JAKARTA - Penerapan strategi Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan penuntasan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan keseimbangan yang optimal antara faktor sosial, lingkungan, dan ekonomi
Demikian diungkapkan Achmad Daniri, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia pada pembukaan “The Introductory Workshop to GRI and G3 Framework” yang berlangsung di Plaza BII Jakarta, Kamis (22/7/2010).
Workshop yang berlangsung selama satu hari ini selain diikuti PKPU, juga hadir perwakilan CSR dari berbagai perusahaan diantaranya Conoco Philips, Holcim, Sinar Mas Group, Astra, NGO yang bergerak dalam mengelola program CSR serta akademisi.
Lebih lanjut Daniri mengungkapkan bahwa salah satu faktor penting agar publik mengenal program CSR yang dijalankan oleh perusahaan adalah tersedianya sustainability report yang mencakup informasi dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Tujuan KADIN, lanjut Daniri menginisiasi workshop ini untuk menyelaraskan pemahaman CSR dan sustainability reporting di Indonesia dengan mengacu kepada standar Global Reporting Initiatives (GRI).
Keuntungan yang diperoleh dari penyusunan sustainability report meliputi: (1) pengembangan visi dan strategi dalam mengembangkan laporan program CSR secara kontinu; (2) perbaikan pada sistem manajemen; (3) identifikasi kekuatan dan kelemahan dari pelaksanaan program CSR untuk peningkatkan kualitas program; dan (4) menghubungan seluruh lini antar bagian dan mempromosikan inovasi kemajuan program. Hal ini diungkapkan oleh Nikki McKean-Wood, GRI Expert.
Nikki juga menjelaskan sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 2000 di Boston, GRI telah diaplikasikan oleh perusahaan di berbagai negara dan menghasilkan standar mutu kualitas laporan dengan berbagai grade mulai dari tingkat C yang paling minimal sampai kepada grade A dengan standar laporan terbaik.
Pada sesi terpisah, Juniati Gunawan dari KADIN dan pakar CSR mengutarakan untuk konteks Indonesia, standar sustainable report akan disesuaikan dengan problematika permasalahan yang dihadapi di Indonesia serta kearifan lokal dari masyarakat Indonesia penerima manfaat program CSR.
Sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2005 terjadi peningkatan pesat jumlah perusahaan di Indonesia yang menyusun sustainable report dari 1 perusahaan di 2005 menjadi 24 perusahaan di 2009 (data diambil dari sampel perusahaan yang mengikuti Indonesia Sustainability Reporting Award tiap tahun).
Acara berlangsung secara interaktif ditandai dengan antusias peserta dalam memberikan pertanyaan dan mengikuti berbagai simulasi dalam bentuk meta plan dan materiality test exercise. Diharapkan ke depannya akan lebih banyak lagi perusahaan dan lembaga yang menggunakan sustainability report dengan mengacu kepada GRI Framework. (Akbar/PKPU)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
26 Juli 2010
PKPU Ikuti The Introductory Workshop to GRI and G3 Framework
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar