Peresmian Kantor Layanan Baru PKPU Bandung
BANDUNG - Banyak cara membantu penyelenggaraan pendidikan khususnya bagi kaum dhuafa. Karena itu pula, pendayagunaan program-program bantuan terhadap dunia pendidikan saat ini menjadi prioritas utama Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Terlebih lagi, mengingat pada Juli ini sedang ramai dengan aktivitas-aktivitas pendidikan.
Bentuk pendayagunaan bantuan tersebut yakni dengan mengoptimalkan fungsi pengelolaan tabungan peduli PKPU yang sudah berjalan pada Mei 2010 lalu. Tabungan peduli PKPU berupa celengan-celengan kecil yang disiapkan lembaga kemanusiaan PKPU yang selanjutnya disalurkan di sekolah-sekolah. Celengan ini berisi dana infak yang terkumpul dari sisa uang jajan siswa-siswi termasuk guru. Setiap siswa diberi satu celengan kecil untuk diisi tiap harinya.
“Tabungan Peduli PKPU ini bertujuan untuk mengajak para siswa sekolah agar berpartisipasi dalam dunia pendidikan dengan menginfakkan sebagian uang jajannya,” kata Branch Manager PKPU, Sani Ihsan Maulana usai acara Peresmian Kantor Layanan Baru PKPU di Bandung, Rabu (21/7).
Menurutnya, siswa-siswa harus ajak berpartisipasi membantu siswa lainnya yang kurang mampu membayar biaya pendidikan, mengingat banyaknya kasus siswa yang berhenti sekolah dikarenakan tidak mampu membiayai sekolahnya.
Saat ini PKPU sudah mengeluarkan 10 ribu buah celengan yang disebarkan kepada 90 sekolah di semua tingkatan mulai dari SD, SMP, dan SMA di Jawa Barat. “Bayangkan jika setiap celengan berisi uang minimal Rp 30 ribu kemudian dikali 10 ribu berapa dana yang terkumpul untuk pendidikan, kalau hanya mengandalkan dana pemerintah rasanya akan minim sekali,” katanya kepada Republika.
Penarikan Tabungan Peduli dilakukan sebulan sekali. Dana dari Tabungan Peduli ini, kata Sani, telah digunakan pihak PKPU untuk disalurkan kembali pada program pendidikan lainnya. “Seperti program bantuan Santunan Perlengkapan Sekolah yang hari ini simbolis penyerahannya dilakukan langsung oleh istri Gubernur Jawa Barat, Netty Heryawan,” katanya.
Selain itu, penggunaan dana dari Tabungan Peduli disalurkan pula untuk program Santunan Perlengkapan Sekolah, Program Santunan Guru dan Program Orang Tua Asuh.
Program Santunan Guru, kata dia, merupakan program pemberian santunan untuk guru-guru honorer di daerah terpencil. Bantuan ini menjadi bentuk dedikasi dan penghormatan terhadap guru-guru tersebut untuk memajukan proses bangsa.
Sedangkan program orang tua asuh, menurutnya adalah program untuk anak-anak Indonesia yang berprestasi bertujuan untuk mencarikan orang tua asuh bagi anak-anak berprestasi di Indonesia yang terancam putus sekolah.
Lebih lanjut Sani mengatakan, penyaluran dana dari Tabungan Peduli ini juga berbentuk beasiswa, pembangunan-pembangunan sekolah, dan pelatihan-pelatihan untuk guru. “Yang terbaru, bulan mendatang PKPU akan membangun sekolah SD di Karawang.”
Menurutnya, segala macam bentuk program bantuan pendidikan yang ada di PKPU di subsidi oleh dana hasil Tabungan Peduli ditambah dari zakat dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan lainnya.
Sani berharap dengan adanya Tabungan Peduli ini, semua kalangan masyarakat, tidak hanya siswa, ikut berpartisipasi dalam membantu masyarakat dari segala sector, terutama sector pendidikan dan social. “Dari uang recehan saja tapi dengannya orang yang turut berpartisipasi saya kira itu akan sangat membatu,” katanya mengakhiri. (MJ08, ed: msudiaman)
Sumber: Harian Republika Jawa Barat edisi cetak, Kamis, 22 Juli 2010
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
26 Juli 2010
CELENGAN PKPU, AJAK SISWA PEDULI PENDIDIKAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar