YOGYAKARTA - “Dana zakat, infak dan sedekah bisa benar-benar dipergunakan sebagai instrument untuk pengentasan kemiskinan dalam jangka panjang,” terang Menteri Agama RI Suryadharma Ali ketika membuka konferensi World Zakat Forum (WZF) 2010 di Yogyakarta, Rabu pagi (29/9/2010).
Zakat itu bukannya untuk menolong orang secara temporer, tapi seharusnya bisa mengeluarkan si mustahik dari kemiskinan secara permanen. "Artinya, program-program penyaluran zakat yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan, yang sifatnya permanen, dan tidak temporer saja," ujarnya.
Untuk itu, ke depan ia berharap dana zakat bisa dipergunakan secara efektif untuk pengentasan kemiskinan. Karenanya, lembaga-lembaga pengelola zakat perlu terus mengembangkan program penyaluran dana zakat secara produktif.
Dalam sambutan yang dibacakannya di Ballroom Hotel Inna Garuda, Yogyakarta tersebut, Menag kembali menegaskan bahwa zakat merupakan instrument penting didalam perekonomian ummat. Menag juga menyayangkan sikap sebagian besar kaum muslim yang berzakat dengan langsung diberikan kepada mustahik, sehingga banyak menimbulkan kericuhan hingga korban jiwa.
Kesadaran orang membayar zakat saat ini sudah bagus, ungkap Menag, dan tidak salah, ketika mereka membayar zakat langsung, namun dengan membayar melalui lembaga BAZ atau LAZ, diharapkan akan lebih maksimal.
“Pendayagunaan zakat tidak semata-mata membantu kebutuhan konsumsi jangka pendek, tapi harus berorientasi pengentasan kemiskinan permanen,” katanya didepan wartawan yang hadir dalam pembukaan WZF 2010. (Acep/Solihin/PKPU/Yogyakarta)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
20 Oktober 2010
Menag: Zakat, Instrumen Efektif Pengentasan Kemiskinan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar