JAKARTA - Sedikitnya 400 anak yatim dan dhuafa berbelanja kebutuhan Idul Fitri di Carrefour Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mereka ditemani Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan dua artis film Ketika Cinta Bertasbih, Oki Setiana Dewi, dan Andi Arsyil Rahman.
"Acara ini cukup bagus, karena membuat anak-anak semakin mandiri sekaligus mendidik anak. Anak-anak juga diberi kesempatan untuk memilih produk yang sesuai dengan dirinya," ujar Salim di sela-sela menemani beberapa anak yatim memilih barang-barang yang akan dibeli, Minggu (5/9/2010) di Jakarta.
Program Belanja Bareng Yatim dan Dhuafa ini digagas oleh Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) bekerjasama dengan Rohis Lintasarta, Carrefour dan sejumlah lembaga lainnya. Turut hadir dalam kegiatan yang berlangsung mulai pukul 11.30 WIB itu Head of Corporate Social Responsibility PT Carrefour Milka Camelia dan Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno.
Dalam program tersebut, PKPU dan Carrefour memberikan voucher belanja sebesar Rp 150.000 kepada masing-masing 400 anak yatim dan dhuafa. Voucher tersebut diserahkan secara simbolis dari Menteri Sosial kepada salah satu anak.
Salim menilai program rutin PKPU tersebut mengajarkan cara pemberian dana. "Selama ini yang terjadi, masyarakat kita antri, himpit-himpitan, panas-panasan. Itu kan tidak manusiawi. Cobalah dikelola dengan baik dengan diberikan voucher fakir miskin, biar ambil sendiri," pinta Salim.
Menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi itu, semakin tahun, cara pemberian dana pun semakin maju. Yakni, dengan cara memberikan voucher yang tampak lebih manusiawi.
"Yang menerima mengucapkan terima kasih, (jelas) memanusiakan manusia. Saya melihat ada kebersamaan dengan yang lain. Anak pun mengenal dengan yang lain. Kalau sudah besar, mereka juga berpikir dengan cara membantu orang lain," imbuhnya.
Salim menambahkan, anak yatim dan dhuafa jadi punya kesempatan untuk masuk ke tempat yang selama ini belum pernah dimasuki, sulit diketahui dan dimengerti apa saja yang ada di dalamnya. "Selama ini (mereka) berpikir masuk mal itu harus punya uang," ungkap Salim.
Sumber: KOMPAS.com, Minggu, 5 September 2010
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
20 Oktober 2010
Mensos Dampingi 400 Anak Yatim Belanja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar