Ciptakan Kemandirian, PKPU Kucurkan 12 Juta Untuk KUMM Jati Adabiyah

PADANG - Genap hitungan sepuluh, hari bersejarah bagi perjuangan kaum ibu datang lagi. Tanpa mengenyampingkan pendapat yang lain, hari Rabu (21/4/2010) mendatang adalah hari yang disepakati memiliki andil bagi perubahan bangsa dan negeri ini.

Seorang anak bangsa dengan segenap kemampuannya telah membela dan memperjuangkan tegaknya peradaban kaum wanita (baca: ibu). Refleksi kelahiran RA Kartini lahir 21 April 1879 pantas digaungkan kembali oleh kaumnya. Sekedar mengingatkan bagi mereka yang pernah terlahir dari rahim seorang ibu.

Menyadari pentingnya bulan ini, PKPU Padang sebagai lembaga kemanusiaan nasional memfokuskan dengan program pemberdayaan bagi para Ibu. Satu dari tujuh program unggulan PKPU secara Nasional.

SERIBU (Seribu rupiah untuk pemberdayaan ibu tanggguh) sebuah nama program pembedayaan yang spanduknya telah menghiasi seantero Kota Padang dan sekitarnya. Program pemberdayaan ini bertujuan untuk menciptakan ibu-ibu tangguh. Tangguh dari terpaan badai masalah, terutama masalah ekonomi keluarga yang berimplikasi luas munculnya masalah lain dalam kehidupan mereka.

Melanjutkan tradisi baik tahun 2009 lalu, PKPU Padang kembali membina ibu-ibu untuk peningkatan ekonomi keluarga mereka. Mereka diberikan pelatihan, pembekalan dan pendampingan peningkatan usaha.

KUMM Jati Adaiyah singkatan dari Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat Jati Adabiyah terus mengembangkan diri. Sejak berdiri 25 Januari 2010 hingga sekarang, tercatat sebanyak 10 orang ibu-ibu mendapatkan dana bergulir sebesar Rp 12.000.000. Mereka aktif dalam mengikuti pembinaan usaha produktif dari PKPU Padang.

“Terimakasih Bapak, alhamdulillah saya bersyukur sekali. Bantuan modal usaha ini akan saya gunakan untuk penambahan modal usaha jualan makanan,” ujar Nurhayati, salah seorang anggota KUMM Jati Adabiyah.

Pendamping KUMM Jati Adabiyah, Otrizal, SHI menuturkan, hingga saat ini ibu-ibu KUMM rajin dan tertib mengikuti kegiatan pendampingan. Dari evaluasi di lapangan pendapatan mereka menuntukan perkembangan lebih baik dari sebelumnya.

Sistem rasa kepemilikan terhadap kelompok menjadikan setiap anggota kelompok memiliki andil sangat efektif. Kegiatan rutin pendampingan berjalan dengan baik dan lancar. (Ja’far/PKPU Padang)