TAIWAN - Ramadan telah datang, umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita. Berbagai kegiatan keislaman dalam rangka peningkatan Iman dan Takwa diadakan. Tak terkecuali di Taipei, Taiwan. Banyaknya pendatang dari Indonesia yang mayoritas muslim baik pelajar maupun pekerja memberikan nuansa tersendiri di Taiwan khususnya Taipei selama Ramadan.
Seperti yang dilakukan tahun lalu, Ramadan kali ini MTYT (Majelis Taklim Yaasin Taipei) sebuah organisasi keislaman di Taipei bersama dengan Keluarga Muslim Indonesia di Taiwan (KMIT) serta Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT) mengadakan acara “Pesantren Kilat Ramadan”.
Acara yang digelar setiap akhir pekan selama Ramadan mulai hari Sabtu selepas sholat taraweh hingga minggu pagi ini mendapat antusias dari banyak pekerja Indonesia di Taiwan. Namun saying tidak semua pekerja Indonesia mendapatkan libur, sehingga hanya bagi mereka yang bisa libur pada sabtu malam dan mendapat ijin dari majikan untuk keluar saja yang bisa ikut.
Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana kegiatan dilaksanakan di Taipei Cultural Mosque (biasa disebut masjid kecil). Untuk tahun ini acara Pesantren Ramadhan di gelar di Taipei Grand Mosque (biasa di sebut masjid besar).
Namun dari itu semua, ada yang special untuk Ramadan tahun ini, yaitu acara dimeriahkan oleh ustadz dari Indonesia yaitu Ustadz Ma’ruf Amari sebagai Duta Da’i Ramadan PKPU KMIT di Bumi Formosa Taiwan. Kedatangan ustadz Ma’ruf Amari ke Taiwan dalam rangka safari Ramadan, kerjasama KMIT (Keluarga Muslim Indonesia Taiwan) dengan lembaga kemanusiaan nasional PKPU yang juga sebagai Lembaga Zakat Nasional.
Selama sebulan ustadz Ma’ruf akan berkeliling Taiwan untuk memberikan ceramah keagaamaan ke kantong-kantong pekerja Indonesia. Kesempatan itu tak disiakan PKPU Taiwan dengan hadirnya ustadz Ma’ruf yang hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia di Taiwan sejak hari pertama tiba di Taiwan.
Ustadz Ma’ruf Amari tiba di Taiwan pada Sabtu malam (14/8/2010). Setelah mendarat dari bandara, ustadz Ma’ruf langsung dijemput dan dibawa ke Taipei Grand Mosque untuk mengisi acara pesantren kilat. Meskipun acara pesantren kilat baru dimulai pukul 11 malam waktu setempat, namun para peserta sudah menunggunya sejak sore dengan antusias. Sebanyak 30 orang peserta mengikuti ceramah sekaligus berdiskusi dengannya.
Minggu kedua pesantren kilat sudah dinanti nanti. Peserta yang hadir pun meningkat. Pada minggu kedua ustadz Ma’ruf membahas masalah iman dan Islam. “Memegang iman di Negara yang mayoritas penduduknya non muslim tentu tidaklah mudah. Banyak sekali godaannya. Terutama masalah makanan dan pergaulan,” kata ustadz Ma’ruf.
Untuk itulah, kata ustadz Ma’ruf menekankan, apapun yang terjadi iman jangan sampai lepas dari genggaman. “Merupakan tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan teman teman kita agar tetap istiqomah menjaga iman dan Islam,” ungkap ustadz Ma’ruf.
Kedatangan ustadz Ma’ruf ke Taiwan selama sebulan merupakan jawaban atas hausnya para pekerja Indonesia akan siraman rohani, dan laparnya para pekerja akan nutrisi keimanan. “Meskipun di Taiwan juga sering diadakan tabligh akbar dengan ustadz ternama, namun hal itu hanya selama 2 jam saja,” ujar Zulhendri Hasymi, Ketua Representative PKPU Taiwan.
“Bersama ustadz Ma’ruf, kami bisa lebih intensif dalam belajar dan sharing tentang Islam. Semoga dengan adanya beliau d Taiwan bisa membukakaan pintu pintu hidayah bagi semua umat muslim d Taiwan,” pungkas Zulhendri Hasymi. (Lilik/Zul/PKPU Taiwan)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
18 Oktober 2010
Indahnya Ramadan di Taiwan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar