Program OVOP: PKPU Kembali Gulirkan Bibit Pisang Ambon

LEBAK - Bertempat di Desa Muncang dilakukan pengguliran bibit pisang ambon untuk para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Waluya, Sabtu siang (26/2/2011). Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program One Village One Product (OVOP) budidaya pisang ambon secara terpadu di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten

261 Siswa Sekolah Dasar di Medan Satria RW 07 Ikuti Edukasi PHBS

BEKASI - Pagi itu, Jumat-Sabtu ((25-26/2/2011) ada agenda besar untuk penyuluhan rutin Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar di Medan Satria RW 07 kerjasama PT Aqua dan PKPU. Tema yang diangkat kali ini tentang pemilahan sampah.

Go Green, Wujud Kepedulian PT ASKES Terhadap Kelestarian Alam

BANDUNG - Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan untuk kembali memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal.

Tak Ada Minder, Karena Aku Bisa

GUNUNGKIDUL - Tidak ada yang tak sempurna makhluk ciptaan Tuhan, meskipun terkadang menurut pandangan manusia ada kekurangan atau cacat. Namun, dibalik itu ada rahasia yang lebih bagus yaitu semangat untuk berkarya demi keluarga dan masyarakat.

KPBA Bersama PKPU Ajarkan Guru Cara Mendongeng

PADANG - Menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dalam pengelolaan pustaka keliling. Selain itu para guru juga diajarkan tentang cara mengelola perpustakaan dan keterampilan mendongeng

PRAKIRAAN CUACA
Kota-kota DuniaPrakiraan Cuaca Dunia (hari ini)   Tanggal 27 Januari 2010   Denpaser   Hujan   Suhu : 26 - 31 °C   Jakarta   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Batam   Berawan   Suhu : 24 - 31 °C   Kualalumpur   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Singapura   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Manila   Berawan   Suhu : 22 - 31 °C   B. Sri Begawan   Hujan   Suhu : 24 - 32 °C   Bangkok   Hujan   Suhu : 23 - 32 °C   Hanoi   Hujan   Suhu : 16 - 18 °C   Pnom Penh   Cerah   Suhu : 22 - 32 °C   Rangoon   Berawan   Suhu : 22 - 33 °C   Tokyo   Berawan   Suhu : 4 - 9 °C   Beijing   Cerah   Suhu : -9 - 3 °C   New Delhi   Berkabut   Suhu : 8 - 22 °C   Seoul   Berawan   Suhu : -5 - -3 °C   Hongkong   Berawan   Suhu : 14 - 17 °C   Jeddah   Cerah   Suhu : 18 - 27 °C   Mekkah   Cerah   Suhu : 20 - 32 °C   Madinah   Cerah   Suhu : 11 - 23 °C   Kairo   Cerah   Suhu : 8 - 16 °C   Darwin   Hujan   Suhu : 27 - 32 °C   Perth   Berawan   Suhu : 19 - 33 °C   Sydney   Hujan   Suhu : 21 - 31 °C   Moscow : Bersalju   Suhu : -18 - -18 °C   Amsterdam   Hujan   Suhu : -2 - 2 °C   London   Berawan   Suhu : -1 - 4 °C   Frankfurt   Berawan   Suhu : -9 - -1 °C   Paris   Berawan   Suhu : -1 - 1 °C   Roma   Hujan   Suhu : 6 - 14 °C   Genewa   Berawan   Suhu : -2 - 2 °C   New York   Berawan   Suhu : 2 - 8 °C   Los Angeles   Hujan   Suhu : 11 - 16 °C   Menu UtamaKota-kota IndonesiaPrakiraan Cuaca Indonesia (hari ini)   Berlaku mulai 28 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Sampai dengan 29 Januari 2010 pukul 07.00 WIB   Banda Aceh   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 96 %   Medan   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 94 %   Pekanbaru   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 53 - 92 %   Batam   Berawan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 63 - 93 %   Padang   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Jambi   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 94 %   Palembang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 61 - 95 %   Pangkal Pinang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 94 %   Bengkulu   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 60 - 98 %   Bandar Lampung   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 58 - 95 %   Pontianak   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 65 - 98 %   Samarinda   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 95 %   Palangkaraya   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 63 - 96 %   Banjarmasin   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 96 %   Manado   Hujan Ringan   Suhu : 22 - 31 °C   Kelembaban : 69 - 95 %   Gorontalo   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 62 - 95 %   Palu   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 52 - 90 %   Kendari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 66 - 96 %   Makasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 93 %   Majene   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 90 %   Ternate   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 30 °C   Kelembaban : 65 - 97 %   Ambon   Hujan Ringan   Suhu : 25 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Jayapura   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Sorong   Berawan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 60 - 97 %   Biak   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 73 - 95 %   Manokwari   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 30 °C   Kelembaban : 68 - 98 %   Merauke   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Kupang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 68 - 97 %   Sumbawa Besar   Berawan   Suhu : 24 - 33 °C   Kelembaban : 69 - 96 %   Mataram   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 67 - 94 %   Denpasar   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 95 %   Jakarta   Hujan Sedang   Suhu : 23 - 31 °C   Kelembaban : 66 - 95 %   Serang   Hujan Sedang   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 65 - 94 %   Bandung   Hujan Ringan   Suhu : 20 - 29 °C   Kelembaban : 68 - 96 %   Semarang   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 31 °C   Kelembaban : 65 - 93 %   Yogyakarta   Hujan Ringan   Suhu : 24 - 32 °C   Kelembaban : 64 - 95 %   Surabaya   Hujan Ringan   Suhu : 23 - 33 °C   Kelembaban : 63 - 95 %   Menu Utama

24 Januari 2011

XL Axiata berbagi: MTXL Serahkan Bantuan SMS Donasi Bencana


JAKARTA - Era globalisasi dan elektronik memudahkan masyarakat untuk tetap peduli sekaligus berderma. Salah satunya yang dilakukan PT XL Axiata Tbk, dengan cara SMS Donasi Bencana Nasional XL. Melalui program SMS Donasi, PT XL Axiata Tbk (XL) aktif memfasilitasi masyarakat, terutama pelanggan dalam melakukan donasi bagi korban bencana di Tanah Air.

Dan apa yang dilakukan PT XL Axiata dalam menggalang kepedulian melalui program yang dapat mempermudah orang untuk berdonasi dan berbagi peduli sangat tepat. Layanan SMS Donasi yang ditujukan adalah untuk mempermudah pelanggan yang hendak menyalurkan donasi bagi korban bencana nasional (Wasior, Mentawai dan Merapi).

Diwakili Majelis Taklim XL, PT XL Axiata Tbk, memberikan dana yang terkumpul melalui SMS Donasi Bencana Nasional tersebut sebesar Rp 20.730.000 dan di salurkan melalui PKPU, Kamis (20/1/2011). Majelis Taklim XL diwakili Irvan ini mempercayakan bantuan tersebut melalui PKPU yang diterima Eman Sulaiman selaku Supervisor Kemitraan PKPU.

Bersinergi sekaligus mempermudah orang dalam berdonasi itulah yang menjadi alasan mengapa tercetus program SMS Donasi oleh PT XL Axiata Tbk sekaligus menjadi program MTXL sendiri dalam bekerjasama dengan mitra kerjanya. (PKPU/Fachri/Acep/Jabodetabek)


Berbagi untuk Negeri: Crowne Plaza Sampaikan Bantuan untuk Mentawai


JAKARTA - Bantuan dana sosial sebesar Rp 20 juta untuk korban bencana alam di Mentawai melalui program Peduli Bencana Nasional (PBN) lembaga kemanusiaan nasional PKPU disampaikan Management Crowne Plaza Jakarta & PT Prabu Budi Mulia, Selasa (18/1/2011) di Kantor Penghimpunan Jabodetabek, Jl. Raya Pasar Minggu No.49 Kav. III Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (depan Gedung SUCOFINDO Pasar Minggu)

Crowne Plaza, diwakili Eriswan Kasanova selaku Director of Finance & Business Support, Marketing Communication Manager Dwiretno Yogiastuti, Ketua Rohis Crowne Plaza Jakarta Dondon berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban korban bencana alam di Mentawai.

“Semoga dana bantuan ini sampai tujuan dan bermanfaat untuk meringankan beban saudara-saudara di Mentawai,” kata Eriswan kepada GM Penghimpunan Jabodetabek & Luar Negeri PKPU Andjar Radite saat serah terima bantuan.

Penyerahan dana bantuan tersebut secara simbolis dilakukan berupa sebuah skop pasir. Berbekal kepercayaan Crowne Plaza melalui PKPU dengan bersinergi dalam menyalurkan bantuan dana sosial untuk merehabilitasi Mentawai. (PKPU/Fachri/Acep/Jabodetabek)

Kemiskinan Sumber Utama "Hidden Hunger"

JAKARTA - Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia. Selain tingginya angka gizi buruk dan gizi kurang, masalah kekurangan micro nutrient atau gizi mikro yang biasa disebut kelaparan tersembunyi (hidden hunger) masih kerap dijumpai di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut dan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, Sari Husada Menggelar acara sambut “Hari Gizi Nasional” bersama sekitar 100 anak balita di Jakarta, Minggu (23/1/2011). 100 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rumah Srikandi didatangkan untuk ikut serta meramaikan kegiatan edutaiment yang diselenggarakan oleh Sari Husada.

Dalam kesempatan ini hadir pula Koordinator Gizi Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Yulia Rimawati. Yulia menjelaskan ada dua faktor penyebab langsung terjadinya permasalahan gizi yang saling terkait. “Kedua faktor terebut adalah konsumsi pangan dan infeksi penyakit. faktor ini sangat berkaitan dengan dengan angka kemiskinan di Indonesia yang semakin meningkat,” jelasnya.

Permasalahan gizi mikro yang masih banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, kekurangan yodium dan vitamin A. Masalah kekurangan zat gizi mikro ini sangat beresiko bagi anak-anak dan ibu (khususnya ibu hamil dan menyusui).

Hasil riset Riskesdas Nasional pada tahun 2007 juga menunjukan bahwa rumah tangga yang memiliki garam cukup iodium yangkni lebih dari 30 ppm KlO3 baru mencapai 62,3 persen. Hal ini menunjukan angka yang kurang dalam hal kecukupan penggunaan garam beryodium bagi masyarakat.

Menurutnya, Pemberian vitamin A yang dilakukan di Posyandu merupakan langkah yang dapat ditempuh untuk bisa mengatasi ancaman permasalahan gizi ini. Namun, kenyataannya persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A selama 6 bulan berturut-turut baru mencapai 69,8 persen.

“Tingkat kecukupan energi orang dewasa sebesar 2200 kalori. Tetapi, masih banyak ditemui pola makan yang tidak seha (hanya mengutamakan sumber pemenuhan zat gizi dari Karbohidrat). Sehingga zat gizi mikro yang dibutuhkan kurang terpenuhi,” jelas Yulia.

Yulia menambahkan, dari data tahun 2010 yang dihimpun PKPU menerangkan bahwa wilayah yang terhitung tinggi dalam hal kasus kelaparan tersembunyi adalah wilayah timur Indonesia dan wilayah Barat (Sumatera dan Aceh).

Sumber: KOMPAS.com, Minggu, 23 Januari 2011

Tingkat Balita Kurang Gizi di Indonesia Masih Tinggi

JAKARTA - Masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010, menunjukkan angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007, 18,4 persen.

Namun, penduduk indonesia masih mengalami ancaman masalah gizi mikro atau yang biasa disebut kelaparan tersembunyi (hidden hunger) dan ini juga menunjukkan pentingnya masalah ini untuk perhatian bersama, antara pemerintah dan swasta.

Menurut Yulia Rimawati, selaku kordinator gizi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan bahwa masalah nutrisi di inodonesia masih menjadi agenda. “Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia”, ujar Yulia saat konferensi pres 'Hari Gizi Nasional bersama Sari Husada, gizi kita', Minggu 23 Januari 2011.

Menurutnya masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. "Selain gizi buruk, masalah micro nutrient juga masih kerap dijumpai di indonesia", kata Yulia.

Yulia menambahkan bahwa permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil.

Pada kesempatan yang sama, Boris Bourin, Presiden Direktur PT Sari Husada, mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia. Sari Husada juga akan menggelar acara sambut 'Hari Gizi Nasional' bersama 100 balita.

“Acara hari gizi nasioanal yang diperingati tanggal 25 Januari merupakan momentum untuk memikirkan persoalan gizi yang masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia”, kata Boris. (Ugo)

Sumber: Okezone, Minggu, 23 Januari 2011

17,9 Persen Balita Indonesia Kurang Gizi

JAKARTA - Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010, menunjukkan angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007, 18,4 persen. Hal ini juga menunjukkan pentingnya masalah ini untuk perhatian bersama, antara pemerintah dan swasta.

Menurut Yulia Rimawati, selaku kordinator gizi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan, masalah nutrisi di inodonesia masih menjadi agenda. “Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia”, ujar Yulia di Jakarta, Minggu (23/1).

Menurutnya masalah micro nutrient (kekurangan gizi mikro) atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. “Selain gizi buruk, masalah micro nutrient juga masih kerap dijumpai di indonesia,” kata Yulia.

Yulia menambahkan bahwa permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil.

Pada kesempatan yang sama, Boris Bourin, Presiden Direktur PT Sari Husada, mengatakan Sari Husada selaku produsen produk nutrisi ibu dan balita melalui program gizikita akan membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang menimpa Indonesia. Sari Husada juga akan menggelar acara sambut 'Hari Gizi Nasional' bersama 100 balita.

"Acara hari gizi nasioanal yang diperingati tanggal 25 Januari merupakan momentum untuk memikirkan persoalan gizi yang masih menjadi tantangan bagi bangsa indonesia", kata Boris. (Okz/Van)

Sumber: KRjogja.com, Minggu, 23 Januari 2011

Kerjasama PT Nuskin-PKPU: Green Community, Pengelolaan Styrofoam


BOGOR - Program pengelolaan Styrofoam merupakan salah satu bagian dari Komunitas Hijau PKPU. Sampah styrofoam merupakan sampah yang tidak ramah lingkungan, karena tidak dapat hancur dalam jangka waktu lama di alam. Oleh karena itu, PKPU bersama PT Nuskin Force For Good Foundation, berusaha mengelola sampah styrofoam yang kini sudah semakin banyak, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen dalam pelestarian lingkungan hidup.

Program tersebut telah berjalan selama setahun, sejak Juli 2009 hingga Juli 2010. Proses pengelolaan sampah styrofoam terdiri dari 3 tahapan, yaitu pengumpulan dan pengolahan sampah styrofoam serta pemberdayaan masyarakat. Pada proses pengumpulan Styrofoam dilakukan di 5 titik yaitu Kebon Pala, Muara baru, Lagoa, Sunter dan Ulujami dengan melibatkan 20 orang relawan pengumpul styrofoam.

Sedangkan pada proses pengolahan styrofoam dilakukan di Cigudeg, Bogor dengan melibatkan 5 relawan pengelola pabrik styrofoam. Untuk pemberdayaan masyarakat dilakukan di Cigudeg, Duren Sawit dan Tanjung Barat dengan melibatkan 30 orang kader masyarakat. Secara keseluruhan dalam program ini melibatkan 55 orang kader, yang secara langsung berkontribusi membantu pelestarian lingkungan dengan mengelola sampah styrofoam.

Dalam proses pengelolaan sampah styrofoam, ada beberapa kegiatan selama tahun 2009-2010, diantaranya pelatihan pembuatan batu karang, pengumpulan styrofoam selama Juli-September 2009 yang berhasil mengumpulkan sebanyak 2562 karung (± 250 m3 sampah kota berkurang), pelatihan kerajinan tangan styrofoam untuk ibu kader sebagai pemberdayaan masyarakat, pengolahan styrofoam menjadi batako, bantal, mainan anak dan gantungan kunci.

Pembuatan 1000 buah batako styrofoam yang dimanfaatkan untuk pembangunan MCK Sekolah Rakyat Cigudeg dan pembangunan tempat wudhu di Mushola Cilame, Bogor. Pembuatan 2371 buah bantal styrofoam untuk anak yatim dan pembuatan 1574 buah mainan untuk anak PAUD sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Pembuatan 2450 buah gantungan kunci dan 10.000 buah sticker anti-styrofoam sebagai media edukasi kepada masyarakat.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menekan penggunaan styrofoam yang tidak ramah lingkungan dengan berbagai aksi kampanye anti-styrofoam di masyarakat diantaranya Kampanye Hari Bumi dengan tema “Kembalikan senyum bumi kita” yang berhasil memberikan edukasi kepada 436 pedagang makanan dan 1320 pengguna jalan mengenai bahaya penggunaan styrofoam bagi kesehatan.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, PKPU mengadakan Seminar Lingkungan yang bertema “Stop Styrofoam Now for the Future Life” serta Talkshow “Talkshow and Do More” bersama BPOM RI, YLKI dan Pengrajin sampah styrofoam yang dihadiri oleh 372 orang. Program ini ditutup dengan Kampanye Lingkungan bersama 106 orang yang berasal dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat dalam mengkampanyekan bahaya styrofoam bagi lingkungan.

PKPU bersama NUSKIN, Kader lingkungan, mahasiswa, pelajar dan masyarakat telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam mengkampanyekan bahaya styrofoam bagi kesehatan dan lingkungan.

Melalui program ini, diharapkan sedikit demi sedikit masyarakat dapat mengurangi penggunaan styrofoam yang secara tidak langsung mengurangi sampah styrofoam yang tidak ramah lingkungan. Sedikit dari kita dapat memberikan manfaat besar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Untuk informasi kontak Galih (081318148939), Nia (085694769561). (PKPU/Nia/Jabodetabek)

Konser Amal PKPU dan Ebiet G Ade: Himpun Dana Rp 230 Juta untuk Mentawai


PADANG - Konser Amal “Cinta Suci untuk Mentawai“ yang digelar Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang, Kamis malam (20/1/2011) berlangsung sukses. Kehadiran penyanyi legendaris, Ebiet G Ade tampil begitu memukau dan hal ini sekaligus menjadi daya tarik tersendiri dalam konser kemanusiaan yang diperuntukan untuk penggalangan dana bagi masyarakat korban bencana tsunami di Mentawai yang terjadi akhir tahun 2010 lalu.

Setidaknya ada 8 judul lagu hits dilantunkan Ebiet diiringi dentingan gitar yang menjadi ciri khasnya. Mulai dari Titip rindu buat ayah, Kupu-kupu kertas, Camelia dan Berita kepada kawan yang menjadi pamungkas. Tembang terakhir ini membuat hampir semua hadirin yang memadati auditorium RRI Padang Jalan Jenderal Sudirman itu ikut menyanyikan lagu yang identik dengan bencana itu.

Selain Ebiet G Ade, Konser Amal digelar PKPU Padang bekerjasama dengan Manajemen Nasyid Air dan Trotoart, kelompok seni berjalan turut menampilkan Tim Nasyid Maidany dan Tim Nasyid Air. Penampilan kedua tim nasyid ini tak kalah menariknya dengan menghadirkan nasyid terbaiknya. Sejumlah grup nasyid dan kesenian sekolah ikut ambil bagian menjelang acara puncak malam amal ini dengan menampilkan kebolehan masing-masing.

Ebiet mengungkapkan, kebahagiaan tersendiri bisa ikut hadir di Kota Padang dalam malam amal untuk Mentawai ini. Apalagi keikutsertaanya dengan PKPU di bukan untuk pertama kalinya, setelah pernah melakukan konser kemanusiaan di Aceh pasca Tsunami. Ebiet memuji keuletan kerja relawan PKPU di daerah bencana.

“Saya sangat terkesan dengan teman-teman di PKPU saat mereka di daerah bencana, dan kami pernah bersama-sama dahulunya di Aceh setelah terjadi tsunami,” ungkap Ebiet di hadapam ratusan hadirin.

Deputi Direktur PKPU Sri Adi Bramasetia mengungkapkan, dalam kurun waktu 11 tahun perjalanan PKPU telah menghimpun dan menyalurkan dana sebesar Rp 300 miliar lebih dan dirasakan oleh sebanyak 1,4 juta penerima manfaat melalui program-program PKPU. Besarnya bantuan itu tidak lepas dari kepercayaan publik baik nasional dan internasional kepada PKPU sebagai lembaga kemanusiaan yang diakui oleh PBB.

Bramasetia mengakui peran orang Minang terutama Sumatera Barat cukup besar sebagai penyumbang, karena banyak menjadi kalangan pengusaha dan ada di mana-mana. Hal ini menjadi modal besar perbaikan kembali Sumbar yang termasuk daerah kawasan rawan bencana.

Acara ini dibuka oleh Istri Gubernur Sumbar, Nevi Zuarina Irwan Prayitno dan dihadiri oleh Istri Wakil Walikota Padang serta sejumlah istri dari kalangan BUMD dan perbankan di Padang. Turut hadir sejumlah kalangan pengusaha yang memberikan donasi seperti dari Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 80 juta, PDAM Kota Padang Rp 10 juta, Bahagia Motor Rp 5 juta, PT Pelindo II Rp 25 juta dan lainnya.

Total dana yang terhimpun untuk Mentawai sebesar Rp 230 juta. Tim Nasyid Air juga menyatakan akan menyumbangkan 20 persen dari total penjualan CD lagu-lagu mereka. (PKPU/Elfiyon/Padang)

Tumbuhkan Kepedulian di Tengah Keramaian Pasar


YOGYAKARTA - Pasar Malam Perayaan Sekaten merupakan awal perayaan event budaya dan religi yang diselenggarakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) ini dilaksanakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dari 7 Januari-16 Februari 2011 dengan tema besar yaitu “Harmoni Budaya, Ekonomi, dan Religi”.

Tema ini mendapat apresiasi dari Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X saat pembukaan PMPS. Menurutnya tema ini bisa menjadi pengingat akan jati diri bangsa untuk membangun Indonesia agar lebih baik.

Rangkaian kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011 ini sendiri menampilkan beragam hasil karya dari beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar dibeberapa anjungan seperti anjungan pemprop DIY, pemkot Yogyakarta, pemkab Bantul, dan pemkab Sleman serta beberapa hiburan kesenian rakyat. Selain itu, akan diadakan juga tabligh akbar di awal bulan februari.

Melihat potensi masyarakat Yogyakarta yang sangat antusias untuk mendatangi Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011 ini, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta menerima tawaran dari Lembaga Bina Bakat Puspadanta dan Puspadanta Production untuk berpartisipasi dalam PMPS di Anjungan Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta.

Stand PKPU dan LBB Puspadanta menempati stand Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemprop DIY. Di Stand tersebut PKPU menampilkan kegiatan selama tanggap darurat erupsi merapi dan edukasi menumbuhkan rasa kepedulian dalam program Tabung Peduli.

Sejak Senin (17/1/2011) PKPU bersama Puspadanta membuka stand di Anjungan Pemprop DIY apresiasi pengunjung sangat tinggi bahkan banyak juga pengunjung yang tertarik dengan program Tabung Peduli. Pengunjung yang melihat-lihat tidak hanya petugas stand dalam satu anjungan namun ada juga pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. “Bagus dan idenya luar biasa. Jaya terus PKPU untuk terus menjalankan misi kemanusiaan,” ungkap Sarwono, salah satu pengunjung PMPS 2011, saat diminta kesan terhadap stand PKPU.

Dalam PMPS 2011 ini, PKPU juga menampilkan tabung peduli raksasa sebagai daya tarik di depan pintu masuk anjungan pemprop DIY. Selain itu, melalui perlengkapan audio visual program dan kegiatan PKPU dan LBB Puspadanta terus diwartakan kepada pengunjung disamping memberikan informasi melalui brosur atau leaflet.

Stand PKPU di Anjungan Pemprop DIY ini berlangsung hingga Minggu (23/1/2011). Dengan berpartisipasinya PKPU di kegiatan PMPS ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mengetahui kegiatan PKPU di wilayah Propinsi DI Yogyakarta baik sebagai lembaga kemanusiaan maupun sebagai amil zakat.

“Dan yang paling penting adalah melalui event diharapkan muncul kesadaran dari masyarakat Yogyakarta untuk memiliki rasa kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Eko Widiyarto, staf PKPU saat menjaga stand di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011. (PKPU/SIS/Yogyakarta)


Menjalin Langkah Bersama Musisi Jalanan


BANDUNG - Berawal dari kepedulian salah seorang donatur yang merasa peduli dengan para musisi jalanan di lampu merah, sekaligus menyampaikan amanahnya yang dititipkan melalui PKPU, Edi Hadianto, Manajer Charity bersama Dadang Suryana, selaku surveyor berkunjung ke basecamp KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan) Bandung di Jl Ahmad Yani Bandung tidak jauh dari stadion PERSIB Bandung.

Selalu ada ‘pesan’ di setiap perjalanan. Itulah pesan perjalanan yang bisa didapatkan dari kunjungan kali ini. Membawa 50 paket makan siang titipan donatur, tim PKPU berbicara dengan Ketua KPJ Bandung, Kang Yayan. Obrolan seputar musisi jalanan mulai dari keterampilan yang dimiliki, kebiasaan mereka sampai uang yang berhasil didapat dari hasil ‘manggung’ di lampu merah menarik untuk jadi perbincangan.

Mereka sangat mudah berkreasi di dunia seni meski mereka tak pernah kursus di kelas musik, mereka belajar secara otodidak menjadi ilmu turun-temurun antar sesama musisi. Namun pergaulan negatif pun sangat akrab dengan dunia mereka, jadi perlu pengawasan ekstra ketat. Pergaulan bebas dan narkoba menjadi sahabat setia mereka jika tidak diberikan pengetahuan seputar itu dan tidak mendapatkan pengawalan yang ketat.

Agenda pengajian atau ajang curhat yang digelar satu minggu sekali pun menjadi sarana untuk meminimalisir hal-hal negatif bersahabat dengan mereka, meski hanya baru beberapa orang saja yang mengikuti. Sulit memang untuk bisa bisa diikuti semuanya, dan butuh banyak pihak yang mendukung agenda pengajian ini. Karena bagaimanapun, kebaikan mereka adalah tanggung jawab kita semua.

Uang yang mereka hasilkan bisa mencapai Rp 100.000 per hari, dan jika diakumulasikan dalam sebulan bisa mencapai Rp 2-3 juta. Jumlah yang sangat besar memang, jika tidak diawasi mereka bisa saja membelanjakannya untuk sesuatu yang sia-sia, bahkan merugikan mereka sendiri.

Di akhir perbincangan, Kang Yayan meminta agar KPJ bisa menjadi mitra oleh PKPU. Dengan adanya KSU BUSRA di PKPU yang membuka layanan pembiayaan dan nasabah, Ketua KPJ menginginkan agar PKPU atau KSU BUSRA memberikan edukasi tentang pentingnya menabung. Dengan demikian uang yang didapat para musisi jalanan yang berada di bawah binaannya KPJ bisa disimpan di KSU BUSRA, agar tidak habis percuma dan bisa menjadi simpanan bekal untuk mereka kelak.

Tidak sekedar itu saja, musisi jalanan ini akan selalu siap diundang untuk menjadi pengisi acara hiburan jika PKPU mengadakan acara apapun. “Maranehna mah ulah di saha-saha, nu aya sok atoh mun maranehna bisa di ondang jeung tampil di acara-acara” (mereka jangan dianggap orang lain, yang ada mereka akan bangga kalau diundang dan tampil di acara-acara),” ujar Kang Yayan. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)

Kerjasama HSBC-PKPU: Manfaatkan Pasir Merapi untuk Pengembangan Bisnis Batako


SLEMAN - Bencana erupsi gunung Merapi ternyata tidak sekedar menyisakan kerusakan dibeberapa titik wilayah di Sleman, Magelang, Boyolali maupun Klaten. Namun juga ada sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan dari akibat erupsi Merapi tersebut.

Banyaknya material vulkanik yang mencapai sekitar 150 juta meter kubik dari Merapi seperti batu atau pasir dapat menjadi sebuah peluang bisnis bagi warga lereng merapi yang ingin segera bangkit.

Bank HSBC melalui program CSR menggandeng Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU bekerjasama mengadakan pelatihan program Batako Merapi bagi warga korban erupsi merapi di SDIT Baitussalam, Ngepringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

Program yang diikuti sekitar 20 warga dari wilayah sekitar lereng merapi ini dilaksanakan sejak Rabu-Jumat (19-20/1/2011). Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan teknik pembuatan batako namun juga diberikan motivasi untuk bangkit dari keadaan sekarang dan juga bagaimana mengelola bisnis batako dengan baik.

Dalam pembukaan pelatihan program batako merapi ini, Kepala Cabang PKPU Yogyakarta Suripta, mengungkapkanyampa bahwa setiap musibah selalu ada hikmahnya dan sebagai alat ukur bagi kita untuk “naik kelas” apakah kita semakin dekat dengan Tuhan atau justeru menjauh.

Program ini merupakan salah satu program pemberdayaan dengan memanfaatkan pasir merapi. “Dan hasil karya peserta pelatihan batako ini akan diuji di laboratorium teknik dari sisi ketahanan dan kualitasnya. PKPU juga akan mencarikan pasar bagi batako selain kedepannya PKPU juga akan membeli batako untuk program pembangunan rumah dan sekolah,” lanjut Suripta.

Sebelum pelatihan pembuatan batako, warga yang hadir diberikan motivasi oleh Fadli Reza. Dalam materinya, Fadli menggambarkan keadaan warga lereng merapi seperti siklus hidup elang yang mulai tua namun harus tetap bertahan hidup. Elang harus merasakan sakitnya merontokan bulu sayapnya supaya bisa kembali terbang tinggi, mematahkan paruhnya supaya bisa memakan mangsa dan menajamkan kuku kakinya supaya bisa menerkam buruannya lebih kuat.

Saat ini warga merapi sedang memasuki tahap “sakit” untuk selanjutnya masuk tahap sehat. Oleh karennya, Fadli mengajak warga Merapi untuk menatap masa depan lebih tajam sebagaimana tatapan elang.

Setelah penyampaian motivasi dan istirahat siang pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi pelatihan pembuatan batako oleh praktisi usaha batako rumah tangga, Andriyan W.H. dari CV. Elka. Andriyan menjelaskan perlengkapan dan bahan untuk membuat batako. Selain itu, disampaikan juga kriteria sebuah batako yang berkualitas. Batako yang berkualitas menurutnya adalah alasnya tidak begitu kasar (banyak kerikil), setiap tepi harus rapi, dan tidak mudah retak.

Setelah penyampaian secara teori tentang pembuatan batako, peserta selanjutnya diajak untuk praktek mencoba membuat batako yang dibuat dari pasir dan semen. Setiap bahan di campur sesuai dengan takaran yang telah ditentukan, selanjutnya dimasukan dalam cetakan batako dan setelah itu dikeringkan.

Harapannya setelah mengikuti pelatihan, warga lereng merapi dapat segera bangkit dan memiliki aktivitas yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama tinggal di pengungsian/shelter. Dan yang paling penting adalah memanfaatkan potensi dibalik musibah erupsi merapi. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Kerjasama KB/TK Budi Mulia Satu-PKPU: Anak-anak Suka TaPe PKPU


SLEMAN - Program Tabung Peduli PKPU (TaPe PKPU) Yogyakarta semakin banyak diminati siswa-siswi dari beberapa lembaga pendidikan baik dari PAUD hingga SMP. Setelah membagikan tabung peduli di beberapa sekolah dasar negeri di Yogyakarta, Rabu (19/1/2011) tim penghimpunan PKPU kembali membagikan tabung peduli kepada siswa-siswi KB/TK Budi Mulia Satu Perum Banteng Sleman sebanyak 147 tabung peduli.

Sebelum pembagian Tabung Peduli tersebut, tim PKPU Yogyakarta yang terdiri Kepala Cabang PKPU Suripta, Kepala Penghimpunan Cendra Fauzi, staf bidang Tabung Peduli Toni Ristiawan, staf bidang ZIS Eko Widiyarto, serta Solihin IS staf support media diterima kepala KB/TK Budi Mulia Satu, Djumijati di ruang kerjanya sambil menunggu siswa-siswi berkumpul di aula.

Setelah seluruh siswa playgroup dan kelas A sudah berkumpul di aula, selanjutnya tim PKPU dibantu ibu guru membagikan TaPe kepada siswa-siswi. Setiap siswa menerima satu tabung peduli dan surat ucapan terima kasih telah berpartisipasi dalam program tabung peduli. Kepala KB/TK Budi Mulia Satu, Djumijati, mengharapkan kerjasama ini terus terjalin dan semoga hasil dari donasi tabung peduli ini mampu membantu saudara yang membutuhkan bantuan.

“Program Tabung Peduli PKPU bersama KB/TK Budi Mulia Satu ini sudah berjalan sejak setahun lalu dan pembagian saat ini merupakan pembagian tabung tahap kedua,” ungkap Toni Ristiawan staf bidang Tabung Peduli.

Setelah selesai pembagian tabung, selanjutnya penandatanganan MoU antara PKPU dan KB/TK Budi Mulia Satu oleh Suripta dan Djumijati. Diakhiri dilakukan foto bersama, tim PKPU dan kepala serta guru KB/TK Budi Mulia Satu di antara Tabung Peduli Raksasa. (PKPU/SIS/Yogyakarta)


Program Kesehatan PKPU: Prosmiling Goes To Kampung


BANDUNG - Prosmiling Goes To Kampung, merupakan sebuah tagline bagi pelayanan kesehatan PKPU Bandung di tahun 2011. Menjelajahi daerah-daerah terpencil di Jawa Barat, perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Cianjur yaitu di Desa Rongga Kecamatan Sukamanah menjadi first action dalam pelayanan kesehatan atau Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) secara cuma-cuma di awal tahun ini.

Jarak tempuh lebih dari lima jam untuk sampai ke lokasi, ditambah jalan yang rusak, berkelok-kelok dan hanya bisa dilalui untuk satu kendaraan saja, tak menyurutkan semangat para pejuang kemanusiaan dan tim medis PKPU Bandung untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi 200 penerima manfaat di desa ini.

Tidak hanya melayani pemeriksaan dan pemberian obat gratis semata, tapi masyarakat di Desa Rongga ini diberikan catatan edukasi tentang bahaya demam berdarah dan cara penanggulangannya.

“Saya punya mimpi bahwa kita akan melebarkan sayap kepedulian untuk pelayanan kesehatan ke banyak masyarakat di pelosok-pelosok, karena justru mereka-mereka yang berada di pedalaman yang lebih membutuhkan dan banyak yang tidak tersentuh,” kata Manajer Charity PKPU Bandung, Edi Hadianto.

Akan menjadi rencana aksi kesehatan selanjutnya yaitu pelayanan kesehatan dengan suplemen tambahan berupa penyuluhan tentang kesehatan agar masyarakat membiasakan pola hidup bersih dan sehat dalam segala hal.

Contohnya, lanjut Edi, seperti menjaga kesehatan di lingkungan sekitar yang sudah selayaknya dilakukan semua orang. Hal itu disebabkan karena memang kesehatan sangatlah mahal harganya, dan mencegah lebih baik daripada mengobati.

Prosmiling Goes to Kampung, tidak akan menahan langkah para pejuang kemanusiaan meski harus menjadi ‘ninja hatori’ yang siap mendaki gunung, lewati lembah mengantarkan tim medis untuk memeriksakan kesehatan masyarakat, karena sehat adalah milik kita semua. (PKPU/Ridha Fajar/Bandung)


Sekolah Gratis Ukir dan Teknisi HP PKPU Tegal Diresmikan


TEGAL - Sekolah gratis ukir dan teknisi handphone (HP) Balai Latihan Kemandirian (BLK) PKPU KCP Tegal diresmikan Rabu (19/1/2011) kemarin. Acara yang digelar di kantor setempat, Jalan Werkudoro Kota Tegal berlangsung sederhana. Hadir sejumlah donatur tetap baik pribadi maupun instansi, serta lembaga zakat, infak dan sedekah (LAZIS) lainnya. Walikota Tegal yang sedianya meresmikan acara ini, berhalangan hadir karena ada tugas luar kota.

Ketua PKPU KCP Tegal Yusuf Sutanto menjelaskan, BLK ini merupakan salah satu program PKPU. “Dengan modal ketrampilan yang diberikan, diharapkan peserta bisa mempunyai pendapatan atau penghasilan sendiri. Sehingga mereka mampu mandiri, dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya ke depan,” kata Yusuf Sutanto.

Selain materi tentang ukir dan teknisi hp, siswa juga difokuskan pada penggemblengan mental. Pasalnya, ini menjadi dasar mereka dalam berjuang baik selama menjalani masa di BLK maupun setelah terjun nantinya.

“Kami memberikan pembekalan mental atau soft skill setiap Jumat dan Sabtu, sehingga mereka benar-benar siap secara mental,” tambah Yusuf. Pasalnya, kebanyakan peserta pada kegiatan semacam ini tidak siap menjalankan rutinitas pelatihan, terlebih setelah lulus nantinya. Ke depan, lanjut Yusuf, pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan provider yaitu Indosat, serta usaha furnitur bagi lulusan BLK ini. Hal ini sesuai dengan tema PKPU tahun 2011 ini, yaitu bersinergi dan mengabdi.

Ibnun Aslamadin, Kepala Divisi Pendayagunaan PKPU KCP Tegal menyebutkan, BLK ini diikuti 31 peserta yang terbagi 21 diantaranya peserta kelas teknisi hp dan 10 lainnya peserta kelas ukir. Untuk teknisi hp, pelatihan dilakukan selama 4 bulan dengan pemberian materi 1 bulan dan selebihnya untuk praktek.

Sedangkan untuk kelas ukir, dilakukan selama 7 bulan, dengan pemberian materi 1 bulan dan selebihnya praktek. Masing-masing kelas dilaksanakan empat kali pertemuan dalam satu minggu. Baik untuk soft skill maupun hard skill. “Kami mengundang ahlinya pada masing-masing kelas, agar mereka benar-benar mampu dan terampil,” ujar Ibnu. Rencananya, mereka juga akan mendapatkan peralatan setelah selesai pelatihan ini, baik teknisi hp maupun ukir.

Sementara, sejumlah program lainnya juga akan dilaksanakan PKPU KCP Tegal. Diantaranya perpustakaan keliling dan rescue Mentawai serta Merapi. Untuk bidang pendidikan, PKPU KCP Tegal juga masih memberikan beasiswa terpadu, training motivasi dan spiritual building. Ada juga buletin dakwah serta perpustakaan keliling dalam waktu dekat akan diresmikan PKPU.

Perpustakaan ini tidak hanya menyediakan buku saja. Namun juga memberikan permainan edukasi, dan film serta tontonan pendidikan. Program PKPU KCP Tegal lainnya adalah baca Alquran bagi masyarakat yang belum bisa membaca hanya dalam 5 jam.

Pihaknya bekerjasama dengan Al Huda Center Jakarta. Voucher yatim juga masih masuk dalam daftar agenda PKPU KCP Tegal, lengkap dengan wisata anak yatim, dan belanja bareng anak yatim serta pembinaan anak yatim. (PKPU/Fauzi/KCP Tegal)

Warga Komunitas Rusun Antusias Ikuti Pengobatan Gratis Prosmiling


SEMARANG - Tidak henti-hentinya tim kesehatan PKPU Semarang terus beraksi dalam memberikan kepedulian kepada warga kurang mampu untuk bisa mendapatkan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan secara cuma-cuma.

Program kesehatan masyarakat keliling (Prosmiling) ini dilaksanakan secara rutin dua pekan sekali di komunitas warga dan komunitas anak sekolah dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan anak sekolah dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) anak sekolah.

Aksi kesehatan yang dilakukan pada Selasa (18/1/2011) ini berada di komunitas Rumah Susun (RUSUN) Plamongan Sari, yang merupakan pemukiman sangat padat dan terlihat kumuh dengan jumlah 220 KK dan 1050 jiwa.

Warga yang terlayani dalam pengobatan gratis ini sebanyak 230 warga, laki-laki 79 orang dan perempuan 151 orang dengan penyakit terbanyak diderita yaitu hipertensi, myalgia, ISPA, gastritis dan cephalgia.

Kegiatan yang dilakukan meliputi cek tensi, konsultasi dan pemeriksaan dokter, penyuluhan kesehatan, penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan (PMT) serta home visit care ke rumah salah satu warga yang tidak dapat berjalan.

Warga sangat antusias sekali dengan adanya pengobatan gratis ini. ”Kami sangat senang karena masih ada lembaga yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi,” kata Tukinem, seorang mantan polwan. (PKPU/Rina/Semarang)

Program Tekad JogjaTV-PKPU: Tetap Berbagi Meskipun Hidup Sederhana


GUNUNGKIDUL - Kondisi fisik tidak membuat semangat Ngatimin/Sukoriyanto (60) untuk terus berkarya bergelut dengan gergaji, pahat, ampelas dan kayu untuk menghasilkan sebuah lemari, ranjang, atau kursi yang berkualitas.

Dengan sentuhan tangannya Ngatimin berkarya dengan ketulusan hanya untuk mengharap keberkahan dari Allah SWT. Sementara itu istrinya, Kariyem (45), membantu suaminya mencari nafkah dengan berjualan makanan dan minuman di depan SMP Negeri 1 Semin, Gunungkidul.

Itulah sekilas aktivitas harian keluarga Ngatimin/Sukoriyanto di RT 04, RW 02, Pundungsari, Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Ngatimin, ayah dari Jujru Winarno (27) dan Iswinarni (18) ini setiap hari bekerja sebagai pembuat mebel.

Kekurangan fisik, cacat pada kakinya, tidak pernah menghalangi dirinya untuk melaksanakan aktivitas seperti orang lain yang bisa berjalan dengan normal. Setiap pagi, setelah beribadah, Ngatimin selalu memberikan pakan kambing gaduhannya (memelihara kambing orang lain), setelah itu menyelesaikan pekerjaannya membuat mebel seperti lemari, kursi dan tempat tidur.

Sementara itu, Kariyem, istrinya mempersiapkan bahan dagangan seperti gorengan, es, dan makanan ringan untuk dijual di depan SMP Negeri 1 Semin dengan gerobak sederhananya. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 250 meter tak menghalangi kegigihan Kariyem untuk mengais rejeki. Dibantu anaknya, Jujur Winarno, gerobak mulai bergerak dari rumah sekitar jam 09.00 WIB. Biasanya setelah istirahat pertama, Kariyem, jika gorengannya habis maka ia kembali ke rumah untuk membuat gorengan kembali.

Meskipun hidup dengan kesederhanaan, Ngatimin dan Kariyem beserta dua anaknya masih bisa berbagi dengan orang lain. Dengan keterbatasan fisik, rumah hanya beralas tanah, berdinding anyaman bambu, keluarga Ngatimin masih mampu membiayai seorang anak angkat untuk sekolah disamping membiayai sekolah Iswinarni di SMK Muhammadiyah Semin.

Anggi Prakoso (12), siswa kelas 1 SMP Negeri 1 Semin ini adalah anak angkat keluarga Ngatimin. Anak yang diterlantarkan oleh orangtuanya dirawat dengan penuh kasih oleh Kariyem untuk dididik menjadi anak yang soleh. Dan harapan itu dibuktikan oleh Anggi dengan prestasi di sekolahnya yang selalu masuk peringkat tiga besar.

Semangat Kariyem dan Ngatimin dalam menjalankan kehidupan ini dilandasi rasa ikhlas dan sabar. “manuk wae iso golek pangan dhewe, la kok uwong ra iso golek pangan (burung saja bisa mencari makan sendiri, la kok orang tidak bisa mencari makan),” ungkap Kariyem saat ditanya apa yang mendasarinya tetap semangat untuk berkarya meskipun kondisi keluarganya sederhana.

Cuplikan kehidupan Ngatimin diatas adalah salah satu cerita dalam program TEKAD yang disiarkan oleh JogjaTV bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta pada hari Jumat (21/1/2011) pukul 19.30 WIB.

Program ini merupakan program yang menggambarkan betapa semangat atau tekad yang kuat dari seseorang dengan segala keterbatasan mampu memberi manfaat bagi keluarga atau masyarakat sekitarnya. Selain itu, program ini diharapkan menginspirasi banyak orang untuk tidak putus asa dalam menghadapi masalah. (PKPU/SIS/Yogyakarta)

Satu Desa Satu Produk di 10 Kabupaten dan Kota

BANYUWANGI - Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) mengembangkan program One Village One Product (satu desa satu produk unggulan) di sepuluh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Sepuluh kabupaten itu adalah Pacitan (produk kompos dan tempe), Bangkalan (pengolahan hasil mangrove), Nganjuk (sambal pecel), Sidoarjo (kompos), Malang (krupuk semprong), Surabaya (sampah olahan), Trenggalek (kripik pisang dan tempe), Blitar (kambing potong), Lumajang, dan Banyuwangi.

Romdlon Hidayat, Kepala Cabang PKPU Surabaya, mengatakan, pembiayaan program OVOP ini dengan menggandeng perusahaan swasta, BUMN, dan individu. Per paket program sekitar Rp 7,5 juta. “Modalnya ada yang sifatnya bergulir dan hibah,” katanya, Rabu (19/1/2011).

Untuk mesin dan peralatan yang digunakan kelompok-kelompok mandiri masyarakat adalah hibah. Sementara untuk permodalan adalah dana bergulir. Ini untuk memacu masyarakat agar mau menggerakkan usaha masing-masing. PKPU ingin kelak masyarakat bisa mempunyai koperasi sendiri. Targetnya satu tahun warga sudah bisa mandiri.

Mengenai pemasaran, PKPU memanfaatkan jaringan yang ada untuk menjual produk-produk warga. “PKPU sudah diterima sebagai 'NGO in special consultative status with the Economic and Social Council of the United Nations' pada 22 Juli 2008,” kata Hidayat. [wir]

Sumber: beritajatim.com, Rabu 19 Januari 2011

Kenaikan Produksi Laut Banyuwangi Baru 27,67 Persen

BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi laut luar biasa. Namun kenaikan produksi laut tahun lalu baru 27,67 persen. Banyuwangi memiliki panjang garis pantai 175,8 kilometer dan 10 pulau kecil.

“Universitas Gajah Mada pernah melakukan penelitian, dan mengindikasikan melimpahnya berbagai jenis ikan dan biota laut di Banyuwangi. Tapi kenaikan produksi laut belum seimbang dengan melimpahnya itu,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas.

Anas menyambut baik upaya Perusahaan Listrik Negara Penyaturan dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali dan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) yang meresmikan program pembuatan tepung, abon ikan tuna, dan palet, di Kelurahan Bulusan Kecamatan Kalipuro, Rabu (19/1/2011).

Program ini menggandeng kelompok nelayan Wira Laut, dan diharapkan menjadi bagian dari program One Village One Product (satu desa satu produk unggulan). Romdlon Hidayat, Kepala Cabang PKPU Surabaya, mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan selama setahun ke depan, hingga masyarakat benar-benar mandiri dan membentuk koperasi.

"Harapannya di sentra ini ada kekhususan pengolahan ikan. Ini akan bisa jadi pilot project. Satu bulan ini kami akan terus menguji untuk menemukan produk terbaik abon ikan yang khas Banyuwangi," kata Hidayat.

Azwar Anas meminta agar produk yang diciptakan memiliki baku standar ekspor. Ia juga meminta agar dilakukan pelatihan pemasaran bagi para nelayan dan warga. "Saya berharap ini jadi percontohan nasional kampung mandiri di pesisir pantai," katanya. [wir]

Sumber: beritajatim.com, Rabu 19 Januari 2011

Tabung Peduli Sahabat: Menjadikan Senyum Mereka Lebih Berarti


SEMARANG - Pendidikan berkualitas tak hanya milik orang yang memiliki finansial lebih saja, diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Melihat banyak anak-anak yang sulit mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak karena kemiskinan dan perlunya program peduli bersama untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang hal tersebut

PKPU terus berupaya turut serta membantu menyelamatkan dunia pendidikan anak-anak dan dhuafa dengan mensinergikan potensi dan kemampuan semua pihak agar solusi masalah-masalah sosial dapat berjalan lebih efektif. Salah satunya melalui Tabung Peduli, Sedekah untuk Sahabat menjadi nilai solutif buat mereka.

Tabung Peduli, Sedekah untuk Sahabat merupakan sarana yang sangat pas untuk melatih kepedulian terhadap sesama pada anak-anak sedini mungkin. Tujuan dari Tabung Peduli adalah membangun kerjasama sinergis antara PKPU dengan sekolah sebagai institusi pendidikan yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Tabung Peduli juga bersama-sama membangun kesadaran bersama dalam sejumlah masalah pendidikan, kemanusiaan, bencana alam dan permasalah-permasalahan kemiskinan yang ada di Jawa Tengah.

Pada tahun 2010, telah terbentuk Komunitas Tabung Peduli sebanyak 34 kelompok dari tingkat KB/TK sampai Univesitas yang terdiri dari 8 KB, 11 TK, 9 SD, 3 SMP dan 3 kampus yang tersebar di Kota Semarang dan sekitarnya dengan jumlah nominal dana Rp 131.221.450 yang kemudian dana tersebut akan disalurkan untuk membantu pendidikan dhuafa, fakir miskin dan bencana kemanusiaan lainnya.

Bentuk program penyaluran dari Tabung Peduli antara lain pembangunan/renovasi gedung sarana madrasah/sekolah, bantuan biaya pendidikan sisiwa/siswi tidak mampu, peningkatan kapasitas guru, balai latihan kerja (BLK) untuk yang putus sekolah, beasiswa pendidikan dan juga bantuan kemanusiaan seperti Merapi, Mentawai dan Wasior beberapa waktu yang lalu.

Pada bulan Januari, ada beberapa kegiatan dari Tabung Peduli diantaranya penyebaran tabung peduli sebanyak 720 tabung untuk SMPN 3 Semarang yang dalam tiap penarikannya rata-rata memperoleh Rp 9 juta. Selain itu juga anak-anak yang lucu dan santun dari KB/TKIT Permata Bunda Demak yang menyumbangkan kepeduliaan untuk sesama sebanyak 6.504.100 dari 160 Tabung Peduli.

Kepedulian sosial juga ditunjukkan dari Tutorial Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang juga bergabung dalam Komunitas Peduli PKPU. Semoga berawal dari sesuatu yang kecil akan melahirkan sebuah kepeduliaan yang besar untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu karena ternyata uang sakuku, masa depan mereka, senyum mereka, asa mereka untuk meraih cita mereka. (PKPU/Retno/Semarang)

Siswa SMPN 3 Semarang Membantu dengan Tabung Peduli


SEMARANG - Belum menjadi orang dewasa dan berpenghasilan tidak menghalangi niat siswa-siswi SMP Negeri 3 Semarang untuk bisa melakukan kebiasaan berinfak sedekah. Hanya dengan menyisihkan sebagian dari uang jajan mereka, siswa-siswi SMP 3 ini sanggup mengumpulkan uang jutaan rupiah. Kebiasaan berinfak itu rutin dilakukan setelah pihak sekolah bekerja sama dengan Program Tabung Peduli PKPU Semarang sejak Ramadan 2010 lalu.

Tabung Peduli, salah satu program unggulan PKPU yang tujuan utamanya untuk mengedukasi segmentasi anak-anak dan remaja usia sekolah untuk mulai mengenal zakat, infak dan sedekah. Mereka diberi pemahaman bahwa hasil dari infak mereka nantinya akan dikelola PKPU bersama sekolah untuk program bantuan pendidikan maupun bantuan kemanusiaan dan bencana alam.

Bentuknya berupa kencleng berbentuk tabung yang terbuat dari kaleng. Dengan kemasan menarik, Tabung Peduli ini banyak disukai anak-anak dan remaja bahkan pekerja kantoran. Di SMP 3 Semarang misalnya, sekitar 700 siswa beragama Islam kelas 1 hingga kelas 3 ikut serta dalam program ini. Saat pengguliran perdananya Ramadan tahun 2010 lalu, program Tabung Peduli di salah satu sekolah favorit ini mampu menghimpun lebih dari Rp 9 juta.

Bentuk program penyaluran dari Tabung Peduli antara lain pembangunan/renovasi gedung sarana madrasah/sekolah, bantuan biaya pendidikan sisiwa/siswi tidak mampu, peningkatan kapasitas guru, balai latihan kerja untuk yang putus sekolah, beasiswa dan juga bantuan kemanusiaan seperti Merapi, Mentawai dan Wasior beberapa waktu lalu.

Sejak program Tabung Peduli ini diluncurkan akhir 2009 silam, PKPU Semarang telah bekerja sama dengan 34 sekolah mulai tingkat Kelompok Bermain/TK, SD, SMP sampai Perguruan Tinggi. Nilai yang berhasil dihimpun selama 2010 mencapai Rp. 131.221. 450,-. dari 8 KB, 11 TK, 9 SD, 3 SMP dan 3 perguruan tinggi termasuk Universitas Negeri Semarang (Unnes). Tercatat lebih dari 5000 partisipan yang terlibat dalam program Tabung Peduli ini.

Menurut Penanggung Jawab Program Tabung Peduli PKPU Retno Widowati, SE, program ini selain bertujuan memberikan edukasi tentang solidaritas, juga sebenarnya ikut membantu pihak sekolah dalam membentuk karakter dan pengalaman siswa melalui keterlibatan di dalam program. “Selain sebagai nilai tambah positif, program Tabung Peduli ini juga diharapkan dapat membentuk karakter positif siswa melalui keterlibatannya dalam program,” jelas Retno.

Hal senada disampaikan Rochmulyati, Kepala Sekolah SMP 3 Semarang. Menurutnya program Tabung Peduli ini sangat baik bagi siswa dan tentunya pihak sekolah. “Program ini mengajarkan para siswa untuk peduli kepada penderitaan orang lain, solidaritas dan peduli lingkungan,” tutur Rochmulyati.

“Bagi sekolah, program kerjasama dengan PKPU ini sesuai dengan nilai-nilai budaya sekolah yang ingin kami wujudkan. Dari yang sudah berjalan di sekolah kami, mudah-mudahan bisa dilakukan juga di sekolah-sekolah lain,” katanya. (PKPU/Fatih/Semarang)

SBK Kelas Menjahit Bekali Pengangguran dengan Keterampilan Hidup


KUDUS - Banyaknya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan luasnya lapangan pekerjaan menyebabkan bertambahnya angka pengangguran. Jutaan rakyat Indonesia mengalami permasalahan dalam hal financial karena tidak memiliki pekerjaan. Banyak dari mereka yang tidak memiliki keterampilan khusus. Sebenarnya sudah ada upaya untuk mengatasi problem pengangguran baik dari pemerintah mau pun dari pihak swasta.

Melihat kondisi seperti itu, sebagai bentuk kepedulian dan pemberdayaan, PKPU KCP Kudus mengadakan program Sekolah Berbasis Komunitas (SBK) khususnya memberikan pelatihan menjahit tas. Program ini dilakukan secara bergilir dari desa ke desa lain yang memang berpotensi sebagai daerah yang pesertanya mampu berkembang.

Program SBK kelas menjahit tas tersebut telah dilaksanakan di Desa Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus selama sebulan mulai Senin (13/12/2010) sampai Kamis (13/1/2011). Dari banyaknya peserta yang ikut seleksi, 15 orang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini. Mereka sangat antusias belajar membuat tas. Mereka yang sudah mengikuti pelatihan lalu diberikan kesempatan kerja untuk membuat tas di perusahaan konveksi.

Pada Jumat (14/1/2011) lalu, acara pelatihan menjahit tas di Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus telah diselesai dan ditutup. Selain peserta pelatihan, acara juga dihadiri Kepala Desa Getassrabi Pak Sholeh dan Kepala PKPU KCP Kudus, Saebani.

Kepala PKPU KCP Kudus, Saebani dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu program PKPU dan dilaksanakan untuk melengkapi pendidikan formal. “Diharapkan peserta memiliki motivasi, pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daerahnya,” kata Saebani.

Dari keseluruhan peserta, ada 5 orang peserta terbaik langsung diberdayakan PKPU untuk menjadi tenaga trampil produksi tas. Sementara yang lain masih dibutuhkan untuk magang atau belajar mandiri agar lebih trampil dan siap berkarya. (PKPU/Devi Anggraini/KCP Kudus)


PKPU dan Ebiet G Ade Gelar Konser Amal “Cinta Suci untuk Mentawai”


PADANG - Berlatar belakang pada kepedulian terhadap nasib masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai pasca gempa bumi dan tsunami, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Padang bersama Management Nasyid Air dan Kelompok Seni Berjalan (Trotoar) menggelar konser amal bersama.

Konser amal bertema “Cinta Kasih untuk Mentawai” yang digelar Kamis malam (20/1/2011) ditujukan untuk menggalang dana untuk pembangunan kembali Mentawai pasca bencana. Konser amal akan digelar di Auditorium RRI Padang pada pukul 19.00 WIB sampai dengan 22.30 WIB menghadirkan penyanyi Indonesia legendaris, Ebiet G. Ade, Tim Nasyid Maidany, Tim Nasyid Air dan Kelompok Seni Berjalan (Trotoar).

Rencananya, turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr H Irwan Prayitno untuk memberikan kata sambutan, termasuk dihadiri para donatur yang berasal dari berbagai kalangan di Sumatera Barat, baik dari perbankan, pengusaha, akademisi, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

Ketua Panitia Konser Amar Cinta Suci untuk Mentawai, Harry Pawestrie mengungkapkan, digelarnya konser ini sebagai bentuk komitmen dari PKPU Padang terhadap nasib masyarakat di Mentawai setelah bencana Gempa Bumi dan Tsunami September 2010 lalu yang telah menghancurkan sebagian kehidupan masyarakat setempat.

Ratusan rumah penduduk hancur, sekolah, rumah ibadah, termasuk kehilangan harta benda dan ribuan orang harus mengungsi. Perhatian itu tidak cukup hanya sebatas setelah bencana saja dengan memberikan bantuan makanan, pakaian dan lainnya, tetapi perhatian dalam jangka panjang. Membangun kembali rumah-rumah penduduk yang rusak, sarana pendidikan, termasuk fasilitas belajar anak-anak Mentawai.

Kepala Cabang PKPU Padang Faridansyah mengatakan, kehadiran konser amal ini sekaligus untuk mengingatkan kembali masyarakat di Sumatera Barat bahwa pernah terjadi bencana di daerah ini, mulai dari gempa di Padang dan tsunami di Mentawai.

Melalui konser ini masyarakat digugah untuk peduli terhadap sesama. Sebab Sumatera Barat nyaris tidak hentinya terjadi bencana dan menjadi kawasan rawan bencana. Secara beruntun belum duka Gempa 7,9 skala richter tahun 2009 terobati muncul kembali bencana lainnya gempa dan tsunami di Mentawai.

Sebagai Lembaga Kemanusiaan Nasional, PKPU ungkap Faridansyah telah melakukan sejumlah aksi kemanusiaan di Mentawai. Saat ini PKPU fokus pada program rehabilitasi dan rekonstruksi. Di awali dengan membangunan sebanyak 20 unit rumah dari target 50 unit dalam tahun ini.

Dalam Konser Amal untuk Mentawai ini juga akan diisi dengan pameran kemanusiaan dan penampilan kesenian di pelataran parkir RRI Padang. Para pekerja seni dari Trotoar pun sejak sebulan lalu sudah melakukan aksi penggalangan dana dengan mengerahkan pengamen di Padang melalui aksi Rp 1000 untuk.

Untuk mendukung program membangun Mentawai kembali, donasi dapat juga disalurkan melalui rekening kemanusiaan PKPU Padang di Bank Syariah Mandiri 027.0009009, BCA Padang 3120367578 dan Bank Nagari Syari’ah 7100.02.20.00500.1. (PKPU/Elfiyon/Padang)

Home Visit Bagi Penderita TB


SEMARANG - Nikmatnya sehat sering diingat justru pada saat seseorang menderita sakit. Hal ini yang juga dirasakan Bapak S, sebut saja begitu. Bapak renta ini harus menerima kenyataan bahwa dirinya menderita Tuberkulosis (TB). Ayah 71 tahun ini hanya bisa tinggal di gubug kecilnya bersama istri, anak, menantu dan cucunya.

Kepada bapak yang sudah tidak bisa bekerja ini, Tim kesehatan PKPU melakukan home visit pada Selasa (18/1/2011). Berkunjung ke rumahnya di RT 3 RW 3 Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Semarang, tim medis PKPU bersama mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Undip Semarang memberikan pemeriksaan dan pendampingan pasien dalam minum obat.

Bapak S bercerita, penyakit TB yang ia derita diketahui setelah melakukan pemeriksaan di puskesmas. Dari hasil diagnosa dan tes lab, dinyatakan bahwa ia menderita TB. Untuk kesembuhan pasien, maka ia harus minum obat secara teratur. Tidak hanya itu, ia juga harus diberikan suntikan/injeksi Steptimycin Sulphate setiap pagi.

Sayang, akibat kondisi ekonomi yang lemah dan tingkat pendidikan keluarga yang rendah, tidak ada anggota keluarga yang menjadi pengawas minum obat (PMO) kepada pasien. Apalagi jika harus melakukan injeksi setiap pagi. Maka dengan penuh sabar, tim medis PKPU ini yang melakukan pendampingan dan injeksi kepada pasien.

Secara berkala tim kesehatan PKPU melakukan home visit untuk mengetahui perkembangan pasien dengan melakukan pemeriksaan fisik mulai dari Aspirasi pernafasan, cek tekanan darah, berat badan, pencernaan dan lainnya.

Penyakit TBC disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tubercolusis dengan gejala umum seperti batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih, nafas terasa sesak dan nyeri, atau dahak bercampur darah. Selain itu, pasien sering merasa selera makan berkurang, berat badan menurun, dan demam lebih dari satu bulan. Tanda lainnya adalah banyak berkeringat di malam hari meskipun tidak melakukan aktifitas.

Dirumah tua berlantai tanah itulah setiap kali dilakukan home visit. “Sebenarnya, hampir saja saya sudah tidak mempunyai harapan untuk hidup,” ungkap Bapak S kepada tim medis PKPU. “Tetapi, kini berangsur-angsur membaik, dan saya yakin bisa sembuh,” lanjutnya penuh optimis. (PKPU/Surur/Semarang)