SLEMAN - Untuk memperkenalkan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta serta rencana program rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban erupsi Gunung Merapi, pimpinan beserta staf PKPU Yogyakarta adakan silaturahmi ke Pemerintah Kabupaten Sleman, Kamis (17/2/2011).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung Kepala Cabang PKPU Yogyakarta Suripta, serta didampingi Kabid Penghimpunan Cendra Fauzi, Kabid Pendayagunaan Siti Rohmah, Koordinator program pemberdayaan Komunitas Akhta Suendra serta Solihin IS dari Media,
Tim PKPU diterima di ruang rapat komplek kantor Pemkab Sleman oleh Wakil Bupati Hj. Yuni Setia Rahayu S.S, M.Hum beserta staf dari SKPD Sleman dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Badan Kesbanglinmas dan Penanggulangan Bencana, Bappeda, dan Bagian Humas.
Dalam kunjungan tersebut, Suripta menyampaikan tentang sejarah dan program dari PKPU termasuk aktivitas saat erupsi Merapi tahun 2010 terjadi mulai dari masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Suripta juga mengungkapkan rencana PKPU untuk membangun sebuah sarana pendidikan bagi warga sekitar lereng Merapi. Penjelasan tentang program PKPU bagi masyarakat Merapi juga disampaikan Cendra Fauzi dan Siti Rohmah.
Wakil Bupati Hj. Yuni Setia Rahayu menyampaikan salam dari Drs H Sri Purnono,M.Si, yang belum bisa menemui karena ada agenda. “Atas nama pemerintah kabupaten Sleman, kami mengucapkan terima kasih untuk semua hal yang sudah PKPU lakukan. Terus terang kalau kami lakukan sendiri, tidak akan mampu karena erupsi yang terjadi pada 2010 memang lebih besar,” ungkap Wakil Bupati mengapresiasi aktivitas PKPU saat erupsi Merapi.
Banyak diskusi antara PKPU dengan Pemda Sleman terutama program pendidikan. Salah satunya membahas rencana PKPU untuk membangun sekolah di wilayah Sleman bagi korban Merapi. Bahkan Kabid Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sungkana, S. ST, M.Eng, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa masih banyak anak-anak usia sekolah yang belum bisa menempati sarana pendidikan yang memadai.
“Sampai sekarang kita belum bisa melakukan pembangunan karena nama-nama dusun yang boleh dibangun (sekolah) itu belum ada kejelasan,” ujar Sungkana. Karena itu, harapannya bisa segera ada surat rekomendasi untuk membangun sekolah sehingga anak-anak dapat menikmati sarana yang memadai,” lanjutnya.
Pihak Bappeda Sleman menyampaikan bahwa informasi dari BPPTK untuk beberapa wilayah di kawasan rawan bencana tidak boleh dibangun dibangun fasilitas umum. Oleh karena itu, rekomendasi pembangunan sarana pendidikan belum dapat dikeluarkan. Menanggapi permasalahan tersebut, Wakil Bupati menyampaikan kepada beberapa instansi baik dinas pendidikan, bappeda dan PKPU untuk saling koordinasi dalam pembangunan sarana pendidikan.
“Jadi dari beberapa rangkaian penjelasan dan jawaban tadi sebenarnya kita sudah dapat memastikan kalau pembangunan sekolah dalam waktu dekat ini belum dapat terlaksanakan. Harapan saya, karena ini akan sangat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, nanti dari dinas pendidikan maupun dari Bappeda, kalau memang sudah dipastikan wilayah mana yang akan dibangun sekolah-sekolah baik SD, SMP maupun SMA,untuk menghubungi pihak PKPU,” ujar Wakil Bupati.
Intinya, dari hasil kunjungan ke Pemkab Sleman, untuk menjalankan program rehabilitasi dan rekonstruksi diharapkan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Dan pemda setempat melalui dinas-dinas terkait siap mendukung program rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan PKPU baik di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi maupun kesehatan. (PKPU/SIS/Yogyakarta)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
24 Februari 2011
Silaturahmi Bersama Wakil Bupati dan Staf SKPD Kabupaten Sleman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar