C   Darwin   Hujan   Suhu : 27 - 32 °C   Perth   Berawan   Suhu : 19 - 33 °C   Sydney   Hujan   Suhu : 21 - 31 °C   Moscow : Bersalju   Suhu : -18 - -18 °C   Amsterdam   Hujan   Suhu : -2 - 2 °C   London   Berawan   Suhu : -1 - 4 °C   Frankfurt   Berawan   Suhu : -9 - -1 °C   Paris   Berawan   Suhu : -1 - 1 °C   Roma   Hujan   Suhu : 6 - 14 °C   Genewa   Berawan   Suhu : -2 - 2 °C   New York   Berawan   Suhu : 2 - 8 °C   Los Angeles   Hujan   Suhu : 11 - 16 °C   Menu UtamaKota-kota IndonesiaPrakiraan Cuaca Indonesia (hari ini)   Berlaku mulai 28 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Sampai dengan 29 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Banda Aceh   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 96 %   Medan   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 94 %   Pekanbaru   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 53 - 92 %   Batam   Berawan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 63 - 93 %   Padang   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Jambi   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 94 %   Palembang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 61 - 95 %   Pangkal Pinang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 94 %   Bengkulu   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 60 - 98 %   Bandar Lampung   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 58 - 95 %   Pontianak   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 65 - 98 %   Samarinda   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 95 %   Palangkaraya   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 96 %   Banjarmasin   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 96 %   Manado   Hujan Ringan   Suhu : 22 - 31 °C   Kelembaban : 69 - 95 %   Gorontalo   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 95 %   Palu   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 52 - 90 %   Kendari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 66 - 96 %   Makasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 93 %   Majene   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 90 %   Ternate   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 30 °C   Kelembaban : 65 - 97 %   Ambon   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Jayapura   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Sorong   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 97 %   Biak   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 73 - 95 %   Manokwari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Merauke   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Kupang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Sumbawa Besar   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 69 - 96 %   Mataram   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 94 %   Denpasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 95 %   Jakarta   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Serang   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 65 - 94 %   Bandung   Hujan Ringan   Suhu : 20 - 29 °C   Kelembaban : 68 - 96 %   Semarang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 93 %   Yogyakarta   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Surabaya   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 63 - 95 %   Menu Utama

31 Desember 2010

LATAHZAN, Layanan Setia Hingga Peristirahatan Terakhir


YOGYAKARTA - Sebagai salah satu wujud nyata dari peran kemanusiaan PKPU untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan layanan mobil ambulan dan mobil jenazah, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta menghadirkan Program Layanan Antar Jenazah (LATAHZAN).

Program ini sangat diminati masyarakat khususnya yang membutuhkan armada jenazah untuk mengantarkan keluarga tercintanya ke peristirahat terakhir. Seperti yang dirasakan oleh Doni, salah satu warga dari Dusun Bibis, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul yang sudah dua kali memanfaatkan fasilitas LATAHZAN PKPU.

“Kami sering memanfaatkan ambulance PKPU, dulu mengantarkan jenazah anaknya pak Misbah dan sekarang mengantarkan jenazah bapak Misbah,” ungkap Doni saat persiapan mengantarkan jenazah Misbah (65) ke pemakaman, Rabu (29/12/2010).

Layanan Antar Jenazah (LLATAHZAN) PKPU terbuka bagi masyarakat umum dan tidak menerapkan tarif. Menurut Agus Triyono, staf PKPU Yogyakarta bagian layanan langsung, ambulance jenazah ini gratis bagi masyarakat yang kurang mampu, namun terkadang masyarakat umum yang memanfaatkan layanan ini juga memberikan infak operasional.

Sejak Januari hingga Desember 2010 ini, ambulance PKPU telah melayani sekitar 240 jenazah maupun pasien. Rata-rata setiap pekan ambulance melayani 7-8 pasien dan jenazah. PKPU Yogyakarta sendiri memiliki dua armada ambulance yang siap melayani masyarakat. Satu ambulance untuk pasien dan satu lagi untuk jenazah.

Agus Triyono menambahkan terkadang PKPU belum bisa melayani permintaan masyarakat untuk mengantarkan jenazah karena keterbatasan armada. Hal itu terasa saat terjadi bencana erupsi merapi dimana saat dua armada digunakan untuk evakuasi korban erupsi merapi, beberapa layanan rutin jenazah tidak bisa dilayani. Oleh karena itu, beliau juga mengharapkan jika ada dermawan, donatur yang ingin membantu pengadaan armada sangat berterima kasih karena bisa membantu masyarakat yang kurang mampu.

LATAHZAN PKPU Yogyakarta melayani pengantaran jenazah untuk keluarga kurang mampu yang berdomisili di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya dalam bentuk penyediaan kendaraan untuk pengangkutan jenazah ke pemakaman. Bahkan layanan ini juga pernah mengantarkan jenazah ke Gresik, Bandung, dan Jakarta.

Layanan Antar Jenazah PKPU ini diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat kurang mampu yang ingin mengantarkan saudara tercintanya ke peristirahatan terakhir bersama iringan doa dari para pelayat.

Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya yang ingin memanfaatkan layanan ini bisa menghubungi kantor PKPU Yogyakarta di Jl Prof Dr Sardjito No 4 Yogyakarta atau 50 meter timur perempatan SMK 2 Yogyakarta Telp. 0274-555041. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Siswa Masuk Desa, Dari Gelar Nobar Final AFF Hingga Bersih-bersih Desa


SEMARANG - Seminggu terakhir di penghujung 2010, PKPU Peduli Merapi menggelar berbagai kegiatan, mulai dari bazar pakaian hingga nonton bareng (nobar) Final Piala AFF, Minggu (26/12/2010) dan Rabu (29/12/2010).

Sebelumnya, Hari Sabtu (25/12/2010) warga Dusun Sabrang dan Wonosari Gunungpring Muntilan beramai-ramai mendatangi bazar pakaian PKPU. Di acara ini, warga korban Merapi tersebut juga dapat minum susu gratis yang telah disediakan relawan PKPU. Hari Minggu (26/12/2010) warga Sabrang Gunungpring Muntilan yang tidak mampu mendapat paket sembako dari PKPU.

Selain nobar, kerja bareng PKPU dengan SMA Islam Terpadu Ihsanul Fikri Magelang dan Lembaga Peduli Remaja Mitra Cendekia Muda itu juga melakukan pembersihan jalan desa yang masih tertutup pasir dan abu Merapi.

Selama 5 hari (26-30/12/2010) di Desa Pandanretno dan Dermo Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, 50-an siswa bermalam di rumah-rumah warga dan membaur bersama mereka. Di pagi hari, siswa-siswa tersebut biasanya menggelar olahraga ringan yang dilanjutkan dengan kerja bakti yang meliputi pembersihan jalan, saluran air, dan makam.

Para siswa juga memberikan pendampingan belajar bagi anak-anak. Kegiatan di KM 12 dari puncak Merapi itu ditutup dengan pembagian paket sembako dan kebutuhan lainnya. (PKPU/Arwan/Semarang)

Tabligh Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa

YOGYAKARTA - Pergantian tahun mengingatkan kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Oleh karena itu, momen pergantian tahun baik hijriyah ataupun masehi seharusnya digunakan dengan beragam kegiatan yang bermanfaat dan memiliki nilai lebih dalam peningkatan rohani seorang muslim.

Harian Republika bersama Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta serta lembaga dan instansi lainnya menggelar kegiatan Tabligh Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa di Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jumat (31/12/2010).

Tabligh Akbar yang akan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB ini menghadirkan Ustadz Wijayanto dan Drs H Syamsuddin Asyrafi MM. Menurut rencana Tabligh Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa ini akan dibuka oleh Walikota Yogyakarta dan juga dimeriahkan oleh Nasyid Sintesa.

Dengan adanya Tabligh Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa ini diharapkan memberikan salah satu alternatif kegiatan dalam memaknai pergantian tahun dengan lebih bernilai dan turut serta merasakan betapa sedihnya saudara-saudara kita yang terkena musibah, baik letusan gunung, banjir, atau tsunami sehingga bersama-sama mendoakan mereka dan seluruh bangsa Indonesia. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Grebeg Buku Jogja #2 Menuju Jogja Kota Wisata Buku


YOGYAKARTA - Dalam rangka mendukung citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan gerakan peduli pendidikan Jogja untuk pemulihan Yogyakarta pasca erupsi merapi, PT Buka Buku Production salah satu event organizer yang fokus pada pengembangan dunia perbukuan dan pendidikan nasional menggelar kegiatan pameran buku

Bersama Pemkot Yogyakarta, Pemkab Sleman dan didukung oleh IKAPI, JTC (Jogja Tanggap Cepat) dan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta menggelar pameran buku 300 penerbit nasional “GREBEG BUKU JOGJA #2” dengan teman “menuju JOgja KOta wisaTA BUku-JOKOTABU” pada Kamis (30/12/2010) hingga Rabu (5/1/2011) di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Jl Laksda Adisucipto No 88 Yogyakarta.

Acara pembukaan Grebeg Buku Jogja #2 ini sendiri diawali dengan Arak-Arakan Gunungan Buku dengan rute Gedung Mandala Bhakti Wanitatama-Tugu Jogja-Kedaulatan Rakyat-Balaikota-Gedung Mandala Bhakti Wanitatama.

Dalam arak-arakan tersebut dibawa dua gunungan buku yang berisi sekitar 1400 buku dan merupakan sumbangan dari masyarakat dan beberapa penerbit. Sepanjang iring-iringan banyak warga yang antusias melihat arak-arakan gunungan dan melalui pengeras yang ada di Ambulance PKPU kegiatan Grebeg Buku Jogja #2 di wartakan kepada masyarakat yang ada di sepanjang jalan. Setelah berkeliling, arak-arakan gunungan buku kembali ke lokasi pameran untuk melakukan acara pembukaan.

Pembukaan Grebeg Buku Jogja #2 ini dilaksanakan di panggung utama dengan arsitektur Tamansari dan dihadiri beberapa tokoh seperti Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Kepala Dinas Pariwisata Prop DIY, Tazbir Abdullah, Ketua IKAPI DIY, R. Syarif Tholib dan Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Drs Sri Sulastri.

Dalam pembukaan, Direktur PT Buka Buku Production, Tri Prasetyo, menyampaikan bahwa pameran buku ini mengambil momen Jogja Cepat Bangkit. Dan peserta pameran ini diikuti sekitar 86 stand. Sementara itu, dua gunungan buku akan dibagikan gratis bagi masyarakat umum dan masyarakat korban merapi.

Rangkaian acara di Grebeg Buku Jogja #2 ini antara lain Grebeg “Peduli Pendidikan Jogja” dengan kegiatan penggalangan dana untuk warga merapi bersama PKPU, penggalangan donasi buku dari masyarakat bersama IKAPI dan Trauma Healing warga merapi bersama JTC.

Grebeg Bintang Tamu yang akan menghadirkan berbagai tokoh seperti ketua KPK dan Mas Aceng (Difabel Motivator “Aku Pasti Bisa”) dan masih banyak acara lain yang akan mengisi selama acara Grebeg Buku Jogja #2 ini.

Grebeg Buku Jogja #2 ini dibuka secara simbolis oleh wakil walikota Yogyakarta. Setelah membuka acara, tamu undangan, peserta, dan warga merapi dihibur dengan penampilan Aceng seorang tunadaksa yang memainkan gitar sambil membawakan lagu Pelangi Di Matamu serta performance art dari komunitas SARKEM. Selanjutnya, upacara pembukaan ditutup dengan doa dan tamu undangan melakukan kunjungan ke beberapa stand peserta Grebeg Buku Jogja #2.

Dalam Grebeg Buku Jogja #2 ini, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta berpartisipasi dalam penggalangan dana peduli pendidikan bagi warga merapi melalu penempatan Tabung Peduli Raksasa di arena pameran, serta talkshow tentang Kampung Tangguh, Jumat (31/12/2010) dan Selasa (4/1/2011).

Dengan berpartisipasinya PKPU dalam acara Grebeg Buku Jogja #2 ini merupakan bentuk komitmen dalam bidang pendidikan terutama bagi warga korban erupsi merapi. Karena sebelumnya, PKPU melalui Mobil Perpustakaan Keliling telah mengunjung beberapa anak-anak pengungsi di beberapa barak pengungsian di Sleman, Klaten dan Magelang. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Karyawan PT SUMCO Indonesia Salurkan Bantuan Korban Bencana di Indonesia


JAKARTA - Bencana Wasior, Gunung Merapi dan tsunami di Mentawai terus mengetuk hati seluruh masyarakat Indonesia. Akibat awan panas yang yang dimuntahkan Merapi, puluhan orang meninggal, dan ratusan rumah yang berada di kaki gunung luluh lantah.

Melihat kondisi warga yang saat ini masih berada di pengungsian, karyawan PT Sumco Indonesia ikut berbagi peduli. “Bantuan dari karyawan PT Sumco Indonesia sangat kita harapkan untuk dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang saat ini tengah tertimpa musibah," kata Hendriyanto, Kamis (30/12/2010)

Penggalangan dana ini, kata Hendriyanto, didasari kepedulian karyawan PT Sumco Indonesia terhadap saudara-saudara yang terkena bencana belakangan ini, baik bencana tsunami di Mentawai, banjir bandang di Wasior dan letusan gunung merapi di Yogyakarta. Jumlah dana yang terhimpun sebesar Rp 17.621.000,-

“Untuk itu kami, dari PUK SPEE FSPMI PT Sumco Indonesia bekerjasama dengan DKM Alfajru Fikri PT Sumco Indonesia berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana karyawan yang bertujuan meringankan beban saudara-saudara kami yang terkena musibah tersebut,” lanjut Hendriyanto.

“Sumber dana bantuan adalah murni berasal dari pribadi karyawan PT Sumco Indonesia yang di koordinir oleh PUK SPEE FSPMI (Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) PT Sumco Indonesia. Penggalangan dana ini dilakukan selama sebulan,” tuturnya.

Bertema “Sumco Peduli Wasior, Mentawai dan Jogja” penggalangan dana ini diserahkan melalui Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU. “Kami memilih PKPU karena kami yakin dan percaya lembaga ini dapat menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kami yang membutuhkannya karena lembaga ini adalah lembaga resmi yang di sahkan pemerintah dan sudah berpengalaman di bidangnya,” ungkap Hendriyanto.

PT Sumco Indonesia adalah perusahaan PMA Jepang yang bergerak di bidang manufacturing yang memproduksi silicon wafer, didirikan pada tahun 1998 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. (PKPU/Acep/Sumcoindonesia)

Tim Zakat Center PKPU Sosialisasikan program PBN di Blok F Tanah Abang


JAKARTA - Sebagai kelanjutan dari aksi sosialisasi Program Peduli Bencana Nasional PKPU sebelumnya di area Blok A pusat perbelanjaan Tanah Abang Jakarta Pusat. Hari Senin (27/12/2010) tim zakat center PKPU kembali membagikan flyer Peduli Bencana Nasional di Blok F pusat perbelanjaan Tanah Abang.

Aksi ini mendapat ijin dari pihak PD Pasar Jaya Unit Pasar Besar Tanah Abang Blok A-F dan juga dari PT Priamanaya Media Promosi selaku pengelola kawasan perbelanjaan tersebut. Hal ini sebagai bentuk kontribusi tim Zakat Center PKPU untuk mensosialisasikan zakat, infak dan sedekah juga program-program kemanusiaan PKPU lainnya.

Kegiatan tersebut, juga akan dilakukan ditempat-tempat pusat belanja atau event-event tertentu. Selain membagikan flyer, tim zakat center PKPU juga dengan sabar dan ramah memberikan keterangan seputar zakat, atau bagaimana para pedagang ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Oleh karena itu tim zakat center PKPU mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah medukung, dengan segala bentuknya demi mengingatkan dan meningkatkan rasa kepedulian kemanusiaan pada masyarakat yang kurang mampu. (PKPU/Eno/Jabodetabek)

PKPU Adakan Pelatihan Manajemen Sekolah untuk Kepala Sekolah

SURABAYA - Untuk menjamin terselenggaranya pendidikan di sekolah, seorang pemimpin sebagai top manajer sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah. Kepala Sekolah tentunya memerlukan manajerial yang baik dalam rangka menjamin kualitas agar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Karena itu lembaga kemanusiaan nasional PKPU yang juga konsen terhadap dunia pendidikan, ingin ikut serta dalam memajukan pendidikan dengan mengadakan Pelatihan Manajemen Sekolah, Rabu (29/12/2010) di Auditorium Gedung A STIE Perbanas Surabaya. Pelatihan ini menghadirkan Master Trainer Guru Nasional, Nafik Phalil.

Pelatihan ini akan diberikan kepada pihak manajemen sekolah (kepala sekolah, komite sekolah dan yayasan), yang berasal dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Play Group (Kelompok Bermain), Sekolah Dasar (SD/MI).

Pelatihan yang menggandeng NaSaLu Management sebagai mitra kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Lembaga Pendidikan yang Profesional berbasis Character Building dan Life Skill serta Bersystem.

Optimalisasi pengelolaan lembaga ini mengaju kepada 8 poin Standarisasi Pengelolaan Pendidikan yaitu Standar Isi, Proses, Lulusan, Pengelolaan, Tenaga Pendidik, Sarana dan Prasaran, Pembiayaan dan Penilaian Pendidikan.

“Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini dapat turut meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya dan sekitarnya,” ungkap Romdlon Hidayat, Kepala Cabang PKPU Surabaya.

Pelatihan yang diadakan secara gratis ini sangat diminati oleh sekolah-sekolah. Semula hanya menargetkan peserta dari Surabaya dan sekitarnya, ternyata peserta dari luar kota seperti Pamekasan, Ponorogo, Jombang, Bojonegoro, Ngawi, Jember, Malang, dan lainnya juga turut serta mengikuti.

“Terus terang, ini pelatihan terbagus yang pernah saya ikuti, terimakasih kepada PKPU yang telah mengadakan pelatihan ini,” ungkap dari salah satu peserta pelatihan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap acara ini, perwakilan dari Diknas Pemprov Jatim, Ardho Sahak, ikut menghadiri acara ini untuk memberikan sambutan. (PKPU/Typ/Surabaya)

ZIS Qatar Permiqa Salurkan Donasi untuk Korban Merapi


SLEMAN - Tidak hanya masyarakat yang ada di tanah air saja yang terketuk hatinya untuk berdonasi bagi korban erupsi gunung merapi di Sleman Yogyakarta. Warga negara Indonesia yang ada di Qatar pun turut serta berpartisipasi dalam membantu korban erupsi Merapi.

Melalui ZIS Qatar Permiqa (Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar), mereka menyalurkan donasi bagi korban erupsi merapi melalui Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta, Senin (27/12/2010).

Penyaluran bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua ZIS Qatar Permiqa, Faried Riadi, kepada perwakilan dari pengurus Koperasi Sarono Makmur di depan kantor koperasi yang sekarang sudah hancur terkena awan panas Merapi.

Penyerahan tersebut juga disaksikan oleh Kepala Dusun Srunen, Kepala Cabang PKPU Yogyakarta dan Kepala Bidang penghimpunan PKPU Yogyakarta. Koperasi Sarono Makmur ini terletak di Dusun Srunen, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan.

Koperasi ini menaungi sekitar 500 peternak sapi dari wilayah Kepuharjo, Argomulyo hingga Balerante. Saat penyerahan tersebut, Faried menyatakan terima kasih kepada atas peran koperasi selama ini. “Semoga bantuan yang tidak seberapa ini mampu membangkitkan perekonomian warga dan dengan berkunjung langsung dapat membuka mata kami tentang dahsyatnya kuasa Tuhan,” kata Faried.

Setelah melakukan serah terima, selanjutnya rombongan dari PKPU dan ZIS Qatar Permiqa melanjutkan perjalanan untuk melihat kondisi Kali Gendol di wilayah Gadingan, Argomulyo. Saat ini kondisi Kali Gendol sudah tampak aliran sungainya dan jalan yang menghubungkan Balai Desa Argomulyo dengan Dusun Gadingan sudah bisa dilalui kendaraan.

Selain melakukan kunjungan dan penyerahan bantuan untuk koperasi Sarono Makmur, Faried Riadi juga turut serta menyaksikan kegiatan Prosmiling dan Trauma Healing di Balai Desa Sariharjo yang menjadi barak pengungsian bagi warga Kaliadem

Meskipun saat kegiatan berlangsung turun hujan, sekitar 176 warga Kaliadem terdiri dari anak-anak hingga orang tua begitu antusias dalam mengikuti program pemeriksaan kesehatan dan trauma healing dari PKPU. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Tim Zakat Center PKPU Lakukan Penggalangan Dana


JAKARTA - Hari Minggu (26/12/2010) tim zakat center PKPU melakukan penggalangan dana bersama Tim Tabung Peduli PKPU di sekolah alam Bintaro. Sekolah yang mengedepankan edukasi outdor ini memiliki peserta didik sebanyak 300 siswa.

Kegiatan yang bertujuan mengasah sisi sensitifitas anak dalam berderma ini direspon baik para orang tua murid. Acara yang langsung dipimpin Syailendra dan Agus Minang ini dilakukan saat para siswa sedang menerima raport sekolahnya sekaligus ditemani para orang tua murid.

Setelah melakukan penggalangan, berhasil terkumpul dan sebesar Rp 300.000. Rencananya, tim zakat center akan kembali datang untuk melakukan penggalangan dana di sekolah alam Bintaro. Dana yang terkumpul akan disampaikan melalui PKPU. (PKPU/Ade Lukman/Jabodetabek)

Masjid Al Amin Daegu Kirim Bantuan Tahap II untuk Bencana Alam Indonesia


KOREA SELATAN - Keluarga besar Masjid Al Amin Daegu di Korea Selatan kembali mengirimkan bantuan bencana alam Indonesia tahap kedua, Selasa (21/12/2010) pukul 14.59 WKS

Ketua Bidang Dana Usaha, Tauhid Duta Dirgantara mengatakan dana bantuan tahap kedua sebesar 944.000 Won atau sekitar Rp 7.178.295 ini merupakan wujud keprihatinan atas terjadinya bencana alam di Indonesia serta untuk menggalang kebersamaan, solidaritas serta persaudaraan.

“Untuk bantuan tahap kedua ini, kami sampaikan melalui lembaga kemanusiaan nasional PKPU. Semoga dengan bantuan ini, bisa sedikit memperingan beban musibah saudara setanah air tercinta untuk dapat kembali optimis menyambut hari esok,” kata Tauhid Duta Dirgantara.

Selain itu, kata Duta, juga bisa menjadi penyambung tali silahturrahmi keluarga besar Masjid Al Amin Daegu Korea Selatan dengan saudara yang tertimpa musibah ditanah air. “Semoga beban yang menghimpit mereka karena bencana alam dapat terobati dengan bantuan dan silaturrahmi kami disini,” ungkap Tauhid Duta Dirgantara.

Sebelumnya, Keluarga besar Masjid Al Amin Daegu di Korea Selatan, pada Jumat (19/11/2010) telah mengirimkan dana bantuan sebesar 2.217.00 W (dua juta duaratus tujuhbelas ribu Won) atas nama Masjid Al Amin Daegu. (PKPU/Acep/Alaminkorea)

Berdayakan Kaum Ibu, Wujudkan Wirausahawan Tangguh

BANTEN - Keseriusan Bank Mandiri dalam mewujudkan komitmennya memberdayakan masyarakat dan kemanusiaan terus ditunjukkan. Kali ini Bank Mandiri memberikan dukungan kepada program Ibu Tangguh di Desa Maja, Kecamatan Maja, Lebak, Banten.

DUKUNGAN Bank Mandiri direalisasikan dalam bentuk bantuan hibah bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Secara simbolis, penyerahan hibah tersebut diserahkan oleh Deputi Regional Manager Wilayah Jakarta Kota Deni Djuhana Djoewandi dan Corporate Social Responsibility (CSR) Center Department Head Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rihandjani kepada Direktur Utama Yayasan PKPU Agung Notowiguno, Rabu (22/12), dalam acara peluncuran program Ibu Tangguh di aula Kecamatan Maja.

Program Ibu Tangguh merupakan program pemberdayaan yang berbasiskan pada komunitas ibuibu baik yang telah menjadi orang tua tunggal atau yang memiliki suami, namun kekurangan, sehingga mereka ikut melakukan usaha untuk mencukupi kehidupan sehari–hari. Selain itu, program ini juga dilaksanakan bagi para ibu yang membutuhkan pengembangan usaha kemitraan dan pendapatan dalam bentuk pembinaan manajemen usaha. Nila mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif Yayasan PKPU melibatkan Bank Mandiri dalam kegiatan pemberdayaan.

Program ini sejalan dengan program CSR Bank Mandiri lainnya seperti program Wirausaha Mandiri (WM) yang memberikan dukungan kepada wirausaha baru untuk berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungannya. “Bank Mandiri selalu berupaya memberikan dukungan terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin demi terwujudnya kemakmuran,” ujar Nila di sela-sela acara penyerahan bantuan hibah.

Pemberian hibah yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Ibu tersebut dirasakan manfaatnya secara nyata oleh kaum ibu yang berjuang dengan sangat keras memberdayakan diri dan keluarga mereka lepas dari kemiskinan. Para ibu tangguh yang rata-rata berstatus janda tersebut bekerja keras demi masa depan keluarga mereka. “Jumlah ibu tangguh yang dilibatkan pada kegiatan kali ini memang masih terbatas, namun kami berkomitmen untuk terus memperluas cakupan ibu tangguh yang terlibat pada kegiatan serupa di masa datang,” kata Nila.

Bantuan hibah dari Bank Mandiri digunakan untuk kegiatan perekrutan, pelatihan,dan pendampingan bagi kaum ibu tangguh yang termasuk golongan miskin, namun memiliki prospek usaha yang baik atau minimal mereka mau berusaha guna memenuhi tuntutan kebutuhan keluarga. Direktur Utama Yayasan PKPU Agung Notowiguno menuturkan, dalam menjalankan program tersebut, PKPU mengorganisasi para ibu dalam sebuah Kelompok Usaha Masyarakat Mandiri yang di dalam struktur kepengurusannya terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara.

“Semua pengurus terdiri atas ibu-ibu sendiri, kami hanya mengarahkan dan membina,” tutur Direktur PKPU Tomy Hendrajati. Para ibu tangguh dibina untuk mengembangkan usaha, mengelola keuangan hasil usaha dengan lebih tertib. “Bagaimana memisahkan modal dan laba, lalu menyisihkan laba yang mereka dapat dari usaha yang dilakukan untuk digunakan biaya sekolah anak atau menambah modal usaha,” tambah Tomy. Sekurangnya ada 20 orang ibu tangguh yang ikut serta dalam program tersebut.

Usaha yang mereka kembangkan beragam,mulai dari membuat keripik pisang, kerupuk jengkol, nasi uduk, tahu, dan lontong,dengan omzet harian sekitar Rp75.000-300.000. Keberadaan kaum ibu tangguh yang rata–rata harus menanggung 3-5 anak usia sekolah, berjumlah tidak kurang 10% dari masyarakat miskin yang terdapat di kecamatan yang tidak jauh dari ibu kota Jakarta itu. Secara rinci program ini bertujuan memberikan kesempatan pada ibu-ibu tangguh untuk melakukan usaha, memberikan peningkatan kapasitas mereka terhadap pengelolaan keuangan usaha dan keluarga.

Kemudian menyadarkan para ibu mengenai kemampuan mereka dalam mengubah kehidupan ke arah yang positif dengan potensi yang mereka miliki sendiri, membentuk dinamika kelompok yang baik, dan meningkatkan pendapatan mereka melalui usaha-usaha produktif yang mereka lakukan. Wahidah, 54, seorang janda peserta program Ibu Tangguh, menuturkan, dirinya bergabung dalam program tersebut demi kemajuan usahanya. Perempuan lima orang anak usia sekolah ini berjualan keripik singkong, kerupuk jengkol, dan beberapa kue kering lainnya dengan omzet Rp200.000 per hari.

“Sehari untungnya Rp30.000- 40.000,” tutur Wahidah yang mengaku sangat gembira dengan kepedulian yang diberikan Bank Mandiri. Sedangkan Eha, 38, berjualan nasi uduk keliling di pasar, dengan omzet Rp100.000 sehari dan meraih laba sebesar Rp20.000 per hari. Agung Notowiguno menambahkan, pihaknya bersyukur dapat bekerja sama dengan Bank Mandiri yang memiliki perhatian yang sama terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

“Karena itu, kami harap dukungan ini dapat dikembangkan tidak hanya pada program ini,tapi juga program-program PKPU lainnya,” ungkap Agung. Kegiatan Ibu Tangguh ini dibiayai oleh anggaran Bina Lingkungan Bank Mandiri.Sejak 2002 hingga November 2010, Bank Mandiri telah menyalurkan anggaran Bina Lingkungan sebesar Rp306,85 miliar pada beberapa kegiatan sosial seperti perbaikan sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sumbangan bagi korban bencana alam, dan pelestarian lingkungan. (aris kurniawan/info)

Sumber: Koran Seputar Indonesia, Rabu 29 Desember 2010

Outbound Beserta Santunan Bagi Anak Yatim dan Dhuafa


YOGYAKARTA - Padatnya kegiatan perkuliahan tidak menghalangi bagi civitas akademika dari Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (Politeknik LPP) Yogyakarta untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga atau warga yang kurang mampu.

Bertempat di Panti Asuhan Nurul Haq Gedongkuning Bantul, Minggu (26/12.2010) Bidang Kerohanian Islam (BKI) Politeknik LPP Yogyakarta mengadakan kegiatan outbound dan santunan bagi anak yatim dan dhuafa dengan tema “Indahnya Berbagi Antar Sesama di Jalan Allah SWT”

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini awali dengan beberapa rangkaian acara seperti pembacaan ayat suci Alquran, sambutan dari Politeknik LPP, PKPU, dan Panti Asuhan Nurul Haq.

Dalam sambutannnya, pihak Politeknik LPP diwakili pembantu direktur Akademik, Ir Galuh Banawati, mengajak seluruh yang hadir, di awal tahun hijriyah ini memulai dengan langkah yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Ketua panitia dari BKI, Hari Syahputra, juga mengajak anak-anak panti jangan pernah mengeluh dan selalu bersemangat.

Kabid Penghimpunan PKPU Yogyakarta Cendra Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergisitas antara lembaga sosial dan lembaga pendidikan dalam membantu saudaranya yang kurang mampu.

Sedangkan dari pengurus panti, Suyanto, SAg, MSi menyambut baik kegiatan ini dan diharapkan ada program lain selain santunan seperti life skill yang dapat disinergikan dengan kegiatan di pantinya.

Setelah acara pembukaan kegiatan, anak panti yang berjumlah sekitar 70 anak usia SMP-SMA mengikuti kegiatan outbound bersama tim PKPU. Dalam outbound tersebut tim PKPU mengadakan ragam permainan seperti perang balon, bola pingpong meniti tali, dan lewat jaring. Dalam mengikuti permainan seluruh anak-anak antusias dan senang.

Mereka dibagi dalam empat kelompok dan saling berkompetisi. Permainan yang paling seru adalah perang balon, dipermainan ini, sebuah balon diikatkan di salah satu kaki setiap pemain, dan pihak lawan harus memecahkan balon lawannya.

Setelah outbound selesai, seluruh peserta istirahat dan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak panti, kemudian mereka menuliskan cita-cita di selembar kertas yang kemudian diterbangkan ke udara dengan balon saat penutupan kegiatan.

Penyuluhan dan Pembagian Sembako

Selain kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa, sebelumnya pada Sabtu-Minggu (18-19/12/2010) PKPU bekerjasama dengan Senat Mahasiswa Politeknik LPP serta didukung oleh departemen social kesehatan, departemen kewirausahaan serta KPPA mengadakan kegiatan bakti sosial dengan tema “Berbagi Rasa Dengan Bakti Sosial” di Desa Cuwelolor, Kecamatan Candisari, Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan bakti social berisi penyuluhan budidaya lele, lomba anak-anak, dan pembagian sembako untuk warga sekitar.

Dalam penyuluhan budidaya lele ini diikuti sekitar 86 warga yang semuanya merupakan petani. Sementara untuk lomba anak-anak diikuti oleh anak usia SD kelas 1-6. “Kegiatan ini dilaksanakan untuk memajukan warga supaya lebih berkembang dalam pemikiran sehingga mampu memberdayakan usaha apapun saat lahan pertanian tidak bias digarap sehingga dapat mengurangi beban hidup keluarganya,” ungkap Herman Setiawan, koordinator Departemen Sosial Kesehatan.

Program PKPU dapat berjalan dengan sukses selama ini karena ada sinergi dengan lembaga lain seperti lembaga pendidikan, seperti Politeknik LPP Yogyakarta. Diharapkan kedepannya semakin banyak lembaga pendidikan yang bersinergi dengan PKPU sehingga dengan bersama-sama mampu mengurangi beban kesulitan warga masyarakat di daerah tertinggal. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Stand Kesehatan PKPU Membludak di Acara Bazar dan Sarasehan IPHI


TEGAL - Gelaran bazar dan sarasehan dengan pembicara Ketua Umum IPHI Pusat Mayjend Drs Kurdi Mustofa, MM yang diselenggarakan IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) cabang Tegal pada minggu (26/12/2010) pukul 07.30-13.00 WIB bertempat di halaman sekretariat IPHI, Jl Wisanggeni Kota Tegal.

Pengunjung cukup ramai, baik dari anggota IPHI maupun masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Beberapa stand yang ikut dalam event tersebut antara lain stand bazar IPHI Kota Tegal, stand beras murah BULOG, stand Indomarco, stand donor darah PMI, gerai zakat PKPU dan stand pemeriksaan kesehatan gratis PKPU KCP Tegal.

Beberapa saat setelah acara tersebut dibuka, ratusan pengunjung mulai menyerbu stand-stand yang disediakan panitia. Dan stand pemeriksaan kesehatan gratis PKPU paling banyak menyerap animo masyarakat. Hal itu bisa dilihat dengan semakin mengularnya pengunjung di meja pendaftaran untuk berebut mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan obat secara cuma-cuma.

Dalam kesempatan event tahunan IPHI kali ini, PKPU KCP Tegal menerjunkan 2 dokter, 2 bidan, 1 perawat, 1 apoteker dan 7 relawan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan gratis.

“Alhamdulillah sebanyak 153 pasien baik anak-anak, orang dewasa maupun ibu hamil telah mendapatkan layanan kesehatan gratis dari kami. Mudah-mudahan kami bisa terus bekerja sama dengan IPHI Kota Tegal sehingga akan semakin banyak lagi masyarakat kurang mampu yang terangkat derajat kesehatannya. Kepada seluruh anggota IPHI kami siap mengelola dan menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya,” terang Ibnun Aslamadin, Kabid Pendayaggunaan PKPU KCP Tegal saat berbincang dengan pengurus IPHI.

Sekretaris IPHI, H Udiyanto mengungkapkan rasa bahagia dan terimakasihnya kepada seluruh tim kesehatan PKPU yang telah ikut berperan aktif mensukseskan acara tersebut. “Rupanya banyak sekali pengunjung yang menyampaikan ke panitia dan mungkin juga langsung ke PKPU mengenai harapan mereka akan rutinitas acara ini. Terima kasih sekali mas dan mba-mba semua atas dukungannya, semoga PKPU akan semakin maju khususnya di Kota Tegal,” ungkap H Udiyanto.

Dalam gelaran yang berlangsung selama lebih dari 5 jam tersebut terkumpul ratusan ribu rupiah dana kemanusiaan untuk korban bencana gunung Merapi. Mari terus berbagi peduli. (PKPU/Fauzi Ali/Tegal)

YPM Taqwa Serahkan Bantuan Bencana Melalui PKPU


JAKARTA - Inilah gambaran solidaritas dan kepedulian pelajar yang juga patut dicontoh. Meski dalam keadaan serba kekurangan akan fasilitas sekolah tetapi tak menjadikan Yasasan Pendidikan Muslimin Taqwa lantas tidak peduli untuk membantu para korban bencana.

Pada hari senin (27/12/2010) pihak yayasan yang terdiri dari dua sekolah yakni SMP Islam Taqwa dan SMK Bhakti menyerahkan dana bantuan sebesar Rp 4.639.000 yang pemberiannya diwakilkan oleh Muhammad Rofik, Ketua Yayasan Pendidikan Muslim Taqwa.

Saat perwakilan PKPU datang untuk serah terima dana bantuan yang akan ditujukan untuk korban bencana Wasior, Mentawai dan Merapi. Ada perasaan salut terhadap sekolah tersebut karena semangat untuk saling meringankan beban saudara-saudaranya yang mendapat bencana meski kebutuhan akan fasilitas diri masih kekurangan. Seperti semut yang selalu saling membantu tanpa memikirkan diri sendiri.

Untuk membantu tak harus menunggu diri tercukupi akan segala fasilitas dan kemapanan. Menolong tanpa memikirkan kesejahteraan diri terlebih dahulu, itulah yang tercermin dari sekolah Yayasan Muslimin Taqwa Jakarta Barat yang ikut peduli dan berbagi kepada yang membutuhkan. (PKPU/Eno/Jabodetabek)

50 Anak Ikut Sunatan Massal BTN-PKPU Bengkulu

BENGKULU - Acara pembukaannya kemarin dihadiri pimpinan BTN Cabang Bengkulu Hulman Siahaan yang diwakili oleh Chandra Buana, tokoh masyarakat Repuadi selaku Ketua RW 4.

Sedangkan dari PKPU sendiri selain Ustad Ghozali, Lc juga diwakili Hadi Widodo selaku Kepala Bidang Pendayagunaan PKPU. Karyawan BTN dan PKPU sendiri ikut hadir meramaikan sunatan massal tersebut.

''Program khitanan massal ini wujud kepedulian BTN kepada masyarakat dalam menyambut pergantian tahun hijriyah 1432 H dan HUT KPR Bank BTN. Diharapkan dengan adanya program ini, Bank BTN lebih dekat dengan masyarakat,'' ujar pimpinan BTN Cabang Bengkulu Hulman Siahaan yang diwakili oleh Chandra Buana dalam sambutannya.

Sedangkan dari PKPU yang diwakili oleh Hadi Widodo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bank BTN kepada PKPU dalam menyalurkan dana sosialnya. Diharapkan kedepan kerjasama ini dapat terus terjalin dengan baik.

Antusias para peserta khitan beserta orang tua sungguh sangat luar biasa mengikuti khitanan massal ini. Pagi-pagi anak beserta orang tua tersebut sudah berdatangan.

Tenaga medis dalam kegiatan sunatan massal ini dipercayakan kepada klinik Asy-syifa yang di ketuai oleh dr. Helmi. Satu persatu anak-anak dipanggil, menjalani khitanan dari tim medis Asy Syifa yang telah ditugaskan. Khitanan massal kemarin dapat berlangsung dengan tertib dan lancar.

Usai menjalani khitanan Pada kesempatan ini juga masing-masing anak mendapatkan bingkisan dari BTN berupa kain sarung, baju koko beserta peci, uang santunan, nasi kotak dan snack ditambah dengan es krim. (166/prw)

Sumber: bengkuluekspress, Senin 27 Desember 2010

SUHARJONI, Sapujagat Evakuasi Mayat

MENTAWAI - SAMPAN itu buncang ke kanan-kiri, mengikuti alun ombak empat meteran, Kamis terakhir bulan lalu. Selusin penumpangnya berpegang erat. Relawan dari Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) ini meninggalkan Sikakap, kota kecamatan di selatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai. Mereka membawa bantuan ke Dusun Pasapuat di ujung utara pulau itu.

Satu setengah jam perjalanan, ombak makin besar, angin kian kencang. Pakaian basah kuyup dibasuh air laut. Hujan turun menggenangi sampan. Beberapa orang sibuk membuang air. Sebagian penumpang ingin perahu dengan mesin tempel berkekuatan 40 PK itu menepi, menanti badai usai.

Suharjoni, Kepala Regu Penyelamatan (rescue), memberi instruksi perjalanan diteruskan. "Misi penyelamatan harus berjalan," katanya. Walau tak dilengkapi pelampung, operator perahu, Joserizal-yang biasa dipanggil Ujang-tak membantah.

Biasanya, Sikakap-Pasapuat ditempuh dua jam. Kali ini lebih lama sejam. Sekitar pukul lima sore sampan merapat di pantai dusun itu. Inilah tim relawan pertama yang menjejakkan kaki di sana. Tak ada pelabuhan atau dermaga rakyat. Semua tersapu tsunami, tiga hari sebelumnya.

Di kampung itu tak ada korban tewas. Beberapa orang hanya luka ringan. Dua petugas medis dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang ikut rombongan ini memberi layanan kesehatan. Namun banyak rumah di Desa Saumanganyak itu yang remuk, atau bergeser beberapa meter terdorong tsunami. Tim mendata kerusakan untuk menentukan jumlah bantuan.

Selain tim ini, ada beberapa rombongan relawan pada hari yang sama berangkat ke Pasapuat. Namun sebagian besar "balik kanan", menghindari badai, atau menepi dan menginap di sembarang dusun. Dua perahu yang membawa bantuan dari PT PLN terbalik dijulang gelombang besar. Walau tak ada korban jiwa, barang bantuan berupa genset, kabel listrik, dan tenda tak bisa diselamatkan.

KABAR tsunami menerjang sebagian Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, didengar Suharjoni beberapa saat setelah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter pecah di barat daya Pagai Selatan, Senin malam, 25 Oktober. Waktu itu ia sedang di markas rescue PKPU di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Joni, demikian dia biasa disapa, mengajukan diri berangkat ke Mentawai. Walau tak mendapat persetujuan pengurus, lelaki 34 tahun itu tetap berkemas. Ia memperkirakan tsunami bakal merenggut banyak nyawa. Esoknya ia melobi pengurus pusat.

Begitu mendapat lampu hijau, dia segera terbang ke Padang. Sayang, dia dan sepuluh anggota tim dari Padang tak bisa ikut kapal reguler Ambu-ambu yang penuh dengan barang bantuan. Mereka akhirnya berangkat ke Sikakap dengan kapal perintis pada pukul satu, Rabu dinihari, dan sampai bakda zuhur.

Setelah perjalanan ke Pasapuat, Joni memutuskan kembali ke Sikakap, dan menyisir daerah "merah", tempat dengan korban jiwa paling banyak. Tujuan pertama adalah Sabegunggung, dusun di selatan Pagai Selatan yang menghadap Samudra Hindia.

Untuk mencapai lokasi ini, dia menumpang kapal Surfaid dari lembaga kemanusiaan internasional. Perjalanan dua jam dilalui setelah menerobos ombak besar dengan langit selalu mendung atau hujan. "Gelombang di sini membentuk lingkaran karena tubrukan dari dua arah," kata Joni.

Tiba di Sabegunggung, belasan penduduk telah menanti. Tim yang hendak memberi bantuan menurunkan bawaan. Seorang penduduk mengabarkan di hilir sungai ada beberapa mayat. Korban itu luput dari evakuasi TNI pada hari sebelumnya. Bergegas Joni menuju lokasi dengan meminjam sampan penduduk.

Puing rumah dan pohon yang tumbang menghalangi arus sungai. Joni melihat satu jenazah mengambang. Karena sulit, lulusan Sekolah Teknik Menengah Penerbangan di Bogor ini mengajak seorang penduduk. Dengan dua sampan yang disatukan, mereka menarik jasad yang telah bengkak dan berbau menyengat itu sejauh satu kilometer ke dusun. Jenazah itu kemudian diketahui sebagai Sorin, warga Sabegunggung.

Setelah dimasukkan ke kantong mayat, dua orang itu kembali menyisir sungai. Tak jauh dari tempat Sorin ditemukan, mereka melihat mayat perempuan yang ternyata Resna, istri Sorin. Kedua jenazah ini dikebumikan di pinggir pantai dekat Desa Betumonga, sekitar satu kilometer dari Sabegunggung.

Pada hari berikutnya, Joni dan tim PKPU ke Betumonga melalui jalur Sabegunggung. Alam masih belum bersahabat. Gelombang laut terus menghantam sampan. Bantuan makanan, seperti mi instan, banyak yang hancur terempas ombak. Sebagian logistik dan obat-obatan yang tersisa diamankan menggunakan kantong mayat.

Setelah memberi pengobatan di Sabegunggung, tengah hari mereka bergerak ke Betumonga. Menurut Joni, medan begitu berat: setapak, banyak kubangan dengan lumpur dalam, atau jalan sering tak tampak karena tertutup ilalang. Jalan juga naik-turun bukit.

Joni sempat waswas kalau-kalau di antara timnya ada yang tak sanggup meneruskan perjalanan. Apalagi bila ada yang pingsan. Maka lelaki yang banyak mencicipi dunia penyelamatan, seperti SAR dan PMI, sejak lima belas tahun lalu itu selalu memberi semangat bahwa ini merupakan perjuangan kemanusiaan.

Tiga jam kemudian mereka sampai di tempat pengungsian. Paramedis segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Tim lainnya mendekati anak-anak untuk menangani trauma pascabencana. Saat itu mereka memutuskan membuka posko di sana untuk tiga hari. Program utamanya pengobatan dan pendampingan korban.

Malam itu, tim lainnya kembali ke Sikakap untuk mengatur langkah berikutnya. Di antara diskusi yang cukup alot adalah menetapkan daerah yang mesti ditolong. Beberapa pengurus ingin bantuan difokuskan ke tempat yang mayoritas penduduknya muslim. Alasannya, sumber dana banyak dari zakat.

Joni tak sepaham. Dia berkukuh penanganan pertama adalah evakuasi dan pengobatan korban, di mana pun dan kepada siapa pun. Setelah itu, baru menyebar bantuan pangan dan pakaian. Juga tanpa harus mempertimbangkan akidah penerima. Menurut dia, itu prinsip universal yang tak bisa ditawar.

Joni pun melakukan yang diyakininya. Pada Sabtu, dia ke Muntei, sebuah dusun di sebelah timur muara Sungai Betumonga, untuk menyisir korban yang tersisa. Di sini dia bergabung dengan beberapa tim relawan, seperti Tagana, SAR, dan PMI. "Hari itu kami mengevakuasi tujuh mayat," katanya. Banyak jenazah ditemukan di kebun keladi, di antara tumpukan pohon sagu yang tumbang. Mereka kemudian dikubur secara massal.

Ujang, yang hampir tiap hari bergabung dengan PKPU, sepakat dengan Joni dan menilai keputusannya sesuai dengan harapan masyarakat. Maka ia tak pernah menolak bila diminta mengantar bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana walau harus menerjang badai. "Dia tak pilih-pilih," kata Ujang. "Mana yang butuh, ya dibantu."

Maka saban hari ia mengantar Joni atau tim PKPU berkeliling Kepulauan Pagai. Beberapa daerah yang telah didampingi dan mendapat bantuan, antara lain Dusun Muntei, Sabegunggung, Betumonga, Pasapuat, dan Silabu di Pagai Utara. Juga Bakatmonga, Muntei Besar, Malakopak, Bularasok, Asahan, hingga Bulasat di bagian paling bawah Pagai Selatan.

Kegiatan Joni yang setiap hari turun ke lapangan menjadi perhatian sesama relawan di Mentawai. Zulkifli, salah satu koordinator organisasi relawan Air Putih, menilai Joni termasuk orang di barisan depan yang melakukan evakuasi hingga distribusi bantuan. Saking menikmati pekerjaannya, Joni mengaku lebih berat membuat pembukuan administrasi dibanding evakuasi korban. "Bisa berkeringat dingin membuat laporan," katanya, setengah bercanda.

Sumber: majalah.tempointeraktif.com, Senin 27 Desember 2010

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam


BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.

Begitu pentingnya peran tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di daerah perkotaan yang sudah banyak tercemar berbagai polusi yang berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.

“Urang sarerea kalintang meryogikeun hawa jeung cai, hayu urang sasarengan ngaraksa hutan nu urang sarerea” (Kita semua sangat memerlukan udara dan air, mari kita bersama menjaga hutan kita). Itulah sepenggal kalimat yang menjadi tagline salah satu kegiatan PT ASKES (Persero) KCU Bandung yang memang konsen dibidang kesehatan.

Menggandeng lembaga kemanusiaan nasional PKPU Bandung, dengan menjalin kerjasama guna mewujudkan kepedulian terhadap kelestarian alam. Mengangkat tema “Go Green”, pada Rabu (15/12/2010) di Taman Hutan Raya (TAHURA) Jl Ir H Djuanda melaunching program penanaman 1500 pohon, terdiri dari pohon hutan seperti pinus, aren serta pohon-pohon produktif.

Acara penanaman pohon dihadiri 26 perwakilan rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. Selain itu, hadir pula Instansi Pemerintah Kota Bandung dan Swasta yang sekaligus berperan dalam penyerahan bibit pohon yang diberikan secara simbolis kepada 10 perwakilan kelompok masyarakat untuk ditanam di wilayahnya masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Kepala PT ASKES (Persero) KCU Bandung, Oni Jauhari, menyampaikan bahwa program ini diluncurkan sebagai salah satu wujud kepedulian dan keprihatinan PT ASKES terhadap masyarakat dan lingkungan yang kualitasnya semakin hari semakin menurun. Program Go Green tersebut hanyalah satu diantara banyak program yang dilakukan PT ASKES dalam rangka pengabdian terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang PKPU Bandung Sani Ihsan Maulana mengatakan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu dua orang ataupun salah satu intansi saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak baik secara personal ataupun komunal. Karena itu diharapkan dengan adanya program ini, lembaga dan instansi lainnya serta masyarakat tergerak dan ikut berpartisipasi untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.

Launching kegiatan Go Green diakhiri dengan penanaman pohon, ramah tamah dan wisata alam TAHURA. Dipandu salah satu pengurus TAHURA, seluruh peserta mendapatkan pendampingan dan pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman yang terdapat di hutan tersebut. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)

Tim Kesehatan PKPU Adakan Home Visite Care ke Komunitas Hijau


SEMARANG - Sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional, PKPU tak henti-hentinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan itu berupa Home Visite Care ke kampung Komunitas Hijau di Tanggul Asri RT 07 RW II Pedurungan Kidul Kota Semarang.

Program ini merupakan program terbesar sebelum berakhirnya program Komunitas Hijau 2010. Home Visite Care ini dimulai hari Senin sampai Rabu (20-22/12/2010). Program ini bertujuan memberikan pengkajian kesehatan keluarga dan penyuluhan praktik hidup sehat di keluarga.

Kegiatannya meliputi konsultasi dan pemeriksaan kesehatan semua anggota keluarga, pemeriksaan dan penilaian kesehatan lingkungan keluarga, penyuluhan pratek hidup sehat seperti cara menggosok gigi yang benar dan mencuci tangan yang sehat serta menu makanan sehat untuk balita.

Antusiasme warga sangat baik sekali adanya pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gratis. “Kami merasa terharu melihat kedatangan tim kesehatan PKPU yang datang ke rumah untuk memberikan pemeriksaan kesehatan keluarga dan memberikan kepedulian kepada kami,” kata bu Eni.

Program Komunitas Hijau merupakan salah satu program unggulan PKPU Semarang. Program ini memberikan kesadaran kepada masyarakat agar berprilaku hidup sehat. Semoga PKPU dapat selalu memberikan kemanfaatan yang lebih banyak kepada masyarakat. (PKPU/Rina/Semarang)

50 Anak Kisaran Kota Bengkulu Ikuti Khitanan Massal


BENGKULU - Bank BTN menggandeng lembaga kemanusiaan nasional PKPU Bengkulu menggelar kegiatan khitanan massal, Minggu (26/12/2010) mulai pukul 08.30 WIB. Para peserta khitan beserta orang tua sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Sejak pagi sebanyak 50 anak peserta khitan beserta orang tua sudah berdatangan. Mereka berdomisili di Kisaran Kota Bengkulu. Khitanan missal ini dibuka oleh Chandra Buana yang mewakili Hulman Siahaan selaku pimpinan BTN KC Bengkulu.

Sedangkan dari tokoh masyarakat setempat hadir Repuadi selaku Ketua RW 4 dan kepala RT 13 Kelurahan Kebun Kenanga. Dari PKPU Bengkulu selain Ghozali, Lc juga diwakili Hadi Widodo selaku Kepala Bidang Pendayagunaan PKPU Bengkulu beserta karyawan.

Untuk tenaga medis dipercayakan kepada klinik Asy Syifa yang diketuai dr Helmi. Perwakilan Bank BTN mengatakan bahwa program khitanan massal ini merupakan wujud kepedulian dari Bank BTN kepada masyarakat dalam menyambut pergantian tahun hijriyah 1432 H dan HUT KPR Bank BTN. “Diharapkan dengan adanya program ini, Bank BTN lebih dekat dengan masyarakat,” kata perwakilan Bank BTN.

Kepala Bidang Pendayagunaan PKPU Bengkulu Hadi Widodo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bank BTN kepada PKPU dalam menyalurkan dana social perusahaannya. “PKPU berharap kedepan kerjasama ini dapat terus terjalin dengan baik,” kata Hadi Widodo.

Pada kesempatan itu para peserta diberikan bingkisan oleh BTN berupa kain sarung, baju koko beserta peci, uang santunan, nasi kotak dan snack, ditambah dengan es krim yang membuat suasana khitanan semakin meriah. PKPU Bengkulu Jl. Merapi No. 92, Kelurahan Panorama, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu 88226. Telp/Fax. (0736) 26425. (PKPU/Yetty/Bengkulu)

Artikel Kegiatan Lokakarya Penelaahan Laporan Awal Lembaga Penerima Hibah Program PRBBK Provinsi Sumatera Barat

Liputan Media
Artikel Kegiatan Lokakarya Penelaahan Laporan Awal Lembaga Penerima Hibah Program PRBBK Provinsi Sumatera Barat
25 Desember 2010 20:14

Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) di provinsi Sumatera Barat telah dimulai sejak ditandatanganinya kerjasama antara SCDRR-UNDP dan lembaga mitra pelaksana yang terpilih sejak bulan Agustus 2010. Program PRBBK di Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan di Kabupaten Solok dengan lokasi di 3 Kecamatan dalam upaya pengurangan risiko terhadap bencana tanah longsor, bencana letusan gunung api dan bencana banjir.

Tiga lembaga mitra pelaksana yang terpilih tersebut adalah (1) Yayasan Empati Hidup-Indonesia (YEH-Indonesia) yang belokasi di Jorong Kayu Aro dan Jorong Koto Baru Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti dengan ancaman bencana tanah longsor, (2) Pos Kemanusiaan Peduli Ummat (PKPU) Sumbar yang berlokasi di, Jorong Gurah dan Jorong Bawah Gunung,Kecamatan Lembang Jaya dengan jenis ancaman bencana letusan Gunung Api. (3) JEMARI Sakato dengan lokasi di Jorong Batu Palano dan Horong Galanggang Tangah Jorong Batu Palano,Nagari Salayo,Kecamatan Kubung.

Laporan awal merupakan laporan yang disusun oleh lembaga mitra pelaksana yang menggambarkan rencana kegiatan PRBBK untuk selama 1 tahun pelaksanaan program. Laporan awal ini disusun dalam jangka waktu 1-2 bulan program mulai dilaksanakan sebagai bentuk kewajiban lembaga yang tertera dalam dokumen kontrak.

Laporan awal tersebut meliputi output yang ingin dicapai, gambaran ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah yang terdapat di masing-masing lokasi program, Kegiatan yang akan dilakukan serta mekanisme dan manajemen pelaksanaan program. Disamping itu juga dilengkapi dengan logical framework sebagai indikator pelaksanaan program.

Lokakarya penelaahan laporan awal ini dibuka Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat selaku Koordinator PPMU SCDRR Provinsi Sumbar dan dilengkapi dengan arahan NPD SCDRR yang disampaikan oleh Team Leader SCDRR. Acara dihadiri oleh lebih kurang 30 orang yang terdiri dari UNDP, PCISU-SCDRR, PPMU SCDRR Provinsi Sumbar dan tim teknis dari Pemerintah Kabupaten Solok dari SKPD terkait yaitu Bappeda dan BPBD.

Berdasarkan paparan laporan awal yang disampaikan 3 lembaga mitra pelaksana, terlihat bahwa sudah ada beberapa kegiatan yang sudah terlaksana antara lain: (1) pendataan awal yang dilaksanakan melalui kegiatan survey dan wawancara dengan tokoh masyarakat, SKPD terkait dan masyarakat untuk perlengkapan data dan informasi awal terkait dengan data perkembangan jenis ancaman bencana dimasing-masing lokasi program. (2) Sosialisasi program pada tingkat jorong dan tingkat nagari secara formal dan juga informal untuk pengenalan program hibah PRBBK dalam upaya terciptanya kerjasama dan partisipasi masyarakat terhadap program PRBBK; dan (3) identifikasi data jenis ancaman, tingkat kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana serta kapasitas yang dimiliki masyarakat dan pemerintah setempat terkait dengan pengurangan risiko dimasing-masing lokasi pilot project.

Dari pemaparan dan diskusi yang dilakukan bersama mitra pelaksana, terlihat hasil pendataan awal dari masing-masing lembaga. Seluruh mitra telah melakukan pengumpulan data awal melalui kegiatan survey untuk perlengkapan data dan informasi awal terkait dengan data perkembangan jenis ancaman bencana dimasing-masing lokasi pilot project.

Dari hasil pendataan awal, Jorong Galanggang Tangah dan Jorong Batu Palano yang berada di Nagari Salayo, menghadapi ancaman bencana banjir dan air bah yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan pada sumber-sumber ekonomi. Sebagian besar pemukiman berada di daerah yang rawan luapan banjir Batang Lembang.

Begitu juga yang terjadi di Nagari Batu Bajanjang yang merupakan Nagari terdekat dengan Gunung Talang, yang berdasarkan identifikasi ternyata kehidupan masyarakat nya sebagian besar sebagai petani sawah dan ladang yang membuka lahan baru dengan cara membakar, sehingga dapat menimbulkan ancaman baru berupa kebakaran dan erosi.

Sementara itu, di Nagari Air Dingin, yang juga menjadi daerah program, merupakan daerah yang sangat rawan longsor, perbukitan yang mengitari jalan terlihat gundul, gersang dan rawan erosi, bukit-bukit yang sudah gundul dan banyak dijadikan sebagai lahan pertanian, hal ini menjadi tantangan sendiri bagi lembaga, untuk meredam ancaman namun tetap tidak menimbulkan kerentanan ekonomi masyarakat. Dalam diskusi juga dilihat bagaimana aspek gender akan diintegrasikan kedalam pelaksanaan program, dengan melibatkan secara aktif kelompok perempuan didalam pelaksanaannya. Diharapkan bukan hanya keterlibatan secara kuantitatif namun secara kualitatif juga harus dapat berperan besar.

Rencana tindak lanjut lokakarya ini meliputi; (1) tiga lembaga mitra pelaksana melakukan revisi laporan awal, logframe, baseline data sesuai saran dan masukan peserta, (2) Pencapaian output program berikutnya adalah pembentukan forum PRB di lokasi program dan penyusunan draft Rencana Aksi Komunitas (RAK).

Dan (3) Sosialisasi tingkat kabupaten secara bersama antara lembaga mitra pelaksana, pemerintah Kabupaten Solok, dan PPMU SCDRR Provinsi Sumbar dalam rangka memperkenalkan program dan lembaga mitra pelaksana kepada lingkungan pemerintah kabupaten Solok, tokoh masyarakat serta calon penerima manfaat program PRBBK dengan tujuan untuk memberikan rasa kepemilikan dari pemerintah kabupaten maupun dari masyarakatnya.

Sumber: sc-drr.org (Safer Communities through Disaster Risk Reduction), UNDP 2010

Karyawan PKPU Ikuti Pelatihan Fotografi


YOGYAKARTA - Dokumentasi setiap kegiatan sangat penting dilakukan baik dalam bentuk dokumentasi narasi dalam bentuk laporan maupun dokumentasi visual seperti foto atau video kegiatan.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas hasil dokumentasi visual kegiatan, beberapa SDM PKPU dipelopori oleh Afzal mengadakan program pelatihan fotografi bagi staf PKPU Yogyakarta yang berminat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Rabu pagi sebelum staf mengawali aktivitas rutinnya.

Program pelatihan ini mendatangkan trainer yang sudah berpengalaman di bidang fotografi yaitu Alvein Damardanto Yudhaputra. Beliau juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pelatihan ini sudah dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama memperkenalkan dunia fotografi dan selanjutnya masuk ke materi fotografi dasar seperti komposisi dan beberapa aturan dalam fotografi.

Salah seorang staf PKPU, Ceriani, mengungkapkan pelatihan fotografi ini penting sekali karena kita jadi tahu bagaimana memotret dengan baik dan benar. Kita akan diajarkan bagaimana menggunakan kamera yang baik dan benar, kemudian bagaimana memotret agar objek yang kita potret hidup dan menarik dilihat.

“Program ini sangat bermanfaat terutama buat teman-teman yang sering terjun ke lapangan untuk mendokumentasikan kegiatan. Program ini tidak hanya mengajarkan pada kita bagaimana memotret yang baik sesuai elemen-elemen visual dan komposisinya tetapi juga mengajarkan pada kita agar foto kita memiliki nilai (spirit),” lanjut Ceriani saat ditanya tentang alasan ikut pelatihan fotografi ini.

Selama ini, pelatihan ini masih dilakukan terbatas hanya staf PKPU Yogyakarta dan kemungkinan kedepan bisa terbuka bagi masyarakat umum yang berminat di dunia fotografi. Afzal sendiri mengharapkan pelatihan ini mendapatkan dukungan baik secara moril maupun materi dari semua pihak mulai dari staf hingga jajaran manajemen PKPU Yogyakarta

Dan pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses sehingga dokumentasi visual program atau kegiatan PKPU memiliki nilai lebih tidak sekedar gambaran kegiatan tetapi juga mampu mengajak yang melihat merasakan suasana kegiatan tersebut. (PKPU Yogyakarta)

SDIT Auliya Serahkan Dana Bantuan untuk Bencana di Tanah Air


TANGERANG - Semangat para siswa SDIT Auliya Bintaro Tangerang dalam kepedulian tanggap bencana patut dicontoh, kesadaran untuk menolong tersebut digagas oleh para guru dengan menyediakan kotak infak disetiap kelasnya.

Selama lima hari saja sejak tanggal 8 sampai 12 November terkumpullah dana sebanyak Rp 6.100.000,- yang disumbangakan untuk korban bencana ditanah air. Antusias yang terlahir dari sebuah kesadaran dan rasa simpati terhadap sesama menggerakkan semua siswa bersedia menyisihkan sebagian uang sakunya untuk disumbangkan.

Wakil kepala sekolah SDIT Auliya Bintaro Islam Ali Akbar kemudian menyerahkan dana tersebut ke lembaga kemanusiaan nasional PKPU, pada Selasa (21/12/2010) kemarin untuk disalurkan kepada korban bencana. Setelah ini pun rencananya SDIT Auliya akan menjalin kerjasama kembali dalam program-program lainnya yang bertujuan untuk membantu sesama.

Jika semenjak kecil kita tanamkan rasa kepedulian kepada anak-anak generasi bangsa, maka sampai besar rasa kemanusiaan dan kasih sayang tersebut akan tetap terbentuk dalam kondisi apapun. (PKPU/Eno/Jabodetabek)

Warga Kurang Mampu di Mampang Prapatan Terima Layanan Kesehatan Gratis


JAKARTA - Hari Minggu (19/12/2010) warga di Jl Mampang Prapatan XIV Jakarta Selatan dengan mata pencaharian mayoritas sebagai tukang ojek dan buruh mendapatkan layanan kesehatan secara gratis dari PT Sucofindo yang bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan nasional PKPU.

Di wilayah ini tergolong wilayah perkampungan dengan kondisi umum masyarakatnya berada pada kondisi ekonomi menengah kebawah dengan mata pencaharian mayoritas sebagai tukang ojek dan buruh.

Kegiatan Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Karena itu, wilayah-wilayah sasaran dari kegiatan ini adalah wilayah yang masyarakatnya mayoritas berada dibawah garis kemiskinan dan jarak antara sarana kesehatan dengan sarana kesehatannya cukup jauh. Sehingga program ini menjadi tepat sasaran untuk digelar didaerah tersebut.

Kegiatan prosmiling yang digelar bersama Sucofindo-PKPU ini telah dilakukan untuk sembilan kalinya pada tahun 2010. Kegiatan pengobatan secara gratis ini, jumlah penerima manfaat sebanyak 81 orang warga

Dengan antusias masyarakat mengikuti pengobatan gratis tersebut secara cuma-cuma dan tanpa dipungut biaya. Harapan masyarakat dari kegiatan kesehatan gratis ini, agar kegiatan tersebut dapat diadakan di tempat mereka lagi. (PKPU/Asri/Jabodetabek)

Warga Jati Melati Bekasi Terima Prosmiling Terpadu


BEKASI - Dengan menggandeng lembaga kemanusiaan nasional PKPU, BDI Pertamina EP melakukan kegiatan program kesehatan masyarakat keliling (Prosmiling) secara terpadu, Sabtu (18/12/2010).

Program tersebut terdiri dari pemberian layanan pengobatan umum dan gigi gratis, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita, pemeriksaan status gizi serta penyuluhan kesehatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Jl Kampung Sawah No. 33 RT 05/03 Kelurahan Jati Melati Pondok Melati Bekasi.

Tujuannya untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Karena itu, wilayah-wilayah sasaran dari kegiatan ini adalah wilayah yang masyarakatnya mayoritas berada dibawah garis kemiskinan dan jarak antara sarana kesehatan dengan sarana kesehatannya cukup jauh.

Secara umum, masyarakat yang tinggal di wilayah Kelurahan Jati Melati Pondok Melati Bekasi didominasi masyarakat dengan kondisi ekonomi di level menengah kebawah. Sekitar 45% masyarakatnya tergolong sebagai dhuafa. Sehingga program ini menjadi tepat sasaran untuk dilaksanakan

Kegiatan prosmiling antara BDI Pertamina EP bersama PKPU ini merupakan kegiatan keenam kalinya di tahun 2010. Sebanyak 8 orang warga menerima layanan pengobatan gratis, 9 orang menerima layanan pemeriksaan & pengobatan gigi, 24 orang menerima layanan pengukuran status gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT) serta 22 orang menerima layanan penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok. Sehingga, jumlah penerima manfaat program Prosmiling kali ini mencapai 139 orang.

Ketua Yayasan Silmi Kaffah, Said Ahmas, yang ikut membantu pelaksanaan kegiatan ini mengatakan bahwa dengan adanya pengobatan gratis, pengurus Yayasan Silmi Kaffah bersama masyarakat dhuafa yang menjadi binaan kami dan umumnya masyarakat sangat bersyukur atas kegiatan kesehatan gratis.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PKPU dan Pertamina EP, yang telah memberikan kegiatan layanan kesehatan secara gratis. Kami bersama warga sangat merasakan kegiatan layanan kesehatan ini,” kata Said Ahmas. (PKPU/Asri/Jabodetabek)

PKPU Tingkatkan Kemampuan Ibu Keluarga Miskin

LEBAK - Pos Keadilan Peduli Umat menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk meningkatkan kemampuan ibu keluarga miskin di Desa Manja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Sasaran kami adalah para janda miskin yang terpaksa menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah," kata Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno di Lebak, Rabu.

Agung mengatakan, Bank Mandiri dilibatkan karena memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang kemudian digandengkan dengan program ibu keluarga miskin yang dinamakan "Ibu Tangguh".

Agung menjelaskan, Bank Mandiri memberikan kontribusi dalam bentuk hibah senilai Rp95 juta kepada PKPU untuk disalurkan dalam bentuk pinjaman lunak.

Dari sekitar 35.000 keluarga miskin di Kabupaten Lebak, Banten, hampir 10 persen di antaranya mengandalkan para janda sebagai tulang punggung keluarga.

Mereka rata-rata harus menanggung 3-5 anak usia sekolah. Dan demi menopang kehidupan sehari-hari, para ibu tangguh tersebut harus menjalankan usaha kecil seperti berjualan hasil bumi, makanan tradisional serta penganan kecil dengan omzet harian sekitar Rp75.000 - Rp300.000.

Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno mengatakan, PKPU memberikan perhatian pada peningkatan kesejahteraan para janda sehingga mereka dapat memberikan kehidupan dan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak mereka.

Menurut Agung, hibah dari Bank Mandiri digunakan untuk membiayai kegiatan perekrutan, pelatihan dan pendampingan bagi sekitar 20 janda miskin yang memiliki usaha dengan prospek yang baik.

Agung menjelaskan, sejak diluncurkan pada awal 2010, pelaksanaan Program Ibu Tangguh telah meluas ke berbagai kota besar di Indonesia termasuk Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Bengkulu, Padang dan Medan. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan dapat digelar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Kepala Corporate Social Responsiblity (CSR) Center Department Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rihandjani mengatakan pihaknya menyambut baik inisiatif Yayasan PKPU yang ingin melibatkan Bank Mandiri dalam kegiatan ini karena sejalan dengan program CSR Bank Mandiri.

"Jumlah janda yang dilibatkan pada kegiatan kali ini memang masih terbatas, namun kami berkomitmen untuk terus memperluas cakupan janda yang terlibat pada kegiatan serupa di masa depan," ujarnya.

Nila menambahkan, kegiatan ini akan dibiayai oleh anggaran bina lingkungan CSR Bank Mandiri. Sampai dengan November 2010, Bank Mandiri menyalurkan anggaran Bina Lingkungan sebesar Rp306,85 miliar bagi sejumlah kegiatan sosial. (Ganet)

Sumber: ANTARABanten, Rabu, 22 Desember 2010

Keluarga Besar Megaindo Gemilang Lestari Peduli Mentawai

JAKARTA - Kesadaran masyarakat untuk membantu para korban bencana yang melanda Mentawai pada dua bulan lalu, masih cukup tinggi. Ini terlihat dari masih banyaknya bantuan yang mengalir ditujukan untuk wilayah tersebut, salah satunya oleh keluarga besar Megaindo Gemilang Lestari.

Aksi penggalangan dana ini dilakukan pada saat acara kebersamaan sesama karyawan Megaindo Gemilang Lestari pada Sabtu (18/12/2010) kemarin. Menurut Heru Kurniawan yang mewakili karyawan, mereka memilih agar dana tersebut disalurkan ke Mentawai karena melihat perhatian dan bantuan ke daerah tersebut agak kurang jika dibandingkan ditempat lain.

Dari hasil penggalangan dana tersebut terkumpul uang sebanyak Rp 507.000, yang diserahkan ke PKPU untuk diteruskan ke para korban bencana Mentawai. Dipilihnya PKPU menurut Heru Kurniawan yang sebelumnya merasa bingung akan ke lembaga mana disalurkannya dana tersebut.

Setelah mencari dan searching di google, maka dipilihlah lembaga kemanusiaan nasional PKPU diantara beberapa lembaga yang tercantum. Selain karena kemudahannya dihubungi dan pernah juga menyalurkan zakatnya di PKPU. (PKPU/Eno/Yus/Jabodetabek)

Selalu Bertekad Membahagiakan Keluarga


BANTUL - Jarak tak menghentikan tekadnya untuk bisa memberikan nafkah yang cukup bagi keluarganya di RT 6 Kuroboyo, Caturharjo, Pandak, Bantul. Dengan sepeda ontelnya bapak tiga anak ini setiap siang memulai aktivitasnya untuk mencari rejeki sebagai sopir kendaraan tradisional roda tiga yaitu becak.

Sehari-hari beliau mangkal di jalan Malioboro pusat Kota Yogyakarta. Suseto (48) bapak tiga anak ini menceritakan aktivitasnya setiap hari saat mentari muncul hingga gelap menjelang.

Beliau setiap pagi mengawali aktivitasnya dengan beribadah dan pekerjaan rumahnya seperti memberi pakan ayam peliharaannya, mengantarkan anak yang masih SD ke sekolah, memasang koran kampung dan terkadang juga menyiarkan berita lelayu (kematian) untuk warga melalui corong masjid.

Setelah selesai melakukan aktivitasnya kemudian beliau bersiap berangkat ke Krapyak untuk mengambil becak yang dititipkan di rumah saudaranya. Dengan sepeda ontelnya beliau menempuh perjalanan sepanjang lebih kurang 30 km.

Meskipun beban hidup yang ditanggungnya terasa berat, namun Pak Seto, panggilan akrabnya, selalu tersenyum bahkan tertawa. Menurutnya meskipun beban hidup berat namun jangan dibawa pusing, santai saja.

Cuplikan kehidupan Pak Seto diatas adalah salah satu cerita dalam program TEKAD yang disiarkan oleh JogjaTV bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta.

Program ini merupakan program yang menggambarkan betapa semangat atau tekad yang kuat dari seseorang dengan segala keterbatasan mampu member manfaat bagi keluarga atau masyarakat sekitanya. Selain itu, program ini diharapkan menginspirasi banyak orang untuk tidak putus asa dalam menghadapi masalah.

Program TEKAD kerjasama JogjaTV dan PKPU yang tayang setiap Senin, pukul 16.30-17.00 WIB ini sudah memasuki episode kedelapan. Dan diharapkan dapat terus berlanjut kerjasama ini karena dalam program ini selain mengangkat cerita yang inspiratif juga sebagai bentuk kepedulian PKPU terhadap masyarakat melalui santunan yang diberikan sebagai “hadiah” dari besarnya tekad narasumber program ini untuk membahagiakan keluarga dengan segala keterbatasannya. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Agung Notowiguno: Review Kebijakan PKPU Satu

BANDUNG - Para hadirin sekalian, sebuah kebahagiaan bagi saya bisa berada di tengah orang-orang terbaik PKPU yang saat ini hadir. Forum Rakernas ini, merupakan forum strategis yang mengumpulkan orang-orang terbaik yang saat ini ada di PKPU. Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan review tentang perkembangan PKPU selama tahun 2010 kemarin serta gambaran arah PKPU di tahun 2011.

Demikian diucapkan Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno pada pembukaan Rapat Kerja Tingkat Nasional PKPU tahun 2010 di Padepokan Madani, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu malam (22/12/2010).

Pada kesempatan itu, Agung Notowiguno mengatakan tentang sebuah pemaparan dari sebuah lembaga yang menilai sejumlah perkembangan lembaga-lembaga zakat yang ada di Indonesia. Dalam penilaian tersebut, posisi PKPU secara umum berada di urutan ke-3. Dalam sejumlah penilaian yang diberikan oleh lembaga tadi, ada lima kriteria yang menjadi parameter dalam mengukur masing-masing lembaga zakat yang ada. Beberapa penilaian tersebut misalnya berkaitan dengan kinerja manajemen, renstra manajemen, review manajemen serta hal yang berkaitan dengan kepatutan syari’ah. Dalam sejumlah penilaian tersebut, PKPU berada pada posisi ketiga.

“Dalam hal yang berkaitan dengan kinerja manajemen PKPU mendapatkan nilai yang sempurna. Artinya sejumlah pra syarat manajemen yang ada di PKPU dinilai telah cukup baik. Dalam konteks ini misalnya hal yang berkaitan dengan renstra lembaga, aktivitas manajerial lembaga serta agenda review lembaga yang telah berjalan baik. Bila kita lihat bersama, bahwa memang sejak lima tahun lalu, PKPU sudah memiliki renstra lembaga yang ada. Renstra inilah yang kemudian diterjemahkan dalam sejumlah program dan kegiatan tahun demi tahun dalam siklus lima tahunan,” kata Agung.

Berbicara tentang review kinerja manajemen, Alhamdulillah selama ini PKPU telah membiasakan review secara berkala. Salah satu review yang berkaitan dengan organisasi ini misalnya dalam konteks SDM. Dari sisi SDM, sebagian besar SDM yang ada di PKPU saat merupakan SDM yang masih sangat segar. Berusia muda, dengan dibuktikan rata-rata usia masih disekitar 35 tahunan. Dalam kondisi yang sama, bila dibandingkan dengan lembaga sejenis, SDM PKPU masih sangat potensial, implikasi dari hal ini adalah terjadinya dinamika SDM yang luar biasa. Dan saat yang sama, selama ini di PKPU tidak terlalu mengalami kendala dengan sumberdaya yang ada.

Sedangkan berkaitan dengan renstra ini, saya jadi ingat, bahwa bila kita cermati dalam siklus hidup organisasi kita mengenal istilah daur hidup organisasi. Daur ini menjelaskan pada kita bagaimana sebuah oragnisasi secara alamiah akan mengalami sejumlah fase dalam kehidupannya, yaitu fase pertumbuhan, fase dewasa dan fase menua (menurun) dan selanjutnya adalah fase kematian.

Nah, perkembangan PKPU ternyata secara siklus bila dicermati di tiga tahun terakhir mengalami fase penurunan. Hal ini bisa jadi karena secara alamiah barangkali disebabkan setelah mengalami fase pertumbuhan dan kemudian fase dewasa, organisasi PKPU mengalami sejumlah kejenuhan secara internal.

Setelah terdeteksi terjadinya fase penurunan di organisasi PKPU, manajemen lembaga kemudian berpikir secara strategis bagaimana PKPU bisa memulai kembali fase pertumbuhan lembaga berikutnya. Inilah tantangan terbesar PKPU, bagaimana lembaga ini memiliki kemampuan untuk bisa kembali bertumbuh dan berkembang. Siklus ini sekali lagi menjadi tantangan terbesar PKPU bila berkeinginan memperbaiki organisasi secara internal.

Dalam hal usaha mengangkat kembali dinamika organisasi, manajemen PKPU kemudian melahirkan Kebijakan PKPU Satu. Dalam implementasinya sejak diluncurkan, kebijakan PKPU satu memang secara obyektif belum sempurna. Beberapa kebijakan yang ada masih harus terus diperbaiki.

“Dalam kebijakan PKPU Satu beberapa kebijakan yang diluncurkan adalah penyederhanaan BOD, penguatan cabang dan perbaikan sistem manajemen organisasi. Dengan sejumlah kebijakan tadi, PKPU diyakini mulai membuat kurva baru yang akan memandu arah perkembangan lembaga yang ada,” tutur Agung.

Dengan melihat catatan yang terjadi pada pertumbuhan yang pada PKPU, ternyata PKPU tumbuh dan didukung besar justeru bukan oleh dana ZIS secara dominan. PKPU tumbuh dan terus membesar secara kapasitasnya ternyata malah oleh unsur dana non ZIS. Ini barangkali sebagai sebuah pembuktian bahwa seiring PKPU memiliki entitas sebagai organisasi dibawah Ecosoc PBB. Dengan adanya kondisi payung legal formal ini, secara organisasi PKPU tumbuh semakin meningkat kepercayaan dirinya.

“Dan bila dibandingkan dengan lembaga lain yang sejenis, barangkali PKPU belumlah sebesar lembaga lainnya yang bahkan sudah dia atas 100 milyar. Walau begitu, ternyata secara pertumbuhan, bila dibandingkan dengan lembaga sejenis, PKPU mampu bertumbuh secara sehat, proprsional dan kokoh. Ini membuktikan, insyaallah hanya masalah waktu saja PKPU juga akan sampai pada posisi mereka saat ini,” ungkap Agung Notowiguno.

Kembali ke siklus organisasi yang dialami PKPU, lanjut Agung, dengan sejumlah kebijakan yang digulirkan, mudah-mudahan PKPU akan sampai pada terciptanya titik baru bahkan mampu mendrive kurva baru dalam daur hidup PKPU ke depan. Kita berharap, dalam 5 tahun ke depan PKPU tumbuh lebih kokoh dan baik secara proporsional.

Kebijakan PKPU Satu juga, mudah-mudahan mampu menciptakan momentum pertumbuhan baru oragnisasi PKPU yang memang by desain. Kebijakan ini, saat yang sama mudah-mudahan menjadi formula yang tepat untuk pengembangan PKPU ke depan

“Insyaallah, tahun 2010 yang segera akan kita lewati menjadi momentum untuk menapaki titik baru, sehingga mampu menjadi daya dorong untuk memperbaiki dan meningkatkan organisasi PKPU di tahun 2011 dengan bersinergi dan mengabdi bagi kepedulian dan kemanusiaan,” pungkas Agung. (PKPU/Nas/Yus)

PKPU Lakukan Sosialisasi Program Pemberdayaan Ibu Tangguh di Tanah Abang


JAKARTA - Tim ZIS PKPU, hari Senin (20/12/2010) kemarin menggelar aksi sosialisasi PKPU untuk korban bencana dan program kupon seribu (program pemberdayaan Ibu Tangguh) di pusat perbelanjaan baju muslim Tanah Abang Blok A Jakarta Pusat. Hal tersebut nantinya juga akan dilaksanakan di lokasi Blok F.

Antusias para pedagang yang ingin mengetahui informasi tentang program PKPU sangat besar. Banyak diantara mereka yang meminta brosur yang disebarkan, bertanya tentang PKPU serta cara menjadi donatur. PKPU berharap dalam sosialisasi ini dapat merangsang kepedulian masyarakat terhadap peduli bencana nasional yang dilakukan PKPU.

Untuk dana kupon program seribu (program pemberdayaan Ibu Tangguh) yang terhimpun nantinya, akan disalurkan sesuai dengan program aspek ekonomi PKPU. Nantinya dana tersebut akan diberikan kepada para Ibu Tangguh atau perempuan dhuafa yang menjadi tulang punggung keluarga untuk menyambung kehidupan.

PKPU perlu dukungan lebih kepada masyarakat agar kegiatan program pemberdayaan Ibu Tangguh disupport sepenuhnya oleh masyarakat, karena membangun rasa kepedulian tidak saja hanya dengan niat tapi dengan aksi. (PKPU/Eno/Jabodetabek)

TK dan SD Islam An Nissa Galang Dana dengan Pemutaran Film


TANGERANG - Hari Jumat (17/12/2010) lalu, siswa siswi TK dan SD Islam An Nisa Pondok Aren Tangerang mengadakan acara penggalangan dana dengan pemutaran film tentang bencana. Yaitu dengan menjual tiket masuk nonton film tersebut sebesar Rp 20.000 per anak

Uang yang terkumpul akan disumbang ke daerah bencana seperti Mentawai, Merapi dan Wasior. Menurut Wakil Kepala Sekolah Islam An Nisa ibu Rina dari penggalangan dana yang bekerjasama dengan Persatuan Murid dan Guru (POMG) tersebut telah terkumpul dana sebesar Rp 23.050.000.

Selain bantuan dana, juga disampaikan baju layak pakai dan peralatan sekolah serta perlengkapan mandi. Bantuan tersebut semuanya disalurkan melalui Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.

Acara ini diadakan untuk mengasah kepekaan dan kepedulian sosial anak-anak sejak dini terhadap saudara-saudaranya yang mendapat musibah. Agar menarik maka acara dibuat dengan cara pemutaran film.

Seperti kata pepatah ‘Banyak jalan menuju Roma’ maka banyak juga cara menarik perhatian dan mengajak anak-anak untuk peduli dan membantu saudara-saudaranya yang tertimpa musibah. (PKPU/Eno/Jabodetabek)

Bank Mandiri Dukung PKPU Gelar Program Pemberdayaan Ibu Tangguh di Lebak, Banten

Banten, 22 Desember 2010 - Bank Mandiri berkomitmen untuk terlibat aktif dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, terutama para janda miskin yang terpaksa menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.

Untuk merealisasikan keinginan itu, Bank Mandiri mendukung lembaga kemanusiaan nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yang menggelar program Pemberdayaan Ibu Tangguh di Desa Maja Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan penghasilan, Rabu 22 Desember 2010 mulai pukul 10.00 WIB. Kontribusi Bank Mandiri diwujudkan dalam bentuk hibah senilai Rp 95 juta kepada PKPU.

Dari sekitar 35.000 keluarga miskin di Kabupaten Lebak, Banten, hampir 10 persen di antaranya mengandalkan pada para janda sebagai tulang punggung utama keluarga. Mereka rata-rata harus menanggung 3-5 anak usia sekolah. Dan demi menopang kehidupan sehari-hari, para ibu tangguh tersebut harus menjalankan usaha kecil seperti berjualan hasil bumi, makanan tradisional serta penganan kecil lainnya dengan omset harian sekitar Rp 75.000 – Rp 300.000,-.

Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno mengatakan, PKPU sangat “concern” pada peningkatan kesejahteraan para janda sehingga mereka dapat memberikan kehidupan dan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak mereka. Oleh karena itu, ia menyambut gembira peran serta Bank Mandiri atas kegiatan tersebut.

Menurut Agung, hibah dari Bank Mandiri digunakan untuk membiayai kegiatan perekrutan, pelatihan dan pendampingan bagi sekitar 20 janda miskin yang memiliki prospek usaha yang baik.

“Kami melihat Bank Mandiri memiliki komitmen yang sama pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Oleh karena itu, kami berharap dukungan ini dapat dikembangkan tidak hanya pada program ini, tapi juga program-program PKPU lainnya,” ungkap Agung.

Agung menjelaskan, sejak diluncurkan pada awal tahun ini, pelaksanaan Program Ibu Tangguh telah meluas ke berbagai kota besar di Indonesia termasuk Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Bengkulu, Padang dan Medan. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan dapat digelar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Corporate Social Responsiblity (CSR) Center Department Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rihandjani mengatakan pihaknya menyambut baik inisiatif Yayasan PKPU yang ingin melibatkan Bank Mandiri dalam kegiatan ini karena sejalan dengan program CSR Bank Mandiri lainnya, yaitu Program Wirausaha Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan dukungan kepada wirausaha baru untuk berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungannya.

“Memanfaatkan momentum hari Ibu, program pemberdayaan ibu tangguh ini merupakan dukungan nyata kami kepada perjuangan para janda miskin memberikan yang terbaik pada keluarga mereka. Jumlah janda yang dilibatkan pada kegiatan kali ini memang masih terbatas, namun kami berkomitmen untuk terus memperluas cakupan janda yang terlibat pada kegiatan serupa di masa datang,” ujarnya.

Nila menambahkan, kegiatan ini akan dibiayai oleh anggaran bina lingkungan CSR Bank Mandiri. Hingga November 2010, Bank Mandiri telah menyalurkan anggaran Bina Lingkungan sebesar Rp 306,85 miliar pada beberapa kegiatan sosial seperti perbaikan sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sumbangan bagi korban bencana alam dan pelestarian lingkungan.

SMP Negeri 3 Semarang, Peduli Sosial Untuk Sesama


SEMARANG - Sebagai salah satu sekolah favorit di Semarang apa yang dilakukan oleh sekolah yang terletak di Jl Mayjen DI Panjaitan 58 Semarang patut dicontoh. Karena selain sekolah ini unggul dalam berbagai prestasi juga mempunyai kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama dan menjadikan sifat peduli sosial sebagai salah satu nilai karakter yang ditanamkan kepada siswa siswinya.

Tak mengherankan ketika PKPU Semarang menawarkan program Tabung Peduli Sahabat mendapat respon positif dari pihak sekolah dan sekolah ini menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri pertama di Semarang yang bergabung di Komunitas Peduli PKPU Semarang.

Kepala Sekolah SMPN3 Semarang Dra Roch Mulyati, MSi mengatakan sangat mendukung adanya program Tabung Peduli Sahabat. “Selain program ini sejalan dengan pendidikan dan penanaman karakter di sekolah juga mendidik siswa siswi agar berjiwa sosial sejak dini sehingga ketika mereka di masyarakat mereka bisa menjadi contoh yang baik,” ujar Roch Mulyati

Dan sebagai tindak lanjut dari dukungan tersebut, sebanyak 700 tabung dibagikan ke seluruh siswa SMPN 3 Semarang yang terdiri dari 24 kelas. Pada penarikan tabung peduli pertama terkumpul dana sebesar Rp 12.130.800 yang kemudian dana tersebut akan disalurkan kepada teman-temannya yang dhuafa melalui program pendidikan, kemanusiaan, training da’i pelajar bersama PKPU Semarang.

Selain Kepala Sekolah yang mendukung program inipun disambut baik oleh para siswa, seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswa kelas VII yang mengatakan bahwa dengan adanya Tabung Peduli ini, dirinya selalu merasa diingatkan untuk bisa berbagi setiap hari dan senang bisa berbagi dengan temannya yang kurang mampu.

Menurut Ketua Komunitas Peduli PKPU Semarang Retno, dalam setahun ini, PKPU bisa menggulirkan 3-4 kali program dan nilai partisipasi siswa meningkat sehingga akan banyak kaum dhuafa yang terbantu melalui program ini.

Semoga, apa yang dilakukan SMPN 3 Semarang mampu menjadi inspirasi untuk kita semua bahwa berbagi itu mudah. Mari bergandeng tangan mewujudkan asa mereka bersama Tabung Peduli Sahabat PKPU. (PKPU/Retno/Semarang)

Kunjungan Panti Nurul Hidayah: Aku Ingin Mereka Tersenyum


SEMARANG - Hidup penuh dengan penuh kasih sayang dan berkecukupan adalah harapan semua orang. Begitu pula harapan anak-anak kecil itu. Tak pernah terbayangkan oleh mereka bahwa mereka harus hidup di Panti Asuhan. Panti Asuhan Nurul Hidayah Semarang menjadi rumah mereka.

Walaupun hidup dengan segala keterbatasan, mereka tetap bersyukur karena mereka masih mendapatkan kasih sayang dan kepedulian dari teman-temannya di luar Panti, seperti anak-anak dari KB/TK Sabila Semarang.

Kamis pagi (16/12/2010) sebanyak 78 siswa siswi KB/TK Sabila datang ke Panti Asuhan Nurul Hidayah. Dengan keceriaan dan senyum tulus mereka, tanpa canggung mereka langsung bergabung dengan anak-anak Panti.

Hari itu bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1432 H, mereka ingin berbagi dengan teman-teman mereka yang kurang mampu. Kegiatan ini juga di dukung penuh oleh guru dan juga BMOG KB/TK Sabila.

“Maksud kedatangan kami bersama anak-anak ingin berbagi dengan anak-anak Panti disini, semoga apa yang kami diberikan bermanfaat,” ujar Mama Ovin selaku perwakilan BMOG KB/TK Sabila.

Acara dimulai dengan sambutan dari pihak Panti dan pihak BMOG yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis kepada 5 anak perwakilan panti yang diserahkan oleh siswa siswi KB/TK Sabila sekaligus penyerahan bantuan dalam bentuk dana sebesar Rp 1.000.000 yang diwakili oleh Mama Tiara yang diterima oleh Ahmad Muzamil.

Selanjutnya acara diisi dengan dongeng oleh Kak Nining yang bercerita tentang kupu-kupu yang mengajarkan sifat untuk berbagi dengan sesama karena senang berbagi adalah salah satu sifat yang disukai Allah dan dekat dengan surga.

Acara ditutup dengan doa dan pemberian uang saku kepada anak-anak Panti yang hadir sejumlah 25 orang. Selain memberikan bingkisan tas dan peralatan sekolah, pihak BMOG juga memberikan bantuan sarung, sajadah, handuk dan alat-alat mandi, sembako seperti beras, telor, minyak goreng, mie instan, buah-buahan, makanan ringan dsb.

Semoga kepedulian dan cinta yang besar yang telah mereka lakukan terhadap sesama mendapatkan keberkahan dan menjadi inspirasi untuk kita semua agar gemar berbagi. (PKPU/Retno/Semarang)

Tabung Peduli KB/TK Islam Sabila: Wujudkan Asa Mereka


SEMARANG - Siapa sangka jika anak-anak usia dini yang masih sangat lugu dan lucu sudah mampu mewujudkan kepeduliannya kepada sesama dengan menyisihkan uang saku receh dari kantong mereka sendiri.

Ternyata hasilnya sangat mengesankan, uang saku yag terkumpul tersebut ternyata cukup besar untuk kemudian disalurkan dalam program pendidikan, dana kemanusiaan untuk masyarakat miskin dan kaum dhuafa yang di tengah modernisasi saat ini belum bisa menikmati pendidikan dan penghidupan yang layak.

Setiap hari mereka menabung yang kemudian pada bulan Muharam ini dikumpulkan ke sekolah dan dilakukan “Bedah Kencleng” pada Sabtu (11/12/2010). Dalam kegiatan “Bedah Kencleng” itu mereka menghitung sendiri hasil Tabung Peduli mereka dengan didampingi guru dan pihak PKPU. Maka terkumpul dana sebesar Rp 867.700 untuk KB dan Rp 1.608.400 untuk TK.

Kemudian dana tersebut disalurkan untuk kaum dhuafa melalui PKPU dan kunjungan ke Panti Asuhan Nurul Hidayah Pedurungan Kidul. Itulah rutinitas yang dilakukan oleh anak-anak KB/TK Islam Sabila sebagai bentuk kepeduliannya kepada teman-temannya yang lain.

Program Tabung Peduli PKPU sebagai salah satu Program Komunitas Peduli Jawa Tengah yang mencoba mengajak pihak sekolah dan orang tua untuk menanamkan kepedulian anak-anak kepada sesama sejak dini. Harapannya kelak pendidikan moral ini mampu menjadikan mereka tidak hanya menjadi anak yang cerdas tetapi juga menjadi anak-anak yang peduli dan berempati.

Program ini kemudian ingin mengoptimalkan semua potensi dan semua pihak untuk bersama-sama membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan, bahwa ternyata “Uang sakuku adalah masa depan mereka, senyum mereka, dan asa mereka” (PKPU/Retno/Semarang)