JAKARTA - Dua relawan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Muhammad Yasin dan Teguh Arief Septyawan, Rabu siang, bertolak menuju Pakistan untuk bergabung dengan relawan kemanusiaan dari berbagai negara dalam rangka membantu menangani para korban bencana banjir di negara itu.
Direktur Program PKPU Tomy Hendrajati ketika melepas relawan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU di Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan, dua relawan yang diberangkatkan merupakan tim pertama.
"Selanjutnya secara bertahap. PKPU akan mengirimkan relawan-relawan berikutnya sehingga total nantinya berjumlah 12 orang. Para relawan tersebut akan berada di Pakistan selama lebih kurang dua bulan," kata Tomy.
Bencana banjir di Pakistan dikabarkan mengakibatkan lebih dari 1.600 orang meninggal dunia, dan ribuan lainnya luka-luka berat, dan ringan.
Ia mengatakan, fokus pengiriman bantuan relawan PKPU kali ini adalah "live saving" (penyelamatan jiwa) dengan mengevakuasi korban-korban yang berasal dari kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang lanjut usia.
Dalam melakukan kegiatan tersebut, katanya, relawan PKPU akan dibantu oleh persatuan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Pakistan, yang berjumlah 200 orang.
Tomy menambahkan, selain faktor kemanusiaan, pengiriman relawan kemanusiaan dan bantuan ke Pakistan diharapkan dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Pakistan. "Ini juga semacam balas budi karena Pakistan pernah menolong kita saat Aceh terkena Tsunami," kata Tomy.
Setibanya di Pakistan, rencananya tim kemanusiaan PKPU, Kamis (26/8), akan melakukan kunjungan sekaligus koordinasi dengan Kedubes RI dan PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) di Islamabad.
Sebelumnya, pernyataan resmi Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan di Jakarta, Jumat (20/8), menyebutkan, bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Pakistan telah mengakibatkan lebih dari 1.600 orang meninggal dunia, 330 jembatan tersapu bersih, dan lebih dari 75.000 rumah hancur.
Secara keseluruhan hampir 20 juta orang di negara berpenduduk lebih dari 90 persen muslim itu kehilangan tempat tinggal. Lebih dari 500.000 ton stok/cadangan gandum juga musnah.
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, menyebutkan bahwa banjir besar yang melanda Pakistan di luar kapasitas negara untuk bisa dengan cepat memenuhi kebutuhan jangka panjang para korban banjir.
Merespon pernyataan tersebut, lembaga kemanusiaan nasional PKPU dan sejumlah lembaga kemanusiaan Indonesia lainnya, berinisiatif mengirimkan bantuan dan relawan untuk membantu korban banjir di Pakistan. ***3*** (T.A041/B/B013/B013)
Sumber: ANTARA, Rabu, 25 Agustus 2010
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
18 Oktober 2010
Relawan PKPU ke Pakistan Bantu Korban Banjir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar