ISLAMABAD - Hari ini, Senin (30/8/2010) PKPU memecah tim menjadi tiga bagian untuk memulai aksi kemanusiaan bagi korban banjir Pakistan. Kedua tim ini berjalan berlainan arah, satu tim yang dipimpin oleh Teguh Arief Septyawan bersama dua relawan dari PPMI menuju wilayah selatan Pakistan, yang berada di Provinsi Sindh, tepatnya di Muzaffargarh hingga Sukkur bersama Khubaib Foundation (IHH Turki-red) untuk mendistribusikan 10 ribu liter air mineral dan ifthor jamai bagi warga di dua wilayah tersebut.
Selain mendistribusikan air mineral, PKPU juga akan mengajarkan kepada beberapa relawan lokal untuk diajarkan mengenai penggunaan dari botol air mineral untuk life saving. Sehingga selain airnya bisa mereka rasakan, botol dari air tersebut dapat mereka pergunakan untuk perahu, life jaket, mainan anak-anak, lampu badai, dan merebus air panas.
Konsep inilah yang terus dilakukan oleh PKPU dalam penanganan bencana baik di Indonesia, maupun luar negeri. Konsep yang diperkenalkan PKPU ini bernama CBDRM (Community Based Disaster Risk Management).
Tim kedua dipimpin oleh Muhammad Yasin menuju Nowshera bersama Helping Hands, guna melihat kondisi real dari dampak banjir. Bersama tim ini, diterjunkan pula tim dokter, untuk melayani kesehatan yang sangat dibutuhkan saat ini bagi pengungsi korban banjir.
Sedangkan tim lainnya, berada di Sukkur untuk mengikuti meeting clusster yang dilakukan oleh UN OCHA. Relawan PPMI yang diutus oleh PKPU untuk mengawal rapat tersebut adalah Adam Bactiar. Ini merupakan konsekuensi dari PKPU sebagai salah satu NGO Internasional dibawah bendera PBB.
Melalui pergerakan tiga tim ini, diharapkan PKPU dapat mendistribusikan logistik dengan tepat, sesuai yang dibutuhkan oleh pengungsi. Sehingga wilayah sebaran bantuan dapat tersebar dengan luas. (Teguh/PKPU)
Laporan: Teguh Arief Septyawan langsung dari Islamabad, Pakistan
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
19 Oktober 2010
PKPU Bergerak Menuju Muzaffargarh, Sukkur dan Nowshera
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar