JAKARTA - Nama lengkapnya Noviyani. Wanita kelahiran Cirebon, 2 November 1994 yang beralamat di Blok Parakan Wuni RT 006 RW 02 Desa Ciawi Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon ini sebelum melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Plumbon, Cirebon sempat bekerja sebagai pengasuh bayi di Jakarta, ikut dengan kakak kandungnya.
Ucapan syukur kepada Allah SWT sekaligus ucapan terima kasih keluar dari bibirnya saat bertemu dengan PKPU yang telah memfasilitasi beasiswa pemberian Keluarga Muslim Citybank (KMC). “Sekolah merupakan impian saya. Dan saya merasa bahagia ketika bisa sekolah kembali,” ucap Noviyani sumringah
Sempat berhenti satu tahun karena menjadi pengasuh bayi, tidak mengurangi semangat dan keinginannya untuk belajar, walaupun di awal sekolah mengalami sedikit kendala. “Awal belajar, jujur saja saya merasa susah untuk memahami pelajaran. Tetapi setelah beberapa hari, alhamdulliah saya bisa memahaminya,” katanya.
Walaupun saya berhenti satu tahun, lanjut Noviyani, tapi saya berusaha belajar dan membuka buku-buku yang dulu. “Di kelas, banyak sekali teman-teman saya yang pintar, namun saya mencoba sebisa mungkin berusaha, belajar dan belajar. Agar saya bisa mengikuti teman-teman yang lain,” tutur Novi, sapaan akrab Noviyani
“Saat Masa Orientasi Siswa (MOS), saya mengikutinya selama seminggu. Selepas subuh, saya harus segera berangkat, karena masuk sekolah pukul 06.00 WIB. Walaupun MOS diadakan seminggu, saya sangat senang bisa berkenalan dengan teman baru dan pembinaan dari guru,” ungkap Novi.
Setelah MOS selesai, tepatnya hari Senin (19/7/2010) saya sah menjadi siswa SMAN 1 Plumbon. Dirinya sangat bersyukur sekali bisa masuk kesekolah ini dan saya beruntung bisa masuk sekolah ini karena tidak semuanya masuk sekolah favorit ini.
Untuk sampai ke sekolah impian itu, Novi harus menempuh perjalanan lebih dari 1 km dengan berjalan kaki dan 2 kali naik angkot. Sehingga uang jajan harus berbagi dengan biaya naik angkot. Untuk kebutuhan tiap bulannya sebesar Rp 224.000 digunakan untuk berbagai keperluan seperti biaya transportasi, uang jajan, membeli perlengkapan belajar, SPP dan biaya pemeliharaan ITC.
“Awalnya saya merasa lelah dengan rutinitas tersebut, tapi setelah beberapa mingu saya sudah terbiasa. Bel menandakan jam masuk sekolah pukul 07.00 WIB. Alhamdulillah, walaupun rumah saya jauh tapi saya tidak pernah terlambat. Terima kasih PKPU, terima kasih para donatur, semoga saya dapat membalas segala kebaikan yang sudah diberikan,” pungkas Noviyani. (Emil/FD/PKPU/Jabodetabek)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
20 Oktober 2010
Noviyani, Pengasuh Bayi yang Masuk Sekolah Favorit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar