BANDUNG - MENDIDIK anak beramal dan berbagi merupakan pekerjaan rumah besar bagi setiap orangtua. Dengan mengajar anak berinfak dan berbagi sejak dini, anak akan belajar untuk berempati dan berperilaku positif dalam bergaul. Jika infak telah menjadi kebiasaan sejak kecil, maka motivasi untuk berbagi akan tertanam dalam alam bawah sadarnya hingga ia dewasa.
Namun adakalanya orangtua tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk berperan dalam penanaman nilai luhur tersebut. Dalam hal ini fungsi sekolah menjadi sangat penting dalam membangkitkan kepedulian sosial anak-anak.
Hal ini disadari PKPU sebagai salah satu LAZNAS terdepan di Indonesia. Melalui gebrakan program nasional Tabung Peduli, PKPU menghadirkan terobosan bentuk edukasi infak kepada siswa dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah dasar. Melalui tabung kaleng yang dibagikan pada tiap siswa di sekolah mitra Tabung Peduli, anak-anak tersebut belajar secara sukarela untuk menginfakkan sebagian uang sakunya secara rutin.
Dana (tabung) yang terkumpul setelah sekian waktu jika diakumulasikan dengan tabung dari sekolah-sekolah yang lainnya, dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Setidaknya hal ini telah terbukti di Madrasah At Taufik, kp. Gorowong Garut. Sekolah yang setahun lalu kondisinya dan amat memprihatinkan, kini telah disulap menjadi gedung megah atas dukungan dana yang terkumpul dari Tabung Peduli PKPU. Kedahsyatan dari kumpulan uang receh para siswa tersebut juga terbukti di MTs Sirojul Athfal, Desa Wanaherang, Bogor yang telah selesai direnovasi pada bulan Juni silam.
Yudha Maulana, penanggungjawab Tabung Peduli di wilayah Bandung menuturkan, hingga saat ini, jumlah sekolah yang telah berpartisipasi dalam Program Tabung Peduli di wilayah Bandung Raya telah menembus angka 70.
Bu Nelly dari TK Nur Al Rahman Cimahi menuturkan bahwa dengan program ini, pihak sekolah bisa menyalurkan infak para siswa secara lebih tepat sasaran dan produktif.
Wakil kepala SD Interaktif Abdussalam, Iwan Kurniawan menilai Tabung Peduli menjadi pembelajaran yang efektif dalam berinfak. “Tabung peduli sebuah terobosan yang baik sekali karena siswa tidak hanya dikondisikan berinfaq di sekolah, tetapi juga di rumah. Kita juga bisa melibatkan keluarganya, sehingga keluarganya pun terbiasa untuk berinfak,” ujar iwan.
“Selanjutnya guru, orangtua serta PKPU harus lebih sering memberikan pemahaman tentang manfaat dari infak shodaqoh dari tabung peduli ini. Dengan anak memahami itu insyaAllah anak-anak akan lebih bersemangat dalam melakukannya,” imbuh Rahmat Santana, Kepala sekolah SD Hikmah Teladan. (PKPU Bandung)
Sumber: Tribun Jabar, Rabu 25 Agustus 2010
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
18 Oktober 2010
Tabung Ajaib untuk Mendidik Anak Berinfak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar