PADANG − Mendukung program Sadar Gizi Ibu dan Balita (Sagita) PKPU Padang untuk mengurangi jumlah anak Balita menderita gizi buruk atau gizi kurang di Sumatera Barat, PT Sari Husada Padang dan PT Tigaraksa Satria Tbk menyumbangkan sebanyak 8.623 kotak susu. Susu bubuk untuk jenis SGM 1,2,3 dan 4 tersebut akan dibagikan secara gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak−anak.
Penyerahan ribuan kotak susu tersebut langsung dilakukan oleh Unit Manager PT Sari Husada Padang Titiana Rivera bersama Pimpinan PT Tigaraksa Tbk Padang Arif P Tamtama kepada Kepala Cabang PKPU Padang, Faridansyah, Senin (21/06/2010) di Gudang perusahaan itu.
Bantuan ini merupakan bagian pertama dan masih akan ada sekitar 10 ribuan kotak susu yang sangat dibutuhkan Balita itu yang akan segera diserahkan dalam waktu dekat.
Titiana Rivera mengungkapkan, kerjasama PT Sari Husada dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional (PKPU) Padang sudah terjalin lama. Termasuk salah satunya program kesehatan yang rutin dilakukan. Pihaknya tergugah dengan masih relatif banyaknya Balita menderita gizi buruk dan kurang gizi di Sumbar yang salah satu penyebabnya kurang mendapat asupan yang layak sesuai kebutuhan gizinya.
Sementara itu Kepala Cabang PKPU Padang Faridansyah mengatakan, saat ini PKPU Padang tengah memfokuskan diri pada program kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.
Tim Sagita yang terdiri dari dokter, ahli kesehatan gizi dan puluhan kader Posyandu binaan secara intensif turun ke desa−desa binaan di dua daerah tersebut. Di Kota Padang seperti di Kalumbuk, Sungai Sapih. Di Kabupaten Padang Pariaman seperti di Rimbo Panjang, Padang Sago dan lainnya.
Dari laporan tim Sagita, ungkap Faridansyah, memang masih banyak ditemukan Balita mengalami kurang gizi. Selain disebabkan ketidak tahuan masyarakat tentang pola hidup yang sehat, faktor ekonomi turut menjadi penyebab Balita menjadi tidak sehat.
Untuk itu di dalam program Sagita yang sudah berjalan 6 bulanan ini selain memberikan penyuluhan kesehatan, juga Program Makanan Tambahan secara berkala. Ditambah lagi dengan pemberian susu untuk menunjang gizi Balita.
“Dengan program kesehatan inilah kita menyelamatkan anak−anak negeri ini. Jangan sampai ada lagi Balita kurang gizi dan gizi buruk di Ranah Minang,” kata Faridansyah.
Yossi, koordinator tim Sagita mengatakan, dari sejumlah kunjungan ke lapangan tak kurang dari 100 ibu dan Balita hadir di Posyandu digelar PKPU. 10 di antaranya terindisikasi gizi buruk dan kurang gizi. Balita kurang gizi bukan hanya disebabkan masalah ekonomi, tetapi juga pola makan anak.
Untuk itu para orang tua menurutnya juga harus cerdas mencari cara mensiasati mengolah makanan menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi anak meskipun dari bahan baku makanan yang sama. (Elfiyon/PKPU Padang)