PADANG - Tanpa mengenal lelah dan putus asa, Ema Dewita (29 tahun) menggendong kesana kemari Muhammad Nabil (13 bulan). Sesekali tanganya mengelus pipi anaknya dengan penuh kasih sayang. Meski tergurat wajah lelah, semangat berjuang untuk kesembuhan anaknya tak surut.
Muhammad Nabil, anak kedua dari Ema Dewita dengan Bukik, lahir dalam kondisi tidak seperti biasanya Balita yang lainnya. Balita malang ini lahir dengan kepala membesar atau disebut dengan hydrocepallus. Bahasa lainnya infeksi cairan otak.
Bahkan anak seusia ini seharusnya sudah bisa berjalan dan berbicara, tetapi Muhammad Nabil hanya mampu tergolek lemah. Badannya sendiri tak mampu menopang beratnya kepala yang kian membesar. Makin lengkap beban sang Balita ini, karena dibagian hidungnya juga muncul pembengkakan seperti tumor yang hampir sebesar telor ayam.
Ema Dewita bertutur, ketidakmampuan ekonomi membuatnya tidak mampu mengobati sang buah hati. Berbagai usaha telah dilakukannya dengan dibantu saudari sepupunya untuk menggalang bantuan.
Bahkan untuk biaya transportasi berobat membawa anaknya dari Batu Basa Kecamatan IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman ke Padang dirinya tidak punya sehingga harus mengedarkan kotak infak ke pasar-pasar untuk berharap derma orang yang berbelas kasihan terhadap usahanya itu.
“Ada yang melemparkan uang Rp 500, Rp 200 san. Akhirnya kami putuskan untuk tidak lagi mengedarkan kotak infak itu,” ungkap Ema yang Jumat (26/8/2010) kemarin mendatangi Kantor Lembaga Kemanusiaan dan Amil Zakat Nasional PKPU Padang, di Siteba Padang.
Ema yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sudah tidak tahu harus kemana mengadu. Sementara sang suami, Bukik (31 tahun) hanya bekerja sebagai jasa tukang ojek dengan menyewa kendaraan motor orang lain. Sesekali Bukik bekerja serabutan untuk menerima upah bertani.
Dari hasil ojek itu hanya mampu melepaskan kebutuhan makan dan minum sehari-hari saja. Karena Rp 30 ribuan sudah habis untuk sewa kendaraan. Belum lagi biaya BBM dan lainnya. Atas anjuran tetangganya agar membuat proposal dan mengajukannya kepada orang-orang mampu atau lembaga-lembaga bantuan. Tetapi hasilnya belum membuahkan.
Usaha Ema berusaha demi kesembuhan anaknya memang cukup panjang dan berliku. Usaha mendapatkan surat keterangan masuk dalam daftar masyarakat penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sempat terkatung-katung beberapa bulan.
Setahun kemudian barulah surat itu keluar. Sedangkan pihak kecamatan hanya bersedia mengeluarkan surat keterangan miskin saja meskipun ia kini tinggal persis di belakang kantor pemerintahan tersebut.
Pasangan suami istri ini termasuk korban gempa 2009 lalu. Rumah dan tempat tinggalnya kini sudah runtuh dan menumpang kerumah saudaranya yang lain. Gempa inipula yang menurut Ema menambah beban sang anak meski lolos dari maut karena di saat gempa terjadi ditemukan di balik lemari yang tertimbun reruntuhan rumah. Namun hidung sang anak mengalami patah dan kemudian membengkak menjadi tumor.
Kini, Muhammad Nabil tengah menunggu waktu operasi pengangkatan tumornya itu. Tidak kurang dari Rp 35 juta dana dibutuhkan. Beberapa kali Nabil sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis di Rumah Sakit M Jamil Padang. Lagi-lagi karena keterbatasan biaya operasi minta ditunda.
Sebab meskipun biaya operasi digratiskan, tetapi pihaknya tak punya dana untuk beli obat dan keperluan lainnya selama perawatan yang butuh waktu 6 bulan. Atas saran kenalannya, akhirnya Ema melangkahkan kaki ke PKPU Padang. Berharap adanya uluran tangan dari dermawan demi kesembuhan si kecil nya.
Kedatangan Muhammad Nabil yang disambut Ketua Bidang Pendayagunaan PKPU Padang, Dedi Abdul Kadir ini mengungkapkan akan berusaha melakukan penggalangan dana. Pihaknya mengetuk pintu hati para dermawan untuk dapat bersama-sama meringankan beban si miskin yang kini kesusahan.
Bantuan itu ungkapnya dapat disalurkan ke rekening atas nama PKPU Sumbar melalui Bank Syariah Mandiri No. 027. 000.9009 dan BNI Syariah No. 009.255.7995 atau menghungi kantor PKPU Padang di Komplek Kodam Blok J8 Siteba (0751) 7054623. (Elfiyon/PKPU Padang)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
19 Oktober 2010
M Nabil, Balita Penderita Hydrosepallus dan Tumor Butuh Bantuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar