BUKITTINGGI - Anak adalah motivasi terbesar bagi Elvina (30). Ibu tiga anak ini, satu dari sekian banyak masyarakat yang mengalami penyakit infeksi paru. Tujuh tahun sudah penyakit tersebut ada di dalam tubuh Elvina, yang juga sebagai penopang hidup sibuah hatinya. Sejak empat tahun lalu, Elvina dan sibuah hati di tinggal suaminya.
Mendapat informasi dari Ilham Akbar, marketing PKPU Bukittinggi, mengenai kondisi Elvina saat ini, keesokan harinya Tim PKPU masing-masing Nova, Kasman serta seorang karyawan BMT Baiturrahmah Geregeh datang berkunjung ke rumahnya
Setiba di rumahnya, ternyata Elvina habis batuk-batuk mengeluarkan darah segar. Dengan kondisi Elvina demikian, semua kegiatannya hanya dapat dilakukan diatas tempat tidurnya. Anak pertamanya, Yoga, 9 tahun, yang selalu menanak nasi sepulang sekolah, jika saat itu ada.
Namun, jika saat itu tidak ada, maka Elvina mendidik anaknya untuk bisa selalu menahan dan tidak boleh mengatakan kepada tetangganya jika mereka belum makan. Elvina pun telah memeriksakan kondisinya di RS YARSI, namun pihak dokter menyarankan agar Elvina selalu mengkonsumsi obat selama 6 bulan.
Namun, walaupun telah minum obat ternyata darah segar masih keluar dari mulutnya. “Bisa dikatakan obat yang saya minum itu gagal dalam menghentikan rasa sakit dan darah segar masih tetap kelua dari mulut,” cerita Elvina kepada tim PKPU yang datang.
Saat tiba dirumah pukul 24.00 WIB, ternyata Elvina dilarikan pihak keluarga ke RS Ahmad Muchtar, nyaris koma. Setelah dilakukan ronsen berulang kali, pihak dokter menyarankan agar Elvina dirawat dan wajib minum obat selama 9 bulan. Hasilnya kondisi Elvina terus membaik dan mendapat setitik cerah kesembuhan selama 3 tahun.
Belum lagi merasakan nikmatnya sehat, sakit Elvina kambuh lagi dan harus dilarikan ke RS Nilam Sari. Karena tidak ada Askes, maka Elvina dirujuk ke RS Ahmad Muchtar dan dilakukan ronsen 5 kali. Kini, Elvina hanya bisa pasrah pada kondisinya, mesin jahit sebagai penopang keuangannya, sekarang hanya menjadi pajangan di rumahnya.
Di rumah berukuran 2x3 meter, hidup ngekos, dengan kondisi serba kekurangan. Bersyukur ibu kos tempat Elvina tinggal, membebaskan pembayaran, walaupun dirinya telah menunggak 7 bulan pembayaran. Elvina berharap dirinya segera sembuh dan bisa membantu mencarikan biaya pendidikan anaknya.
Elvina merasa cemas, jika dia dirawat, siapa yang melihat anaknya, memberinya makan, mengajarkan pelajaran dimalam hari. Harapan terbesar Elvina tertuju pada bantuan dari para dermawan, donatur dan masyarakat, agar dia bisa mendapatkan perawatan sesuai dengan keinginannya.
Kini hidup Elvi, begitu dia biasa dipanggil, tergantung dari penghasilan kemenakannya yang bekerja sebagai guru MDA dekat tempat tinggalnya. Untuk informasi Elvina, bisa menghubungi PKPU Bukittinggi, Jl. Syekh Arrasuli (belakang stasiun) No.76, Bukittinggi. Telp (0752) 23450. (PKPU/Nova/Bukittinggi)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
29 Januari 2011
Elvina, Penderita Penyakit Infeksi Paru: Bertahan Hidup Demi Masa Depan Si Buah Hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar