Di LA dan Kampung Ladang
PADANG - Tubuh Aisyah, Balita usia 3 tahun, sepintas tampak seperti anak-anak lainnya. Tetapi setelah dicermati dengan seksama sungguh mengundang rasa kasihan. Balita asal Rimbo Panjang, Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman ini tubuhnya kurus, perutnya agak membuncit sehingga pusarnya sangat jelas terlihat menonjol keluar.
Aisyah hanyalah salah satu contoh kasus dari puluhan Balita di Rimbo Panjang yang mendalami masalah serupa. Mereka menderita gizi buruk dan kurang gizi. Salah satu penyebab utama karena ketidak mampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan asupan makanan yang sehat karena masalah ketidak mampuan ekonomi. Puluhan Balita dalam kondisi kurang gizi juga ditemukan di sejumlah lokasi lainnya seperti di Kampung Ladang, Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.
Hal ini menjadi tantangan dan perhatian khusus bagi PKPU bersama Sari Husada yang secara berkala menurunkan tim kesehatannya ke daerah tersebut melalui program SAGITA (Sadar Ibu Gizi dan Balita). Baik melalui kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), penyuluhan kesehatan, termasuk dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Desi Susanti, Amg dan Yosi Purnama Amd, dua tim kesehatan dari PKPU Padang yang diturunkan melakukan pendampingan dan penyuluhan tampaknya tak mau kalah semangat melihat kondisi tersebut. Para ibu-ibu diajak untuk kembali memberikan perhatian terhadap kesehatan anak-anak mereka. Apalagi usia Balita yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dalam kegiatan Posyandu dilaksanakan, Senin (10/5/2010) di Rimbo Panjang, sebanyak 56 ibu-ibu bersama anak-anaknya memanfaatkan layanan program SAGITA dari PKPU. Dibantu dengan 5 kader posyandu dan 1 bidang desa setempat.
Dituturkan Desi, rendahnya kualitas kesehatan sejumlah Balita tersebut selain akibat masalah ekonomi, juga disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pemilihan makanan bergizi sesuai dengan pola hidup sehat. Meskipun di antara masyarakat kurang mampu itu memiliki sejumlah ternak ayam, tetapi mereka lebih memilih menjual telurnya daripada konsumsi keluarga. Lagi-lagi alasannya juga faktor ekonomi.
“Fokus kita termasuk kepada anak-anak gizi buruk yang cukup banyak ditemukan. Umumnya orang tua beralasan faktor ekonomi sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan gizi anak,” kata Desi menjelaskan.
Dengan adanya penyuluhan dan bimbingan kesehatan tersebut, ungkap Desi, mudah-mudahan masyarakat semakin perhatian terhadap kesehatan anggota keluarga. Masyarakat juga antusias mengajukan pertanyaan dalam tanya jawab kesehatan diadakan. “Sedangkan anak-anak diberikan makanan tambahan berupa telor puyuh, susu SGM dan roti. Tetapi ada juga kondisi terbalik,” ungkap Desi lagi.
Ada anak yang kurang gizi bukan karena kurang makanan, tetapi karena malas makan. Tim kesehatan PKPU inipun punya trik dengan membekali para ibu-ibu cara mengolah variasi makanan meski dengan bahan pokok berupa beras atau ubi yang biasa di makan anak-anak tersebut. Untuk informasi, kontak PKPU PADANG, Komplek Kodam Blok J No.8 Siteba, Kelurahan Suraugadang Kecamatan Nanggalo, Padang. (Elfiyon/PKPU Padang)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
4 Juni 2010
Sagita PKPU Tangani Balita Gizi Buruk dan Kurang Gizi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar