Kemitraan Strategis
JAKARTA - Kawasan Asia-Pasifik masih menghadapi permasalahan kemiskinan dan kelaparan yang direpresentasikan dalam sebuah gambaran utuh dari upaya pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).
Munculnya krisis finansial dan ancaman lainnya ke dalam pembangunan seperti krisis pangan dan perubahan iklim sejak 2008 menjadi tantangan yang dihadapi oleh pengambil kebijakan dalam menetapkan tujuan pembangunan di negaranya masing-masing.
Demikian disampaikan oleh Minar Pimple, Regional Director United Nations Millennium Campaign (UNMC) pada Civil Society Consultation on MDG Review in Asia and The Pacific di Menara Thamrin Jakarta, Minggu (1/8/2010).
Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan input bagi pertemuan Tingkat Menteri di Kawasan Asia-Pasifik dalam membahas capaian MDGs pada tanggal 3-4 Agustus 2010 yang akan dilaksanakan di Jakarta.
Pada sesi terpisah, Nanako Tsukahara, UNMC Asia and Pacific menyampaikan status pencapaian MDGs di Kawasan Asia dan Pasifik diantaranya kondisi lima ratus empat puluh lima juta orang di Asia-Pasifik mengkonsumsi makanan kurang dari standar global (2.200 kalori per hari) yang menunjukkan bahwa 65% dari penduduk dunia masih berada pada kondisi kekurangan gizi. Selain itu, dua puluh delapan persen dari anak dibawah 5 tahun (Balita) berada pada kondisi gizi kurang.
Berbagai kemajuan telah dicapai sejumlah negara dalam mencapai target MDGs dengan beberapa pembelajaran. Pertama, inisiatif perencanaan dan kebijakan yang mempromosikan “pro poor” mendukung keberhasilan yang dicapai secara regional. Kedua, intervensi pendidikan secara holistik di suatu negara memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya target MDGS 2 dan 3
Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang menekankan pada “pro-growth” menjadi prasyarat terwujudnya program pembangunan “pro-poor”. Keempat, kemitraan kuat diantara Pemerintah, NGO, UN Bodies, sektor privat, dan masyarakat menjadi kunci tercapainya target MDGs.
Pada forum ini, PKPU terpilih menjadi utusan NGO lokal dari Indonesia yang mengikuti pembahasan review capaian MDG di kawasan regional Asia-Pasifik. Forum ini juga diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari perwakilan NGO di Indonesia (INFID, KAPAL Perempuan, Association for Community Empowerement, World Vision, Perkumpulan Prakarsa, ELSAM, ASSPUK, RACA Institute, Save the Children Indonesia, dan PKPU), Bangladesh, India, Nepal, Pakistan, Australia, Vietnam, Singapura, Kamboja, Filipina, dan Asia Regional Centre in Bangkok untuk UNMC.
Manajer Penelitian dan Pengembangan PKPU, Akbar Ali yang mewakili PKPU menyampaikan berbagai inisiatif dan upaya strategis yang telah dikembangkan oleh PKPU dalam upaya mendukung target pencapaian MDGs di Indonesia melalui implementasi program pemberdayaan masyarakat di sektor kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Pada sesi kelompok “Poverty and Hunger” yang diikuti oleh PKPU, peserta forum menyampaikan berbagai capaian yang telah dilakukan, tantangan, dan strategi inovatif di masa depan yang dapat dilakukan dalam mencapai target MDGs di tahun 2015.
Kegiatan ini berlangsung secara komunikatif ditandai dengan berbagai masukan dari pengalaman praktis di Kawasan Asia-Pasifik dalam mewujudkan target MDGs 2015. Pada akhir forum akan disampaikan rekomendasi dari CSO untuk menjadi catatan bagi persiapan penyusunan “Charter of Demand on MDGs” bagi Konferensi Tingkat Menteri di Kawasan Asia-Pasifik untuk MDGs Summit. (Akbar/PKPU)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
12 Agustus 2010
PKPU, Delegasi Indonesia di Forum Civil Society Consultation on MDG Review in Asia and The Pacific
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar