YOGYAKARTA - Belajar tidak selalu harus duduk manis di sebuah ruangan untuk mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan guru, namun bisa juga kegiatan belajar dilakukan di alam terbuka sambil rekreasi.
Hal itu seperti yang dilakukan sekitar 113 siswa-siswi dari SDIT Baitussalam Cangkringan dengan mengadakan kegiatan Wisata Pendidikan ke Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta, Senin (6/12/2010). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta dengan SDIT Baitussalam Cangkringan Sleman.
Dengan menggunakan dua bis besar siswa-siswi SDIT Baitussalam ini berwisata ke KRKB Gembira Loka. Sebelum berkeliling melihat koleksi satwa, mereka disuguhi permainan sulap dan cerita dari tim PKPU. Tim PKPU menampilkan permainan sulap dan cerita lucu ditemani seorang badut yang membuat beberapa anak senang. Anak-anak juga diajak untuk berinteraksi selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan wisata pendidikan ini diikuti oleh siswa SDIT Baitussalam Cangkringan yang merupakan anak-anak korban erupsi Merapi. Menurut Kepala SDIT, Yani Faturrahman, hampir sekitar 45 % rumah dari siswanya hancur bahkan ada satu siswa kelas dua yang meninggal akibat erupsi merapi.
Kegiatan ini merupakan salah satu program trauma healing bagi anak-anak dan sebagai bentuk proses belajar di alam terbuka dan melihat beberapa satwa koleksi KRKB Gembira Loka, lanjutnya.
Senada dengan Kepala SIT Baitussalam, penanggungjawab kegiatan wisata pendidikan PKPU, Eka Santika Dewi, kegiatan ini diharapkan mampu mengembalikan mental dan keceriaan anak-anak seperti sebelum ada bencana Merapi. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan lebih banyak mengenal jenis-jenis satwa yang ada di KRKB Gembira Loka.
Siswa-siswi dari SDIT Baitussalam setelah mengikuti permainan bersama tim PKPU selanjutnya berkeliling menikmati koleksi dari KRKB Gembira Loka mereka dengan antusias melihat orang utan, buaya, koleksi ikan, dan beberapa koleksi reptil dan hewan ampibi di Reptiles & Amphibians Park. Mereka sangat senang dan tidak ada rasa takut untuk melihat satwa yang ada.
Bahkan, Ibnu siswa kelas 3 yang berasal dari dusun Ngepringan dan Sinduretno siswa kelas 5 dari dusun Srodokan, Argomulyo merasa sangat senang dan jadi tambah ilmu terutama tentang satwa yang ada di KRKB Gembira Loka. Dua siswa tersebut rumahnya hancur saat erupsi Merapi Jumat (5/11/2010) lalu.
SDIT Baitussalam sendiri salah satu sekolah yang dekat dengan kali gendol dan merupakan daerah berbahaya aliran awan panas. Menurut kepala sekolah, sekolah ini akan direlokasi ke tempat yang aman sehingga anak didiknya mampu belajar dengan tenang.
Kegiatan Wisata Pendidikan ini bagi PKPU Yogyakarta merupakan salah satu program kelanjutan dari Trauma Healing yang dilakukan saat masa tanggap darurat. Bahkan menurut Juwariyah, kegiatan semacam ini kemungkinan akan dilakukan bagi anak-anak pengungsi dari sekolah lainya bekerjasama dengan mitra atau donatur.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi menjadi donatur kegiatan wisata pendidikan khusus anak pengungsi dapat menghubungi PKPU Yogyakarta di Jln Prof Dr Sardjito No 4 Yogyakarta Telp (0274) 555041. (PKPU/SIS/Yogyakarta)
PRAKIRAAN CUACA |
Kota-kota Dunia | Kota-kota Indonesia |
6 Desember 2010
Ajak Anak Pengungsi Merapi ke KRKB Gembira Loka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar