PURWOKERTO - Intensitas erupsi Merapi telah menurun. Zona aman juga sudah diturunkan menjadi 10-15 km. Namun, ribuan warga masih mengungsi, termasuk mereka yang kehilangan tempat tinggal karena terbakar oleh awan panas dan tertimbun material Merapi. Memasuki masa recovery, lembaga kemanusiaan nasional PKPU masih mendapatkan kepercayaan di hati masyarakat Purwokerto.
Berdasarkan hasil rapat antara Harian Radar Banyumas, PMI Purwokerto dan PKPU, semuanya bersepakat untuk menyalurkan seluruh donasi yang terkumpul melalui dompet peduli kemanusiaan Radar Banyumas tersebut yang akan digunakan untuk membangun sekolah yang hancur di kawasan Merapi.
“Melihat hasil investigasi rekan-rekan PKPU berkenaan dengan kebutuhan yang paling prioritas di kawasan mereka, pada prinsipnya kami sepakat bila dana ini akan digunakan untuk mebangun sekolah yang hancur. Terlebih, kebutuhan ini sudah dikoordinasikan dengan Aparat pemerintah setempat dan juga BPPTK,” kata Upik Warnida Laili, Pimpinan Redaksi Harian Umum Radar Banyumas.
“Kami kira ini ide yang bagus mengingat sarana ini bisa dinikmati oleh banyak orang dan meminimalisasi konflik karena sifatnya adalah sarana prasarana umum, Pada Prinsipnya, kami mengikuti saja,” lanjut Upik Warnida Laili, saat Rapat Koordinasi antara Radar Banyumas dan PKPU, Jumat (28/1/2011) di Kantor Radar Banyumas.
Hingga saat ini, kegiatan pembangunan masih menunggu rekomendasi dari BPPTK. Sampai hari ini belum ada satu lokasi yang akan digunakan untuk membangun SD di wilayah bencana merapi yang sudah direkomendasi oleh Bupati untuk dibangun. Hal itu karena belum selesainya pembuatan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi oleh BPPTK yang menjadi dasar untuk membuat rekomendasi.
Untuk diketahui apabila suatu tempat berada di Zona merah (KRB III) maka daerah itu harus dikosongkan sama sekali. di KRB II tidak boleh dibangun fasilitas umum. Rencana semula untuk membangun gedung SD Gungan yang berlokasi di dusun Duwet, Wukirsari, Cangkringan belum bisa dilaksanakan karena selain belum adanya rekomendasi dari Bupati, tanah yang sudah diserahkan oleh Lurah Desa Wukirsari itupun ada di perbatasan Zona merah (KRB III) dan Zona pink (KRB II).
Altenatif yang diberikan oleh Dinas Dikpora Sleman, agar segera bisa melakukan pembanguan, adalah membangun gedung SD Pangukrejo, Umbulharjo Cangkringan, dengan menempati bagian dari tanah yang sekarang dipergunakan untuk SD Gondang, Umbulharjo, Cangkringan.
Terkait dengan pelaporan, Harian Radar Banyumas meminta PKPU untuk mengirimkan laporan perkembangan pembangunan berikut foto-foto agar para pembaca dapat mengetahui tahapan demi tahapan proses pembangunan sekolah tersebut. (PKPU/Pri/Purwokerto)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
31 Januari 2011
Salurkan Donasi Rp 205 Juta untuk Bangun Sekolah di Merapi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar